5. PEMBUATAN DAN PRODUKSI CAMPURAN ASPAL

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SOAL-SOAL RESPONSI 9 STAF PENGAJAR FISIKA.
Advertisements

Pemotongan dengan oxy-acetylene
Guru Matapelajaran : Drs.Suparno,MSi
Perkerasan Jalan By Leo Sentosa.
Oleh Drs.Muhammad Choliq
11 MODUL Pengertian Dasar Pemadatan Tanah
LENGAS TANAH.
4. KETENTUAN INSTALASI PENCAMPUR ASPAL (AMP)
. KELOMPOK STRUKTUR JALAN LENTUR
DERET HITUNG & DERET UKUR
Bangunan Pengambilan dan Pembilas
Sub-Chapter 4 : Pelaksanaan Konstruksi Campuran Panas
GRAVIMETRI KIMIA ANALISA.
Uji Non Parametrik Dua Sampel Independen
Bangunan Pengambilan dan Pembilas
Mari Kita Lihat Video Berikut ini.
ISOLASI CAIR Isolasi cair memiliki dua fungsi yaitu sebagai pemisah antara bagian yang bertegangan dan juga sebagai pendingin sehingga banyak digunakan.
Alat Bantu & Alat Ukur Laboratorium Jalan Raya Teknik Sipil
CHAPTER 5 TEMPERATUR AND HEAT.
HOMEPROFIL MENU SK/KD MATERI SIMULASI GAMBAR VIDEO SOAL.
Tugas 1 masalah properti Fluida
MATA DIKLAT : MELAKS.PEKJ KONSTRUKSI BATU DAN BETON
Pengetahuan Bahan & Material (DPI – 262)
TEKNOLOGI PROSES Ada tiga kata kunci dalam mengartikan proses, yaitu input, perubahan dan output. Dengan demikian “teknologi proses” merupakan aplikasi.
TEKNOLOGI BETON.
Klik ENERGI LISTRIK Tujuan : Menentukan faktor – faktor yang mempengaruhi besar energi listrik Alat dan bahan : Power Suplay Amperemeter Voltmeter.
PEMANTAUAN DEBU AMBIEN
Chapter 4 : Pelaksanaan Konstruksi Lapis Permukaan Perkerasan
K A L O R Sabar Coyy....
Mesin Sortasi Kopi (Basah)
Agregat BATUAN DAN PERMASALAHAN Amri,2005)
IPTEK PENGOLAHAN SUSU Milk pre treatment.
Perancangan Perkerasan
BAB V PENGUJIAN HIPOTESIS
Kalor.
DIAGRAM GRID 1 20  C 135  C 60  C 140  C 150  C 170  C 80  C 30  C CP (kW/  C) 3,0 1,5 4,0 2,0.
PENGARUH PENGERINGAN DAN FERMENTASI TERHADAP KUALITAS MINYAK NILAM MENGGUNAKAN TEKNIK DESTILASI WATER BUBBLE Oleh : VISIA QODRILAH ( ) PROGRAM.
PERTEMUAN 11 PENGERJAAN BETON
Aspal Beton Aspal beton adalah jenis perkerasan jalan yang terdiri dari campuran agregat degan aspal, dengan atau tanpa bahan tambahan, yang dicampur,
5. Rancangan Campuran Beton
PENGENDALIAN MUTU CAMPURAN PANAS
PROSES PENGECORAN.
Pengolahan Inti Sawit Menjadi minyak Inti Sawit (PKO)
Sartika Nisumanti, ST.,MT
Pemisahan campuran berdasarkan : Penyaringan / Filtrasi:
REKAYASA JALAN RAYA I Sartika Nisumanti, ST.,MT FAKULTAS TEKNIK
Rancangan Beton Normal Metode ACI
PRAKTIKUM MATERIAL JALAN
PRAKTIKUM MATERIAL JALAN
AGREGAT DAN PRODUKSINYA
PENGUJIAN AGREGAT, ASPAL DAN ASBUTON
Tujuan : Untuk menentukan potensi perkecambahan
Nur Achmad Husin Mix Disain.
ASPAL.
PELATIHAN BETON II PELATIHAN II OLEH DIVISI MATERIAL KONSTRUKSI (Pertemuan Ke-2) FUNGSIONARIS UREKA 2017 | FAKULTAS TEKNIK | UNIVERSITAS UDAYANA.
TEKNOLOGI PERKERASAN JALAN CAMPURAN HANGAT ASBUTON
TEKNOLOGI CAMPURAN PANAS ASBUTON DIHAMPAR DINGIN (CPHMA)
MINYAK IKAN Minyak ikan ada dua macam yaitu: minyak badan ikan dan minyak hati ikan Minyak badan ikan adalah: hasil sampingan dari pembuatan tepung ikan,
CAMPURAN BERASPAL Campuran  Beraspal  Panas  adalah  campuran  aspal  dan  batuan  yang dicampur di  Unit  Pencampur  Aspal  (AMP),  dihampar  dan  dipadatkan.
Kelompok 11: Dwi luthfiah Siti Sofiatul H Faris Aldy.
8 PROYEK CIVIL – AMP TEKNOLOGI DAN MANAGEMEN ALAT BERAT
7 PROYEK CIVIL – BATCHING PLANT TEKNOLOGI DAN MANAGEMEN ALAT BERAT
METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI JALAN
BAHAN PERKERASAN JALAN
PROSES MANUFAKTUR SULFURIC ACID (H2SO4) OLEH : - MUHAMMAD SABRI FARIL( ) - BASO MUKRAMIN( )
PERENCANAAN PERKERASAN JALAN MATERI 4 (LANJUTAN)
PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN
disiapkan oleh : Nyoman Suaryana ,
Ranna Kurnia Pengujian Karakteristik Aspal. Jenis Pengujian Karakteristik Aspal (umum) Penetrasi Penetrasi Setelah TFOT Titik Lembek Titik Lembek Setelah.
OLEH : ELSA EKA PUTRI, Ph. D PATIH TARUKO Seminar Inovasi Teknologi dan Rekayasa Industri 2014.
Transcript presentasi:

5. PEMBUATAN DAN PRODUKSI CAMPURAN ASPAL TARUMANEGARA DR.IR.ADINUS SALEH

5. PEMBUATAN DAN PRODUKSI CAMPURAN ASPAL 1. Kemajuan Pekerjaan 2. Penyiapan Bahan Aspal 3. Penyiapan Agregat 4. Penyiapan Pencampuran 5. Pengangkutan dan Penyerahan di Lapangan

5.1. Kemajuan Pekerjaan Campuran aspal tidak boleh diproduksi bilamana: 1. Tidak cukup tersedia peralatan 2. Pengangkutan 3. Penghamparan atau pembentukan 4. Pekerja,yang dapat menjamin kemajuan pekerjaan dengan tingkat kecepatan minimum 60 % kapasitas instalasi pencampuran. 5.2. Penyiapan Bahan Aspal……….

5.2. Penyiapan Bahan Aspal Bahan aspal harus dipanaskan: 1. Dengan temperatur antara 140 C sampai 160 C didalam tangki. 2. Dicegah terjadinya pemanasan setempat 3. Hrs mampu mengalirkan bahan aspal ke alat pencampur secara terus menerus pada temperatur yang merata Pada setiap hari sebelum proses pencampuran dimulai,minimum harus terdapat 30000 liter aspal panas yang siap untuk dialirkan kealat pencampur. 5.3. Penyiapan Agregat…..…….

5.3. Penyiapan Agregat Setiap fraksi agregat harus disalurkan ke instalasi pencampur aspal melalui pemasok penampung dingin yang terpisah . Pra-pencampuran agregat dari berbagai jenis atau sumber yang berbeda tidak diperkenankan. Agregat untuk campuran aspal harus dikeringkan dan dipanaskan pada alat pengering sebelum di masukkan kedalam alat pencampur. Nyala api yang terjadi dalam proses pengeringan dan pemanasan harus diatur secara tepat agar dapat mencegah terbentuknya selaput jelaga pada agregat. 5.4. Penyiapan Pencampuran……….

