MANAJEMEN FINANSIAL 1 Instruktur: Djoni Tanopruwito.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Tim Dosen Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Unnes
Advertisements

ANALISA BIAYA DAN PENDAPATAN
MODAL DALAM PERUSAHAAN
Rizal Yaya SE., M.Sc. Akt. Department of Accounting UMY
Introduction to 12 Chapter Managemenet Keuangan.
RASIO AKTIVITAS Kuliah ke – 6.
Sesi : 3.
TUJUAN MANAJEMEN KEUANGAN
Manajemen Modal Kerja Pertemuan ke-11.
PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN
RASIO LIKUIDITAS Created by: Rizal Effendi
KEUANGAN KORPORAT COPORATE FINANCE.
KEUANGAN KORPORAT COPORATE FINANCE.
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
RASIO LIKUIDITAS PERTEMUAN 4.
Analisa Laporan Keuangan (Case study Industri Penerbangan di Indonesia) Anang Rohmawan, SE MBA.
SHORT TERM INVESTMENT & FINANCING
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
Analisa Laporan Keuangan - Analisa Rasio : Liquidity and Solvency Ratio by Rizky Supriadi.
10 Manajemen Keuangan Agribisnis: ANALISIS RASIO MODUL
Pertemuan Ke-2 Laporan Keuangan dan Analisis Laporan Keuangan
ANALISIS DAN PERAMALAN KEUANGAN Pert.05-06
ANALISIS RASIO KEUANGAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
PEMBELANJAAN PAJA3338/2 SKS
LAPORAN DAN ANALISIS KEUANGAN
Analisa ratio.
Bab 2: Analisis Laporan Keuangan
LAPORAN KEUANGAN RS.
By. Ella Silvana Ginting, SE, M.Si
FUNGSI MANAJEMEN KEUANGAN
Analisis LAPORAN KEUANGAN
MENGEVALUASI KINERJA KEUANGAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN: RASIO KEUANGAN
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
Training Manajemen JNE
Pertemuan Minggu Tiga Belas, Empat Belas Analisis Rasio Keuangan
Analisis Rasio Keuangan
1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)
Analisa ratio.
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Ir. M. Yamin Siregar, MM RASIO-RASIO KEUANGAN.
Alat analisis laporan keuangan
ANALISIS RASIO KEUANGAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Bab 2: Analisis Laporan Keuangan
ANALISA RASIO KEUANGAN
ANALISIS RASIO.
ANALISA RASIO KEUANGAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
5/19/2018 PENGELOLAAN BISNIS DARI ASPEK KEUANGAN.
Analisis Laporan Keuangan
MANAJEMEN PIUTANG BAB V.
MANAJEMEN MODAL KERJA BAB - IV.
Training Manajemen JNE
Fungsi MANAJEMEN KEUANGAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Presented by Prasetyo Widyo Iswara, S.E., M.A.
Lecture Note: Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Manajemen Keuangan Pelayanan Kesehatan
Analisis Rasio Keuangan
Analisis Laporan Keuangan dan Manajemen Resiko Perusahaan
LK & Rasio Keuangan Proudly present Dosen Pengampu MK
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Perubahan Data Menjadi Informasi Tujuan Analisis Laporan Keuangan Sifat Analisis Laporan Keuangan Teknis Analisis Laporan Keuangan.
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ANALISIS RASIO ANALISIS INDEKS ANALISIS COMMON SIZE.
Transcript presentasi:

MANAJEMEN FINANSIAL 1 Instruktur: Djoni Tanopruwito

Keputusan Manajemen keuangan: Investasi (penggunaan dana) Definisi Manajemen keuangan: -Segala aktivitas yang berhubungan dengan Perolehan, Pendanaan, dan pengelolaan Aktiva Keputusan Manajemen keuangan: Investasi (penggunaan dana) Pendanaan (menggali sumber dana) Manajemen Aktiva

Tujuan Perusahaan: Meningkatkan nilai Pemegang saham sepanjang waktu melalui kegiatan (operasional) Kegiatan Manajemen Investasi: Internal External Sumber dana: Pihak III Pemegang saham

Investasi Internal: Investasi Eksternal: Sumber dana: Aktiva produktif Current Assets Plant Assets Investasi Eksternal: Jangka pendek Jangka panjang Dengan Intervensi Non Intervensi Sumber dana: Pihak ke III Jangka pendek Jangka Panjang Modal Sendiri

Tujuan manajemen keuangan: Memaksimumkan nilai perusahaan Meningkatkan kesejahteraan pemilik perusahaan Memaksimumkan nilai saham di pasar modal

Perputaran uang dalam perusahaan LIABILITY Pemilik Kreditur Uang ASSETS Piutang Aktiva produktif Hasil prod Proses/ operasional

