PENGOLAHAN LIMBAH CAIR SECARA BIOLOGIS 2

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR “LIMBAH DAPUR” PT. PP – DSLNG PROJECT ” GREEN INOVATION.
Advertisements

Prinsip dasar pengolahan air.
FILTRASI Maksud dan Tujuan
LIMBAH SECARA BIOLOGIS: AEROBIC
Oksigen Terlarut Kelompok 2 : Aisyah Ayu N Antania Hanjani
Mikrobiologi Lingkungan & Pertanian
PENGELOLAAN LIMBAH AGROINDUSTRI
LIMBAH INDUSTRI Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungannya karena tidak mempunyai nilai.
PROSES PENGOLAHAN LIMBAH OBAT
SANITASI BAHAN BAKU DAN BAHAN PEMBANTU
PIROLISIS dan GASIFIKASI
Program Magister Ilmu Lingkungan Universitas Mulawarman
Teknik pengolahan air limbah dengan bioremediasi
Pengelolaan Limbah Cair
Pretreatment Dalam Proses Filtrasi
Pelayanan Publik pada PDAM Tirta Mayang Jambi
PAM dan SANITASI MAKANAN
PENGELOLAAN LIMBAH.
Oleh : Lela Siti Fadilah, S.Si SMK PELITA BANDUNG
Minggu ke-10 Anaerobic Digestion
Modul 4: Pengolahan Limbah cair
Kolam Oksidasi, Lumpur Aktif, Filtrasi, Aerasi, Desinfeksi
Aerasi Menghilangkan gas yang tidak bermanfaat (degasification)
Rekayasa pengolahan limbah
TEKNOLOGI DAUR ULANG AIR LIMBAH
Eko Suhartono Bag. Kimia/Biokimia Fak. Kedokteran UNLAM
PENGELOLAAN AIR LIMBAH INDUSTRI
PROSES ANAEROBIK & PROSES AEROBIK
III. SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR
Penanganan limbah Limbah : merupakan sisa atau buangan proses produksi berupa cairan atau padatan dapat menyebabkan gangguan secara langsung maupun tidak.
Jurusan Teknik Lingkungan ITS 2014
MODUL- 2 Lajutan………..
PENGELOLAAN LIMBAH MAKANAN
Oleh kelompok 6 (kelas F)
Cocok digunakan utk daerah yg berpenduduk padat atau daerah yg muka air tanahnya ckp tinggi (daerah pantai/ rawa) Air limbah yg diolah berasal rmh tangga.
Sanitasi bahan baku dan bahan pembantu
PENGOLAHAN AIR LIMBAH RUDY KRISTIANTO.
PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH
BIOREMEDIASI AIR LIMBAH
SE _WA_ GE TeKnIk LingKungan 2012 Kelompok VI : Febrian Maulana
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR
Oleh : Artharini Irsyammawati,S.Pt.MP
Pengolahan AIR BUANGAN (WASTE WATER TREATMENT)
Merkuria Karyantina,SP.,MP.
SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH RUMAH SAKIT
Parameter Umum Limbah Cair
Air Buangan / limbah dan kesehatan
AIR BUANGAN DAN KESEHATAN
PENGOLAHAN LIMBAH LIMBAH CAIR
PENGELOLAAN LIMBAH PETERNAKAN
JENIS DAN KARAKTERISTIK LIMBAH
EKSTERNALITAS INDUSTRI TEKSTIL By : YUSNIA RISANTI
KOLAM STABILISASI.
Limbah Domestik Limbah Industri non B3
UNIT PROSES ACTIVATED SLUDGE PROCESS PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT Chairul Abdi, S.T., M.T.
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PT KEBON AGUNG MALANG
Konsep Penglahan Limbah Cair PERTEMUAN 5 Nayla Kamilia Fithri
Overview of Wastewater Treatment Processes
Pengolahan Limbah Fisik-Kimia PERTEMUAN 6 Nayla Kamilia Fithri
Manajemen Farmasi Industri Apotik dan Obat
Pengelolaan Limbah Peternakan 2018
Pengolahan Limbah Cair Industri Farmasi
CONTROL OF WATER CONTAMINATION
Pengolahan Limbah secara Biologi (Aerob) PERTEMUAN 7
SANITASI BAHAN BAKU DAN BAHAN PEMBANTU
Pengolahan Limbah Cair
Activated sludge   The activated sludge process is a biological waste water treatment method in which micro-organisms are bunched together to form sludge.
TUGAS PERANCANGAN IPAL RIVALDI SIDABUTAR / PENGOLAHAN AIR LIMBAH/LUMPUR DENGAN PROSES DIGESTASI ANAEROBIK.
TEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH PENGOLAHAN LIMBAH CAIR SECARA BIOLOGI Oleh : KELOMPOK 9 Felisia Hanura Ridha Lutpiyyah Pili Dosen Pembimbing.
TUMPAHAN MINYAK DI DARAT Adhi Maulana Auzan Firly Febriane Savitri Lica Nurmasita
Transcript presentasi:

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR SECARA BIOLOGIS 2 Kuliah PLI: PENGOLAHAN LIMBAH CAIR SECARA BIOLOGIS 2 Oleh: Dr.Ir. Tri Widjaja, M.Eng. JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS

Aerobic Digestion Merupakan salah satu proses pengolahan sludge dengan mengalirkan oksigen untuk membantu metabolisme bakteri dalam mengkonsumsi senyawa organik dan mengubahnya menjadi karbondioksida. Pengolahan sludge dengan metode ini lebih cepat dibandingkan dengan metode anaerobik, namun dari sisi ekonomi pengolahan ini lebih banyak memerlukan biaya terutama untuk keperluan pemompaan udara.

