MANAJEMEN FINANSIAL 1 Instruktur: Djoni Tanopruwito
Keputusan Manajemen keuangan: Investasi (penggunaan dana) Definisi Manajemen keuangan: -Segala aktivitas yang berhubungan dengan Perolehan, Pendanaan, dan pengelolaan Aktiva Keputusan Manajemen keuangan: Investasi (penggunaan dana) Pendanaan (menggali sumber dana) Manajemen Aktiva
Tujuan Perusahaan: Meningkatkan nilai Pemegang saham sepanjang waktu melalui kegiatan (operasional) Kegiatan Manajemen Investasi: Internal External Sumber dana: Pihak III Pemegang saham
Investasi Internal: Investasi Eksternal: Sumber dana: Aktiva produktif Current Assets Plant Assets Investasi Eksternal: Jangka pendek Jangka panjang Dengan Intervensi Non Intervensi Sumber dana: Pihak ke III Jangka pendek Jangka Panjang Modal Sendiri
Tujuan manajemen keuangan: Memaksimumkan nilai perusahaan Meningkatkan kesejahteraan pemilik perusahaan Memaksimumkan nilai saham di pasar modal
Perputaran uang dalam perusahaan LIABILITY Pemilik Kreditur Uang ASSETS Piutang Aktiva produktif Hasil prod Proses/ operasional
FIXED ASSETS/PLANT ASSETS CURRENT ASSETS: Uang tunai beserta harta lainnya yang dapat daluwarsa atau dapat habis dipakai atau dapat diuangkan dalam waktu kurang dari 1 tahun dalam kegiatan normal perusahaan FIXED ASSETS/PLANT ASSETS Aktiva yang dimiliki sendiri ; dipergunakan didalam kegiatan operasional perusahaan Dapat memberi manfaat berulang-ulang dalam waktu lebih dari 1 tahun, relatif mahal CURRENT LIABILITIES Hutang hutang yang akan jatuh tempo (harus dibayar) dalam waktu kurang dari 1 tahun (sejak tanggal laporan) LONG TERM LIABILITIES Hutang hutang yang akan jatuh tempo (harus dibayar) dalam waktu lebih dari 1 tahun (sejak tanggal laporan)
Ratio yang diperoleh akan bermanfaat jika dibandingkan dengan norma tertentu [1] Rata-rata bisnis (Dunia usaha secara umum) [2] Rata-rata Industri (Usaha sejenis) [3] Rata-rata masa lalu perusahaan ybs [4] Ekspektasi (Harapan / target manajemen)
RATIO LIKUIDITAS: Current Ratio : Current Assets / Current Liabilities Quick Ratio : (Current Asets – Inventory ) / Current Liabilities RATIO UTANG (Leverage) Debt Ratio : Total Debt / Total Assets Time interest Earned (TIE) : EBIT / Interest Expense RATIO AKTIVITAS Inventory turn over (ITO) : COGS / Average Inventory Average Collection Period : Average Acct Receivable / Daily sales (Day Sales Outstanding) Assest turn over : Sales / Total Assets
RATIO PTOFITABILITAS: Profit Margin : Net Income / Sales Basic Earning Power : EBIT / Total Assets Return on Assets : Net Income / Total Assets Return on Equity : Net Income / Equity RATIO PERTUMBUHAN: Growth = { (t1 / to) – 1 } X 100 % VALUE OF THE FIRM: Price earning ratio : Market price / earning per share Market book value : Market value / Book value
