VI ‘ULUMUL QUR’AN (ILMU-ILMU AL-QUR'AN)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MATA KULIAH ULUMUL QURAN PUSAT STUDY ISLAM ASY-SYIFA’
Advertisements

Oleh: Hatib Rachmawan, S.Pd., S.Th.I Lembaga Pengembangan Studi dan Studi Islam UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA.
BAB KE-15 SEJARAH DAKWAH ISLAM.
KODIFIKASI AL-QUR’AN (PEMELIHARAAN, PEMBUKUAN, PERCETAKAN)
V SEJARAH AL-QUR'AN A. Pemeliharaan al-Qur'an Masa Nabi
BIOGRAFI ABU DAUD DAN BIOGRAFI AT-TIRMIZI
Biografi IMAM AT - TIRMIDZI
Oleh: Prof. Dr. M. Ghalib M., M.A
Metode, dan Pendekatan Menafsirkan Al-Qur’an
Metode, dan Pendekatan Menafsirkan Al-Qur’an
Shahih al-Bukhari Karya Imam al-Bukhari Penulis
Tekan tombol “F5” atau Tombol slide show jika di Microsoft PowerPoint Click to Continue… Firman Allah: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu.
M. Sularno Program Studi Hukum Islam Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia.
PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA RASULULLAH DAN SAHABAT
BAHAN AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Ulumul Quran Ahda Bina Afianto, Lc..
“ilmu – ilmu AL- QUR’AN”
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
PEMBAGIAN ILMU HADITS DAN CABANG-CABANGNYA
SEJARAH PERKEMBANGAN HADIS NABI SAW
Al Qur’an sebagai sumber Utama Hukum Islam
USHUL FIQH PEMBAHASAN PENGERTIAN USHUL FIQH RUANG LINGKUP USHUL FIQH
Materi Pertemuan V Al Hadis/ As Sunnah.
PAISAL SALMAN ALPARIDJI ( )
Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam
SEJARAH USHUL FIQIH.
BELAJAR TAJWID تجويد تجويد.
Perkembangan Tafsir Bi al-Ra’yi Universitas Islam Negeri
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TEORI POLITIK AL-MAWARDI
DINASTI ABBASIYAH KEPEMIMPINAN DAN PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Ruang Lingkup Dan Perkembangan Studi al-Qur’an
METODE PENAFSIRAN AL-QUR’AN BERDASA,RKAN CORAK / KECENDERUNGAN
Permasalahan Yang Berhubungan Dengan Nuzul al-Qur’an
Al-Qur’an Kelompok 6.
Al Qur’an sebagai Sumber Utama Hukum Islam)
Sumber Hukum Islam Al-Qur’an Al hadist Ijtihad. ALQURAN SEBAGAI SUMBER HUKUM PERTAMA ISLAM DAN SEJARAH PEMBUKUAN ALQURAN.
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SISTIMATIKA AL-QUR’AN
والعق في اللغة: القطع، ومنه عق الوالدين؛ أي قطع صلتهما
Perkuliahan Tatap Muka Ke-3 Ulumul Hadis Selasa, 28 Oktober 2008
Penguatan Materi Fiqih
ILMU AKHLAK Oleh AH.ZAKKI FUAD,M.Ag.
BAHASAN HARI INI PENGERTIAN & FUNGSI AL-SUNNAH & AL-HADITS
Madzhab Fiqh Oleh: M. Anas Danussana Kamal
MASA PEMBINAAN, PENGEMBANGAN, DAN PEMBUKUAN (ABAD VII-X M)
SUDAHKAH ANDA SIAP??? BERKONSENTRASILAH!!!!!.
PEMIKIRAN HASAN AL-BANNA
PERTUMBUHAN ILMU PENGETAHUAN PADA MASA BANI UMAYYAH
MASA KEJAYAAN ISLAM YANG DINANTIKAN KEMBALI Periodesasi Sejarah Islam Kemajuan Islam pada Periode Klasik Tokoh-tokoh Kejayaan Islam Menelaah Perkembangan.
Sejarah dan Perkembangan F I Q H
AL-QURAN SEBAGAI DASAR AJARAN ISLAM.
PRESENTED BY: YENI NURHASANAH
INTERAKSI DENGAN AL- QURAN: PEMAHAMAN & PENTAFSIRAN
Al Qur’an sebagai Sumber Utama Hukum Islam)
Pengertian Ulumul Quran & Sejarah Perkembangannya
Makna ilmu hadits Prof. Dr. Hasbi al-Siddiqi, sebagaimana dikutib Syuhudi Ismail dan Nur Sulaiman, mengartikan ilmu Hadits sebagai segala pengetahuan.
Pemikiran Politik (siyasah)
TOKOH-TOKOH MUFASIR DAN KITAB-KITAB TAFSIR
Materi Pertemuan IV Al Hadis/ As Sunnah.
PENGENALAN ILMU TAFSIR
Sejarah dan Perkembangan F I Q H
RASMUL QURAN Tajuk-tajuk perbincangan:- Ilmu Rasmul Quran
Tafsir MawdHu’i.
Nuqath Al-I’iraab (نقط الإعراب) Nuqath Al-I’ijaam (نقط الإعجام)
Tafsir MawdHu’i.
Institut Pengajian Tinggi al-Zuhri
Sejarah dan Perkembangan F I Q H
PEMBELAJARAN AL QUR’AN
Transcript presentasi:

