GROUP 4 ANWAR P FEMMI T INDRA JAYADI RYAN P YOSA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
UANG UANG.
Advertisements

SISTEM PEREKONOMIAN FENARO Rai.E - Mak.
SMK LAKSAMANA MARTADINATA
Mengukur Permintaan Pasar
PARADIGMA.... TOKO BIASA MODAL BESAR BERDIRI SENDIRI PROMOSI INDIVIDU KEUNTUNGAN UNTUK SENDIRI TOKO NUSANTARA MODAL KECIL BERBASIS ON LINE PROMOSI SECARA.
Dampak Kebijakan Retribusi Pajak Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pedagang Kaki Lima Di Pasar Nempan Desa Durbuk Kec. Pademawu Kab.Pamekasan Nama Kelompok.
PENGANTAR PERKOPERASIAN
Pasal 54. Penyelesai mempunyai hak,wewenang,dan kewajiban sebagai berikut: a.melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama”koperasi dalam penyelesaian”
KELOMPOK 8 FARID FATONI SETYAWAN MUHAMMAD ARIFIN MOH. SHUBHAN J.H
1 DAMPAK PNPM, PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PADA PELUANG KERJA DAN PEMBERANTASAN KEMISKINAN Jakarta – April 12, 2007 Gustav F. Papanek Boston Institute.
MENYUSUN RANCANGAN AWAL USAHA DAN EVALUASI PELUANG USAHA BARU
SEKTOR EKONOMI INFORMAL
Gambaran Kondisi Eksisting Subyek Ulasan
Dasar Pengelolaan Sampah Kota
ROAD MAP IMPLEMENTASI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 DISAMPAIKAN OLEH: TARMIZI.
Metode Pengembangan Tanah ( Land Development Method )
Jessica Tiarany S Vanessa Wangania. JAKARTA, KOMPAS.com- Menteri Perindustrian Mohamad S Hidayat menuturkan, Indonesia memiliki kekuatan dalam memproduksi.
LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN (LPS)
DINAS PERTANIAN PROVINSI BENGKULU 2012
KEBIJAKAN PUBLIK.
BAB IX TATA NIAGA PERTANIAN (Pemasaran Pertanian)
Pengangguran di Indonesia
Housing Resource Center Hizrah Muchtar, Diskusi mengenai Perumahan-Permukiman, Jakarta, 12 Januari 2011 (HRC)
EDI SUBAGYO, Pelaksanaan Kewajiban Pembayaran Retribusi oleh Pedagang Kaki Lima di Alun-alun Pemalang dan Urgensinya Bagi Pemerintah Daerah.
PENILAIAN ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
Perkembangan Ekonomi Indonesia
Studi kasus : Banking on forgiveness
Gita Sentana Adanya persaingannya yang semakin ketat dalam perdagangan. Strategi pemasaran yang diterapkan sekarang ini dirasa kurang efektif.
Oleh : Edwin Karim, SE., MM M-UKM.
Magister Administrasi Publik
Biro Administrasi Kesra dan Kemasyarakatan Setda DIY
PENGANTAR EKONOMI 2 ATA 2016/2017 UNIVERSITAS GUNADARMA
PERTEMUAN IX USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM)
Skala dan Kelompok Perusahaan
KONTROVERSI PENANAMAN MODAL ASING (PMA) & UTANG LUAR NEGERI (ULN)
Studi dan Analisis Pemasaran Pertanian
Modul / Tatap Muka 10 MENENGAH & KEBIJAKAN PEMBIAYAAN UKM
MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN
MENGHADAPI PERSAINGAN A. DEFINISI : Menggambarkan peran
STRATEGI PENGEMBANGAN E-GOVERMENT
NERACA PEMBAYARAN KURS VALUTA ASING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
Perbedaan Organisasi Sektor Publik dan Swasta Secara Umum
SRI SULASMIYATI, S.SOS., MAP
NERACA PEMBAYARAN KURS VALUTA ASING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
 SELAMAT PAGI  Filzah Rahmiati ( )
KELOMPOK 7 NURUL HIDAYATI ( ) REVANI SASMITANING ( )
PEMANFAATAN TANAH PERKOTAAN (Individual VS Kolektif)
HUBUNGAN SISTEM INFORMASI &
EKONOMI Kelas / Semester : X / 1 Permasalahan Ekonomi.
KEWIRAUSAHAAN ANGGIA PARAMITA PUTI KENCANA, SE, MSM Fakultas Ekonomi
Bingkai Kreatif Kelompok 3
NERACA PEMBAYARAN KURS VALUTA ASING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
TIM DAN KERJASAMA KELOMPOK
KAJIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN USAHA UKM ( Studi Kasus, “ Jurnal Koperasi dan UKM”, ) mustikalukmanarief.
EKONOMI Permasalahan Ekonomi.
Sistem Ekonomi Campuran
Kebijakan Moneter.
“MENEROPONG AKTIVITAS DI KAWASAN PASAR JOHAR SEMARANG JAWA TENGAH”
Internet Adalah jaringan komputer yang jangkauannya seluas dunia. Hampir ditiap kota besar dan di daerah-daerah yang ada jaringan telponnya, sudah dapat.
MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
BAB IX TATA NIAGA PERTANIAN (Pemasaran Pertanian)
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENGHADAPI MASALAH EKONOMI
PEREKONOMIAN INDONESIA DI MASA DEPAN OLEH : ASTI NOVIANA C
Perencanaan Transportasi
NERACA PEMBAYARAN KURS VALUTA ASING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
Menilai Kondisi Ekonomi
PENILAIAN ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
Bab 1 Overview dan Review
RENCANA KERJA TAHUNAN NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1
Transcript presentasi:

