Prof. Dr. Retno S. Sudibyo, M.Sc.,Apt. UNIVERSITAS GADJAH MADA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Ke arah mana INSTITUSI akan kita dayung? ARAHAN DIRJEN PENDIDIKAN TINGGI DISAMPAIKAN OLEH: ILLAH SAILAH DIREKTUR PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN DITJEN.
Advertisements

Kerangka Kerja Kompetensi TIK untuk Guru
Bab 1 Pemasaran Mengatur Hubungan Pelanggan yang Menguntungkan
Efadoc20091 Komitmen Internasional untuk EFA Negara-negara PBB berkomitmen untuk Education for All (EFA) di Jomtien (1991) dan Dakar (2000) berisikan enam.
Pada bulan September tahun 2000, perwakilan-perwakilan dari 189 negara menandantangani Millennium Declaration, yang mengandung 8 butir capaian. Delapan.
Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah Departemen Dalam Negeri
Sosialisasi dan Persiapan Penyelenggaraan AMCDRR 2012 oleh BNPB di Hotel Orchards, G. Sahari Jakarta 9 juli 2012 Presentasi oleh Kristanto S., CPRU, UNDP.
Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Anak di daerah
PENDALAMAN IPS SD PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG)
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN Peraturan Menteri Nomor 23 Tahun 2006 tentang.
Green Recovery And Reconstruction: Training Toolkit For Humanitarian Aid 1 Pengurangan Risiko Bencana Sesi 1: Pengantar; Pengurangan Risiko Bencana (DRR)
Green Recovery And Reconstruction: Training Toolkit For Humanitarian Aid ORGANISASI PELAKSANA SesI 2: Analisis Awal dan Penentuan Standar Pembanding Pemulihan.
Bab 9 Pengembangan Produk Baru dan Strategi Siklus Hidup Produk
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang
DIALOG MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DENGAN LEMBAGA MASYARAKAT PEDULI ANAK Jakarta, 31 Agustus 2010.
Green Recovery And Reconstruction: Training Toolkit For Humanitarian Aid Sebuah Pengantar: Berbagai Peluang untuk Pemulihan dan Rekonstruksi Hijau Panduan.
ARAH PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
KONSEP DASAR DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DALAM SD.ALAM
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang
Yusman Syaukat Department of Resource & Environmental Economics Faculty of Economics & Management Bogor Agricultural University.
Topik: Visi Pertanian Abad 21 (Pertanian Yang Berkebudayaan Industri)
RELATIONSHIP BETWEEN NATIONAL ROAD SAFETY MASTERPLAN (NRSM) WITH DECADE OF ACTION (DoA) -safer road- Bogor March 2011.
KONSEP DAN PEMAHAMAN GENDER DALAM PENDIDIKAN
fmipa universitas mulawarman
BIRO ADMINISTRASI AKADEMIK DAN KEMAHASISWAAN
MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN.
MKP. SEJARAH DAN PRESERVASI KOTA
KONVENSI BIODIVERSITAS. Latar Belakang Negara2 berkembang mulai menyadari nilai ekonomi dr biodiveritas yg dimilikinya, shg diperlukan pertimbangan2 politik.
SOSIALISASI e-LEARNING DI PERGURUAN TINGGI
Prinsip Dasar SED (Tiga Pilar UPJ, Urban dan SED dalam Keseharian)
PENDIDIKAN NON FORMAL DAN PENDIDIKAN INFORMAL.
Pradipta Paramitha1 The Methodology for Participatory Assessment MPA.
KEBIJAKAN NASIONAL LINGKUNGAN HIDUP
EKONOMI PEMBANGUNAN P. KEBAN.
Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN.
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Prinsip-prinsip pengelolaan hutan
SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER
Manajemen Umum PERTEMUAN 3 Perkembangan Konsep Manajemen
Pendahuluan Limbah telah lama mengitari kehidupan manusia terutama setelah dikenal adanya peradapan menetap di suatu tempat dan membentuk koloni. Secara.
Prakarsa Pengembangan Kawasan Perdesaan Berkelanjutan
SUSTAINABLE TOURISM Our society will be defined not only by what we create, but what we refuse to destroy (John C. Sawhill)
Pembangunan yang Berkelanjutan
MAKROEKONOMI LINGKUNGAN
PENGEMBANGAN LINGKUNGAN HIDUP
TUJUAN DAN EKSES PEMBANGUNAN EKONOMI
PERTEMUAN – 3 M.K. EKONOMI WISATA (ESL 332)
BUDIDAYA TANAMAN BERWAWASAN LINGKUNGAN ( )
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Kota yang berkelanjutan
Lingkungan dan Pembangunan
Perencanaan Lingkungan Hidup
Bab 10 Strategi Pengelolaan Lingkungan
PENDAHULUAN PENGERTIAN Kawasan Konservasi
KEBIJAKAN KETAHANAN PANGAN INDONESIA
Pembangunan yang Berkelanjutan
STRATEGI PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
PENDAHULUAN AMDAL Pembangunan dan Lingkungan Free Powerpoint Templates
Pusat Kebijakan Pembiayaan dan Manajemen asuransi Kesehatan
Departemen Pendidikan Kedokteran dan Bioetika
Pengarusutamaan Gender
Pembangunan yang Berkelanjutan
Departemen Biokimia Fakultas Kedokteran UGM
ARSITEKTUR LINGKUNGAN OLEH : MARSELLY DWIPUTRI ST
PEMBANGUNAN & PERUBAHAN SOSIAL
Sustainable Development Goals (SDGs)
MUSRENBANG Perubahan RPJMD Tahun
Transcript presentasi:

Prof. Dr. Retno S. Sudibyo, M.Sc.,Apt. UNIVERSITAS GADJAH MADA Konsep EfSD Indonesia Prof. Dr. Retno S. Sudibyo, M.Sc.,Apt. Wakil Rektor Senior Bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNIVERSITAS GADJAH MADA

Latar belakang Hidup di dunia ini semakin kompleks dan bahkan mengarah kepada kondisi ‘chaostic’ karena: Tetap meningkatnya pertumbuhan populasi dunia yang melebihi kapasitas produktivitas natural bumi Makin cepatnya perkembangan komunikasi dan transportasi yang menghasilkan makin meningkatnya (rumitnya) world interlinkages, seperti globalisasi ekonomi, perdagangan, lingkungan, masalah pembangunan, kemiskinan, dll. Secara total/bersama manusia hidup dalam kondisi lingkungan yang tidak ‘seimbang’, yaitu lebih banyak memanfaatkan daripada memelihara sumber-sumber natural  Berarti meletakkan kehidupan manusia pada kondisi ‘unsustainable development’  Jika hal ini terus-menerus terjadi akan menghasilkan bencana besar bagi generasi mendatang  tidak boleh dibiarkan terjadi, karena akan mengarah ke unsustainable global eco-systems

Lahirnya EfSD Pencetus ide: Prof. Dr. Hans J.A. Van Ginkel, Mantan Rektor UNU dan Staf Ahli Sekjen. UN Words into Action: Education for Sustainable Development to Secure Our Common Future  Fokus kepada Climate Change Challenge (C3) Merupakan keputusan/kristalisasi tindakan yang dibutuhkan setelah mengkaji banyak laporan UN selama >30 tahun Pendidikan (formal, nonformal dan informal) dipilih karena merupakan instrumen kuat yang efektif untuk melakukan komunikasi, memberikan informasi, penyadaran, pembelajaran dan dapat untuk memobilisasi massa/komunitas, serta menggerakkan bangsa ke arah kehidupan masa depan yang berkembang secara lebih berkelanjutan (more sustain ably developed)  Lahirlah Education for Sustainable Development (EfSD)

Top International Agendas, by UN Stockholm, 1972: Worldwide urgent issues Club of Rome, 1987: Bruntlandt Report Rio, 1992: Earth Summit Kyoto, 1997: Kyoto Protocols Earth Charter UN, 2000: Millennium Summit  MDGs Johannesburg, 2002: World Summit on Sustainable Development (WSSD)  Inter-linkages among global-ization, trade, poverty, development and environment  33 Ecosystems UN, 2000-2005: Millennium Ecosystem Assessment The International Panel on Climate Change (IPCC) Reports and Al Gore: “Inconvenient Truth” Bali Summit, Denpasar 2007: Global Climate Change