FIXED ASSETS/PLANT ASSETS CURRENT ASSETS: Uang tunai beserta harta lainnya yang dapat daluwarsa atau dapat habis dipakai atau dapat diuangkan dalam waktu kurang dari 1 tahun dalam kegiatan normal perusahaan FIXED ASSETS/PLANT ASSETS Aktiva yang dimiliki sendiri ; dipergunakan didalam kegiatan operasional perusahaan Dapat memberi manfaat berulang-ulang dalam waktu lebih dari 1 tahun, relatif mahal CURRENT LIABILITIES Hutang hutang yang akan jatuh tempo (harus dibayar) dalam waktu kurang dari 1 tahun (sejak tanggal laporan) LONG TERM LIABILITIES Hutang hutang yang akan jatuh tempo (harus dibayar) dalam waktu lebih dari 1 tahun (sejak tanggal laporan)

Ratio yang diperoleh akan bermanfaat jika dibandingkan dengan norma tertentu [1] Rata-rata bisnis (Dunia usaha secara umum) [2] Rata-rata Industri (Usaha sejenis) [3] Rata-rata masa lalu perusahaan ybs [4] Ekspektasi (Harapan / target manajemen)

RATIO LIKUIDITAS: Current Ratio : Current Assets / Current Liabilities Quick Ratio : (Current Asets – Inventory ) / Current Liabilities RATIO UTANG (Leverage) Debt Ratio : Total Debt / Total Assets Time interest Earned (TIE) : EBIT / Interest Expense RATIO AKTIVITAS Inventory turn over (ITO) : COGS / Average Inventory Average Collection Period : Average Acct Receivable / Daily sales (Day Sales Outstanding) Assest turn over : Sales / Total Assets

RATIO PTOFITABILITAS: Profit Margin : Net Income / Sales Basic Earning Power : EBIT / Total Assets Return on Assets : Net Income / Total Assets Return on Equity : Net Income / Equity RATIO PERTUMBUHAN: Growth = { (t1 / to) – 1 } X 100 % VALUE OF THE FIRM: Price earning ratio : Market price / earning per share Market book value : Market value / Book value

Debt Ratio = per saham Total Total Laba Dividen Laba ditahan Jumlah saham beredar : Total Utang Modal Saham Total Assets Total Liab& Equity Debt Ratio =

Neraca Kas Utang Jk pendek Piutang Utang jk panjang Persediaan Modal Saham Aktiva tetap Laba ditahan Total Aktiva Total Utang & Modal

MANAJEMEN FINANSIAL 2 Instruktur: Djoni Tanopruwito

Potential Growth = ( S’-S0 ) / S0 X 100 % Contoh : Ratio Assets ( A/S ) = 54 % Ratio Utang ( L/S ) = 6.5 % Retention = 0,7 Actual Sales (S ) = Rp. 750.000.000 Profit Margin = 4,5 % AFN = (A/S)(S’-S) – (L/S)(S’-S) – (R)(P)(S’) 0 = ( 0,54 – 0,065 ) X ( S’–750.000.000) – ( 0,7 X 0,045 X S’ ) 0 = 0,475 S’ – 356.250.000 – 0,0315 S’ 0,4435 S’ = 356.250.000 S’ = 803.269.440 Potential Growth = (803.269.440-750.000.000) / 750.000.000 X 100 % = 7,1 %

MANAJEMEN MODAL KERJA Modal Kerja (Working Capital) : Seluruh Aktiva lancar yang dioperasikan dalam perusahaan Modal Kerja Netto (Net working capital) : Total Aktiva lancar dikurangi Hutnag lancar Tujuan Manajemen modal kerja: 1. Menyediakan modal kerja dengan biaya efisien 2. Menyediakan modal kerja yang menjamin kelancaran usaha Item modal kerja Utama: 1. Kas 2. Piutang 3. Persediaan 4. Utang jangka pendek

MANAJEMEN KAS CASH CONVERSION CYCLE (Siklus pengembalian Kas) : a. Periode konversi persediaan b. Periode konversi Piutang c. Penangguhan pembayaran utang Konversi persediaan (Inventory conversion cycle) 360 Penjualan / persediaan Konversi piutang (Days sales outstanding) Saldo piutang Penjualan / 360 Term off payment: Ditentukan melalui negosiasi dengan pihak supplier

CCC CCC = 72+54-30 = 96 hari ICC DSO Beli Jual TOP Beli Bayar Ditagih Beli Jual CCC TOP Beli Bayar CCC = ICC + DSO - TOP Contoh : Saldo rata-rata piutang = 15.000 Persediaan Brg = 20.000 Total Penjualan = 100.000 Term of payment = 30 hari ICC = 360 / (100.000 / 20.000 ) = 72 hari DSO = 15.000 / (100.000 /360 ) = 54 hari TOP = 30 hari CCC = 72+54-30 = 96 hari

