Olah Raga Arus Deras (ORAD)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KUMPULAN SOAL 4. FLUIDA H h
Advertisements

Gaya.
Persamaan Kontinuitas
ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP
Saluran dan Bangunan Irigasi
Gambar Teknik Gambar  salah satu informasi visual
GAMBAR POTONGAN PERTEMUAN V OKT 2007.
Bangunan Pengambilan dan Pembilas
Bangunan Pengambilan dan Pembilas
BAHAN AJAR RENANG.
PEMBUATAN DAN PEMELIHARAAN PARIT
PEKERJAAN DASAR – DASAR SURVEY PEMETAAN
Irigasi I Jaringan Irigasi.
Bangunan Bendung Three Gorges Dam, China.
Gaya.
Pertemuan 4 Perencanaan Pelabuhan
BESARAN DAN SATUAN ( QUANTITY And UNIT) PHISIC’S TEACHING TEAM.
PERENCANAAN PELABUHAN
DERMAGA Peranan Demaga sangat penting, karena harus dapat memenuhi semua aktifitas-aktifitas distribusi fisik di Pelabuhan, antara lain : menaik turunkan.
PRINSIP-PRINSIP MEKANIKA DALAM RENANG
FUNCTION ; MAINTENANCE AND REPAIR AT THE OPERATIONAL LEVEL
Bangunan Utama Bangunan Bendung.
OLAH GERAK BY Capt. Gaol M.Mar.
PELATIHAN PATROLI KEAMANAN SEKOLAH SMP SE-KEC
PEMBUATAN TERAS KONTUR DAN PEMANCANGAN TITIK TANAM
IRIGASI Bangunan Utama - 1 Sanidhya Nika Purnomo.
FLUIDA.
3. Pengukuran dan Perhitungan Debit Sungai/Saluran Air
ILMU UKUR TANAH & PEMETAAN (Pertemuan 4)
5.5. PENGUKURAN POLIGON 5.1. Persiapan Pengukuran
PENENTUAN POSISI SUATU TITIK
Infrastruktur Air Jaringan Irigasi.
KINEMATIKA DUA DIMENSI
Pertemuan 6a BANGUNAN SILANG DAN BANGUNAN TERJUN
Matakuliah Keterampilan Dasar dan Lanjut Bolavoli
GAMBAR STANDARD PERTEMUAN KETIGA 21 SEPT 2007.
GGL IMBAS 1/5/2018 Stttelkom.
Water Detox (VI): Olahraga dalam Air
KARAKTER BIOFISIK DAS Oleh Andang Suryana.
Lintasan Kompas Ditempuh apabila peta dasar yang diperlukan tidak tersedia. Adanya singkapan detail yang penting tidak dapat dipetakan pada skala peta.
AIR PERMUKAAN.
Mekanika Fluida Statika Fluida.
OLAH GERAK KAPAL MOTO Sebaik-baiknya anda mengolah gerak kapal, tidak akan ada orang yang memuji. Namun seburuk-buruknya anda mengolah gerak kapal, pasti.
SENAM HAMIL MATERI PERKULIAHAN MAHASISWA FISIOTERAPI
LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER
ORANG JATUH KE LAUT Tolong ………..!!! Help me …… !!! Cara menolongnya :
NAVIGASI DARAT Tekhnik untuk menentukan kedudukan suatu tempat dan arah lintasan perjalanan secara tepat baik di medan sebenarnya atau di peta. Diperlukan.
BANGUNAN PEMBAWA – I: Bangunan Siku dan Tikungan Gorong-gorong
Tips Cara Aman Bersepeda
Ratna Septi Hendrasari
Irigasi I Jaringan Irigasi.
Aliran Permukaan dan Sifat Aliran Permukaan
(biom Lotic = ekosistem air mengalir)
PENGARUH ANGIN DAN OMBAK
Kedudukan skala sebuah mikrometer sekrup yang digunakan untuk mengukur diameter sebuah bola kecil seperti gambar berikut : Berdasarkan gambar tersebut.
HUJAN.
Bangunan Persilangan Jalur saluran irigasi mulai dari intake hingga bangunan sadap terakhir seringkali harus berpotongan atau bersilangan dengan.
Pangkalan SMKN 1 Bondowoso
Perencanaan Bendung.
- FIRST AID - PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
ALAT PELINDUNG DIRI PADA PENGENDARA SEPEDA MOTOR
PENGUKURAN OLEH MARDIANA. Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran besaran fisis, ketepatan, ketelitian, dan angka penting, serta notasi ilmiah KOMPETENSI.
Bulldozer ALAT PENGGUSUR TANAH
NAMA KELOMPOK : 1. ADRIANNE AGNESTE DK DESI PURNAMASARI KELAS: 3B KEAIRAN.
-FIRST AID- PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN dr. Margaretha.
Saluran Sekunder Saluran sekunder Bangunan bagi dengan pintu sadap Bangunan sadap bendung Intake Lay out jaringan irigasi Saluran Primer Saluran tersier.
LATIHAN FISIKA. LATIHAN 01 Perhatikan gambar mikrometer sekrup berikut ini! Besar pengukurannya adalah …. A. 2,93 mm B. 3,27 mm C. 3,48 mm D. 3,77 mm.
EKOLOGI PERAIRAN PERBEDAAN SUNGAI DENGAN DANAU OLEH: HAMZAN WADI E1A
Transcript presentasi:

Olah Raga Arus Deras (ORAD) Oleh : MG Harris Sipahutar

ORAD Merupakan salah satu Kegiatan Alam Terbuka yang beresiko cukup tinggi. Resiko itu dapat kita kurangi bila sebelum pengarungan dilakukan persiapan yg baik. Persiapan yg baik adalah belajar dan berlatih dengan baik, secara teknis, ketrampilan, maupun pengetahuan. Merupakan kegiatan rekreasi yg cukup menyenangkan

Berbicara mengenai ORAD tidak terlepas dari : Air Perahu Keselamatan

(A) AIR Mempelajari bagaimana air mengalir dari hulu ke hilir sungai, merupakan hal yg penting diketahui sebelum kita berolah raga arus deras. Dimana karakteristik sungai di daerah hulu sangat berbeda dengan daerah hilir. Hal ini disebabkan oleh gradien (kecuraman), bentuk dasar sungai & volume air yg mengalir (debit air).

(A).1.Pembagian Daerah Aliran Sungai (DAS) a). Sungai di daerah Hulu. - dangkal, sempit, & cukup sering dijumpai air terjun. - tingkat kecuramannya tinggi & tidak dapat diarung. b). Sungai di daerah Peralihan. - cukup dalam & lebar - banyak dijumpai riam & ideal untuk ORAD. c). Sungai di daerah Hilir. - aliran airnya tenang, lebar & dalam. - bukan daerah yg baik untuk ORAD.

(A).2. Debit Air Sungai, Q. Debit Air Sungai atau Volume Air Sungai adalah jumlah air yg mengalir melewati sungai, biasanya dinyatakan dalam satuan (m3/det). Semakin besar Debit air sungai, maka semakin deras aliran airnya. Besar kecilnya sungai & layak tidaknya sungai diarungi, dapat dilihat dari debit airnya.

Skala Debit Sungai : Q =< 25 m3/det ........... (kecil) Q = 25 - 300 m3/det ......(besar) Q >= 300 m3/det ..........(sangat besar) Debit yang baik untuk diarungi perahu karet adalah 25 – 300 m3/det.

Tinggi Muka Air (TMA) : TMA < Nol (minus), artinya air surut TMA = Nol, artinya air normal. TMA > Nol, artinya muka air tinggi.

A.3. RIAM Riam adalah aliran air yg deras di sungai (hampir seperti air terjun, tetapi rendah sekali). Faktor utama yg mempengaruhi bentuk-bentuk riam suatu sungai adalah bentuk dari permukaan dasar sungai tsb.

Terjadinya Riam serta tingkat kesulitannya dipengaruhi oleh : a) Gradien / Kecuraman Sungai; - Adalah beda tinggi dari panjang elemen/ bagian sungai yg dimaksud (beda tinggi per satuan panjang, m/km). - Ini dapat dihitung dengan bantuan garis kontur yg memotong sungai pada peta Topografi. Gradien sungai dapat diketahui dari peta wilayah DAS.

