FAHMI ARIEF HAKIM., dr., SpF.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
4.1. Hukum-hukum Dasar untuk Sistem
Advertisements

UKURAN NILAI PUSAT UKURAN NILAI PUSAT ADALAH UKURAN YG DAPAT MEWAKILI DATA SECARA KESELURUHAN JENIS UKURAN NILAI PUSAT : MEAN , MEDIAN, MODUS KUARTIL,
KUMPULAN SOAL 4. FLUIDA H h
Kumpulan Soal 3. Energi Dan Momentum
START.
Pertemuan II SEBARAN PEUBAH ACAK
BAB 8 Estimasi Interval Kepercayaan
TELUR ASIN HERBAL Oleh: Iwan Setiyatmoko, S. Pt THL/TBPP Kec
PARASIT & PENYAKIT IKAN I
Guna Praktis PERKIRAAN SAAT KEMATIAN
FAKTOR – FAKTOR GENETIK
Interval Prediksi 1. Digunakan untuk melakukan estimasi nilai X secara individu 2. Tidak digunakan untuk melakukan estimasi parameter populasi yang tidak.
DISTRIBUSI PROBABILITAS
BANTUAN HIDUP DASAR DAN RJP
PENDUGAAN PARAMETER STATISTIK
JANTUNG KORONER Satu dari dua kematian yang terjadi disebabkan oleh penyakit Jantung Koroner Dari data statistik WHO , untuk negara yang berpenduduk 200.
KEDARURATAN SUHU DAN KERACUNAN.
4. PROSES POISSON Prostok-4-firda.
Fisika Dasar Oleh : Dody
TURUNAN DIFERENSIAL Pertemuan ke
LATIHAN SOAL DATA TUNGGAL
ALAT-ALAT UKUR dan PENGUKURAN
HITUNG INTEGRAL INTEGRAL TAK TENTU.
REGRESI DAN KORELASI SEDERHANA
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
DISTRIBUSI FREKUENSI oleh Ratu Ilma Indra Putri. DEFINISI Pengelompokkan data menjadi tabulasi data dengan memakai kelas- kelas data dan dikaitkan dengan.
PENGELOLAAN PERBEKALAN FARMASI.
ASUHAN KEBIDANAN IBU II (PERSALINAN)
IKATAN BIDAN INDONESIA CABANG SEMARANG
PENANGANAN ALAT PENDINGIN
Tiga dari hal2 yg ada dibawah ini terdapat pd klien
Pertemuan 18 Pendugaan Parameter
PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA BAKAR DAN TERSIRAM AIR PANAS
SELAPUT EKSTRA EMBRIONIK
Kuliah ke 12 DISTRIBUSI SAMPLING
Mengapa mengukur tekanan darah dilakukan di lengan?
KEBUTUHAN NUTRISI ITIK
PENGUJIAN HIPOTESA Probo Hardini stapro.
PENGASAPAN METODE PENGASAPAN TRADISIONAL
DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRET
SUSUT BAHAN KERING KARENA RESPIRASI
Sri Yunita Suraida Saat, S.ST.M.Kes.
KESEHATAN TENTANG DIARE.
Pengobatan dan Pencegahan Gastroenteritis
Kemampuan Pseudomonas aeruginosa dalam menguraikan PNP (P-nitrofenol)
SR42 BMI TAPE Wide 14 mm Length 1,5 m.
Lalat DR RIRIH YUDHASTUTI drh. MSc Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya.
Respon – Adaptasi akut & kronis tubuh terhadap latihan Fisik
Thanatologi dr.Rika Susanti,SpF.
BEDAH KISI-KISI IPA UN SD/MI TAHUN 2013 GURU KELAS VI SD/MI KECAMATAN
USAHA DAN ENERGI.
PARTOGRAPH By Vetty Priscilla.
7. RANTAI MARKOV WAKTU KONTINU (Kelahiran&Kematian Murni)
TANATOLOGI Ika Rahmawati Sutejo, dr., M. Biotech.
PERUBAHAN FISIOLOGIS DALAM KALA I PERSALINAN
PEMERIKSAAN DOKTER DI TKP (TEMPAT KEJADIAN PERKARA)
Puasa dapat mencegah berkembangnya sel kanker, berdasarkan penelitian yang dilakuna terhadap dua ekor tikus putih di Amerika Serikat pada kedua tikus tersebut.
Thanatologi dr.Rika Susanti,SpF.
Gizi Pada Ibu Hamil dan Komplikasinya
FISIOLOGI ULAT SUTERA.
Pada saat dilakukan pemeriksaan di TKP tanggal 10 Februari 2003 jam 09
PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA BAKAR
KEDARURATAN AKIBAT PANAS DAN DINGIN
KEDARURATAN SUHU DAN KERACUNAN.
LUKA BAKAR ( COMBUSTIO )
BAGIAN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK & MEDIKOLEGAL FK UGM/RSUP DR SARDJITO
Kehamilan di sertai penyakit rubella dan hepatitis
Transcript presentasi:

FAHMI ARIEF HAKIM., dr., SpF. TANATOLOGI FAHMI ARIEF HAKIM., dr., SpF.