1. Mempercepat proses penagihan (Collection) Memperkecil CCC: 1. Mempercepat proses penagihan (Collection) 2. Menunda pembayaran (Negosiasi) 3. Memanfaatkan masa mengambang (Floating period) 4. Menyederhanakan sistem transfer MENGHEMAT BIAYA TRANSFER Asumsi: transfer lebih cepat akan membutuhkan biaya yang lebih besar. Selisih biaya transfer Titik kritis transfer = ------------------------------------- Bunga harian X selisih waktu Contoh: Transfer TT = Rp. 15.000 per transaksi dengan waktu kirim 2 hari Transfer Giro = Rp. 2.500 per transaksi dengan waktu kirim 5 hari Bunga harian = 0,044 % per hari ( 16% per tahun) Titik Kritis : (15.000 – 2.500 ) / ( 0,044% X 3 ) = Rp.9.469.968,80 Jika nilai yang ditransfer diatas jumlah tsb sebaiknya memakai sistem cepat dan jika Dibawah nilai tsb memakai sistem giro.

Biaya Kas = C/2 (k) + T/C (F) 3. MEMANFAATKAN INVESTASI JANGKA PENDEK (SEKURITAS) Asumsi: 1. Idle Cash di investasikan dengan mendapatkan hasil tertentu 2. Setiap pencairan investasi memerlukan biaya tertentu Biaya penyediaan KAS : 1. Oportunity Cost (Kehilangan kesempatan laba atas investasi) 2. Biaya Conversi ( Biaya untuk menguangkan investasi saat perusahaan membutuhkan uang tunai) Biaya Kas = C/2 (k) + T/C (F) C/2 = Saldo Kas rata-rata yang dibutuhkan K = Oportunity Cost ( % dalam satu periode) T = Total kebutuhan Kas dalam satu periode F = Biaya tetap untuk setiap kali transaksi penarikan uang tunai Saldo Kas Optimal: Adalah saldo kas yang disediakan perusahaan dengan biaya paling efisien 2 (F) (T) Kas optimal = k

Contoh: Rencana belanja Rp. 15.000.000 per minggu ( = Rp. 780.000.000 per tahun) Oportunity cost = 15 % per tahun Biaya transaksi = Rp. 40.000 per transaksi. Kas Optimal = 2 (40.000) (780.000.000) / 0.15 = 20.396.780,05 Frekuensi transaksi= 780.000.000 / 20.396.780,05 = 38.2 X Biaya Kas = ( 20.396.780,05 / 2 ) (0,15) + 38,2 X 40.000 = 3.057.706 Biaya paling minimum.

MANAJEMEN PIUTANG Kebijakan penjualan kredit Biaya Piutang Piutang merupakan nilai significant dalam dunia bisnis (mencapai 20% dari assets) Akumulasi Piutang timbul disebabkan Penjualan kredit dan Jangka waktu penagihan Kebijakan penjualan kredit Term of payment Standar Kredit Collection (Penagihan) 2 / 10 ; n / 30 Karakter, Kapasitas, Kapital, Kolateral, Kondisi Biaya Piutang (Carrying Cost) = DSO X Daily sales X Variable Cost Ratio X Cost of Capital Analisis perubahan kebijaksanaan Piutang: Penjualan Rp. 400.000.000 Rp. 530.000.000 Penagihan 1/10 ; n/30 50% memanfaatkan syarat 2/10 ; n/40 60% memanfaatkan syarat tsb 40% dalam 30 hari 20% hari ke 40 10 % hari ke 40 20% hari ke 50 Piutang tak tertagih 2,5% dari piutang 6% dari piutang Biaya Adm piutang Rp. 5.000.000. Rp. 2.000.000

MANAJEMEN FINANSIAL 4 Instruktur: Djoni Tanopruwito

Biaya atas tambahan dana = 2.400.000 / 6.540.000 X 100 5 = 36,7 % Biaya Diskon = -------------------- X --------------- 100 - d n - p d = diskon n = jangka waktu pembayaran p = jangka waktu diskon Contoh : Term of payment 2/10 ; n/30 Total pembelian = 120.000.000 per tahun Berdasarkan RUMUS, jika perusahaan tidak memanfaatkan Diskon Kerugiannya (oportunity cost) = 36,7 % Mengambil diskon: Pembelian 120.000.000 Diskon 2 % 2.400.000 Pembelian netto 117.600.000 Saldo Utang rata-rata = 10 X ( 117.600.000 / 360 ) = 3.270.000 Perusahaan tidak mengambil diskon Saldo utang rata-rata = 30 X (117.600.000 / 360 ) = 9.810.000 Tambahan dana = 6.540.000 Kehilangan diskon = 2,400.000 Biaya atas tambahan dana = 2.400.000 / 6.540.000 X 100 5 = 36,7 %

