PENERAPAN STRATEGIS OLEH: Silvi Amalia Sandi (1013010117) Desari Natalia Simanjuntak (1013010176) Pipit Widiyaningrum (1013010218)
Isu- isu pemasaran Isu pemasaran yang menjadi perhatian besar dari para konsumen dewasa ini adalah sejauh mana perusahaan dapat melacak pergerakan individu di Internet dan bahkan mengidentifikasi nama dan alamat surat elektronik individu tersebut. Dua variable yang sangat penting dalam penerapan strategi: segmentasi pasar (market segmentation) dan pemosisian produk (product positioning).
Segmentasi Pasar Dapat didefenisikan sebagai pembagian pasar menjadi bagian- bagian konsumen yang berbeda menurut kebutuhan dan kebiasaan belanja mereka.Segmentasi pasar merupakan sebuah variable penting dalam penerapan strategi paling tidak untuk tiga alasan, pertama, strategi seperti pengembangan pasar, pengembangan produk, penetrasi pasar dan diversifikasi membutuhkan peningkatan penjualan melalui pasar dan produk yang baru. Kedua, segmentasi pasar memungkinkan sebuah perusahaan untuk beroperasi dengan sumber daya yang terbatas karena produksi missal, distribusi missal, dan iklan missal tidak diperlukan. Segmentasi pasar memampukan sebuah perusahaan kecil berkompetisi dengan baik melawan perusahaan besar dengan cara memaksimalkan laba per unit dan penjualan per segmen. Terakhir, keputusan- keputusan segmentasi secara lansung mempengaruhi variable-variabel bauran pemasaran (marketing mix variables) : produk, tempat, promosi dan harga. Segmentasi merupakan kunci untuk menyesuaikan penawaran dan permintaan yang merupakan sebuah persoalan paling pelik dalam layanan konsumen.
Pemosisian Produk Langkah selanjutnya adalah mencari tahu apa yang diinginkan konsumen. Ini membutuhkan analisis dan riset. Satu kesalahan besarnya adalah mengasumsikan perusahaan yahu apa yang diinginkan dan diharapkan konsumen. Langkah- langkah berikut penting dalam pemosisian produk: 1.Memilih criteria penting yang secara efektif dapat membedakan produk atau jasa dalam industry. 2.Mempersiapkan diagram peta pemosisian produk dua dimensional dengan criteria yang spesifik di tiap-tiap sumbunya. 3.Memplot produk atau jasa pesaing utama untuk menghasilkan matriks empat kuadran. 4.Mengidentifikasi area di peta pemosisian di mana produk atau jasa perusahaan dapat menjadi paling kompetitif di pasar target tertentu. Mencari area- area yang lowong. 5.Mengembangkan sebuah rencana pemasaran untuk memosisikan produk atau jasa secara tepat.
Berikut beberapa aturan untuk menggunakan pemosisian produk sebagai alat penerapan strategi: 1. carilah lubang atau ceruk kosong (vacant niche). Peluang strategis yang paling baik adalah segmen yang belum terleyani. 2. Jangan “jongkok” di antara segmen. Keuntungan apa pun yang diperoleh dari melayani beberapa segmen (seperti pasar target yang lebih luas) akan tertutupi oleh kegagalan untuk memuaskan satu segmen. Dalam pengertian teori keputusan, maksudnya disini adalah menghindari sub-optimisasi dengan mencoba melayani lebih dari satu fungsi objektif. 3. Jangan melayani dua segmen dengan strategi yang sma. Biasanya strategu yang berhasil di satu segmen tidak dapat secara lansung ke segmen yang lain. 4. Jangan posisikan diri anada di tengah-tengah peta. Posisi tengah umumnya berarti strategi yang dianggap tidak memiliki karakteristik pembeda,. Aturan ini bervariasi sesuai jumlah pesaing. Sebagai contoh, ketika hanya ada dua pesaing, posisi tengah menjadi posisi strategis yang lebih disukai. Sebuah strategi pemosisian produk yang efektif memenuhi dua criteria: (1) secara unik, pemosisian produk membedakan suatu perusahaan dari yang lain, dan (2) pemosisian produk mendorong konsumen untuk mengharapkan jasa atau layanan sedikit lebih di bawah dari yang mampu perusahaan berikan.