VI ‘ULUMUL QUR’AN (ILMU-ILMU AL-QUR'AN) Pengertian ulum al-Qur'an Kata ‘ulum jamak dari kata ‘ilmu yang berarti al-fahmu wal idrak(paham dan menguasai).Kemuadian arti kata ini berubah menjadi masalah-masalah yang beraneka ragam yang di susun secara ilmiah

Ulum al-Qur'an, yang secara bahasa berarti ilmu-ilmu al-Qur'an, adalah ilmu yang membahas masalah-masalah yang berhubungan dengan Qur’an baik berupa ilmu-ilmu agama, seperti ilmu tafsir, maupun ilmu-ilmu bahasa Arab seperti ilmu i'rab al-Qur'an.

Ulum al-Qur'an ada dua macam: Ulum al-Qur'an bi ma'na al-idlafi: yaitu ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu bahasa Arab mengenai al-Qur'an yang masih berdiri sendiri-sendiri, seperti ilmu tafsir, ilmu rasmil Qur'an, ilmu I'rab al-Qur'an, Ilmu Majaza al-Qur'an, Ilmu Qiraat al-Qur'an, Ilmu Gharib al-Qur'an, Ilmu Asbab an-Nuzul dan lain lain ilmu yang membahas sesuatu segi dari al-Qur'an.

Ulum al-Qur'an bi ma'na al-Mudawwan: adalah gabungan dari beberapa ulum al-Qur'an Idlafi yang sudah terintegrasi menjadi satu yang membahas al-Qur'an dari berbagai seginya.

Mempelajari ilmu ini sudah tentu besar sekali manfaatnya Mempelajari ilmu ini sudah tentu besar sekali manfaatnya. Sebab dengan mempelajari ulum al-Qur'an ini seseorang akan mempunyai pengetahuan yang luas tentang al-Qur'an sehingga memungkinkan ia mampu memahami al-Qur'an dengan sebaik-baiknya dan sanggup menafsirkan al-Qur'an dengan sedalam-dalamnya. Semakin tinggi dan mendalam ulum al-Qur'an dikuasai oleh seorang mufassir, maka tafsir yang diberikannya juga akan semakin mendekati kebenarannya.

B. Lingkup pembahasan ulum al-Qur'an Ulum al-Qur'an memiliki scope pembahasan yang sangat luas, meliputi semua ilmu yang ada kaitannya dengan al-Qur'an, baik berupa lmu-ilmu agama maupun ilmu-ilmu bahasa Arab. Setidaknya ulum al-Qur'an memiliki enam pokok bahasan: A. Masalah nuzul: waktu nuzul : Waktu turun Tempat nuzul : Tempat turun Asbab nuzul : Sebab-sebab turun (Makkyah, Madaniyah, Safariyah, Hadhariyah, Lailiyah, Nahariy, Shoifiyah,Syita’iyah,Firasyiah,dll)

B. Masalah sanad: meliputi mutawatir, ahad, syadz, qira'at, cara tahammul , rawi dan para penghafal C. Masalah Ada’alqiraah.(cara membaca al-Qur’an. meliputi waqaf, ibtida', imalah, mad, takhfif, idgham.idzhar,iqlab,ishmam dll.

D. Masalah lafadz: meliputi lafadz gharib(pelik), lafadz mu‘arrab(menerima perubahan akhir kata), majaz (metafora), musytarak(mengandung lebih dari satu makna), mutaradif (sinonim), isti'arah(metafor), tasybih(penyerupaan).

E.Masalah makna yang berhubungan dengan prinsip-prinsip hukum: meliputi 'am, khas, dhahir, mujmal , mubayyan,mufashshal, manthuq, mafhum ,muqaddam,muakhar,nasikh,mansukh,musykil,mutasyabih,muhkam,muqayyad,muthlaq,

F.Masalah makna yang berhubungan dengan lafadz: meliputi fashal, washal, ijaz (singkat), ithnab (panjang), musawah (sama), qasr.