JWK = 365 X ------------------ KREDIT JANGKA PENDEK VS JANGKA PANJANG Asumsi : (1) Bunga kredit jangka panjang (1 thn) lebih rendah dari pada jangka pendek (harian) (2) Kelebihan uang kas (Idle Cash) dapat dinvestasikan dengan hasil tertentu JWK = 365 X ------------------ Jk Panjang - Hasil Jk Pendek - Hasil JWK = Jangka Waktu Kritis , adalah jangka waktu pinjaman kredit yang menyebabkan beban bunga yang sama besar baik dengan jangka pendek maupun jangka panjang Contoh: Bunga jk pendek 18% per thn Bunga jk panjang = 14 % per thn Hasil investasi sementara = 4,5 % per tahun JWK = 365 X ( 14 – 4,5 ) / ( 18 – 4,5 ) = 256,85 hari 257 hari 1 257 365 Kredit harian Kredt 1 tahun

Kredit Harian: Bunga : 150 / 365 X 18 % X 100.jt = 7,397 jt Case (1) Kredit Rp. 100.000.000 untuk digunakan dalam 150 hari < JWK Kredit Harian: Bunga : 150 / 365 X 18 % X 100.jt = 7,397 jt Kredit 1 tahun: Bunga : 14 % X 100 jt = 14, jt Hasil : 215/365X4.5%X100 jt = 2,65 Bunga netto: = 11,35 jt Case (2) Kredit Rp. 100.000.000 untuk digunakan dalam260 hari > JWK Kredit Harian: Bunga : 260 / 365 X 18 % X 100.jt = 12.821 jt Kredit 1 tahun: Bunga : 14 % X 100 jt = 14, jt Hasil : 105/365X4.5%X100 jt = 1.29 Bunga netto: = 12.71 jt

APLIKASI PENENTUAN KREDIT DG BIAYA MINIMUM Bunga 1 thn = 14.0 % Bunga harian = 18.0 % Deposito/tab = 4.5% Jangka waktu Kritis = 257 hari

Rencana Kredit Kebutuhan dana 150.000 350.000 600.000 250.000 100.000 K 1 =100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 365 H 50.000 250.000 500.000 150.000 0 K 2 = 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 334 H 0 200.000 450.000 100.000 0 K 3 = 100.000 100.000 100.000 100.000 244 H 0 100.000 350.000 0 0 K 4 = 100.000 100.000 100.000 153 H 0 0 250.000 0 0 K5 = 250.000 250.000 92 H

MANAJEMEN FINANSIAL 5 Instruktur: Djoni Tanopruwito

MASTER BUDGET NERACA SALES PRODUKSI BAHAN UPAH. L B. O. P B. OPERASI KAS PERSEDIAAN H.PK. PENJ NERACA LABA/RUGI

PERUSAHAAN MANUFAKTUR (PABRIK) FUNGSI : MELAKUKAN KONVERSI (MENGUBAH) BAHAN BAKU MENJADI PRODUK Bahan baku proses Produk Tenaga kerja langsung Biaya Overhead pabrik: Bahan tidak langsung, upah tdk lgsng Perlengkapan, Utilities, Depresiasi, Asuransi Adm pabrik, Pemeliharaan, Keamanan pabrik, Lisensi, Patent, Supervisi, , rupa-rupa biaya pabrik

MENGHITUNG HARGA POKOK PRODUKSI Saldo awal X Pembelian + X TERsedia X Akhri - X Bahan yg dipakai : xxxxxxxx Upah langsung xxxxxxxx Biaya overhead pabrik xxxxxxx Total Biaya Produksi xxxxxxxx + BDP Awal xxxxxxxx - BDP Akhir (xxxxxxx) Harga Pokok Produksi xxxxxxxx

Menghitung Beban Pokok Penjualan Persed. Brg jadi awal XXXXXXX Hrg Pokok Produksi xxxxxxxxxx Tersedia uthk dijual xxxxxxxxxx Persed. Brg jadi akhir ( xxxxxxxxx ) Beban Pokok penjualan XXXXXXX Menghitung Laba Usaha Penjualan xxxxxx Beban Pokok penjualan xxxxxx Laba Kotor penjualan xxxxxx Beban Operasional xxxxxx Laba Susaha xxxxxx

MANAJEMEN FINANSIAL 6 Instruktur: Djoni Tanopruwito

GRAFIK NPV NPV % A B Projek “A” Projek “B” Bunga (%) NPV 0 % 52.000 0 % 52.000 13,45 % 0 52.000 Projek “B” Bunga (%) NPV 0 % 40.000 40.000 14.92 % 0 Cross over point % 13,45 14,92 X % Cross over rate A B