Ak. Biaya P.14 BIAYA STANDAR
PROSEDUR PENENTUAN BI. STANDAR Bi. Bahan Baku Standar Contoh : Harga beli BB Rp345,- per unit ; Bi. Angkut Rp40,- ; Potongan pembelian Rp10,- Harga standar BB = Rp345,- + Rp40,- - Rp10,- = Rp375,-/unit B. Bi. Tenaga Kerja Standar Tarif ditentukan atas dasar : perjanjian dg serikat kerja, Data upah dimasa lalu, Tarif upah dalam operasi normal C. Bi. Overhead Pabrik Standar
C. Bi. Overhead Pabrik Standar Contoh : Anggaran Fleksibel - Dept. A Prod. Std 1.500 kg 2.000 kg 4.000 kg Jam kerja std 3.500 4.500 6.000 kg Kapasitas 60% 80% 100% BOP variabel Rp750.000,- Rp1.000.000,- Rp 1.250.000,- BOP tetap Rp1.500.000.- Rp1.500.000,- Rp1.750.000,- Jumlah BOP Rp2.250.000,- Rp2.500.000,- Rp 3.000.000,- Jika kapasitas normal Dept. A 80% maka Tarif BOP = (1.000.000/4.500) + (1.500.000/4.500) = Rp555,56 per jam
ANALISIS SELISIH BI. PRODUKSI LANGSUNG MODEL SATU SELISIH (the one-way model) Rumus : St = (HSt x KSt) – (HS x KS) dimana : St = Selisih total HSt = Harga standar KSt = Kuantitas standar HS = Harga sesungguhnya KS = Kuantitas sesungguhnya B. MODEL DUA SELISIH (the one-way model)
MODEL DUA SELISIH (the one-way model) Rumus : SH = (HSt - HS) x KS utk. Selisih harga SK = (KSt – KS) x HSt utk. Selisih kuantitas Contoh : KSt KS HSt HS Bi BB 100.000 kg 90.000 kg Rp500,- Rp550,- HS Rp550,- SH = (500-550) x 90.000 = Rp4.500.000,-(R) HSt Rp500,- SK = (100.000 – 90.000) x 500 = Rp5.000.000,-(L) 90.000 kg 100.000 kg
MODEL TIGA SELISIH (the three-way model) Selisih bi std dan sesungguhnya dipecah menjadi : selisih harga, selisih kuantitas dan selisih harga/ kuantitas (gabungan) C1. HSt & KSt masing-masing lebih tinggi atau lebih rendah dari HS & KS Rumus : SH = (HSt – HS) x KSt utk. Selisih harga SK = (KSt – KS) x HSt utk selisih kuantitas SHK = (HSt – HS) x (KSt – KS) utk selisih gabungan Contoh 1 : KSt KS HSt HS Bi BB 90.000 kg 100.000 kg Rp500,- Rp550,-
Contoh 2 : KSt KS HSt HS Bi BB 100.000 kg 90.000 kg Rp550,- Rp500,- HS Rp550,- SH = (550 – 500 ) SHK = (550-500) x 90.000 x (90.000-100.000) = Rp4.500.000,-(L) = Rp500.000,- (L) HSt Rp500,- SK = (100.000-90.000) x 500 = Rp5.000.000,-(L) KSt = 90.000 kg KS = 100.000 kg
HS Rp550,- SH = (500 – 550 ) SHK = (500-550) x 90.000 x (90.000-100.000) = Rp4.500.000,-(R) = Rp500.000,- (R) HSt Rp500,- SK = (90.000-100.000) x 500 = Rp5.000.000,-(R) KSt = 90.000 kg KS = 100.000 kg
C2. HSt < HS, tapi KSt > KS, maka selisih = 0 Contoh : KSt KS HSt HS Bi BB 100.000 kg 90.000 kg Rp500,- Rp550,- HS Rp550,- SH = (500 – 550 ) Tidak ada selisih x 90.000 gabungan = Rp4.500.000,-(R) HSt Rp500,- SK = (100.000-90.000) x 500 = Rp5.000.000,-(L) KS = 90.000 kg KST = 100.000 kg
C3. HSt >HS tapi KSt <KS Contoh : KSt KS HSt HS Bi BB 90.000 kg 100.000 kg Rp550,- Rp500,- HSt Rp550,- SH = (550 – 500 ) Tidak ada selisih x 90.000 gabungan = Rp4.500.000,-(L) HS Rp500,- SK = (90.000-100.000) x 500 = Rp5.000.000,-(R) KSt = 90.000 kg KS = 100.000 kg