GROUP 4 ANWAR P FEMMI T INDRA JAYADI RYAN P YOSA PEDAGANG KAKI LIMA GROUP 4 ANWAR P FEMMI T INDRA JAYADI RYAN P YOSA

Pedagang kaki lima (PKL) memiliki ciri yang bisa dikategorikan sebagai sektor informal

Istilah sektor informal sendiri, pertama kali diperkenalkan awal 1970-an oleh Keith Hart, dalam studinya mengenai kerja perkotaan di Ghana

Karakteristik sektor informal yang fleksibel, kerap berpindah-pindah dan tidak tercatat menyulitkan pendokumentasian terhadap jumlah para pelaku sektor informal yang sesungguhnya

Menurut perkiraan BPS Lebih 60% dari total angkatan kerja di Indonesia tercatat sebagai pekerja informal. Sedangkan dari sisi sumbangannya terhadap PDB menyatakan bahwa sektor informal mampu menyumbang sekitar 30-40%.

Menurut Edy Priyono (2002) Keberadaan sektor informal sebagai salah satu faktor yang menjelaskan rendahnya angka pengangguran, di masa krisis 1997-1998 yang hanya mencapai 5,5% atau 5,1 juta penganggur. Angka ini jauh di bawah perkiraan Depnaker, Bappenas, dan Task-Force ILO-Jakarta, yang berkisar 12% atau 11 juta penganggur. Data tersebut menunjukkan pentingnya peran sektor informal dalam perekonomian Indonesia. Namun, mengapa perhatian pemerintah terhadap pengembangan sektor informal khususnya PKL, masih sangat minim bahkan cenderung memarginalkan?

Persoalan PKL

Persoalan PKL Terlepas dari potensi ekonomi sektor informal PKL, maraknya keberadaan PKL di kota-kota besar di Indonesia kerap menimbulkan masalah baik bagi pemerintah setempat, para pemilik toko, dan pengguna jalan. Tidak sedikit para pemilik toko dan pengguna jalan, merasa terganggu dengan membeludaknya PKL.

