SENI BATIK KELAS : XII IPS/Bahasa SEMESTER : 2 Program : IPS/Bahasa KELAS XI SMA KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SENI BATIK KELAS : XII IPS/Bahasa SEMESTER : 2 Program : IPS/Bahasa
10. Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa STANDAR KOMPETISI : 10. Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa KOMPETISI DASAR : 10.2. Membuat karya seni rupa murni dan terapan yang dikembangkan dari beragam unsur seni rupa Nusantara
INDIKATOR PEMBELAJARAN SENI BATIK INDIKATOR PEMBELAJARAN Mendeskripsikan ciri-ciri tema, bentuk ,bahan dan teknik batik. Membedakan antara motif batik Yogyakarta, Pekalongan dan Cirebon Menjelaskan perbedaan mutu antara batik tulis, batik cap dan batik printing Menuliskan proses pembuatan batik dengan dua macam pewarnaan dengan jelas dan sistematis
Hasil membatik dengan menggunakan canting dinamakan batik tulis Apakah Seni Batik itu ? Batik adalah gambar atau lukisan pada mori yang dibuat dengan menggunakan alat bernama canting Hasil membatik dengan menggunakan canting dinamakan batik tulis
Perkembangan teknik membatik - Dalam perkembangan selanjutnya untuk mempercepat proses pengerjaan dipergunakan cap yang dibuat dengan bahan logam - Hasil batik yang menggunakan cap dinamakan batik cap Kain batik cap mutunya tidak bisa mengimbangi batik tulis
mencetak kain dengan motif seperti batik * Pengerjaan batik dimodernisasi lagi dengan cara mencetak kain dengan motif seperti batik * Karena hasilnya bukan batik lagi, maka diberi nama kain motif batik atau batik printing * Di kalangan pelukis banyak yang melukis dengan pola / motif dan media batik * Lukisan tersebut dinamakan lukisan batik
SEJARAH SENI BATIK Di Indonesia pembuatan batik diduga sudah dimulai sejak zaman prasejarah, berdasarkan kenyataan bahwa tradisi batik kuno sampai sekarang masih dipakai di beberapa daerah pedalaman yang terasing Kain simbut dari Priangan adalah contoh batik asli yang dibuat dari bahan kanji ketan sebagai penutup kain. Teknik pewarnaan dengan zat warna dari tumbuh-tumbuhan dengan alat grafis menggunakan bambu kalam yang kemudian menjadi canting.
Pararaton batik disebut sebagai bahan sandang dengan menyebut * Pada zaman Hindu,dalam kitab Pararaton batik disebut sebagai bahan sandang dengan menyebut motif gringsing dan ceplok sebagai motif batik * Pada patung perwujudan raja di Singasari dan Majapahit batik sudah dikenal sebagai busana
diciptakan ragam hias baru yang bersifat Islam seperti Pada zaman Islam diciptakan ragam hias baru yang bersifat Islam seperti motif kaligrafi Arab dan mesjid Penampilan motif hias Islam kebanyakan pada kain untuk panji-panji,bendera dan hiasan dinding
Pada abad 19 dipergunakan teknik cap pada pembuatan batik yang diperkirakan sebagai pengaruh pembuatan kain cap dari India ,cap dibuat dari bahan logam Batik cap sifatnya serba teratur ,garis serba tajam, titik dan pola disain serba cermat dan sama sehingga menimbulkan kesan serba teknis dan menjemukan Nilai pribadi pembatik,seperti keluwesan dan kelancaran garis yang sambung menyambung tidak terdapat lagi pada batik cap Contoh cap batik
MOTIF BATIK Motif hias asli Indonesia bersumber pada ragam hias geometris, tumbuhan, dan binatang Contoh motif geometris yang diterapkan sebagai hiasan batik : motif tumpal, banji , meander, swastika dan motif pilin Tumpal Banji Pilin
Contoh motif tumbuhan Anggur Lung Gedawung Lung Peniti Semen Kebon Ganggong Ceplok Manggis
Contoh motif binatang/hewan Alas-alasan Nogo Pertolo Kupu Gandrung
BATIK YOGYAKARTA / SURAKARTA Setiap daerah pembuat batik mengembangkan motif batik yang berbeda Sebagai perbandingan bisa di simak hasil karya seni batik dari daerah Yogyakarta/Surakarta, Pekalongan, dan Cirebon BATIK YOGYAKARTA / SURAKARTA
BATIK PEKALONGAN BATIK CIREBON
Perlengkapan Membatik 1. Canting 4. Wajan 5. Anglo 6.Lilin batik 7.Dingklik 8. Tepas 2. Kain putih / mori 3. Gawangan
Proses Membatik Ada empat tahap dalam proses membatik yaitu: persiapan, membatik, mewarna ,dan menghilangkan lilin 1. Persiapan Kain mori diolah lebih dahulu dengan cara dicuci , direbus kemudian dikanji 2. Membatik Kain dipola dengan pensil kemudian digambar dengan canting yang diisi dengan lilin cair yang dipanaskan di wajan 3. Mewarna Kain dicelupkan dalam larutan warna .Bagian yang kena lilin tidak terkena warna. 4. Menghilangkan lilin Lilin dilarutkan/ dilorot dengan cara merebus dalam air yang mendidih
Contoh proses membatik dengan canting 1. Malam digambarkan diatas pola yang dibuat dengan pensil dan juga untuk menutup bidang gambar 2. Kain di celup kewarna indigo (biru) gambar yang ditutup lilin tetap berwarna putih
3. Untuk menghasilkan warna biru, warna biru ditutup dengan malam (warna gelap), sedangkan penutupan dengan malam pada tahap pertama berwarna coklat akan menghasilkan warna kain (putih) 4. Kain dicelup warna biru tua, bagian yang tidak tertutup malam akan berwarna biru tua 5.Inilah hasil pewarnaan setelah dilorot >>>
PENGGUNAAN KAIN BATIK Penggunaan kain batik tradisional disesuaikan dengan motifnya : Busana Raja Jawa : kain batik corak parang Penari : biasanya batik corak lereng Harian : corak lereng 4. Upacara pengantin : corak sidomukti Pada zaman sekarang, seni batik diterapkan antara lain untuk pakaian kerja, pakaian santai, topi , tas, fashion show dan hiasan dinding/lukisan
Batik sebagai busana raja dan penari
Batik digunakan untuk keperluan sehari hari
Batik sebagai hiasan dinding
Tas, pakaian dan topi batik
Fashion show busana batik
Sumber Bahan Buku: Hamzuri. 1981.Batik Klasik. Jakarta :Jambatan Wiyoso Yudoseputro.1986.Pengantar Seni Rupa Islam di Indonesia. Bandung: Penerbit Angkasa Femina.No.28/XIII-23 Juli 1985.Simbolisme Dalam Corak dan Warna Batik Internet: The Process of making batik: www.expat.or.id Coco International Collection 05 : www.coco.ca Bali Bintang Art Gallery : www.exbali.com Cabaret Mechanical Theatre : www.cabaret.co.uk
PENYUSUN : Nama : Drs. Iswanto Adi Instansi : SMAN 2 Purwokerto Telah diedit oleh Miftakodin Tanggal 18 Nopember 2009