MEKANIKA TANAH PERTEMUAN 01: TEGANGAN EFEKTIF OLEH ABDUL ROCHIM

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
DAYA DUKUNG PONDASI PADA TANAH LEMPUNG
Advertisements

STAF PENGAJAR FISIKA DEPT. FISIKA, FMIPA, IPB
KUMPULAN SOAL 4. FLUIDA H h
12 DISTRIBUSI TEGANGAN DALAM TANAH 1. Pengertian Dasar
Soal :Tekanan Hidrostatis
METODE PERHITUNGAN (Analisis Stabilitas Lereng)
11 MODUL Pengertian Dasar Pemadatan Tanah
PERGERAKAN AIR DALAM TANAH
LENGAS TANAH.
Struktur Baja II Jembatan Komposit
ELEKTRONIKA Bab 7. Pembiasan Transistor
MEKANIKA FLUIDA BESARAN-BESARAN FLUIDA Tekanan, p [Pa]
12 penggalian terbuka atau penggalian bagian bawah dari suatu lereng.
1. Massa jenis/rapat massa adalah. A
FLUIDA Fluida adalah zat yang dapat mengalir atau sering
10 MODUL 10 PADA TANAH BERLAPIS (lanjutan)
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT SRIJAYA PUSAKA NUSANTARA JAKARTA TIMUR
Mari Kita Lihat Video Berikut ini.
AKIFER DAN BERBAGAI PARAMETER HIDROLIKNYA
FISIKA STATIKA FLUIDA SMK N 2 KOTA JAMBI.
Mata Pelajaran Kelas XI Semester 2
Menggunakan Alat-alat Ukur
Pendahuluan Sebelum mendirikan bangunan perlu ditinjau:
PENGERTIAN TANAH Tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri dari aggregat (butiran) mineral-mineral padat yang tidak tersementasi (terikat secara.
TUGAS III MEKANIKA TANAH Tegangan Geser Tanah
Nama : AHMAD HAKIM BINTANG KUNCORO NIM :
Fakultas Teknik Sipil - Geoteknik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
TITI YUNIATI, Perubahan Kandungan Air Terhadap Nilai Pengembangan Pada Tanah Dasar Jalan Penawangan - Purwodadi.
Rabu 23 Maret 2011Matematika Teknik 2 Pu Barisan Barisan Tak Hingga Kekonvergenan barisan tak hingga Sifat – sifat barisan Barisan Monoton.
ROSI RISTIYANTO, Pengaruh Penambahan Potongan Kertas Koran pada Bata Beton Berlubang (Tinjauan Terhadap Kuat Tekan dan Serapan Air dengan Menggunakan.
Tugas 1 masalah properti Fluida
JENUH SEBAGIAN / TIDAK JENUH
Luas Daerah ( Integral ).
Pemadatan Tanah Merupakan teknik perbaikan tanah, dimana tanah dipadatkan menggunakan tenaga pemadat luar. Tenaga pemadat + air =
Mekanika Fluida Membahas :
Berkelas.
KUAT GESER TANAH YULVI ZAIKA DR ENG.
PERCOBAAN KONSOLIDASI
BENTUK PARTIKEL DAN LUAS PERMUKAAN
Soal dan Penyelesaian Stabilitas Benda Terapung
KUAT GESER TANAH.
TEGANGAN AIR TANAH.
PENURUNAN KONSOLIDASI
MASALAH KONSOLIDASI DI LAPANGAN
DESYI DWI MELLAWATI, ANALISA STABILITAS LERENG DI PERBUKITAN SEKARAN SEMARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA PLAXIS.
FLUIDA Mempunyai musuh satu itu kebanyakan, mempunyai kawan seribu itu sedikit Kita belajar dari burung, mereka selalu bernyanyi dan berdansa bersama,
DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PADA TANAH PASIR
ULANGAN HARIAN FISIKA FLUIDA.
TERMODINAMIKA LARUTAN:
RETENSI AIR TANAH.
PENURUNAN PONDASI DANGKAL
Agregat BATUAN DAN PERMASALAHAN Amri,2005)
Pertemuan Ke-5 Perencanaan Batang Terlentur
DESSY RUSMI WURYANTI, Pengaruh Usaha Pemadatan Tetap pada Perubahan Kandungan Air Terhadap Nilai CBR Laboratorium Tanah Dasar (Subgrade) di.
MEKANIKA TANAH PERTEMUAN 04: REMBESAN #1 OLEH ABDUL ROCHIM
SIVA 1 Hubungan Fase Tanah. SIVA Copyright© Tujuan Untuk menghitung massa (atau berat) dan volume pada tiga fase tanah yang berbeda. Diagram fase.
LAPORAN TUGAS MEKANIKA FLUIDA STABILITAS BENDA TERAPUNG Disusun oleh : UDAE HUSEP PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS.
Hubungan Air-Tanah-Tanaman
TANAH FAJRI ANUGROHO Sumber Pustaka:
PENGUKURAN TEGANGAN PERMUKAAN
YULVI ZAIKA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAK.TEKNIK UNIV. BRAWIJAYA
PERILAKU BATUAN terhadap
m  v  kg m3 P F A  Newton meter 2  
Geotechnical Engineering
DAMPAK PEMBANGUNAN PADA TANAH DAN STRUKTUR TANAH BAWAH PERMUKAAN
MEKANIKA TANAH 1 “Pemadatan Tanah” COMPACTION OF SOIL
PENURUNAN PONDASI DANGKAL
DAYA REMBESAN (PERMEABILITY) (1)
PENGGUNAAN ILMU MEKANIKA TANAH (1)
Kementerian ESDM Republik Indonesia 1 Bandung, November 2018 Oleh : Giva H. Zahara ( ) Kurnia Dewi Mulyani ( ) TUGAS GEOTEK TANAH.
Transcript presentasi:

MEKANIKA TANAH PERTEMUAN 01: TEGANGAN EFEKTIF OLEH ABDUL ROCHIM FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG MEKANIKA TANAH PERTEMUAN 01: TEGANGAN EFEKTIF OLEH ABDUL ROCHIM

BACAAN: CRAIG, R.F., 1989, MEKANIKA TANAH EDISI KEEMPAT, PENERBIT ERLANGGA, JAKARTA (BAB III – TEGANGAN EFEKTIF, HAL 72 – 79) HARDIYATMO, HARY C., 2002, MEKANIKA TANAH I EDISI -3, GADJAH MADA UNIVERSITY PRESS, YOGYAKARTA (BAB IV – TEGANGAN EFEKTIF, HAL 259 – 282)

JENUH SEBAGIAN / TIDAK JENUH PENDAHULUAN Solid Skeleton Tidak kompresibel TANAH Air Udara kompresibel TANAH JENUH SEMPURNA Pengurangan volume : air keluar JENUH SEBAGIAN / TIDAK JENUH Pengurangan volume: udara keluar

 = u + ’ PRINSIP TEGANGAN EFEKTIF TEGANGAN NORMAL TOTAL ( ) TEGANGAN AIR PORI (U) TEGANGAN NORMAL EFEKTIF (’)  = u + ’ Perlu diketahui bahwa tegangan efektif tidak dapat ditentukan secara langsung, tetapi harus diketahui informasi mengenai besarnya tegangan total dan tekanan air pori.

’ = N’ / A  = P / A P = N’ + uA P/A = N’/A + u  = ’ + u

’v = v – u = (sat - w ). Z = ’.z TEGANGAN VERTIKAL EFEKTIF AKIBAT BERAT SENDIRI TANAH v = sat . z u = w . z ’v = v – u = (sat - w ). Z = ’.z

REAKSI TEGANGAN EFEKTIF AKIBAT PERUBAHAN TEGANGAN TOTAL Kondisi mula-mula tekanan air pori kondisi tunak (steady state pore water pressure) permukaan tanah

Kondisi setelah pembebanan tekanan air pori kondisi tunak P e r m u k a a n t a n a h beban / tegangan vertikal total Tekanan air pori berlebihan (excess pore water pressure) disipasi permukaan tanah mula-mula

tekanan air pori kondisi tunak (steady state pore water pressure) permukaan tanah tekanan air pori kondisi tunak P e r m u k a a n t a n a h beban / tegangan vertikal total Tekanan air pori berlebihan (excess pore water pressure) disipasi permukaan tanah mula-mula