SELISIH BIAYA OVERHEAD Contoh : Biaya produksi standar per unit produk sbb. BBB 5 kg @ Rp1.000,- Rp 5.000,- B. TKL 20 Jam @ Rp500,- Rp10.000,- BOP : Variabel 20 jam @ Rp400,- Rp 8.000,- Tetap*) 20 jam @ Rp300,- Rp 6.000,- Total Rp29.000,- *) kapasitas yg direncanakan 5.200 jam TKL Transaksi bln. Jan.19x1 sbb : 1. Pemb. BB 1.500 kg @ Rp1.100,- 2. Jml. Produksi 250 unit : - BBB 1.050 kg @ Rp1.100,- = Rp 1.155.000,- - TKL = 5.100 jam @ Rp475,- = 2.422.500,- - BOP = 3.650.000,-
ANALISIS SELISIH BI. PROD. LANGSUNG & BOP BI. BAHAN BAKU 1. Model satu selisih Selisih Bi. BB = (HSt x KSt) – (HS x KS) = (Rp1.000,- x 1.250) – (Rp1.100,- x 1.050) = Rp95.000,- L 2. Model dua selisih SH = (HSt–HS) x KS = (1000–1100) x 1050 = Rp105000,- R SK = (KSt–KS) x HSt = (1250–1050) x 1000 = Rp200000,- L Total selisih BB Rp 95.000,- L 3. Model tiga selisih Selisih gabungan 0
ANALISIS SELISIH BI. PROD. LANGSUNG & BOP BI. TENAGA KERJA 1. Model satu selisih Selisih Bi. TK = (TUSt x JKSt) – (TUS x JKS) = (Rp500,- x 5000) – (Rp475,- x 5100) = Rp77.500,- L 2. Model dua selisih STU = (TUSt–TUS) x JKS = (500–475) x 5100 = Rp127500,- L SEU = (JKSt–JKS) xTUSt =(5000–5100) x 500 = 50000,- R Total selisih Bi. TK Rp 77.500,- L 3. Model tiga selisih STU = (TUSt–TUS)xJKS = (500–475) x 5000 = Rp125000,- L SEU = (JKSt–JKS)xTUSt =(5000–5100) x 475= 47500,- R Selisih gabungan 0 Total selisih BB Rp 77500,- L
BOP 1. Model satu selisih BOP sesungguhnya Rp 3.650.000,- BOP dibebankan = 250 x 20 x rp700,- = 3.500.000,- Selisih BOP total Rp 150.000,- R 2. Model dua selisih 2a. Selisih terkendali BOP sesungguhnya Rp3.650.000,- BOP tetap pd. kapasitas normal = 5.200 x Rp300,- = 1.650.000,- BOP var. pd. JK sesungguhnya Rp2.090.000,- BOP var. pd. JK std. = 5000 x Rp400,-= 2.000.000,- Selisih terkendali Rp 90.000,- R
2b. Selisih volume (volume variance) JTK pd. Kap. Normal 5.200 jam JTK std 5.000 jam selisih volume 200 jam Tarif BOP tetap Rp300,- x Selisih volume Rp60.000,- R 3. Model tiga selisih 3a. Selisih pengeluaran BOP sesungguhnya Rp3.650.000,- BOP tetap pd kap normal =5200x300 = 1.560.000,- BOP var. sesungguhnya Rp2.090.000,- BOP var.yg dianggarkan pd JTK yg. sesungguhnya = 5100 x Rp400,- = 2.040.000,- Selisih pengeluaran Rp 50.000,-R
3b. Selisih kapasitas Kapasitas normal 5.200 jam Kapasitas normal 5.100 jam Kapasitas menganggur 100 jam Tarif BOP tetap Rp300,- per jam Selisih kapasitas Rp 30.000,- R 3c. Selisih efisiensi JKSt 5.000 jam JKS 5.100 jam Selisih efisiensi 100 jam Tarif BOP Rp700,- per jam Selisih efisiensi Rp 70.000,- R
4. Model empat selisih Selisih pengeluaran Rp 50.000,- Selisih kapasitas 30.000,- Selisih efisiensi (SE) terdiri dari : SE tatap = 100 x Rp400,- = 40.000,- SE var. = 100 x Rp300,- = 30.000,- Total selisih BOP Rp150.000,- R