Demikian pokok-pokok pembahasan dalam ulum al-Qur'an yang kesemuanya tidak ke luar dari ilmu-ilmu agama dan bahasa Arab. Hanya saja perlu disadari bahwa al-Qur'an bukan hanya mengandung petunjuk dalam satu dua aspek tetapi segala aspek kehidupan manusia. Karenanya para mufassir dan pemikir Islam dewasa ini semakin merasakan perlunya ilmu-ilmu yang selama ini dianggap sekuler, seperti kosmologi, astronomi, kedokteran dalam menafsirkan al-Qur'an. Maka untuk menafisirkan ayat-ayat kauniyah memerlukan pengetahuan astronomi, ayat-ayat ekonomi memerlukan ilmu ekonomi, dan ayat-ayat politik memerlukan ilmu politik, dan seterusnya.

C. Sejarah pertumbuhan dan perkembangan ulum al-Qur'an Secara mudawwan/sistematis, istilah ulum al-Qur'an sudah ada sejak abad III dengan adanya kitab al-Hawi fi Ulum al-Qur'an karya Imam Ibnu Marzuban (309 H), diteruskan pada abad V H dengan adanya kitab al-Burhan fi Ulum al-Qur'an karya Ali al-Khufi (430 H). kemudian dikembangkan pada abad VII H dengan adanya kitab Funun al-Ahkam fi Ulum al-Qur'an tulisan Ibnu al-Jauzi(597 H) dan dilengkapi pada abad VIII H oleh syekh Badruddin az-Zarkasyi (794 H) dengan karyanya al-Burhan fi Ulum al-Qur'an. Selanjutnya, ulum al-Qur'an itu disempurnakan Imam as-Suyuthi(911 H) dalam kitabnya al-Itqan fi Ulum al-Qur'an pada akhir abad IX dan awal abad X H.

Adapun secara idlafi, ulum al-Qur'an berawal dari usaha Khalifah Usman menghimpun al-Qur'an dalam satu mushhaf yang kemudian digandakan dan dibagikan ke daerah-daerah. Karena itu ia dianggap sebagai perintis dasar dari ilmu yang dinamakan Ilmu Rasmi al-Qur'an.

Pada masa Khalifah Ali, ada kekhawatiran akan rusaknya bahasa Arab Pada masa Khalifah Ali, ada kekhawatiran akan rusaknya bahasa Arab. Kesalahan-kesalahan dalam membaca al-Qur'an yang dilakukan oleh orang-orang non Arab adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari mengingat al-Qur'an belum ada tanda-tanda baca, seperti titik, harakat dan seterusnya. Karena itu, Khalifah Ali memerintahkan Abu al-Aswad ad-Duali untuk membuat sebagian kaidah-kaidah guna memelihara kemurnian bahasa Arab sebagai bahasa al-Qur'an. Dengan demikian , Khalifah Ali telah meletakkan dasar pertama terhadap ilmu yang sekarang terkenal dengan nama Ilmu Nahwu atau Ilmu I'rab al-Qur'an.

Usaha penyempurnaan tanda baca dilakukan pada masa Abdul Malik bin Marwan dengan diperintahkannya dua orang, yaitu Nashr bin 'Ashim dan Yahya bin Ya'mar, untuk menciptakan tanda-tanda yang membedakan huruf-huruf yang sama bentuknya yang berupa garis pendek satu, dua atau tiga yang diletakkan di atas atau di bawah huruf-huruf tertentu. Misalnya huruf ba', ya' dan seterusnya. Kemudian atas inisiatif Khalil bin Ahmad dibuatlah tanda baca sebagai berikut; - Huruf alif kecil miring di atas huruf sebagai tanda fathah - Huruf ya' kecil miring di bawah huruf sebagai tanda kasrah - Huruf wawu kecil miring di atas huruf sebagai tanda dammah Beliau juga membuat tanda mad panjang bacaan dan tasydid.

Pada masa al-Makmun dibuatlah tanda-tanda ayat, waqaf, ibtida' dan lain-lain oleh para hafidz. Pada abad I dan II H selain Usman dan Ali masih terdapat banyak ulama yang diakui sebagai perintis bagi lahirnya ilmu-ilmu al-Qur'an. Pada masa penyusunan ilmu-ilmu agama yang dimulai pada abad II H, maka para ulama memberika prioritas atas penyusunan Tafsir sebagai induk ulum al-Qur'an. Di antara ulama abad II H yang menyusun Tafsir adalah: Syu'bah bin al-Hajjaj (160 H).2. Sufyan bin Uyainah (198 H). 3 Waki' bin al-Jarrah (197 H)

