Loading …

20 PERILAKU DURHAKA ORANG TUA Terhadap ANAK Drs. Muhammad Thalib Mu’alimul Usrah Media 1996

1) Salah memilih calon ibu atau ayah 3) Mengajak anak kepada kemusyrikan 5) Menelantarkan nafkah anak 7) Menempatkan di lingkungan yg rusak 9) Merintangi anak menikah 11) Membiasakan hal-hal buruk 13) Membebani tugas diluar kemapuan 15) Melahirkan anak di luar nikah 17) Menciptakan suasana maksi’at 19) Tidak mengakui sebagai anak 2) Menafkahi anak dari hasil yang haram 4) Merintangi anak beragama dg benar 6) Menelantarkan pendidikan agama 8) Memaksa menikah kepada orang yang tidak disukai 10) Memperlakukan anak tidak adil 12) Menyerahkan asuhan kpd non-muslim 14) Menghilangkan hak waris 16) Membiasakan anak boros 18) Memberi nama yang buruk 20) Membunuh anak

1) Salah memilih calon ibu atau ayah تنكح المراة لآربع لمالها ولحسبها وجمالها ولدينها فظفر بذات الدين تربت يداك ( رواه البخارى و مسلم ) Ini merupakan hak anak sebelum mereka dilahirkan. Memilih pasangan sebagai suami atau istri harus mengutamakan aqidah dan akhlaqnya. kembali

كل لحم تبت من حرام فالناراولى به ( رواه الترمذ ) Nafkah yang haram ialah nafkah yang didapat dengan cara-cara yang terlarang oleh agama atau nafkah dengan barang-barang yang diharamkan oleh agama. Nafkah dari hasil riba bisa merusak jiwa dan pikiran (QS. An-Nisa’ : 2) 2) Menafkahi anak dari hasil yang haram kembali

مامن مولود الايولد على الفطرة فآبواه يهودو دانه آوينصرانه اويمجسانه كما تنتح البهيمة جمعاء ( آي كاملة ) هل تحسون فيها من جدعاء ( آي منقوص بعض آعضاءها ) الا تجدعونها؟ ( رواه البخارى و مسلم ) Kemusyrikan ialah perbuatan atau kepercayaan yang mengatakan bahwa Alloh itu terbilang atau ada kekuatan lain yang setaraf dengan Alloh. Sebagai anak, cara menolak sikap orang tua yang seperti ini adalah : QS. Luqman : 15. 3) Mengajak kepada kemusyrikan kembali

Tidak memberikan pendidikan agama kepada anak yang seharusnya diberikan untuk mengetahui pokok-pokok ajaran islam. Islam : Dasar (pondasi) : Aqidah (tauhid) Bangunan : Syari’at dan akhlaq Pelindung : dakwah (jihad fii sabilillah) 6) Menelantarkan pendidikan agama kembali

Anak perempuan mempunyai hak untuk menolak dinikahkan dengan lelaki yang tidak disenanginya walaupun orang tua yang memaksa itu ibu atau bapak kandungnya sendiri. Memilih suami/istri adalah hak asasi Syarat dan rukun nikah dinataranya adalah keridhaan kedua belah pihak Dari Ibnu Abbas, Rasululloh saw bersabdah, “seorang janda lebih berhak atas dirinya dari pada walinya. Gadis hendaklah dimintai izin dalam perkawinan dirinya dan izinnya dalah diamnya. (HR Muslim) 8) Memaksa anak menikah dengan orang yang tidak disukai kembali

Tindakan orang tua yang dibenarkan agama dalam merintangi anak yang akan menikah: Anak perempuan menikah dengan non-muslim (kafir) Anak laki-laki menikah dengan non- muslim, kecuali Yahudi dan Nasrani. Selama yakin tidak aqidahnya akan terpengaruh oleh istrinya kelak. Calon menantu berakhlaq benar- benar rusak. 9) Merintangi anak menikah kembali

Maksud : memperlakukan anak tidak sejalan dengan tuntunan Islam berkenaan dengan hak-hak anak terhadapa orang tuanya atau kewajiban orang tua terhadap anaknya. Keadilan yang dimaksud adalah perlakuan sesuai pada tempatnya terhadap anak-anaknya dalam hal kebutuhan materi. Akibat : look at the book page ) Memperlakukan anak tidak adil kembali

At tahrim : 6 يايهاالدين آمنواقوا آنفسكم و آهليكم نارا وقدوهاالناس والحخارة عليها ملئكة غلاظ شداد لايعصون الله ما امرهم ويفعلون ما يؤمرون Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.