Debt Ratio = per saham Total Total Laba Dividen Laba ditahan Jumlah saham beredar : Total Utang Modal Saham Total Assets Total Liab& Equity Debt Ratio =
Neraca Kas Utang Jk pendek Piutang Utang jk panjang Persediaan Modal Saham Aktiva tetap Laba ditahan Total Aktiva Total Utang & Modal
MANAJEMEN FINANSIAL 2 Instruktur: Djoni Tanopruwito
Potential Growth = ( S’-S0 ) / S0 X 100 % Contoh : Ratio Assets ( A/S ) = 54 % Ratio Utang ( L/S ) = 6.5 % Retention = 0,7 Actual Sales (S ) = Rp. 750.000.000 Profit Margin = 4,5 % AFN = (A/S)(S’-S) – (L/S)(S’-S) – (R)(P)(S’) 0 = ( 0,54 – 0,065 ) X ( S’–750.000.000) – ( 0,7 X 0,045 X S’ ) 0 = 0,475 S’ – 356.250.000 – 0,0315 S’ 0,4435 S’ = 356.250.000 S’ = 803.269.440 Potential Growth = (803.269.440-750.000.000) / 750.000.000 X 100 % = 7,1 %
MANAJEMEN MODAL KERJA Modal Kerja (Working Capital) : Seluruh Aktiva lancar yang dioperasikan dalam perusahaan Modal Kerja Netto (Net working capital) : Total Aktiva lancar dikurangi Hutnag lancar Tujuan Manajemen modal kerja: 1. Menyediakan modal kerja dengan biaya efisien 2. Menyediakan modal kerja yang menjamin kelancaran usaha Item modal kerja Utama: 1. Kas 2. Piutang 3. Persediaan 4. Utang jangka pendek
MANAJEMEN KAS CASH CONVERSION CYCLE (Siklus pengembalian Kas) : a. Periode konversi persediaan b. Periode konversi Piutang c. Penangguhan pembayaran utang Konversi persediaan (Inventory conversion cycle) 360 Penjualan / persediaan Konversi piutang (Days sales outstanding) Saldo piutang Penjualan / 360 Term off payment: Ditentukan melalui negosiasi dengan pihak supplier
CCC CCC = 72+54-30 = 96 hari ICC DSO Beli Jual TOP Beli Bayar Ditagih Beli Jual CCC TOP Beli Bayar CCC = ICC + DSO - TOP Contoh : Saldo rata-rata piutang = 15.000 Persediaan Brg = 20.000 Total Penjualan = 100.000 Term of payment = 30 hari ICC = 360 / (100.000 / 20.000 ) = 72 hari DSO = 15.000 / (100.000 /360 ) = 54 hari TOP = 30 hari CCC = 72+54-30 = 96 hari
1. Mempercepat proses penagihan (Collection) Memperkecil CCC: 1. Mempercepat proses penagihan (Collection) 2. Menunda pembayaran (Negosiasi) 3. Memanfaatkan masa mengambang (Floating period) 4. Menyederhanakan sistem transfer MENGHEMAT BIAYA TRANSFER Asumsi: transfer lebih cepat akan membutuhkan biaya yang lebih besar. Selisih biaya transfer Titik kritis transfer = ------------------------------------- Bunga harian X selisih waktu Contoh: Transfer TT = Rp. 15.000 per transaksi dengan waktu kirim 2 hari Transfer Giro = Rp. 2.500 per transaksi dengan waktu kirim 5 hari Bunga harian = 0,044 % per hari ( 16% per tahun) Titik Kritis : (15.000 – 2.500 ) / ( 0,044% X 3 ) = Rp.9.469.968,80 Jika nilai yang ditransfer diatas jumlah tsb sebaiknya memakai sistem cepat dan jika Dibawah nilai tsb memakai sistem giro.
