Perkembangan Diri Individu

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadian
Advertisements

BLOK 3 Fakultas Kedokteran Universitas Riau
1.Kelompok sama perilaku berbeda 2.Individual deferences Kesempatan, Kondisi yang Sama tapi menunjukkan Perilaku Berbeda ATRIBUT-ATRIBUT Menjadi kajian.
Dosen : Ravianty Dony, Psikolog
SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN
Pyschoanalysis Orientation_Psi.Sosial II
Week 4 personality.
Hakikat Manusia dan Perkembangannya
SERAFIN WISNI SEPTIARTI DOSEN FIP UNY DOSEN PEND.SOSIOLOGI FIS UNY
Di Sampaikan Pada Perkuliahan
SCHEIN (1992): Oleh para antropolog budaya digunakan untuk menunjuk pada kebiasaan-kebiasaan yang dikembangkan oleh masyarakat sepanjang sejarah mereka.
DELINQUENT (KENAKALAN)
MEMAHAMI KONDISI DAN TINGKAH LAKU MANUSIA
PSIKOANALISIS DAN KAJIAN KARYA SASTRA
MENGELOLA PERBEDAAN “MENUMBUHKAN POTENSI SETIAP KARYAWAN”
PERTEMUAN 15 KONFLIK.
Pembentukan Sikap Dan Tingkah Laku
TEORI IDENTITAS EGO (ERIKSON)
Bag. Psikiatri Fak. Kedokteran
BAB 3.
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL
IDENTITY RESTU RAHMAWATI, S.IP,. MA.
MANUSIA SEBAGAI INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL
APA ITU KEPRIBADIAN? KEPRIBADIAN CIRI KEPRIBADIAN
Kehidupan Sosial & Permasalahannya
Kehidupan Sosial & Permasalahannya
Ruang Lingkup Komunikasi dan Perilaku Manusia
BAB III MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL
Pertemuan ke – V Beberapa Hampiran (approach) untuk memahami perilaku
Psikologi kepribadian I MURRAY
BAB 3 SOSIALISASI.
Perilaku Komunikasi Manusia
Penyesuaian Diri PTIK.
Dasar-Dasar Dukungan Psikososial
Pertemuan-3 Beberapa pendekatan untuk memahami perilaku :
PSIKOLOGI KEPRIBADIAN SIGMUND FREUD : PSIKOANALISIS
Konsepsi Psikologi tentang Manusia
McGraw-Hill/Irwin Copyright © 2008 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.
PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI
Obyect Relation Theory Melanie Klein
TEORI IDENTITAS EGO (ERIKSON)
Kepribadian dan Gaya Hidup
Pendekatan Psikologi Edy Prihantoro.
MANUSIA SEBAGAI MAHLUK BUDAYA
Kepribadian & Perilaku Konsumen
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial
ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB.
ETIKA KEPRIBADIAN PERTEMUAN KE-2
MANUSIA SEBAGAI INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL
SIKAP DAN TINGKAH LAKU. TINGKAH LAKU MANUSIA DAN LINGKUNGAN SOSIAL (HUMAN BEHAVIOR AND SOCIAL ENVIRONMENT)
DELINQUENT (KENAKALAN) NOVENDAWATI WAHYU SITASARI
PERTEMUAN 15 KONFLIK.
SEKILAS PSIKOANALISIS FREUD
Perilaku Individu Pertemuan 2.
Manusia sebagai individu dan makhluk sosial
Karakteristik manusia Komunikan ; Teori Segmund Freud
KONSEP DIRI Elsi Ermalinda, S.SiT.
Dinamika Kebudayaan dalam Masyarakat Pertemuan 5
MANUSIA SEBAGAI INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL
Dinamika Masyarakat dan Kebudayaan
MANUSIA KOMUNIKAN.
Kepribadian Agus Riyanto,M.T Bandung, 2009
KEPRIBADIAN, KONSEP & CITRA DIRI
PSIKOLOGI KEPRIBADIAN SIGMUND FREUD : PSIKOANALISIS
Proses adaptasi psikologi pada anak sesuai tahap perkembangannya
HUBUNGAN MANUSIA – KEBUDAYAAN
1.PENGERTIAN INDIVIDU Individu berasal dari kata yunani yaitu “INDIVIDIUM” yang artinya “ tidak terbagi”. Dalam ilmu sosial paham individu, menyangkut.
McGraw-Hill/Irwin Copyright © 2008 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.
RESPONS AYAH DAN KELUARGA TERHADAP BAYI
Meta Damariyanti, Mpsi., Psikolog
Transcript presentasi:

Perkembangan Diri Individu

Manusia sebagai Makhluk Individu “Individu” berasal dari kata Latin individuum, artinya tidak terbagi Dalam ilmu sosial, paham individu menyangkut tabiatnya dengan kehidupan jiwanya yang majemuk, memegang peranan dalam pergaulan hidup manusia

Sigmund Freud “Psikoanalisis”

Perkembangan Kepribadian Id Ego Super Ego

Id Setiap anak dilahirkan dengan yang pertama, suatu id, istilah Freud untuk dorongan sejak lahir yang menyebabkan kita mencari kepuasan diri. Id seorang bayi yang baru lahir terbukti dari tangisannya karena lapar atau sakit.