5.3. Penyiapan Agregat Bila agregat akan dicampur dengan bahan aspal ,maka agregat harus kering dan dipanaskan terlebih dahulu dengan temperatur dalam rentang yang disyaratkan untuk bahan aspal,tetapi tidak melampaui 15 C di atas temperatur aspal. Bila di perlukan untuk memenuhi gradasi yang disyaratkan,maka bahan pengisi, (filter) tambahan harus ditakar secara terpisah dalam penampung kecil yang dipasang tepat diatas alat pencampur. Bahan pengisi tidak boleh ditabur diatas tumpukan agregat maupun dituang kedalam penampung instalasi pemecah batu . Hai ini dimaksudkan agar pengendalian kadar filter dapat dijamin. 5.4. Penyiapan Pencampuran……….

5.4. Penyiapan Pencampuran Agregat kering yang telah disiapkan, harus dicampur di AMP dengan proporsi tiap fraksi agregat yang tetap agar memenuhi rumus perbandingan campuran. Proporsi takaran ini harus ditentukan dari contoh yang di ambil dari penampung panas (hot bin) segera sebelum produksi campuran dimulai. Bahan aspal harus ditimbang atau diukur dan dimasukkan kedalam alat pencampur. Bilamana digunakan instalasi Batch , agregat kering dicampur terlebih dahulu, kemudian aspal ditambahkan kedalam agregat tersebut dan diaduk dengan waktu sesingkat mungkin yang ditentukan dengan "pengujian derajat penyelimutan aspal terhadap butiran agregat kasar“ sesuai dengan prosedur AASHTO T195 - 67(biasanya sekitar 45 detik) 5.4. Penyiapan Pencampuran……….

5.4. Penyiapan Pencampuran Lanjutan Untuk instalasi Continous ,waktu pencampuran ditentukan dengan pengujian derajat penyelimutan aspal terhadap butiran agregat kasar, dengan prosedur AASHTO T195-67 ditentukan dengan menyetel ketinggian sekat baja dalam alat pencampur dan paling lama 60 detik, Temperatur campuran aspal saat dikeluarkan dari alat pencampur harus dalam rentang absolut seperti yang dijelaskan dalam Tabel 5 (1). Tidak ada campuran aspal yang diterima dalam Pekerjaan bilamana temperatur pencampuran melampaui temperatur pencampuran maksimum yang disyaratkan. 5.5. Pengankutan dan penyerahan di lapangan……….

5.5. Pengangkutan dan Penyerahan di Lapangan Tabel 5 (1) Ketentuan Viskositas Aspal dan Suhu Campuran Aspal No PROSEDUR PELAKSANAAN VISKOSITAS SUHU CAMP ASPAL (PA.S) ASPAL (0C) Pen 60/70 1 Pencampuran benda uji Marshal 0,2 155 ± 1 2 Pemadatan benda uji Marshal 0,4 145 ± 1 3 Suhu pencampuran max. di AMP tdk diperlukan 165 4 Pencampuran rentang temperatur 0,2 – 0,5 145 - 155 5 Menuang aspal dr AMP ke Truk 0,5 – 1,0 135 - 150 6 Pemasokan ke Alat Penghampar 0,5 – 1,0 130 - 150 7 Penggilasan Awal (roda baja ) 1 – 2 125 - 145 8 Penggilasan ke 2 (roda karet) 2 - 20 100- 125 9 Penggilasan Akhir (roda Baja) < 20 > 95 5.5. Pengankutan dan penyerahan di lapangan……….

5.5. Pengangkutan dan Penyerahan di Lapangan Lanjutan Campuran aspal harus diserahkan kealat penghamparan dengan temperatur dalam rentang absolut ditunjukkan dalam Tabel 5 (1). Setiap truk yang telah dimuati harus ditimbang dirumah timbang dan setiap muatan harus dicatat berat kotor,berat kosong dan berat netto Muatan campuran aspal tidak boleh dikirim terlalu sore agar penghamparan dan pemadatan hanya dilaksanakan pada saat masih terang terkecuali tersedia penerangan yang dapat diterima oleh Direksi Pekerjaan.

Terima Kasih