Biaya Kas = C/2 (k) + T/C (F) 3. MEMANFAATKAN INVESTASI JANGKA PENDEK (SEKURITAS) Asumsi: 1. Idle Cash di investasikan dengan mendapatkan hasil tertentu 2. Setiap pencairan investasi memerlukan biaya tertentu Biaya penyediaan KAS : 1. Oportunity Cost (Kehilangan kesempatan laba atas investasi) 2. Biaya Conversi ( Biaya untuk menguangkan investasi saat perusahaan membutuhkan uang tunai) Biaya Kas = C/2 (k) + T/C (F) C/2 = Saldo Kas rata-rata yang dibutuhkan K = Oportunity Cost ( % dalam satu periode) T = Total kebutuhan Kas dalam satu periode F = Biaya tetap untuk setiap kali transaksi penarikan uang tunai Saldo Kas Optimal: Adalah saldo kas yang disediakan perusahaan dengan biaya paling efisien 2 (F) (T) Kas optimal = k
Contoh: Rencana belanja Rp. 15.000.000 per minggu ( = Rp. 780.000.000 per tahun) Oportunity cost = 15 % per tahun Biaya transaksi = Rp. 40.000 per transaksi. Kas Optimal = 2 (40.000) (780.000.000) / 0.15 = 20.396.780,05 Frekuensi transaksi= 780.000.000 / 20.396.780,05 = 38.2 X Biaya Kas = ( 20.396.780,05 / 2 ) (0,15) + 38,2 X 40.000 = 3.057.706 Biaya paling minimum.
MANAJEMEN PIUTANG Kebijakan penjualan kredit Biaya Piutang Piutang merupakan nilai significant dalam dunia bisnis (mencapai 20% dari assets) Akumulasi Piutang timbul disebabkan Penjualan kredit dan Jangka waktu penagihan Kebijakan penjualan kredit Term of payment Standar Kredit Collection (Penagihan) 2 / 10 ; n / 30 Karakter, Kapasitas, Kapital, Kolateral, Kondisi Biaya Piutang (Carrying Cost) = DSO X Daily sales X Variable Cost Ratio X Cost of Capital Analisis perubahan kebijaksanaan Piutang: Penjualan Rp. 400.000.000 Rp. 530.000.000 Penagihan 1/10 ; n/30 50% memanfaatkan syarat 2/10 ; n/40 60% memanfaatkan syarat tsb 40% dalam 30 hari 20% hari ke 40 10 % hari ke 40 20% hari ke 50 Piutang tak tertagih 2,5% dari piutang 6% dari piutang Biaya Adm piutang Rp. 5.000.000. Rp. 2.000.000
MANAJEMEN FINANSIAL 4 Instruktur: Djoni Tanopruwito
Biaya atas tambahan dana = 2.400.000 / 6.540.000 X 100 5 = 36,7 % Biaya Diskon = -------------------- X --------------- 100 - d n - p d = diskon n = jangka waktu pembayaran p = jangka waktu diskon Contoh : Term of payment 2/10 ; n/30 Total pembelian = 120.000.000 per tahun Berdasarkan RUMUS, jika perusahaan tidak memanfaatkan Diskon Kerugiannya (oportunity cost) = 36,7 % Mengambil diskon: Pembelian 120.000.000 Diskon 2 % 2.400.000 Pembelian netto 117.600.000 Saldo Utang rata-rata = 10 X ( 117.600.000 / 360 ) = 3.270.000 Perusahaan tidak mengambil diskon Saldo utang rata-rata = 30 X (117.600.000 / 360 ) = 9.810.000 Tambahan dana = 6.540.000 Kehilangan diskon = 2,400.000 Biaya atas tambahan dana = 2.400.000 / 6.540.000 X 100 5 = 36,7 %