Gradien sungai digolongkan atas : - Tenang = 0 - 5 m/km. - Beriam = 5 - 10 m/km (ideal) - Berbahaya = 10 - 15 m/km - Sangat berbahaya = 15 - 20 m/km -Tdk dpt diarungi > 20 m/km. Gradien yg baik untuk diarungi perahu karet adalah : 5 - 15 m/km.

b.Batuan dasar atau bongkahan di sungai c.Penyempitan

A.3.1. Bentuk-Bentuk Arus Sungai (Riam) Sungai berarus deras, memiliki berbagai macam bentuk dan kecepatan aliran sungai, baik dari permukaan hingga dasar sungai. Arus tercepat adalah ketika mendekati permukaan. Sedangkan untuk lintasan dan pada belokan yg lurus, arus tercepat ditunjukkan oleh gambar di bawah ini.

A.3.1. Bentuk-Bentuk Arus Sungai (Riam) a.Aliran Utama. Arus sungai yg paling cepat seperti tersebut di atas, disebut aliran utama. Aliran utama merupakan bagian dari lintasan sungai yg paling baik untuk diarungi, karena merupakan daerah paling dalam dan paling cepat arusnya, selain itu juga paling aman dan menyenangkan.

b.Riam Riam merupakan bagian sungai yg mengalami percepatan arus dan turbulensi. Barisan riam pada umumnya diselingi lubuk sungai, yaitu bagian dari sungai yg dalam dan mengalir tenang.

Riam terdiri dari beberapa jenis arus dalam satu lintasan sungai, yaitu : b.1.Gelombang Tegak. Terjadi karena penurunan dasar sungai, kemudian relatif mendatar kembali dan tanpa tonjolan batuan yg menyembul ke permukaan. Gelombang pertama merupakan gelombang terbesar, selanjutnya lebih kecil, dan akhirnya menjadi datar kembali. Barisan gelombang ini membentuk setengah lidah.

. b.2.Lidah Air. Terbentuk diantara dua buah rintangan berupa batu atau hole dikarenakan percepatan. Bentuknya menyerupai huruf “V”. Umumnya merupakan lintasan yg terbaik untuk diarungi. b.3.Gelombang Balik. Merupakan arus yg berputar dari bawah ke atas dan membalik ke arah hulu, disebabkan penurunan dasar sungai secara ekstrem. Ada tiga jenis gelombang balik, yaitu : hole, hidrolik & gelombang pecah.

. b.4.Arus Balik Arus balik adalah tempat dimana arus sungai seakan-akan berhenti, atau mengalir balik ke arah hulu dan seperti pusaran.

Kesimpulan Jadi ada empat faktor yg menentukan dalam menaksir Tingkat Kesulitan Sungai (riam) Gradien (kemiringan) Debit Air Bentuk dasar Rintangan-rintangan.

Peralatan Yang Digunakan Dalam ORAD Perahu Karet Dayung. Pelampung Helm. Tali & Carabiner Peluit P3K Pompa (Manual)

Peralatan Yang Digunakan Dalam ORAD 1.Perahu Karet 2.Dayung. 3.Pelampung 4.Helm 5.Tali & Carabiner 6.Peluit 7.P3K 8.Pompa (Manual)

1.Perahu Karet Perahu, digunakan dalam berarung jeram (ORAD), bukan hanya sekedar yg bisa mengembang tapi juga dapat mengeluarkan air secara otomatis, dapat melakukan manuver dengan cepat, kokoh, dan mempunyai 4 tabung udara yg akan saling mendukung (bila salah satu tabung bocor)

2.Dayung Dayung, Ringan kuat sebaiknya berwarna cerah karena jika terlempar ke air akan mudah terlihat.Ukuran dayung tergantung dari ukuran diameter dayung yang digunakan. Dalam setiap pengarungan sebaiknya kita membawa dayung cadangan karena alat ini paling sering hilang atau patah.