Keuntungan dan Kerugian Pengolahan secara Aerobik : Dapat menghasilkan level yang lebih tinggi dalam penanganan daripada septic tank (anaerobik) Membantu melindungi sumber air yang berharga ketika sistem septic tidak dapat Bisa memperpanjang umur drainfield Bisa mengurangi ukuran drainfield Kerugian : Membutuhkan biaya operasi yang lebih tinggi daripada anaerobik Membutuhkan listrik Harus memperhitungkan kerusakan mesin Memerlukan perawatan yang lebih rutin daripada anaerob Bisa melepaskan lebih banyak nitrat ke air tanah darpada sistem anaerob

The system plan for waste and wastewater treatment process   The system plan for waste and wastewater treatment process

Penguraian organik oleh mikrobiologik cell Organik + O2 +N +P cell baru + CO2 + H2O + SMP Cell + O2 CO2+ H2O +P + N +sisa cell +SMP

Koloid dan Suspended Solid Cell baru Organik terlarut O2 Absorbsi Nutrient N, P CELL CO2 H2O Adsorpsi Catatan Pada proses anaerobik yang keluar dari cell berupa CH4 , CO2 (untuk bakteri2 methan) berupa CO2, H2, asam2 organik (untuk bakteri2 acetogenik) Koloid dan Suspended Solid

Mekanisme Biodegradasi

Pertumbuhan mikroba memerlukan antara lain : - Unsur C (dari kandungan polutan organik) - Unsur N, P dan lain – lain (dari nutrient) - O2

Gambar 1. Penggunaan O2 terhadap waktu

Proses biologis aerobik : Aerobik tersuspensi (suspended growth) Aerobik melekat (attached growth)

Aerobik tersuspensi : Proses lumpur aktif (activated sludge process) Sistem selokan oksidasi (oxydation ditch) Lagoon Aerobik melekat : Sistem saringan tetes (trickling filter) Rotating biological contactor (RBC)

ACTIVATED SLUDGE PROCESS Activated sludge : massa (floc) yang mengandung kumpulan mikroba yang heterogen yang terdiri dari berbagai bakteri, yeast, jamur dan protozoa dan juga “organic matter” serta “slime material” Activated sludge : MLSS : 2000 – 5000 mg/l Oksigen terlarut : > 2 mg/l

Modifikasi dasar pembebanan organik & waktu aerasi : - High Rate Activated Sludge - Standard Rate Activated Sludge - Extended Aeration

Klasifikasi berdasar sistem inlet & outlet : A. Lumpur aktif konvensional B. Stabilisasi kontak C. Lumpur aktif pengadukan lengkap

PROSES BIOLOGIS DENGAN LUMPUR AKTIF Sistem tercampur sempurna, dimana aerasi terjadi dalam bak/tangki dengan pengadukan mekanis; sistem plug-flow, dimana baknya sempit, panjang dan pengadukan diberikan oleh udara yang diberikan dari bagian bawah bak.

Design and Operation Parameter for Activated Sludge WWTP (general) BOD Loading kg BOD/M3 aeration tank.day : 0.4 – 1.6 g BOD/g volatile solid.day or F/M : 0.1- 1.0 kg BOD/M2 surface area. day : 0.015 – 0.15 Air requirement M3 air/ kg BOD removed : 19 – 95 M3 air/ waste water treated : 3.7 - 15 O2 requirement kg O2 /kg BOD applied.day : 0.7 - 2.4 O2 transfer rate Kg O2 transferred/kWh : 1.2 – 2.4 Sludge concentration MLVSS or Xv : 1500 – 4000 mg/l

AERATED LAGOON Aerated lagoon adalah bak dengan kedalaman 2,5 - 5 m, dan luas permukaan beberapa ratus meter persegi serta diaerasi secara mekanis atau difusi udara, sehingga organik dalam air limbah dapat terurai. Aerobik lagoon DO dan suspended solid dijaga uniform dalam bak Fakultatif lagoon DO dijaga tetap hadir dibagian lapisan air dalam bak,sebagian suspended solid dipertahankan.Lapisan bawah adalah anaerobik

Aerobik Lagoon

FAKULTATIF LAGOON

FAKULTATIF LAGOON

BOD di Feed : 50 – 750 mg/l ;Xv (MLVSS) : 0,5 BOD umpan Aerobik lagoon W tinggal : 1-3 hari. BOD di Feed : 50 – 750 mg/l ;Xv (MLVSS) : 0,5 BOD umpan Power : 2,8 – 3,9 W/M3 Eficsiensi : 80 -90% Facultative lagoon Waktu tinggal : 3,0 -10 dari BOD di Feed : 50 -750 ; Xv (MLVSS) : 50- 100 mg/l. Power : ± 0,79 W/M3 (harus cukup jaga DO dan SS uniform di lapisan atas) Efisiensi : 80 - 90 % Gabungan seri aerobik dan fakultatif lagoon menghasilkan mutu air yang sama dengan proses lumpur aktif. Hanya penanganan lumpurnya perlu diperhatikan seksama.

