WANITA TUNA SUSILA MUHAMMAD FAKHRURROZI.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Mendefinisikan, Dalih, dan Membenarkan Kekerasan: Hubungan Ibu Muda-Pria Lebih Tua Artikel ini menguji pembenaran dengan menggunakan ibu-ibu yang sepuluh.
Advertisements

Istri menghormati hak-hak suami
Kelompok Agama Bagus,Arip,Rio,Hafiz
MY DAD MY BEST EVER BY: MF to CQ.
HUKUM PERSEORANGAN ADAT
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK TINGKAH LAKU MENYIMPANG PADA REMAJA
PERTEMUAN XII MARRIAGE. Perkawinan merupakan Salah satu alternatif gaya hidup Ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita.
STATUS DAN PERAN (ROLE)
Dampak Psikologis Bencana terhadap kelompok rentan
Enny Zuliatie Die-J YPI (Drop in Center Cijantung Yayasan Pelita Ilmu)
LAKI – LAKI MATI LEBIH DULU DARIPADA PEREMPUAN
Dr. Tjhin Wiguna, SpKJ(K) Psikiater Anak
Pertemuan > Matakuliah: >/ > Tahun: 2007 Bina Nusantara Keluarga Jepang Dewasa Ini.
(JUVENILE DELIQUENCY)
Kepuasan Kerja pada Bidan
BAB III SYARAT DAN RUKUN PERKAWINAN YANG SYAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DEPRESI PADA PRIA DEWASA MADYA PENGANGGURAN YANG BARU MENIKAH
PELACURAN Bab 6 Pelacuran atau Prostitusi merupakan salah satu bentuk penyakit masyarakat yg harus dihentikan Penyebarannya,tanpa mengabaikan Usaha Pencegahan.
YENY DURIANA WIJAYA, M.PSI., PSI stres dan trauma.
DAMPAK PSIKOLOGIS PEREMPUAN YANG MENJADI KORBAN KEKERASAN SEKSUAL OLEH AYAH TIRI NAMA : IIS SUMARNAH.
KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN
DEPARTEMEN SOSIOLOGI FISIP UNAIR
A. Syarat Materil : B. Syarat Formil Materil Umum/Absolut
Kunci Kemenangan terhadap Godaan Seksual
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (Sdki) 2012
Created by : Kuat Sitepu, SD, SMP, SMA, AMK, SST,S.Kep, NS, M.Kes.-
COURAGE & BOLDNESS.
POLA ASUH ANAK DAN REMAJA (PAR)
FORMULIR LAMARAN KERJA
Latihan Kasus.
KESEHATAN MENTAL DI SEPANJANG SIKLUS KEHIDUPAN
KEKERASAN TERHADAP ANAK
Kedudukan Dalam Keluarga
Perkembangan Sosioemosional masa kanak-kanak akhir (Usia Sekolah)
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MATERI KULIAH PSIKOLOGI KLINIS
Kesehatan Pranikah.
Modul Praktik Klinik Psikiatri FKUI
IPS Kelas I (kasih sayang dalam keluarga
SCHOOL BULLYING.
(Memahami Tumbuh Kembang Masa Remaja)
BAB II PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN
Perubahan dan Adaptasi Psikologis dalam Masa Kehamilan
LEMBAGA KELUARGA BY : KELOMPOK 2. LEMBAGA KELUARGA BY : KELOMPOK 2.
Proses Pembentukan Keluarga Psikologi Pendidikan Keluarga
Aplikasi Teori-teori Konseling
Konsep Kesehatan Reproduksi
PENDIDIK.
Yeny Duriana Wijaya, M.Psi., Psi
BIMBINGAN PSIKO-EDUKATIF DI SEKOLAH DASAR
Pola perkawinan endogamy
PERKEMBANGAN KELUARGA
KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (TERHADAP ANAK DAN PEREMPUAN)
Oleh: SITI KHADIJA PRATIWI NIM.P
Cummulative Record Dani Erfian Dian Anggraeni
SISWA SEBAGAI PEMBELAJAR
TYPE KELUARGA DAN TRADISI DI AMERIKA MATA KULIAH CROSS CULTURE UNDERSTANDING     DISUSUN OLEH : MUH ROHWAN - NPM MAYA PERTIWI – NPM
ANAK – REMAJA
Coping terhadap grief pada anak tunggal atas kematian ayahnya
ANAK – REMAJA
KELUARGA Ag.Kirwanto, S.Pd. M.A.
Sexual Behaviour Bayi dan Anak. Perkembangan seksualitas bukan hanya perilaku pemuasan seks semata, tapi juga mencakup pembentukan nilai, sikap, perasaan,
Komunikasi dalam Keluarga
Transcript presentasi:

WANITA TUNA SUSILA MUHAMMAD FAKHRURROZI

DEFINISI WTS adalah seseorang yang mempunyai mata pencaharian dengan cara memberikan pelayanan seksual di luar perkawinan kepada siapa saja dari jenis kelamin berbeda yang tujuannya adalah untuk mendapatkan imbalan berupa uang

FAKTOR PENDORONG (Kartono, 2001) Adanya kecenderungan menghancurkan diri Adanya nafsu seksual yang abnormal Tekanan ekonomi Aspirasi material (materialistis) Kompensasi terhadap perasaan inferior Rasa ingin tahu yang besar Memberontak terhadap otoritas orang tua Pengalaman seksual di masa anak Tergiur bujukan laki-laki hidung belang atau calo Banyaknya stimulasi seksual Broken home Pengaruh narkoba

JENIS-JENIS WTS A. PELACURAN TERORGANISIR WTS berada di bawah pengawasan langsung mediatornya seperti germo, mucikari, mami. Termasuk di dalamnya: lokalisasi WTS, panti pijat plus dan tempat-tempat yang mengusahakan wanita panggilan. Aktivitasnya tergantung pada mucikari, penjaga keamanan atau agen lainnya yang membantu mereka untuk berhubungan dengan calon pelanggan serta melindungi dalam kondisi bahaya. Berbagi hasil dengan mediator.

B. PELACURAN YANG TIDAK TERORGANISIR WTS mencari pelanggannya sendiri tanpa melalui mediator. Langsung transaksi dengan pelanggan. Termasuk di dalamnya: perempuan jalanan, perempuan lainnya yang beroperasi secara gelap di tempat umum, wanita panggilan yang bekerja mandiri, ayam kampus, wanita simpanan. Tempat: mal, diskotik, pub, café, dsb Posisinya lemah saat menghadapi pelecehan baik dari pelanggan atau perazia Tidak perlu berbagi hasil dengan mediator

Pergundikan (istri simpanan) Tante girang Wanita panggilan KATEGORI LAIN Pergundikan (istri simpanan) Tante girang Wanita panggilan Wanita pelayan bar/diskotik/night club ABG Juvenile delinquence WTS ABG -> siswa SMP, SMA “Penggali emas” -> wanita cantik (pramugari, artis atau aktris yang mengeruk kekayaan orang-orang berduit Hostest (pramuria) -> night club

KARAKTERISTIK Atraktif, bermake up semenarik mungkin Sebagian besar masih muda (11-25 th) -> walau ada juga yang sudah dewasa – tua Pakaiannya seronok bahkan eksentrik Bersifat sangat mobile -> sering berpindah tempat dengan cepat, menggunakan nama samaran, berasal dari daerah lain Tingkat IQ yang rendah (WTS kelas bawah) Latar belakang pendidikan buruk (WTS kelas bawah), pendidikan menengah ke atas (WTS kelas atas)

KASUS-KASUS DI PSKW 1. KASUS A Usia : 20 th (perkiraan) Alamat : Cikarang Status : Janda Suku : Sunda Pekerjaan : pelayan warung + WTS Pendidikan : tidak pernah sekolah Pekerjaan ayah: pedagang es (tidak tetap) Pekerjaan ibu : petani SES : rendah

RANGKUMAN BIOGRAFI Anak-anak: Tidak pernah mendapatkan pemenuhan kebutuhan kasih sayang dan diabaikan orang tua Tidak diajarkan nilai-nilai oleh orang tua Sering dipukul dan mendapat hukuman Tidak sekolah Mengalami sakit parah karena sering menahan lapar Dilarang orang tua bermain bersama teman-temannya Remaja: Bekerja demi membantu orang tua Menikah di usia 15 tahun Menikah 4x dan semuanya cerai Bekerja di warung minuman

Bekerja bersama keponakan Diperkosa mertua keponakan LANJUTAN Dewasa: Bekerja bersama keponakan Diperkosa mertua keponakan Berkenalan dengan laki-laki yang akhirnya membuatnya jadi WTS Ditangkap dan masuk PSKW

LANJUTAN DIAGNOSIS Axis I : V71.09 (tidak ada diagnosis) Axis II : V71.09 (tidak ada diagnosis). Ciri kepribadian yang menonjol: pendiam, pemalu, suka menghindar atau menarik diri, cenderung tergantung pada orang lain dan kurang PD Axis III : Infeksi Bakteri yaitu Chlamydia Trachomatis Axis IV : Masalah dengan lingkungan keluarga: kurang mendapatkan pemenuhan kebutuhan afeksi dari orang tua; Masalah pendidikan: tidak pernah sekolah; Masalah ekonomi: kesulitan dalam masalah keuangan dan serba kekurangan Axis V : GAF 61-70 (beberapa gejala ringan dan menetap yaitu mengenai kemampuan berhubungan dengan orang lain