Isu- isu keuangan akuntansi Beberapa konsep keuangan/akuntansi yang dianggap pokok dalam penerapan strategi: pengupayaan modal yang diperlukan, pengembangan, perhitungan laporan keuangan, pembuatan anggaran keuangan,dan pengevaluasian nilai atau kelaikan bisnis. Beberapa contoh keptusan yang membutuhkan kebijakan keuangan/ akuntansi adalah: -Menggalang dana dengan utang jangka pendek, utang jangka panjang, saham preferen atau saham biasa -Menyewa atau membeli aset tetap. -Menentukan rasio pembayaran dividen yang memadai. -Menggunakan pendekatan akuntansi LIFO. -Memperpanjang waktu piutang usaha
Menggalang Modal untuk menerapkan Strategi Penerapan strategi yang berhasil sering kali membutuhkan modal tambahan. Analisis laba per saham (LPS)/ laba sebelum bunga dan pajak (Earnings Per Share- EPS/ Earnings before Interest and taxes- EBIT) merupakan teknik yang paling luas digunakan untuk menentukan apakah utang, saham, atau kombinasi antara utang dan saham adalah alternative terbaik untuk menggalang modal bagi penerapan strategi. Teknik ini melibatkan pencermatan dampak pembiayaan utang versus saham atas labaper saham berdasarkan berbagai asumsi dan atas EBIT. Analisis EPS/EBIT adalah alat yang sangat bagus untuk membuat keputusan pembiayaan modal yang dibutuhkan untuk menerapkan strategi, tetapi ada beberapa pertimbanagn yang harus dipikirkan setiap kali menggunakan teknik ini. Pertama, tingkat laba bisa lebih tinggi untuk alternative saham atau utang ketika tingkat EPS-nya lebih rendah. Ketika menggunakan EPS/EBIT, waktu dalam kaitannya dengan pergerakan harga saham, tingkat bunga, dan harga obligasi menjadi penting. Pada waktu harga saham tertekan, utang kiranya isa menjadi alternative paling cocok dari sudut pandang biaya dan permintaan. Namun demikian, manakala biaya modal (suku bunga) tinggi, penerbitan saham menjadi lebih menarik.
Anggaran Keuangan Anggaran keuangan (financial budget) adalah dokumen yang merinci bagaimana dana akan diperoleh dan dihabiskan untuk kurun waktu tertentu. Mungkin, jenis anggarana keuangan yang paling lazim adalah anggaran tunai atau anggaran kas. Anggaran keuangan memiliki beberapa keterbatasan. Pertama, program penganggaran bisa menjadi begitu mendetail sehingga sulit dan mahal. Pengganggaran berlebihan atau kurang dapat menyebabkan masalah. Kedua, anggaran keuangan bisa menjadi pengganti objektif. Anggaran adalah alat dan bukannya tujuan itu sendiri. Ketiga, anggaran bisa menyembunyikan ketidakefisienan apabila ia semata-mata didasarkan pada preseden alih-alih pada evaluasi periodic atas lingkungan dan standar yang ada. Terakhir, anggaran kadang digunakan sebagai instrument tirani yang mengakibatkan frustasi, penolakan, kemangkiran, dan perputaran karyawan yang tinggi.
Mengevaluasi Nilai suatu Bisnis Mengevaluasi nilai suatu bisnisn penting bagi penerapan strategi karena strategi integrative, intensif, dan diversifikasi sering kali diterapkan dengan mengakuisisi perusahaan lain. Strategi- strategi lain, seperti penciutan dan divestasi, mungkin mendorong pada penjualan suatu divisi dari suatu organisasi atau perusahaan itu sendiri. Metode penghitungan nilai bisnis dapat dikelompokkan menjadi tiga pendekatan utama: apa yang dimiliki perusahaan, seberapa yang dihasilkan suatu perusahaan, dan apa yang dilemparkan suatu perusahaan ke pasar. Pendekatan pertama dalam mengevaluasi nilai bisnis adalah penentuan kekayaan bersih atau ekuitas pemegang sahamnya. Pendekatan kedua untuk mengukur nilai sebuah perusahaan tumbuh dari keyakinan bahwa nilai bisnisn seharusnya didasarkan pada keuntungan yang mungkin diperoleh pemiliknya melalui laba bersih. Aturan konservatif untuk menghitung nilai suatu bisnis adalah mengalikan keuntungan tahunan saat ini sebanyak lima kali. Tingkat laba rata- rata lima tahunan juga dapat digunakan. Pendekatan ketiga, membiarkan pasar menentukan nilai suatu bisnis, melibatkan tiga metode. Pertama, dsarkan nilai perusahaan atas harga jual perusahaan serupa. Pendekatan kedua disebut metode rasio harga-laba (price earnings ratio method). Metode ketiga dinamakan metode harga saham beredar (outstanding shares method).
