Membangun Penalaran sebagai Basis Penulisan Ilmiah
Unsur pemikiran manusia: Pengertian-pengertian melalui kata-kata Keputusan-keputusan melalui kalimat-kalimat Penyimpulan-penyimpulan pembuktian-pembuktian
Mengerti: Menangkap inti atau hakikat sesuatu Pengertian: Gambar akal budi yang abstrak tentang inti atau hakikat sesuatu
Agar pengertian yang tertentu dapat dipahami dengan jelas dan dapat dibedakan dari semua pengertian lainnya, perlulah batasnya ditentukan dengan tepat, jelas dan singkat Tugas definisi suatu susunan kata yang jelas, tepat dan singkat untuk menentukan batas pengertian yang tertentu
2 macam definisi Nominal: cara untuk menjelaskan sesuatu dari arti katanya (etimologi, makna umum, sinonim) bukan definisi dalam arti sebenarnya. Real: memperlihatkan hal atau benda yang dibatasinya dengan menyajikan unsur-unsur yang menyusunnya.
Definisi real Definisi hakiki: sungguh menyatakan hakikat sesuatu paling penting dalam ilmu pengetahuan dan filsafat. Genus proximum (menunjukkan jenis terdekat) Differentia specifica (menunjukkan perbedaan spesifik) Maksud-tujuan (menunjukkan maksud-tujuan sesuatu) Sebab-musabab (menunjukkan sebab-musabab sesuatu)
Aturan membuat definisi: Harus dapat dibolak-balik dengan yang didefinisikan Tidak boleh negatif, kalau dapat dirumuskan secara positif Apa yang didefinisikan tidak boleh masuk ke dalam definisi Tidak boleh dinyatakan dalam bahasa yang kabur, kiasan atau mendua arti
Keputusan: Perbuatan manusia yang mengakui atau memungkiri kesatuan atau hubungan antara 2 hal: Subyek (S) dan Predikat (P) Selalu mengandung 3 unsur: S, P, kata penghubung Kata penghubung: pernyataan mengakui/memungkiri hubungan S dan P
Penampilan lahiriah dari keputusan: KALIMAT Satuan atau kumpulan terkecil yang mengandung pikiran yang lengkap. kriteria keputusan: Positif – negatif Singular, partikular, universal
Pengetahuan mengerti sungguh-sungguh Pengetahuan mengerti sungguh-sungguh! mengerti bagaimana dan mengapa sesuatu secara sedemikian rupa (kausalitas, hakikat, relasional) berusaha menemukan penjelasan (untuk pada akhirnya mampu menjelaskan)
Penjelasan: menunjukkan hubungan di antara 2 hal atau lebih kesimpulan (dengan langkah dan alasan tertentu) Logika menganalisis jalan pikiran dari suatu penalaran, pemikiran dan penyimpulan
Yang diharapkan dari logika adalah agar kita cakap berpikir sendiri dan bersikap logis dan kritis. Kritis itu bagaimana? Berpikir dulu, menyelidiki, tidak begitu saja menerima suatu pendapat atau penjelasan yang seakan-akan sudah pasti benar, tergesa-gesa menarik kesimpulan yang berlaku umum.
Kritis tidak diwakili oleh sikap suka membantah dan mengritik, atau suka menentang dan menantang
Tujuan menguji jalan pikiran mencapai pengetahuan yang “benar”, sedapat mungkin “pasti” tapi, Hasil pemikiran (kesimpulan) maupun alasan yang diajukan belum tentu selalu benar!
4 pertanyaan pengujian (minimal): Apa pokok pernyataan (kesimpulan) yang diajukan? Bagaimana pembuktiannya (titik pangkal dan alasan-alasan)? Bagaimana jalan pikiran yang mengakibatkan alasan-alasan dan kesimpulannya (validitas)? Apakah kesimpulannya hanya/sangat “benar”, “pasti”, “mungkin benar”, “mungkin tidak benar”?
3 syarat pokok pemikiran dan penalaran yang menghasilkan kesimpulan benar: Pemikiran harus berpangkal pada kenyataan atau titik pangkalnya “benar” Suatu pemikiran tidak akan menghasilkan kesimpulan yang benar jika tidak berdasar pada kenyataan atau pada dalil yang benar, meskipun jalan pikirannya “logis”.
Alasan-alasan yang diajukan harus “tepat” dan “kuat” Suatu pernyataan tidak akan meyakinkan jika tidak dibuktikan atau didukung dengan alasan-alasan yang kuat, tepat, jitu.
Jalan pikiran harus “logis” dan “lurus” (sahih) Suatu pemikiran menjadi tak benar/tepat ketika jalan pikirannya (urutan langkah) tidak tepat/benar, meski titik pangkalnya benar dan tepat.
Perhatikan beberapa hukum dalam membuat penyimpulan yang sahih (valid)!