JWK = 365 X ------------------ KREDIT JANGKA PENDEK VS JANGKA PANJANG Asumsi : (1) Bunga kredit jangka panjang (1 thn) lebih rendah dari pada jangka pendek (harian) (2) Kelebihan uang kas (Idle Cash) dapat dinvestasikan dengan hasil tertentu JWK = 365 X ------------------ Jk Panjang - Hasil Jk Pendek - Hasil JWK = Jangka Waktu Kritis , adalah jangka waktu pinjaman kredit yang menyebabkan beban bunga yang sama besar baik dengan jangka pendek maupun jangka panjang Contoh: Bunga jk pendek 18% per thn Bunga jk panjang = 14 % per thn Hasil investasi sementara = 4,5 % per tahun JWK = 365 X ( 14 – 4,5 ) / ( 18 – 4,5 ) = 256,85 hari 257 hari 1 257 365 Kredit harian Kredt 1 tahun
Kredit Harian: Bunga : 150 / 365 X 18 % X 100.jt = 7,397 jt Case (1) Kredit Rp. 100.000.000 untuk digunakan dalam 150 hari < JWK Kredit Harian: Bunga : 150 / 365 X 18 % X 100.jt = 7,397 jt Kredit 1 tahun: Bunga : 14 % X 100 jt = 14, jt Hasil : 215/365X4.5%X100 jt = 2,65 Bunga netto: = 11,35 jt Case (2) Kredit Rp. 100.000.000 untuk digunakan dalam260 hari > JWK Kredit Harian: Bunga : 260 / 365 X 18 % X 100.jt = 12.821 jt Kredit 1 tahun: Bunga : 14 % X 100 jt = 14, jt Hasil : 105/365X4.5%X100 jt = 1.29 Bunga netto: = 12.71 jt
APLIKASI PENENTUAN KREDIT DG BIAYA MINIMUM Bunga 1 thn = 14.0 % Bunga harian = 18.0 % Deposito/tab = 4.5% Jangka waktu Kritis = 257 hari
Rencana Kredit Kebutuhan dana 150.000 350.000 600.000 250.000 100.000 K 1 =100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 365 H 50.000 250.000 500.000 150.000 0 K 2 = 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 334 H 0 200.000 450.000 100.000 0 K 3 = 100.000 100.000 100.000 100.000 244 H 0 100.000 350.000 0 0 K 4 = 100.000 100.000 100.000 153 H 0 0 250.000 0 0 K5 = 250.000 250.000 92 H
MANAJEMEN FINANSIAL 5 Instruktur: Djoni Tanopruwito
MASTER BUDGET NERACA SALES PRODUKSI BAHAN UPAH. L B. O. P B. OPERASI KAS PERSEDIAAN H.PK. PENJ NERACA LABA/RUGI
PERUSAHAAN MANUFAKTUR (PABRIK) FUNGSI : MELAKUKAN KONVERSI (MENGUBAH) BAHAN BAKU MENJADI PRODUK Bahan baku proses Produk Tenaga kerja langsung Biaya Overhead pabrik: Bahan tidak langsung, upah tdk lgsng Perlengkapan, Utilities, Depresiasi, Asuransi Adm pabrik, Pemeliharaan, Keamanan pabrik, Lisensi, Patent, Supervisi, , rupa-rupa biaya pabrik
MENGHITUNG HARGA POKOK PRODUKSI Saldo awal X Pembelian + X TERsedia X Akhri - X Bahan yg dipakai : xxxxxxxx Upah langsung xxxxxxxx Biaya overhead pabrik xxxxxxx Total Biaya Produksi xxxxxxxx + BDP Awal xxxxxxxx - BDP Akhir (xxxxxxx) Harga Pokok Produksi xxxxxxxx
Menghitung Beban Pokok Penjualan Persed. Brg jadi awal XXXXXXX Hrg Pokok Produksi xxxxxxxxxx Tersedia uthk dijual xxxxxxxxxx Persed. Brg jadi akhir ( xxxxxxxxx ) Beban Pokok penjualan XXXXXXX Menghitung Laba Usaha Penjualan xxxxxx Beban Pokok penjualan xxxxxx Laba Kotor penjualan xxxxxx Beban Operasional xxxxxx Laba Susaha xxxxxx
MANAJEMEN FINANSIAL 6 Instruktur: Djoni Tanopruwito
GRAFIK NPV NPV % A B Projek “A” Projek “B” Bunga (%) NPV 0 % 52.000 0 % 52.000 13,45 % 0 52.000 Projek “B” Bunga (%) NPV 0 % 40.000 40.000 14.92 % 0 Cross over point % 13,45 14,92 X % Cross over rate A B