Fungsi atau manfaat EfSD - 1 Melalui EfSD terbangun kapasitas komunitas/bangsa yang mampu membangun, mengembangkan dan mengimplementasikan rencana kegiatan yang mengarah kepada sustainable development, yaitu kegiatan yang mendukung pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan, berbasis keadilan sosial dengan mempertimbangkan keseimbangan beberapa eco-system, antara lain: Pengembangan kualitas SDM dan teknologi ramah lingkungan, Pemeliharaan lingkungan dan diversitas Keselarasan dan kelestarian budaya Keseimbangan produksi dan konsumsi, dll.

Fungsi atau manfaat EfSD - 2 Melalui EfSD mendidik manusia sadar tentang individual responsibility yang harus dikontribusikan, menghormati hak-hak orang lain, alam dan diversitas, dan dapat menentukan pilihan/keputusan yang bertanggung-jawab, serta mampu mengartikulasikan semua itu dalam tindakan nyata  Think globally, but act locally

Fungsi atau manfaat EfSD - 3 Melalui EfSD, kita secara bersama mempunyai komitmen untuk berkontribusi dalam mewujud-kan kehidupan yang lebih baik, dunia yang lebih aman-nyaman bagi kita semua, baik sekarang maupun dimasa mendatang bagi anak cucu kita  Ini merupakan sebuah pemahaman tentang kompleksitas dan diversitas secara komprehensif; serta pemahaman tentang bagaimana cara mengubah segala perkembangan / pengembangan kearah sustainibilitas, dan dilaksanakan melalui perencanaan dan pelaksanaan yang bijaksana, serta disosialisasikan secara efektif dan meluas.

Dimensions of Disaster

Forces of Nature

Forces of Nature

Forces of Nature

The ‘Knowledge Triangle’ (EfA) Pengetahuan Pendidikan/ Pembelajaran Inovasi N.B. ‘Pengetahuan’ = semua pengetahuan ilmiah, termasuk pengeta-huan di bidang ilmu sosial dan humaniora ‘Inovasi’ = meliputi inovasi bidang teknologi maupun sosial

Hubungan ‘Segitiga Pengetahuan’ EfA dan EfSD Semua pendidikan/pembelajaran (baik formal dan non-formal) di semua tingkat dan bidang harus dipertimbangkan kembali dan ditransformasikan agar dapat mempersiapkan generasi mendatang untuk berkontribusi secara lebih baik terhadap terwujudnya pengembangan berkelanjutan bagi komunitasnya  EfA dan EfSD merupakan dua sisi dari sebuah ‘coin’ yang tak terpisahkan  Isi dari EfSD tidak boleh berbeda dari isi mata-pelajaran yang telah ada (EfA), tetapi isi semua mata-pelajaran yang ada harus mengandung atau menstransformasikan / metranslasikan EfSD.

Apakah itu EfSD? Pendidikan yang mempunyai wawasan dan konsep yang lebih luas daripada sekedar pendidikan tentang lingkungan  Hubungan sebab dan akibat, dan cara pengatasannya Bukannya tentang pendidikan pengembangan berkelanjutan, melainkan pendidikan untuk mendukung pengembangan berkelanjutan (praktek)  Pendidikan yang memberi kesadaran dan kemampuan kepada semua orang (utamanya generasi mendatang) untuk berkontribusi lebih baik bagi pengembangan berkelanjutan pada masa sekarang dan yang akan datang.

