MOBA DENGAN LINE INTERCEPT TRANSECT
METODE OBSERVASI BAWAH AIR Suatu kegiatan mengamati lingkungan bawah air Observasi bawah air dapat dilakukan dengan SNORKLING dan SCUBA Snorlkling hanya memungkinkan untuk berenang dipermukaan Dengan scuba seseorang dapat berada dalam air dan dapat bernafas seperti di darat sampai dengan waktu tertentu
SCUBA Alat ini membuka dan memungkinkan dilakukannya penelitian bawah air secara lebih intensif. karena penyelam dapat bernafas dan bergerak lebih leluasa, baik haorizontal maupun vertikal, untuk jangka waktu tertentu Dengan SCUBA manusia dapat menyelam sampai dengan ratusan meter
Pengamatan yang dapat dilakukan dengan scuba TINGKAH LAKU IKAN KERAGAAN ALAT TANGKAP VISUAL SENSUS IKAN PENUTUPAN TERUMBU KARANG PERTUMBUHAN TERUMBU KARANG LIT
Line intercept transect (lit) Metode pengamatan ekosistem terumbu karang yang menggunakan transek berupa meteran dengan prinsip pencatatan substrat dasar yang menyinggung transek (Saleh, 2009).
LINE INTERCEPT TRANSECT CEPAT, MUDAH, DAN PRAKTIS MEMUNGKINKAN UNTUK PENCATATAN BENTUK PERTUMBUHAN KARANG DAN BIOTA
TIM KERJA TUGAS : PEMASANG PATOK PENGAMAT (OBSERVER) PALING SEDIKIT TIGA ORANG TUGAS : PEMASANG PATOK PENGAMAT (OBSERVER) PENGEMUDI PERAHU MOTOR DAN PENGGUNA GPS
PERALATAN YANG DIGUNAKAN 1.Masker 2. Snorkel 3. Fins 4. Perahu bermotor (minimal 5 PK) 5. SCUBA 6. Meteran gulung minimal 50 meter. 7. Patok besi 8. Papan plastik putih (dikasarkan dengan pasir) 9. Pensil 10. Tas peralatan 11. Tali nilon sepanjang paling sedikit 60 meter 12. Global Positioning System (GPS)
CARA KERJA Garis transek membentangkan tali atau rol meter sepanjang 50 m sejajar garis pantai Transek diberi tanda (sebagai transek permanen) menancapkan besi beton sepanjang 1.2 m (5 buah) jarak antara 12.5 m
Hard Coral (Karang Keras) Acropora Kategori dan Kode Lifeform Hard Coral (Karang Keras) Acropora Non-Acropora Branching (ACB) Digitate (ACD) Encrusting (ACE) Submassive (ACS) Tabular (ACT) Branching (CB) Encrusting (CE) Foliose (CF) Massive (CM) Submassive (CS) Mushroom (CMR) Heliopora (CHL) Millepora (CME) Tubipora (CTU)
Hard Coral (Karang Keras) Kategori dan Kode Lifeform Hard Coral (Karang Keras) Dead Coral (DC) Dead Coral with Algae (DCA) Other Fauna Soft Coral (SC) Sponges (SP) Zoanthids (ZO) Others (OT) - Gorgonian - Tridacna - Crinoid - Deadema - Ascidian
Other Fauna Kategori dan Kode Lifeform Algae Algae Assemblage (AA) Coralline Algae (CA) Halimeda (HA) Macro Algae (MA) Turf Algae (TA) Abiotik Sand (S) Rubble (R) Silt (SI) Water (WA) Rock (RCK)
LIFEform Branching Foliose Tabulate Massive Sub-massive Digitate Encrusting Mushroom
PENCATATAN PADA DATA SHEET Spesies (Karang dan mikro alga) lifeform Setiap kedalaman 3 m dan 10 m Sepanjang garis yang dibentangkan secara paralel dengan reef crestest
PROSES PENGAMBILAN DATA
L I T Prosedur Survey awal menentukan lokasi (manta tow) Transek 3 dan 10 m sejajar garis pantai Peletakan transek mengikuti kontur substrat
ANALISIS DATA Keterangan : C = Presentase penutupan lifeform i Besar persentase tutupan karang mati, karang hidup, dan jenis lifeform lainnya dihitung dengan rumus (English et al. , 1997 dalam Saleh, 2009) : Keterangan : C = Presentase penutupan lifeform i a = Panjang transek lifeform i A = Panjang total transek
Contoh pengukuran dengan metode LIT
Berdasarkan presentase tutupan lifeform dapat ditentukan kualitas tutupan karang hidup
DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2010. Line Intercept Transect. www. ilmb.gov.bc.ca.[ 4 Mei 2010]. Esperiana. 2009. Upaya Pemberdayaan Masyarakat melalui Pelaksanaan Program Ekowisata Berbasis Masyarakat. [Skripsi]. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Indonesia. Depok. Saleh. 2009. Teknik Pengukuran dan Analisis Kondisi Ekosistem Terumbu Karang. www.coremap.or.id. [4 Mei 2010]