FAKTOR PEMERIKSAAN LEBAM MAYAT KAKU MAYAT PENURUNAN SUHU MAYAT DERAJAT PEMBUSUKAN PERUBAHAN KIMIA PADA VITREOUS AKTIFITAS SERANGGA TKP

SUMBER PEMERIKSAAN Bukti tubuh Bukti lingkungan dan sekitarnya Bukti anamnesis

METODE-METODE THE RATE METHOD Lebam mayat, kaku mayat, suhu mayat, putrefaction,dll THE CONCURRENCE METHOD gambaran isi lambung, TKP

LEBAM MAYAT Adalah pewarnaan ungu kemerahan pada bagian-bagian tertentu dari tubuh akibat terkumpulnya darah pada pembuluh-pembuluh darah kecil secara gravitasi (Bag. terendah dari tubuh)

LEBAM MAYAT II 20-30 menit : bintik merah pudar 10-12 jam : fiksasi relatif REPOSISI MAYAT gambaran 2 lebam estimasi: 6-24 jam post mortem POLSON: 8-12 jam

CAMPS: Untuk mendapatkan hasil yang lebih bernilai, tubuh mayat harus berada dlm satu posisi ± 10 jam, memberikan kesempatan lebam mayat membentuk sempurna. onset dlm 20-30 mnt, bintik merah pudar, derajat maksimal dlm 6-10 jam

ADELSON: Lebam mayat muncul dlm 1/2-4 jam, terbentuk dng baik dlm 3-4 jam, mencapai derajat maksimal 8-12 jam

SPITZ dan FISHER: ONSET: < 12 jam Progresifitas: 4 jam Derajat maksimal: 8-12 jam

SUZUTANI et al. 6-12 jam, 30% tidak hilang pd penekanan 12-24 jam, 50% terfiksasi 70% tidak menghilang pd kematian lebih dari 1-3 hari

REFERENSI ONSET Adelson 30 menit-4 jam 8-12 Polson dan Gee KONDISI MAKSIMAL Adelson 30 menit-4 jam 8-12 Polson dan Gee 30 menit-2 jam 6-12 Spitz dan Fisher 2-4 jam Taylor (ed. Simpson) 0 jam 12 Taylor (ed.Mant) 1 jam Gradwohl (ed. Camps) 20-30 jam Glaister - Di Maio Sidney Smith Mant Gordon dan Shapiro Beberapa jam

KAKU MAYAT Keadaan yang berkaitan dng hilangnya ATP dari otot Terjadi secara bertahap dengan sifat tidak konstan, simetris maupun regular Kelopak mata, rahang bawah, leher, lengan, tungkai, siku, lutut, bahu, panggul

Suhu ruangan Suhu normal: 36-48 jam post mortem Suhu tinggi : 9-12 jam post mortem Pembusukan dini? Septikemia?

Waktu pasca kematian saat kaku mayat lengkap dalam jam Niderkorns 1872: Jumlah Kasus Waktu pasca kematian saat kaku mayat lengkap dalam jam 2 14 3 31 4 5 20 6 11 7 8

4 9 7 10 1 11 12 2 13

Faktor lain: Suhu lingkungan Derajat aktifitas otot ante mortem Anak? Dewasa? Penyakit ante mortem asfiksia

Pendapat ahli: Knight: asumsi 2 hari hingga saat pemeriksaan suhu mayat=suhu lingkungan pembusukan belum terjadi kekakuan lengkap Camps: 2 kriteria pemeriksaan 2-9 jam > 9 jam

PENURUNAN SUHU MAYAT INDIKATOR TERBAIK 24 jam pertama setelah kematian Cara pengukuran rektum, intra-hepatik/sub-hepatik Alat: termometer kimia, Thermo-couple

Temperature plateu: Suatu gambaran penurunan suhu tubuh yang lambat terhadap suhu lingkungan dan relatif membentuk angka yang linear pada kurva. 1/2-1 jam 5 jam

Pengaruh kondisi lain: Hipotermia Heat stroke Penyakit infeksi asfiksia

Kesulitan: Suhu aktual tubuh saat kematian Panjang aktual periode temperatur plateu

Faktor di luar suhu: Ukuran tubuh Penutup tubuh dan pakaian Kelembaban dan aliran udara Imersi