Usia : 32 th Alamat : Bekasi Status : Janda Suku : Jawa 2. KASUS D Usia : 32 th Alamat : Bekasi Status : Janda Suku : Jawa Pekerjaan : WTS Pendidikan : SMA Pekerjaan ayah: PNS Pekerjaan ibu : IRT SES : menengah

RANGKUMAN BIOGRAFI Masa kecil – SMA Sangat disayang keluarga baik orang tua maupun kakak-kakaknya Jika keinginannya dilarang, D melawan Sampai SMP tidak pernah mendapat tanggung jawab tugas rumah SMA mulai suka berbohong Setelah lulus SMA Tidak mau melanjutkan kuliah walau dibiayai kakaknya Bekerja Ayahnya meninggal Di PHK Berhubungan seksual dengan pacarnya dan hamil, tapi pacarnya tidak bertanggung jawab

Menikah dengan pria lain yang bukan pacarnya LANJUTAN Pernikahan Menikah dengan pria lain yang bukan pacarnya Suaminya tidak tahu kalau anak yang dikandung D bukanlah anaknya Ibunya meninggal Berselingkuh karena suami jarang pulang Berhubungan seksual dengan selingkuhannya Suami tahu, akhirnya bercerai

Bingung mencari pekerjaan untuk menghidupi anaknya LANJUTAN Setelah perceraian Bingung mencari pekerjaan untuk menghidupi anaknya Mulai berhutang ke tetangga, kakak-kakaknya menolak memberikan pinjaman Bekerja di hotel sebagai pelayan tamu Dipecat Bekerja di karaoke dan merangkap melayani tamu Ditangkap dan masuk PSKW, anaknya dititip keponakan

DIAGNOSIS Axis I : V71.09 (tidak ada diagnosis) Axis II : V71.09 (tidak ada diagnosis). Ciri kepribadian yang menonjol: merasa kurang mampu dan kurang dapat menyesuaikan diri dalam lingkungan serta cenderung cemas Axis III : Tidak ada diagnosis Axis IV : Masalah pekerjaan: tidak mendapat pekerjaan dan menjadi WTS; Masalah ekonomi: kesulitan keuangan; Masalah keluarga: tidak mendapat dukungan dari keluarga Axis V : GAF 71-80 (mempunyai fungsi sosial baik tapi kurang dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan yang terjadi dalam hidupnya)

3. KASUS V Usia : 22 th Alamat : Bekasi Status : Janda Suku : Melayu Pekerjaan : WTS Pendidikan : SMP Pekerjaan ayah kandung : Pelayar Pekerjaan ayah tiri : Menganggur Pekerjaan ibu : IRT SES : rendah

Memiliki hubungan yang dekat dengan ayahnya Tinggal bersama nenek RANGKUMAN BIOGRAFI Anak-anak Memiliki hubungan yang dekat dengan ayahnya Tinggal bersama nenek Ibunya berselingkuh dengan orang lain Mendapat kekerasan fisik dari ibunya Sering membolos sekolah karena malas

Menikah karena keinginan ibunya Ayahnya meninggal Ibunya menikah lagi LANJUTAN Remaja Menikah karena keinginan ibunya Ayahnya meninggal Ibunya menikah lagi Memiliki hubungan yang tidak baik dengan ayah tiri Keguguran anak pertama dan kedua Melahirkan anak ketiga dan keempat Cerai

Mantan suaminya menikah dengan temannya Bekerja sebagai wanita malam LANJUTAN Dewasa Mantan suaminya menikah dengan temannya Bekerja sebagai wanita malam Mengkonsumsi narkoba Ditangkap dan masuk PSKW Mengidap penyakit seksual

DIAGNOSIS Axis I : V312.8 Conduct disorder, specify type: adolescent type Axis II : V71.09 (tidak ada diagnosis). Ciri kepribadian yang menonjol: kurang mampu beradaptasi, merasa tidak aman di situasi sosial, cenderung memusuhi orang baru, merasa tidak mampu, Axis III : Penyakit sifilis dan trikomoniasis Axis IV : Masalah keluarga: adanya hubungan yang kurang harmonis dengan ibu dan ayah tirinya; Masalah dengan lingkungan : tidak mendukung untuk berhenti dari pekerjaannya sebagai WTS Axis V : GAF 41-50 (Simtom serius. Adanya kesulitan serius pada fungsi sosial)