3.Pelampung Pelampung,Guna dari pelampung adalah untuk mengangkat tubuh ke atas permukaan air yang bergolak.Pelampung harus nyaman dan enak di pakai, pas dibadan tidak melorot ke atas waktu di air.Daya apung pelampung harus sesuai dengan berat badan.Jika daya apung terlalu tinggi badan kita akan mudah tertahan arus balik.

4.Helm Helm, Harus tertutup sampai bagian telinga, ringan mempunyai sirip yang kokoh. Pada bagian dalam terdapat busa yang padat yang dapat dengan cepat mengeluarkan air dari dalam helm. Dianjurkan untuk mengunakan helm yg berwarna cerah.karena pada waktu berenang di jeram yang muncul keluar adalah bagian kepala.

. 5.Tali 6.Carabiner, Berguna untuk menggantungkan barang-barang,berguna untuk alat rescue dan banyak lagi lainnya. 7.Peluit, Melakukan komunikasi di jeram sangat sulit, suara jeram sangat keras.Untuk mengatasinya diperlukan peluit dibantu aba-aba dengan tangan atau dayung. 8.P3K

Skipper/Kapten Aba-aba & Scouting

memberikan aba-aba yg singkat dan jelas. Kapten/Skipper Seorang Kapten harus menguasai Teknik & berpengalaman dalam ORAD. Adapun tugas penting dari seorang kapten adalah : mencari dan menentukan arah lintasan pada sungai, yg akan dilalui oleh perahu. memberikan aba-aba yg singkat dan jelas. bertanggung jawab atas keselamatan seluruh awak perahu dan peralatan dalam perjalanan. mengambil keputusan, apakah perjalanan perlu diteruskan atau tidak.

Bentuk Aba-Aba -Maju : semuanya mendayung ke depan. -Mundur : semuanya mendayung ke belakang (dayung balik). -Kanan balik : arah perahu dibalik ke kanan. Yang berada di sebelah kanan mendayung balik, dan yg ada di sebelah kiri mendayung ke depan.. -Kiri balik : arah perahu dibalik ke kiri. Yang berada di sebelah kanan mendayung ke depan, dan yg ada di sebelah kiri mendayung ke belakang. -Geser kanan : perahu digeser ke kanan dengan arah yg tetap, tidak berubah. -Geser kiri : perahu digeser ke kiri dengan arah yg tetap, tidak berubah.

Bentuk Aba-Aba -Stop : seluruh awak berhenti mendayung, hanya dua orang di belakang yg menjadi kemudi, supaya arah perahu tetap lurus. -Pindah kanan ; agar perahu berat kanan -Pindah kiri ; agar perahu berat kiri -Goyang ; mencegah perahu tersangkut. -Boom : instruksi apabila melewati rintangan (batang pohon) atau jeram berbahaya.

Scouting. Sebelum mengarungi Riam, terlebih dulu kita harus melakukan pengamatan terhadap Medan atau sering disebut dgn Scouting Ada dua petunjuk yg mengharuskan kita melakukan Scouting : 1.Adanya penurunan muka sungai, sehingga riam yg akan terlalui tidak terlihat. 2.Suara Gemuruh. Gemuruh yg besar tanda adanya riam.

Langkah-langkah untuk melakukan Scouting. Menepilah pada sisi dimana medannya memungkinkan untuk berjalan ke hilir. Tambatkanlah perahu dengan baik agar tidak terbawa arus. Jalanlah ke arah hilir sampai ujung riam di sebelah hilir. Setelah sampai ke hilir riam, amati bentuk riam, terutama pada aliran utamanya. Cari dan rencanakanlah jalur terbaik yg akan di arungi. Pikirkan juga faktor keamanan jika ada awak yg jatuh. Bisa atau tidak? Putuskan!! Saat ini keputusan anda sangat menentukan sekali. Jika keputusan akan diarungi, maka sambil kembali ke arah hulu, ingat2 kembali letak batuan, ombak sebagai patokan pada saat mengarungi. Jika keputusannya tidak dapat diarungi, maka tuntunlah perahu lewat sungai, atau diangkat dekat pinggir sungai.