Sabtu, 14 Mei 2011
Kebutuhan fisiologis: kebutuhan paling dasar dr hdp manusia Ex: makan, air, kebutuhan seksual, termasuk perlindungan kesehatan. Kebutuhan keselamatan dan rasa aman: menggambarkan dorongan setiap orang untuk mencari perlindungan. Kebutuhan rasa memiliki dan kasih sayang: menekankan kpd aspek sosial dr pekerjaan. Dalam organ, pencapaian 7-an tdk mngkn diupayakan oleh orang/pihak ttt, melainkan scr bersama2 dlm team work. Kebutuhan akan status dan penghargaan: ditunjukkan adanya kebutuhan thd simbol2 kesuksesan, spt gelar kesarjanaan, pengakuan, pemilikan barang2 pribadi yg mewah. Kebutuhan aktualisasi diri: merefleksikan hasrat tiap orang utk tumbuh dan berkembang atas dsr potensinya scr optimal.
Herzberg membedakan antara faktor iklim baik (hygiene factors) / faktor pemeliharaan sbg faktor yg diperlukan utk mempertahankan tingkat kepuasan dlm diri pegawai, dg faktor motivasi yakni kondisi kerja yg berfungsi utk menimbulkan motivasi. Faktor motivasi terutama berhub dg job content, sdngkn faktor pemeliharaan berhub dg job context krn lebih berkaitan dg lingkungan disekitar pekerjaan.
Alderfer memperkenalkan tiga kelompok inti dari kebutuhan, yakni : 1. kebutuhan akan keberadaan (existence); 2. kebutuhan berhubungan (relatedness); dan 3. kebutuhan untuk berkembang (growth need).
Kebutuhan berprestasi adalah suatu motif yg berbeda dan dpt dibedakan dr kebutuhan2 lainnya; Seseorang dianggap mempunyai motivasi utk berprestasi jk ia mempunyai keinginan utk melakukan suatu karya yg lbh baik dr prestasi karya orang lain; Adanya 3 macam kebthn, yaitu kbthn utk berprestasi, kebthn utk berafiliasi, dan kebthn utk kekuasaan; Karakteristik dr orang2 yg berprestasi tinggi antara lain: 1) suka mengambil resiko yang moderat; 2) memerlukan umpan balik yang segera; 3) memperhitungkan keberhasilan; dan 4) menyatu dengan tugas.
Teori X - Y sbg hasil klasifikasi dua tipe manusia, tipe X dan Y; Menurut teori X, pd dasarnya manusia itu cenderung berperilaku negatif dg ciri2 sbb : ‡ tdk senang bekerja dan jk mngkn akan berusaha mengelakkannya; ‡ krnnya manusia hrs dipaksa, diawasi / diancam dg berbagai tindakan positif agar 7-an organisasi tercapai; ‡ pr pekerja akan berusaha mengelakkan tanggung jwb dan hanya akan bekerja jk menerima perintah utk melakukan sesuatu; dan ‡ kebanyakan pekerja akan menempatkan pemuasan kebthn fisiologis dan keamanan di atas faktor2 lain yg berkaitan dgnya dan tdk akan menunjkkn keinginan/ambisi utk maju.
Teori Y menyatakan bhw manusia pd dsrnya cenderung berperilaku positif dg ciri2 sbb : ‡ pr pekerja memandang keg bekerja sbg hal yg alamiah spt halnya beristirahat dan bermain; ‡ pr pekerja akan berusaha melakukan tugas tanpa terlalu diarahkan dan akan berusaha mengendalikan diri sendiri; ‡ pd umumnya pr pekerja akan menerima tanggung jawab yg lebih besar; dan ‡ mrk akan berusaha menunjukkan kreativitasnya, dan oleh krnnya akan berpendapat bhw pengambilan keputusan mrpkn tanggung jwb mrk jg bukan semata2 tanggung jwb orang yg menduduki jabatan manajerial.
Argyris mengajukan teori motivasi dg membedakan manusia dlm kelompok tidak dewasa dan dewasa; Dia membandingkan nilai2 piramidal dr birokrasi yg masih mendominasi sebagian besar organ, dg sistem nilai demokrasi yg banyak memperhatikan faktor manusianya. Ada tujuh perubahan yg terjadi pd kepribadian seseorang yg tdk dewasa mjd orang yg matang, yaitu : 1. pasif menjadi aktif; 2. tergantung menjadi tidak tergantung; 3. bertindak yang sedikit menjadi banyak variasi; 4. minat yg tdk menentu dan dangkal mjd lebih dlm dan kuat; 5. perspektif waktu jarak dekat menjadi jarak jauh; 6. posisi yg semula dibwh mjd setingkat / bahkan diatasnya; serta 7. kekurangan kesadaran atas dirinya mjd tahu pengendalian diri.
Vroom mengajukan pendekatan motivasi yg dpt diterima scr umum, yakni model harapan (expectancy model) / dikenal jg sbg teori harapan; Motivasi adalah hasil dr 3 faktor yaitu: seberapa besar seseorang menginginkan imbalan (valensi), perkiraan orang itu tentang kemngknn bhw upaya yg dilakukan akan menimbulkan prestasi yg berhsl (harapan), dan perkiraan bhw prestasi itu akan menghslkan perolehan imbalan/instrumentalis; Hubungan ke-3 faktor itu dpt dinyatakan sbb : valensi x harapan x instrumentalisasi = motivasi
Hubungan antar ke-3 faktor dpt dijelaskan sbb : valensi mengacu kpd kekuatan preferensi seseorang utk memperoleh imbalan. Ini merupakan ungkapan kadar keinginan seseorang utk mencapai suatu 7-an. Harapan adalah kadar kuatnya keyakinan bhw upaya kerja akan menghasilkan penyelesaian suatu tugas. Instrumentalitas menunjukkan keyakinan pegawai bhw ia akan memperoleh suatu imbalan apabila tugas dpt diselesaikan. Hasil ke-3 faktor tsb adl motivasi, yakni kekuatan dorongan utk melakukan suatu tindakan. Kombinasi yg menimbulkan motivasi adl valensi positif yg tinggi, tinggi harapan dan tinggi instrumentalitas.
Diantara teori motivasi tsb terdpt kecenderungan pakar mengembangkan pola motivasi ttt sbg hasil dr lingk budaya ttt; Dr pola motivasi tsb, 4 pola yg sangat penting adl prestasi, kompetensi, afiliasi dan kekuasaan; ∂ Motivasi Prestasi adl dorongan dlm diri orang2 utk mengatasi sgl tantangan dan hambatan dlm upaya mencapai 7-an; ∂ Motivasi Kompetensi adl dorongan utk mencapai keunggulan kerja, meningkatkan keterampilan pemecahan mslh, dan berusaha keras utk inovatif; ∂ Motivasi Afiliasi adl dorongan utk berhubngn dg orang lain atas dasar sosial; ∂ Motivasi Kekuasaan adl dorongan utk mempengaruhi orang2 dan mengubah situasi. Akhirnya, Pengetahuan ttg pola motivasi membantu manajemen dlm memahami sikap kerja stiap pegawai, shg dpt mengelolanya sesuai dg pola motivasi masing2 yg paling menonjol.