Persoalan PKL

Penataan PKL Pilihan strategi terkait dengan cara pandang pemerintah terhadap PKL. Jika pemerintah melihat PKL sebagai potensi sosial ekonomi yang bisa dikembangkan, maka kebijakan yang dipilih biasanya akan lebih diarahkan untuk menata PKL, misalnya dengan memberikan ruang usaha bagi PKL, memformalkan status mereka sehingga bisa memperoleh bantuan kredit bank, dan lainnya

Penataan PKL

Penataan PKL

Persoalan PKL Namun sebaliknya, jika PKL hanya dilihat sebagai pengganggu ketertiban dan keindahan kota, maka mereka akan menjadi sasaran penggusuran dan penertiban

Penggusuran PKL

Penanganan PKL di kota Solo Pemerintah setempat menganggap PKL sebagai potensi yang perlu dikembangkan dan ditata keberadaannya. Dalam rangka menata PKL, pemerintah menggunakan pendekatan budaya dan dialogis Pada 2006, Pemkot Solo telah berhasil merelokasi sekitar 989 PKL Monjari ke pasar klithikan (barang bekas) Notoharjo Semanggi secara damai. Proses negosiasi relokasi PKL ini, berlangsung hingga enam bulan atau sekitar 54 kali pertemuan antara pemerintah dan PKL

Penanganan PKL di kota Solo Selain kedua pendekatan di atas, pemberian kios secara gratis juga menjadi penentu keberhasilan relokasi ini Sebagai pengganti biaya sewa kios, pemerintah setempat mewajibkan para pedagang di Pasar Notoharjo untuk membayar retribusi harian sekitar Rp 3.000,00/kios. Dengan cara ini, pemerintah memperkirakan biaya pembangunan pasar sudah bisa ditutupi dalam 7-9 tahun ke depan

Penanganan PKL di kota Bandung Meskipun persoalan PKL yang dihadapi Pemkot Bandung cukup kompleks, tetapi pemerintah tampak kurang memberi perhatian serius dan tidak memiliki skenario yang jelas dalam menangani permasalahan ini Kebijakan penanganan PKL, lebih diarahkan pada penertiban daripada penataan

Penanganan PKL di kota Bandung Ketiadaan skenario penanganan PKL yang jelas, membuat pemkot terlihat kewalahan mengatasi persoalan ini. Upaya-upaya relokasi dan penertiban yang dilakukan, juga dianggap tidak mampu secara efektif menangani keberadaan PKL. Sebagai contoh, relokasi PKL ke Dezon dianggap kurang berhasil, karena tidak sedikit dari para pedagang yang bangkrut dan kembali ke jalan karena minimnya pembeli yang datang ke Dezon Pembangunan pasar di Ciroyom dan Cicadas pun, belum sepenuhnya berhasil menarik PKL ke dalam pasar. Hal ini, terkait dengan berbagai hal di antaranya harga kios yang mahal dan lokasi kios yang tidak strategis

Menurut Hart, 1974) Sektor informal PKL setidaknya dapat dilihat melalui dua cara : dari sudut pandang individu sebagai sumber potensial untuk memperoleh penghasilan dari besarnya pendapatan dan pengeluaran yang masuk ke perekonomian kota (Hart, 1974)

Menurut Bromley, 1978 Penting untuk dipahami bahwa meskipun secara harfiah PKL adalah perusahaan kecil yang mandiri, namun ia terikat dengan jaringan ekonomi yang rumit, berhubungan dengan banyak pihak, seperti penyalur, pesaing, pelanggan, pemberi pinjaman, pemberi perlengkapan, aparat pemerintah, dan berbagai pranata publik maupun privat (Bromley, 1978)

Solusi Dengan demikian, permasalahan PKL memerlukan perubahan yang lebih mendalam dari hanya sekadar pemberian kredit murah dan latihan keterampilan Diperlukan perubahan secara vertikal seperti peraturan pemerintah dan hubungan kelembagaan yang memengaruhi perusahaan-perusahaan kecil

TERIMA KASIH