TERDRAINASE (DRAINED) TAK-TERDRAINASE (UNDRAINED) Penurunan air pori berlebihan ke air pori kondisi tunak disebut DISIPASI. Jika disipasi sampai ke air pori kondisi tunak (excess air pori = 0) TERDRAINASE (DRAINED) Jika disipasi belum sampai ke air pori kondisi tunak (excess air pori  0) TAK-TERDRAINASE (UNDRAINED)

Kondisi DRAINED akan cepat terjadi pada tanah dengan permeabilitas tinggi seperti pasir jenuh. Sebaliknya, kondisi UNDRAINED biasanya terjadi pada tanah lempung karena permeabilitasnya yang rendah. Sehingga, seringkali dikatakan: DRAINED TANAH PASIR UNDRAINED TANAH LEMPUNG

Kenaikan Tegangan Efektif Pengurangan Tegangan Efektif KONSOLIDASI vs PEMUAIAN (SWELLING) KONSOLIDASI AIR PORI POSITIF Kenaikan Tegangan Efektif PEMUAIAN (SWELLING) AIR PORI NEGATIF Pengurangan Tegangan Efektif

ANALOGI KONSOLIDASI silinder pegas piston katup

Contoh perhitungan tegangan vertikal efektif :

Cara menghitung ’v pada kedalaman 5m & 9m: Berat isi apung pasir = 20 – 9,8 = 10,2 kN/m3 Berat isi apung lempung = 19 – 9,8 = 9,2 kN/m3 Pada kedalaman 5m: ’v = (3 x 17) + (2 x 10,2) = 71,4 kN/m2 Pada kedalaman 9m: ’v = (3 x 17) + (2 x 10,2) + (4 x 9,2) = 108,2 kN/m2 Kedalaman sv   u s'v = sv - u (m) (kN/m2) 3 3 x 17 = 51 5 (3 x 17) + (2 x 20) 91 2 x 9,8 19,6 71,4 9 (3 x 17) + (2 x 20) + (4 x 19) 167 6 x 9,8 58,8 108,2

PENGARUH KENAIKAN KAPILER

Cara menghitung ’v pada kedalaman 5m & 9m: (dengan adanya pengaruh kapiler) Berat isi apung pasir = 20 – 9,8 = 10,2 kN/m3 Berat isi apung lempung = 19 – 9,8 = 9,2 kN/m3 Pada kedalaman 2m: ’v = 2 x 17 = 34 kN/m2 Pada kedalaman 3m: ’v = (2 x 17) + (1 x 20) = 54 kN/m2 Pada kedalaman 5m: ’v = (2 x 17) + (1 x 20) + (2 x 10,2) = 74,4 kN/m2 Pada kedalaman 9m: ’v = (2 x 17) + (1 x 20) + (2 x 10,2) + (4 x 9,2) = 111,2 kN/m2

Kedalaman sv   u s'v = sv - u (m) (kN/m2) 2 2 x 17 = 34 3 (2 x 17) + (1 x 20) 54 5 (2 x 17) + (1 x 20) + (2 x 20) 94 2 x 9,8 19,6 74,4 9 (2 x 17) + (1 x 20) + (2 x 20) + (4 x 19) 170 6 x 9,8 58,8 111,2

PENGARUH TIMBUNAN Pertanyaan: Tegangan vertikal efektif pada titik pusat lapisan lempung, Segera setelah penimbunan (penimbunan berlangsung cepat) Beberapa tahun setelah penimbunan

Jawaban: ’v = (5 x 9,2) + (3 x 10,2) = 76,5 kN/m2 b) ’v = (4 x 20) + (5 x 9,2) + (3 x 10,2) = 156,6 kN/m2 Kondisi UNDRAINED Kondisi DRAINED

sat = 19.3 kN/m3 , qc = 12 kg/cm2 , eo = 0.623 Contoh perhitungan tegangan vertikal efektif (kasus PENURUNAN TANAH) impervious layer 1 m 2 m 5 m H = 3m  = 16 kN/m3  = 16 kN/m3 , qc = 17 kg/cm2 , eo = 0.655 sat = 19.3 kN/m3 , qc = 12 kg/cm2 , eo = 0.623 sat = 19.8 kN/m3 , qc = 23 kg/cm2 , eo = 0.77