Dimensi dari EfSD Ekonomi: Lingkungan/Ekologi: Pertumbuhan berkesinambungan Kesetaraan hak dan kesempatan Keseimbangan produksi dan konsumsi Lingkungan/Ekologi: Keseimbangan beberapa sistem WEHAB (water, energy, health, agriculture, biodiversity) Sosial, termasuk Politik, Budaya Harmoni, selaras dan empati Demokrasi, partisipasi Keadilan sosial: ras, gender, klas sosial tertentu, dll. Diversitas kultur dan budaya Pengembangan Sains & Teknologi ramah lingkungan Akhlak Mulia

Isu Strategis EfSD untuk Indonesia Pendidikan Akhlak Mulia dari usia dini s/d PT  KKN-PPM cocok untuk PT Ketahanan Pangan: Tersedianya bibit unggul dan pupuk organik Konservasi lahan pangan Diversifikasi pangan pokok Perbaikan/pemulihan lahan pertanian Climate Change: Konservasi Hutan atau Penghijauan (Carbon ‘sink’) Pengurangan emisi (Reduction of Emission from Deforestration and Degradation = REDD)

Energi: Lingkungan: Kesehatan: Budaya: Energi ramah lingkungan (Geothermal, Solar, Coastal, Wind) Substitusi BBM (yang praktis dan aman) Lingkungan: Biodiversitas Pengurangan polutan Kesehatan: Konservasi air bersih Penanggulangan Tropical Diseases Kontrol Kelahiran Budaya: Pelestarian budaya dan seni Menghidupkan budaya harmoni, menggantikan budaya kekerasan

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan EfSD Mengandung 3 pilar: Ekonomi Ekologi/lingkungan Sosial Tujuannya bukanlah mengajarkan pengem-bangan berkesinambungan, melainkan menyiapkan generasi mendatang untuk berkontribusi lebih baik bagi terlaksananya pengembangan berkesinambungan

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan EfSD Tujuannya bukanlah untuk mengganti semua pendidikan yang ada, melainkan meningkat-kan mutu program dan metoda pembelajaran, sehingga mencapai tujuan no.2 Semua konsep, teori, pengetahuan, dll. harus dapat diajarkan kepada anak-anak/siswa pada semua tingkat, meskipun dalam bentuk-bentuk yang telah disesuaikan EfSD harus mencakup: 3 pilar, WEHAB, MDGs

WSSD dan Aliansi Ubuntu Pada pertemuan WSSD, UNU mengkoordinir sebuah inisiatif bersama tentang education for sustainable development  disebut the Ubuntu Alliance Kerjasama antara 11 organisasi pendidikan, sains dan teknologi dunia Pokok dari inisiatif ini adalah Deklarasi Aliansi Ubuntu yang berkomitmen untuk memperkuat pendidikan, sains dan teknologi untuk mendukung Sustainable Develeopment

Deklarasi Ubuntu Ditanda-tangani oleh 11 Institusi Pendidikan Sains &Teknologi terkemuka dunia di Johannesburg Summit, tahun 2002. Tujuan utama meliputi: Penguatan kolaborasi antara pendidik dan peneliti di bidang sains dan teknologi  untuk mendukung EfSD Peningkatan integrasi sains dan teknologi ke dalam program-program pendidikan agar mendukung pengembangan yang berkelanjutan (pada semua mata pelajaran dan disemua tingkat); Penguatan kerjasama pendidikan formal, non-formal dan informal dalam pelaksanaan EfSD.

Ubuntu Alliance International Council for Science (ICSU) Academy of Sciences for Developing World (TWAS) Science Council of Asia (SCA) African Academy of Science (AAS) World Federation of Engineering Organizations (WFEO) Global Higher Education for Sustainability Partnership (GHESP) International Association of Universities (IAU) Association of University Leaders for a Sustainable Future (ULSF) Copernicus-Campus United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) United Nations University (UNU) Possible new members: UNEP, IUCN etc.

Decade of Education for Sustainable Development (DESD) 2005-2014 Diusulkan dalam Johannesburg Plan of Implementation, 2002 Diterima dalam Sidang Umum PBB pada Desember 2002 The International Implementation Scheme (IIS) for DESD ditetapkan pada September 2005 Dalam IIS for DESD, Pemerintah diminta untuk mempertimbangkan pelaksanaan DESD dalam strategi dan perencanaan pelaksanaan dibidang pendidikannya

Terima Kasih