Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Fungsi Linnear Penerapan dalam Ekonomi Fungsi konsumsi, tabungan dan angka pengganda Pendapatan Disposabel Fungsi Pajak Fungsi Investasi By: Syahirul Alim Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang 2012
Konsumsi Konsumsi (Consumption) adalah Kegiatan mengurangi nilai guna barang dan jasa, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan. Alat untuk melakukan konsumsi adalah dengan menggunakan pendapatan, maka konsumsi juga sering dartikan bagian pendapatan masyarakat yang digunakan untuk membeli barang atau jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan. Bagi masyarakat yang berpenghasilan kecil seluruh pendapatannya akan habis dipergunakan untuk keperluan konsumsi.
Dalam ekonomi makro pendapatan dialokasikan ke dalam konsumsi dan ditabung Pendapatan = Y, Konsumsi = C, Tabungan = S, yang hubungannya diperlihatkan oleh garis lurus Fungsi Konsumsi C = Co + c Y Fungsi Pendapatan Y = C + S Fugsi Tabungan S = So + s Y c = Marginal Propensity to Consume (MPC) s = Marginal Propensity to Save (MPS) MPC + MPS = 1 atau c + s = 1
Y = C + S Tabungan Y = Yield (pendapatan) C = Consumption( konsumsi) Tabungan (saving) adalah bagian pendapatan masyarakat yang tidak digunakan untuk konsumsi. Masyarakat yang mempunyai penghasilan lebih besar dari kebutuhan konsumsi akan mempunyai kesempatan untuk menabung. Dalam perekonomian sederhana Pendapatan Nasional akan digunakan untuk : Konsumsi dan Tabungan Y = C + S Y = Yield (pendapatan) C = Consumption( konsumsi) S = Saving (tabungan)
Investasi Y = C + S Y = C + I Sehingga I = S Investasi (investment) adalah bagian dari tabungan yang digunakan untuk kegiatan ekonomi menghasilkan barang dan jasa (produksi) yang bertujuan mendapatkan keuntungan. Jika tabungan besar, maka akan digunakan untuk kegiatan menghasilkan kembali barang dan jasa (produksi). Tabungan akan digunakan untuk investasi. Y = C + S Y = C + I Sehingga I = S
Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan Fungsi Konsumsi menjelaskan hubungan antara konsumsi dan pendapatan nasional kedalam bentuk persamaan digunakan beberapa asumsi sebagai berikut : Jika Y = 0 masyarakat tetap akan melakukan pengeluaran konsumsi minimum (konsumsi tergantung dari besar kecilnya pendapatan) Jika terjadi kenaikan pendapatan, maka konsumsi meningkat dengan jumlah yang lebih kecil dibanding kenaikan pendapatan. Proporsi kenaikan pendapatan yang akan dikonsumsi adalah tetap. Proporsi ini disebut “Marginal Propensity to Consume” (MPC)
Contoh Soal: PT Indosat, Tbk dalam tahun 2011 mengeluarkan dana untuk konsumsi diperlihatkan oleh fungsi sbb : C = 30 + 0,8 Y. Bagaimana fungsi tabungannya ? Jika tabungannya sebesar 20 berapa besarnya konsumsi ? Dan gambarkan kurvanya! Jawab: Y = C + S Y = 30 + 0,8 Y + S Y – 30 – 0,8 Y = S S = - 30 + (1- 0,8) Y S = - 30 + 0,2 Y fungsi tabungan
Jika : S = 20 S = - 30 + 0,2 Y 20 = - 30 + 0,2 Y 0,2 Y = 20 + 30 0,2 Y = 50 Y = 50 = 250 Y = 250 0,2 Y = C + S 250 = C + 20 C = 250 – 20 C = 230
C,S C = 30 + 0,8 Y 230 S= -30 + 0,2Y 30 20 y 250 -30
Jadi pajak merupakan variabel yang memperkecil pendapatan disposabel. Pendapatan disposabel (disposable income) adalah pendapatan nasional yang secara nyata dapat dibelanjakan oleh masyarakat (tidak termasuk di dalamnya pendapatan pemerintah seperti pajak, cukai, dsb). Pengenaan pajak menyebabkan pendapatan disposabel berkurang sebesar pajak tersebut. Misalnya jika pendapatan nasional adalah Y, tetapi di dalamnya termasuk pendapatan pemerintah atau pajak sebesar T, maka pendapatan disposabel yang dapat dibelanjakan dan ditabung oleh masyakarat adalah sebesar Yd = Y – T. Jadi pajak merupakan variabel yang memperkecil pendapatan disposabel.