TRICKLING FILTER Trickling filter adalah reaktor biologi berbentuk packed bed dari batu atau plastik sebagai media filternya dimana proses kimia-biologis berlangsung, media packing akan ditumbuhi lapisan slime / mikrobiologi aerobik. Parameter desain dan operasional Hydraulic loading Low rate, M3 flow/M2.day surface area : 1 – 4 High rat, M3 flow/M2.day. surface area : 8 – 40 BOD loading Low rate, kg BOD/M3.day. filter volume : 0.08 – 0.4 High rate, kg BOD/M3.day. filter volume : 0.3 – 1.0 Recirculation Low rate ( % feed rate ) : 0 – 50 High rate ( % feed rate ) : 25 - 300

Rock or Plastic packing Trickling Filter Waste water Recycled Effluent Clarifier Effluent Sludge Pada umumnya trickling filter tidak dapat mengurangi BOD lebih dari 85%. Namun secara umum lebih mudah dan lebih murah dibandingkan proses lumpur aktif.

TRICKLING FILTER

TRICKLING FILTER

ROTATING BIOLOGICAL CONTACTORS (RBC) RBC dibuat dari lempengan2 plastik yang dipasang pada sumbu berputar. 40% volume alat ini dibenamkan dalam tangki air limbah. Dipermukaan lempengan akan tumbuh lapisan mikroba setebal 1–4 mm. Bila kontaktor ini diputar akan membawa sejumlah air limbah ke udara dan menyerap O2 sehingga mikroba aerobik dapat mengoksidasi zat organik terlarutnya. Unjuk kerja alat ini serupa trickling filter.

ROTATING BIOLOGICAL CONTACTORS

ROTATING BIOLOGICAL CONTACTORS

TREATMENT PROCESS Ukuran partikel, mm Org. & anorg. terlarut Suspensi koloid Filtrasi/microstraining Sedimentasi/flotasi Padatan tersuspensi dan padatan mengambang Koagulasi kimiawi Screening Biological oxidation Presipitasi Transfer gas Ion exchange Reverse osmosis Elektrodialisis Adsopsi

Gambar 2. Proses biologis aerobik

Gambar 3. Lumpur aktif konvensional

Gambar 4. Stabilisasi kontak

Gambar 5. Lumpur aktif pengadukan lengkap

Gambar 6. Oxydation ditch

Gambar 7. Aerated lagoon types

Gambar 8. Trickling filter

Gambar 9. Rotary Biological Contactor

Volume Limbah Cair Maximum per Satuan Produk Tabel Baku Mutu Limbah Industri Ethanol BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI ETHANOL Volume Limbah Cair Maximum per Satuan Produk 70 m3/ton produk Parameter Kadar Maximum (mg/l) BOD5 COD TSS Sulfida (sebagai H2S) pH 150 400 300 0.5 6 - 9

Skema Pengolahan Limbah

PT. SIER

AJINOMOTO (MALAYSIA)

Synthetic Fiber Mill

Aerobic System Do’s and Don’ts 1. Do maintain the contract service arrangement offered by the manufacturer after the initial two-year period has expired (unless your community offers its own management program). It is extremely important that aerobic systems receive regular maintenance. 2. Do keep your system accessible for inspections and pumping, yet protected from unauthorized entrance. If access to your system is locked, make sure that your service contractor has a key. 3. Do call a service professional whenever you experience problems with your system, whenever the alarm is activated, or whenever there are any signs of system failure. 4. Do keep detailed records about your aerobic system, including a map of where it is, and general information, such as model name, capacity, state license, date installed, contract service agreement, records of service visits, and maintenance performed. 5. Do conserve water to avoid overloading the system. Be sure to repair any leaky faucets or toilets. 6. Do divert other sources of water, like roof drains, house footing drains, and sump pumps away from the aerobic system. 7. Do become familiar with how your own particular system operates, and the way it looks, sounds, and smells when it is working correctly. This way, you may be able to identify problems before they become serious and alert your service provider to anything unusual. 8. Do be sure to ask your service provider questions about how to know if your unit is malfunctioning. Don’ts 1. Don't allow anyone to drive over or park on any part of the system. 2. Don't make or allow unauthorized repairs or changes to your aerobic system without obtaining the required health department permits. 3. Don't use your toilet as a trash can or poison your treatment system and the groundwater by pouring harmful chemicals down the drain. Harsh chemicals can kill the beneficial bacteria that treat your wastewater. 4. Don't use a garbage disposal without checking with your local regulatory agency to make sure that your aerobic system can accommodate this additional waste. 5. Don't attempt to clean or perform maintenance on any sealed aerobic unit components.

TERIMA KASIH