Memutuskan Apakah akan Go Public Go Public tidak disarankan untuk perusahaan dengan penjualan di bawah $1o juta sebab biaya awalnya bisa teralu tinggi dibandingkan arus kas yang akan diperoleh perusahaan tersebut. Satu dolar adalah rata-rata total biaya yang dibayarkan kepada pengacara, akuntan, dan penjamin (underwriter) ketika saham yang dijual perdana dibawah $1juta; 1dolar dalam 20 akan menutupi biaya penjualan diatas $20juta. Bagi perusahaan dengan perusahaan dengan penjualan di atas $10juta, go public menawarkan keuntungan besar: ia memungkinkan perusahaan mendapat modal untuk memgembangkan produk baru, membangun pabrik, melakukan ekspansi, mendorong pertumbuhan, serta memasarkan produk dan jasa secara lebih efektif.
Isu- isu penelitian dan pengembangan (litbang) Perkembanagn teknologi yang mempengaruhi produk dan jasa konsumen dan industrial mempersingkat siklus hidup produk. Survey menunjukkan bahwa organisasi yang berhasil menggunakan strategi litbang yang mengaitkan peluang eksternal dengan kekuatan internal dan daya yang terkait dengan tujuan. Kebijakan litbNG Yng dirumuskan dengan baik mampu memadukan peluang pasar dengan kapasitas internal. Kebijakan litbang dapat mendorong upaya-upaya penerapan strategi untuk: 1. Menekankan perbaikan produk atau proses. 2. Memberi tekanan pada riset dasar atau terapan. 3. Menjadi pemimpin atau pengikut dalam litbang. 4. Mengembangkan proses jenis robotyk atau manual. 5. Membelanjakan anggaran litbang dalam jumlah tinggi, sedang, atau rendah. 6. Menjalankan litbang di dalam perusahaan atau mengalihkannya kepada pihak luar. 7. Menggunakan peneliti universitas atau peneliti rector swasta
Isu- isu Sistem Informasi Manajemen (SIM) Menyadari pentingnya mempunyai system informasi manajemen- SIM yang efektif tidak akan menjadi pilihan di amasa mendatang; tetapi juga akan menjadi persyaratan. Informasi adalah landasan pemahaman di perusahaan. Di banyak industry, informasi menjadi menjadi faktor terpenting untuk membedakan perusahaan yang berhasil dari yang gagal. Proses manajemen strategis sangat terbantu di perusahaan-perusahaab yang memiliki system informasi manajemen yang lebih efektif. Banyak perusahaan membangun pendekatan bary terhadap system informasi, pendekatan yang memadukan pengetahuan teknis para pakar computer dengan visi manajemen senior.
Kesimpulan Penerapan stretegi yang berhasil bergantung pada kerja sama antara semua manajer fungsional dan divisional di sebuah organisasi. Departemen pemasaran biasanya diserahi tanggungjawab untuk menerapkan strategi yang membutuhkan peningkatan yang signifikann dalam pendapatan penjualan di area yang baru dan dengan produk baru atau yang lebih baik. Manajer keuangan dan akuntansi harus menggunakan pendekatan penerapan strategi efektif berbiaya rendah dan memiliki sedikit resiko bagi perusahaan. Manajer litbang harus mentransfer teknologi yang kompleks tau mengembangkan teknologi yang baru untuk menerapkan srategi yang berhasil. Manajer system informasi semakin diperlukan untuk menyediakan kepemimpinan dab pelatihan bagi semua individu di perusahaan. Hakikat dan peran aktivitas pemasaran, keuangan/akuntansi, litbang dan system informasi manajemen ditambah dengan aktivitas manajemen akan menentukan keberhasilan organisasi.