Id Id menuntut pemenuhan langsung keperluan dasar: perhatian, keselamatan, makanan, seks, dan seterusnya. Namun dorongan id untuk kepuasan langsung terbentur pada suatu penghalang: kebutuhan akan orang lain, khususnya orang tua.

Ego Untuk mengadaptasi kendala ini muncul suatu komponen kedua dari kepribadian, yang oleh Freud dinamakan ego. Ego ialah kekuatan penyeimbang antara id dan tuntutan masyarakat yang meredamnya

Ego Ego pun bertugas untuk mengimbangi id dan superego, komponen ketiga dari kepribadian, yang lebih lazim dinamakan hati nurani (conscience).

Superego Superego mewakili kebudayaan dalam diri kita, norma dan nilai yang telah kita internalisasikan dari kelompok sosial kita. Sebagai suatu komponen moral dari kepribadian, superego memicu rasa bersalah atau malu ketika kita melanggar peraturan sosial, atau kebanggaan dan kepuasan diri manakala kita menaatinya

Id – Ego – Superego Jika id lepas kendali, menurut Freud, kita mengikuti hasrat kita akan kesenangan dan melanggar norma masyarakat. Jika superego lepas kendali kita menjadi terlalu kaku dalam menaati peraturan, lalu menjumpai diri kita terbelenggu oleh suatu pengekang berupa peraturan yang menghambat kehidupan kita

Id – Ego – Superego Ego, kekuatan penyeimbang, mencoba mencegah agar superego atau id tidak dominan. Pada individu yang secara emosional sehat, ego berhasil menyeimbangkan tuntutan antara id dan superego yang bertentangan.

Id – Ego – Superego Namun pada individu yang tidak mampu menyesuaikan diri, ego tidak dapat mengendalikan konflik melekat antara id dan superego, dan hasilnya ialah kebingungan internal dan perilaku bermasalah.

Keterangan: A = ID B = EGO C = SUPEREGO Alam Sadar Keterangan: A = ID B = EGO C = SUPEREGO B C Alam Bawah Sadar A

Contoh konflik internal dalam diri individu yang merupakan penjelasan dari gambar puncak gunung es

Id = “Saya ingin permen, tidak peduli apa pun!” Ego = “Saya kira saya harus menunggu sampai saya punya uang untuk membeli permen” Superego = “Mencuri itu salah!”

Manusia sebagai Makhluk Sosial “Sosial” berasal dari bahasa Latin socius yang artinya: teman, perikatan Istilah sosial menekankan adanya relasi atau interaksi antar manusia

Bentuk Interaksi Sosial Individu dengan individu Individu dengan kelompok Kelompok dengan kelompok

Charles Horton Cooley “Looking-glass Self”

Looking-glass Self: Sisi khas dari “kemanusiawian” (humanness) diciptakan secara sosial; artinya, perasaan mengenai diri kita berkembang dari interaksi dengan orang lain. Istilah looking-glass self digunakan untuk menggambarkan proses-proses berkembangnya perasaan mengenai diri kita

Unsur – unsur: 1 Kita membayangkan bagaimana kita nampak bagi mereka di sekeliling kita. Kita dapat berpikir bahwa orang lain menganggap kita jenaka ataukah membosankan Contoh:

Unsur – unsur: 2 Kita menafsirkan reaksi orang lain. Kita menarik kesimpulan mengenai bagaimana orang lain mengevaluasi kita Apakah mereka menyukai kita karena kita jenaka? Apakah mereka tidak menyukai kita karena kita membosankan?

Unsur – unsur: 3 Baik konsep diri positif maupun konsep diri negatif. Kita mengembangkan suatu konsep-diri (self-concept). Cara kita menginterpretasikan reaksi orang lain terhadap kita, memberikan kita perasaan, dan ide mengenai diri kita sendiri.

Contoh Sosiogram Teman yang paling ideal menjadi pemimpin ..\Sosialisasi & Kepribadian\Data1.doc Teman yang paling disukai untuk bekerjasama ..\Sosialisasi & Kepribadian\Data2.doc Teman yang kurang disukai untuk bekerjasama ..\Sosialisasi & Kepribadian\Data3.doc

Catatan Penutup: Ketiga langkah dalam looking-glass self merupakan bagian kehidupan kita sehari-hari: di kala kita memantau reaksi orang terhadap kita, kita secara terus-menerus mengubah diri kita

Catatan Penutup: Dengan demikian, diri tidak pernah merupakan suatu produk yang selesai namun selalu berada dalam proses, bahkan sampai usia lanjut.