Formulasi: Formulasi Simpson Formulasi Camps 1,5ºC/jam pd 6 jam pertama dan 1ºC/jam pd 12 jam berikutnya Formulasi Camps 98,4-T0/1,5 syarat: >6 jam Formulasi Knight Suhu tubuh(ºC)X1, 11/4, 11/2, 1 3/4, 2 Syarat: suhu udara 0,5,10,15 atau 20ºC

Formula Moritz 98,6ºF-suhu rektum/1,5 Formula Marshal O = B • e-zt + C/(Z-p) • e-pt

HENSSGE NOMOGRAM Koreksi suhu lingkungan asumsi: suhu normal=37,2ºC 2 kondisi eksponensial: Post mortem plateu & penurunan suhu setelah fase plateu 2 jenis nomogram: >23ºC & <23ºC

PEMBUSUKAN Adalah kerusakan post mortem dari jaringan lunak tubuh akibat aktifitas bakteri dan enzim endogenous. HASIL: gas, cairan, garam-garaman.

Inggris Musim panas: 24 jam setelah kematian Musim dingin: 10-14 hari KELEMBABAN: Optimal: 21-38ºC Melambat: <10ºC atau >38ºC

CASPER Gambaran pembusukan pada suhu lingkungan yang sama, 1 mgg di udara = 2 mgg di air = 8 mgg di tanah

Variasi onset pembusukan Pada iklim rata-rata, awal pembusukan pada dinding perut depan terjadi 36-72 jam post mortem Pembentukan gas terjadi setelah 1mgg Pada suhu lingkungan >26ºC, pembusukan jelas terlihat dlm 24 jam dan gas terbentuk dlm 2-3 hari

ADIPOCERE Adalah modifikasi pembusukan, terkarakterisasi oleh transformasi jar.lemak menjadi substansi putih kekuningan, spt lemak/lilin, berbau manis tengik

Pada kondisi lingkungan yang normal dan lembab, proses adipocere dapat terlihat dengan mata telanjang setelah 3-4 minggu

MUMIFIKASI Merupakan hasil modifikasi pembusukan, terkarakterisasi proses dehidrasi atau desikasi dari jaringan Beberapa minggu setelah kematian

MASERASI Adalah proses autolisis aseptik dr janin yg mati dlm rahim, terbungkus kantung amnion Tidak ada aktifitas bakteri 1 minggu kematian dalam rahim

POTASIUM CAIRAN VITREOUS Madea, et al. Hubungan antara peningkatan kadar potasium dengan perkiraan saat kematian Masalah: 95% confidence interval

>100 jam post mortem: ±9,5 jam - ±40 jam >24 jam post mortem: ±6 jam - ±12 jam >120 jam post mortem: ± 22 jam

Prinsip: menentukan interval waktu antara makan dan kematian, lalu mencari waktu makan terakhir.

SPITZ dan FISHER Makanan kecil: 1 - 2 jam Makanan besar: 3 - 5 jam

ADELSON Lamanya pengosongan lambung tergantung dari ukuran dan volume makanan: Makanan ringan: 1,5 - 2 jam Makanan sedang: 3 - 4 jam Makanan berat: 4 - 6 jam

BROPHY Nilai rata-rata waktu utk setengah pengosongan lambung pada substansi cair adalah 24 ± 8 menit dengan jarak waktu 12-37 menit. Perbedaan waktu setengah pengosongan lambung pd substansi padat & cair dlm waktu yg sama thd orang sehat

Hasil: Substansi cair: rata-rata 24,88 ± 8,66 mnt Substansi padat: Total rata-rata: 29-92 menit

Kendala-kendala Proses pencernaan dpt berlanjut bbrp saat setelah kematian Bentuk alamiah dari makanan Sifat alamiah dari makanan Kondisi-kondisi lain

Validitas Jika pemeriksa dapat secara pasti mengetahui jenis makanan yang dikonsumsi sebelum kematian, identifikasi isi lambung pd pemeriksaan menjadi bukti persuasif, bahwa kematian terjadi setelah waktu makan terakhir

AKTIFITAS SERANGGA Metamorfosis lengkap Metamorfosis tidak lengkap Larva pupa dewasa 6-10hr 12-18hr

Jenis serangga Necrophagus terpenting Predator dan parasit Omnivorous Jika tubuh mayat belum dipindahkan dan pd pemeriksaan hanya ditemukan telur lalat, diasumsikan 1-2 hari post mortem

TANDA-TANDA TKP Surat-surat Koran Lampu yang menyala Catatan-catatan Lingkungan sekitar

KEPENTINGAN HUKUM ALIBI KESEMPATAN

KESIMPULAN Setiap pemeriksaan yang dijadikan dasar untuk penentuan perkiraan saat kematian memiliki keterbatasan masing-masing. Validitasnya sangat dipengaruhi kondisi mulai dari ditemukannya korban, saat pemeriksaan hingga kemungkinan intervensi faktor luar.

TERIMA KASIH