Besarnya pendapatan disposabel dapat dirinci sebagai berikut, Variabel yang memperbesar pendapatan dipsobel masyarakat adalah variabel pembayaran khusus dari pemerintah kepada masyarakat yang sifatnya merupakan pembayaran ekstra atau tunjangan (misalnya tunjangan pension, THR, gaji ke 13, dll). Pembayaran khusus yang bersifat ekstra dalam ekonomi makro dikenal dengan istilah pembayaran alihan (transfer payment). Misalnya jika pendapatan nasional sebesar Y, tetapi selain itu pemerintah memberikan pembayaran alihan sebesar R, maka pendapatan disposabelnya menjadi Yd = Y + R. Besarnya pendapatan disposabel dapat dirinci sebagai berikut, ,
Pendapatan disposibel (Yd) : pendapatan pribadi dikurangi oleh pajak yang harus dibayar oleh penerima pendapatan Yd =Y – Tx + Tr Yd = C + S Dimana : Tx : Pajak Tr : Transfer pemerintah S : Saving Dimana saving dapat difungsikan sebagai : S = (1-a)Y – b
Yd = Y Yd = Y - T Yd = Y + R Yd = Y – T + R C = f (Yd) = Co + c Yd Apabila tidak terdapat pajak maupun pembayaran alihan maka, Yd = Y Apabila hanya terdapat pajak maka, Yd = Y - T Apabila hanya terdapat pembayaran alihan maka, Yd = Y + R Apabila terdapat pajak dan pembayaran alihan maka, Yd = Y – T + R Memahami penjelasan di atas akhirnya kita dapat mengetahui bahwa variabel bebas dalam persamaan fungsi konsumsi dan fungsi tabungan sesungguhnya adalah pendapatan disposabel (Yd) bukan pendapatan nasional (Y). Oleh karena itu rumus fungsi konsumsi dan fungsi tabungan menjadi: C = f (Yd) = Co + c Yd S = g (Yd) = So + s Yd Yd = C + S
Contoh Soal: Konsumsi Masyarakat Indonesia pada tahun 2012 ditunjukkan olleh C = 30 + 0,8 Yd. Jika Pemerintah menerima dari masyarakat pembayaran Pajak sebesar 16 dan pada tahun yang sama memberikan pembayaran alihan sebesar 6, Berapa konsumsi nasional seandainya pendapatan nasional pada tahun tersebut sebesar 200? Berapa pula tabungan nasionalnya? Dik : C = 30 + 0,8 Yd T = 16 R = 6 Dit : C dan S Jawab:
Y d = Y – T + R = 200 – 16 + 6 = 190 C = 30 + 0,8 Yd = 30 + 0,8 (190) = 182 S = Yd – C = 190 -182 = 8
C,S C = 30 + 0,8 Yd 190 182 S= -30 + 0,2Yd 30 8 Yd, Y 190 200 -30
T= To + t.Y Fungsi Pajak: Pajak yang dikenakan pemerintah: Pajak yang jumlahnya tertentu, tidak dikaitkan dengan tingkat pendapatan T = To Pajak yang dikaitkan dengan tingkat pendapatan, besarnya merupakan proporsi atau presentase tertentu dari pendapatan, T = t.Y T= To + t.Y To = Pajak otonom t = Proporsi pajak terhadap pendapatan
T T = To + t. Y T2 = t.Y T1 = To To Y
p = proporsi I terhadap i Fungsi Investasi: Permintaan akan investasi berbanding terbalik dengan tingkat bunga Rumus: I = f (i) I = In – p.i Dimana; Io = investasi otonom i = tingkat bunga p = proporsi I terhadap i
Contoh Soal: PT. Bakrie Land, tbk melakukan Investasi dengan ditunjukkan fungsi investasi I = 250 – 500 i, berapa harga besarnya investasi jika bunga bank yang berlaku pada tahun 2012 adalah 12 %. Berapa pula Investasi bila tingkat bunga tersebut sebesar 30 % ? Gambarkan Kurvanya! Dik: Investasi I = 250 – 500 i jika i = 12 % = 0,12 I = 250 – 500 (0,12) = 250 – 60 = 190 jika i = 30 % = 0, 30 I = 250 – 500 (0,30) = 250 -150 = 100
i Io /i 0,50 I = Io – p.i I = 250 – 500 i 0,30 Io 0,12 I 100 190 250