Pada abad III dan IV H selain Tafsir dan Ilmu Tafsir, para ulama mulai menyusun pula beberapa ilmu al-Qur'an, di antaranya: Ali bin al-Madini (234 H) menyusun Ilmu Asbab an-Nuzul Abu Ubaid al-Qasim bin Salman (224 H) menyusun Ilmu an-Nasikh wa al-Mansukh dan Ilmu Qiraat Muhammad bin Ayyub (294 H) menyusun Ilmu al-Makki wa al-Madani Muhammad bin Khalaf al-Marzuban (309 H) menyusun kitab al-Hawi fi Ulum al-Qur'an terdiri dari 27 juz. Abu Bakar as-Sijistani (330 H) menyusun Ilmu Gharib al-Qur'an Abu Bakar Muhammad bin al-Qasim al-Anbari (328 H) menyusun kita Ajaibu Ulum al-Qur'an

Pada abad V dan VI H, para ulama yang berjasa dalam pengembangan Ulum al-Qur'an antara lain: Ali bin Ibrahim bin Sa'id al-Khufi (430 H) menyusun Ilmu I'rab al-Qur'an dan Kitab al-Burhan fi Ulum al-Qur'an Abu Amar ad-Dani (444 H) menyusun kitab at-Taisir fi al-Qiraat as-Sab'i Abu al-Qasim bin Abdurrahman as-Suhaili (561 H) menyusun kitab tentang Mubhammat al-Qur'an Ibnu al-Jauzi (597 H) menyusun kita Funun al-Afnan fi Ajaib al-Qur'an

Pada abad VII dan VIII H, di antara ulama yang besar perhatiannya terhadap Ulum al-Qur'an: Al-'Izz ibnu abd as-Salam (660 H) menulis Ilmu Majaz al-Qur'an Alamuddin as-Sakhawi (643 H) menyusun Ilmu Qiraat Abu Syamah (665 H) menyusun kitab al-Mursyid al-Wajiz fi ma Yata'allaq bi al-Qur'an Ibnu Abi al-Isba' menyusun Ilmu Badai' al-Qur'an Ibnu al-Qayyim al-Jauzi (751 H) menyusun kitab at-Tibyan fi Aqsam al-Qur'an Najmuddin at-Thufi (716 H) menyusun Ilmu Jadal al-Qur'an Abu al-Hasan al-Mawardi menyusun Ilmu Amtsal al-Qur'an Badruddin az-Zarkasyi (794 H) menyusun al-Burhan fi Ulum al-Qur'an

Pada abad IX dan permulaan abad X H, makin banyak kitab-kitab yang ditulis oleh para ulama tentang ulum al-Qur'an. Pada masa ini perkembangan ulum al-Qur'an mencapai kesempurnaannya. Di antara ulama pada masa ini adalah: 1. Jalaluddin al-Bulqini (824 H) menyusun kitab mawaqi' al-Ulum min Mawaqi' an-Nujum 2. Muhammad bin Sulaiman al-Kafiyaji (879 H) menyusun kitab at-Taisir fi Qawaid at-Tafsir 3. Jalaluddin as-Suyuti (911 H) menyusun kitab al-Itqan fi Ulum al-Qur'an. Sepeninggal Imam as-Suyuti, perkembangan ulum al-Qur'an mengalami stagnan sampai dengan akhir abad XIII.

Memasuki abad XIV, muncul kembali perhatian beberapa ulama yang menyusun kitab-kitab tentang al-Qur'an dari berbagai segi, di antaranya: Thahir al-Jazairi menyusun kitab at-Tibyan fi Ulum al-Qur'an 2. Muhammad Abdul Adhim az-Zarqani menyusun kitab Manahil al-'Irfan fi Ulum al-Qur'an Tanthawi Jauhari mengarang kitab al-Jawahir fi Tafsir al-Qur'an Musthafa al-Maraghi menulis kitab Turjumah al-Qur'an wa Ahkamuha 5. Sayyid Qutub menyusun kitab Fi Dzilal al-Qur'an 6. Abdullah Darraz menulis kitab an-Naba al-'Adhim 'an al-Qur'an al-Karim dan sebagainya

CABANG-CABANG ‘ULUM AL-QUR’AN Mawathin al-Nuzul Tawarikh al-Nuzul Asbab al-Nuzul Qira’at Tajwid Gharib al-Qur’an ‘Irab al-Qur’an. Wujuh wa al-Nazair,Muhkam mutasyabih Nasikh wa al-Mansukh. Badai’ al-Qur’an.I’jaz al-Qur’an Tanasub Ayat al-Qur’an.Aqsam al-Qur’an Amtsal al-Qur’an.Jidal al-Qur’an. Adab Tilawah al-Qur’an