Modifikasi Resep Diet Autis Nany Suryani, SGz.
Pengertian Autis/autisma adalah gangguan fungsi pada susunan saraf pusat yang mencakup perkembangan kemampuan berkomunikasi sehingga mengalami kesulitan berbicara, bersosialisasi dan berperilaku aneh. Timbul gejala mulai pada usia anak kurang dari 3 tahun. Autis dapat terjadi pada setiap anak tanpa membedakan sosial ekonomi, pendidikan, etnik maupun bangsa orang tuanya.
Penyebab Autis Belum Jelas “Multikompleks”
Beberapa Faktor Penyebab Autis Faktor genetik: adanya mutasi kelainan genetik. Faktor genetik terlihat bila dalam keluarga ada lebih dari satu penyandang autisma. Faktor alergi dan kurangnya faktor kekebalan Faktor pencernaan: adanya jamur di usus (jamur candida, karena banyak konsumsi antibiotik) sehingga menghambat sekresi enzim. Karena kurangnya enzim pencerna gluten dan casein.
Kurangnya enzim pencerna gluten dan casein → terjadi zat “opioid”, efek separti opium (narkotik). Bila disepar oleh usus → masuk ke darah → darah otak → gangguan fungsi otak → timbul gejala seperti autis Ibu hamil yang terkena virus toksoplasma, rubella, herpes atau mengkonsumsi makanan yang mengandung zat kimia yang dapat mengganggu pertumbuhan sel otak. Faktor pencetus lainnya
Gejala tampak jelas setelah 3 tahun 1.Gangguan komunikasi Terlambat berbicara Berbicara dengan bahasanya sendiri yang tidak dimengerti orang lain Membeo, menirukan nyanyian atau kata- kata tanpa dimengerti Bila ingin sesuatu, menarik-narik tangan yang dimintai 20% anak penyandang autis tidak bisa bicara sampai dewasa
2.Gangguan bersosialisasi Tidak menengok kalau dipanggil Tidak mau melihat/menatap muka jika diajak bicara Tidak mau dipeluk Maunya main sendiri, diajak main malah menjauh 3.Gangguan dalam perilaku Perilaku yang berlebihan: hiperaktif, tidak bisa diam, mondar-mandir, memukul-mukul Perilaku yang kekurangan: duduk diam dengan pandangan kosong, melakukan sesuatu secara monoton
4.Gangguan emosi/perasaan: Kadang tertawa sendiri, menangis tanpa sebab Tidak toleran pada lingkungan, merasa terganggu jika ada yang menangis Sering mengamuk jika permintaan tidak terpenuhi, menyakiti diri sendiri Membenturkan kepala berulang-ulang 5.Gangguang pada sensoris Mendengar suara lalu menutup telinga Mencium-cium benda apa saja Tidak suka dipakaikan baju berbahan kasar
Pemeriksaan diagnositik lain: 1.ICD-10 (International Clasification of Diseases) DSM-IV (Diagnostic and Statistical Manual) 1994 Keduanya merumuskan kriteria diagnostik untuk autisma infantil yang dipakai di dunia
Pengaturan Makan Anak Penderita Autis 1.Makanan seimbang, sesuai dengan PUGS 2.Bebas gluten dan bebas casein 3.Hindari bahan makanan yang diawetkan 4.Hindari makanan yang membuat alergi atau intoleransi seperti telur, susu, gandum 5.Hindari keracunan logam berat seperti merkuri, timbal, aluminium, arsenik. Logam-logam tersebut banyak terdapat dalam urin penderita autis 6.Hindari defisiensi zat gizi
Alergi Gluten Gluten dalam makanan akan mempengaruhi lapisan usus halus sehingga menyulitkan tubuh untuk menyerap zat-zat gizi dalam makanan yang dimakan. Gluten dapat diperoleh dari gandum, jelai, beras belanda dll Gejala-gelaja autis akan hilang bila diberikan diet “gluten-free”