Oleh: Sablina Raufina
Latar Belakang Berhasil atau tidaknya tugas-tugas pemerintah ditentukan oleh para pegawainya, dengan kata lain bila seorang pegawai tidak mempunyai motivasi kerja yang tinggi maka akan berdampak negatif dengan hasil kerjanya. Dalam hal ini kepribadian seorang pegawai juga menpunyai peran sangat penting untuk menentukan arah keberhasilan suatu departemen, karena jika dalam suatu departemen banyak mempekerjakan pegawai yang mempunyai kepribadian dengan tipe A yaitu orang-orang yang mempunyai semangat kerja yang tinggi maka performa kerja departemen itu akan menghasilkan kinerja yang baik. Susanto (dalam Cokroaminoto 2007) menyatakan bahwa tipe kepribadian sangat berpengaruh terhadap motivasi kerja seseorang. Dalam penelitiannya, ia menemukan bahwa tipe kepribadian berperan penting memotivasi seorang pegawai untuk bekerja secara maksimal.
Untuk menguji secara empiris perbedaan motivasi kerja pegawai negeri sipil yang ditinjau dari tipe kepribadiannya
MManfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi dan pengetahuan dalam bidang psikologi khususnya psikologi industri dan organisasi serta bagi penelitian selanjutnya terutama yang berkaitan dengan motivasi kerja dan kepribadian. MManfaat Praktis Penelitian ini juga diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan pengalaman mengenai motovasi kerja pegawai negeri sipil yang ditinjau dari tipe kepribadiannya, serta dapat memberikan informasi-informasi yang lebih tentang motivasi kerja dan tipe kepribadian. Dengan demikian penelitian ini dapat memberikan arahan yang baik bagi para pegawai negeri untuk dapat meningkatkan motivasi kerja berdasarkan tipe kepribadiannya sendiri. Selain itu juga bagi pembaca, dapat mengetahui apakah ada hubungannya antara motivasi kerja dengan tipe kepribadian pada pegawai negeri.
Motivasi Kerja Berdasarkan dari beberapa pengertian dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi kerja merupakan segala bentuk keinginan atau dorongan yang mendorong seseorang khususnya pegawai untuk melakukan suatu pekerjaan untuk mencapai tujuan tertentu. Pegawai Negeri Sipil (PNS) Dalam Undang-undang tentang Pokok-pokok Kepegawaian No.8 tahun 1974, pegawai negeri adalah meraka yang telah memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas negara lainnya yang ditetapkan berdasarkan suatu peraturan perundang-undangan dan digaji menurut perundang-undangan yang berlaku.
KKepribadian Berdasarkan beberapa pengertian kepribadian dapat diambil kesimpulan bahwa kepribadian adalah perwujudan integritas dan ciri-ciri dari seorang pegawai seperti cara berfikir, mengingat dan berbicara yang membedakannya dari pegawai lain. KKepribadian Tipe A dan B ◦T◦Tipe A : Konsep kepribadian tipe A, atau yang lebih dikenal dengan perilaku tipe A pertama kali diperkenalkan oleh Friedman dan Rosenman pada tahun Orang yang memiliki pola prilaku tipe A adalah orang yang dikejar waktu, tidak sabaran, merasa khawatir dengan statusnya, sangat kompetitif dan agresif, umumnya kasar dan tidak dapat releks (dalam Rice, 1999). ◦ T◦ Tipe B : Berlainan dengan pegawai yang berkepribadian tipe A, pegawai dengan kepribadian tipe B, karakteristiknya ditandai dengan adanya sikap yang rileks dan tenang tanpa adanya perasaan bersalah jika tidak melakukan sesuatu. Selain itu mereka dalam bergaul dengan orang lain jarang bersikap tidak sabar dan menaruh perasaan curiga.
Didalam penelitian yang dilakukan oleh Anggraini (2005) menyebutkan terdapat perbedaan yang mencolok antara individu tipe A dan tipe B, perbedaan tersebut dikarenakan karena adanya perbedaan karakteristik keduanya. Dimana karakteristik individu tipe A lebih kuat dibandingkan dengan karakteristik individu tipe B yang terbawa kedalam motivasi bekerja individu tersebut. Pegawai dengan kepribadian tipe A sangat terlibat pada apa yang mereka kerjakan, sangat bertanggung jawab akan tugas-tugas mereka sehingga seringkali aspek kehidupan lainnya cenderung diabaikan. Pegawai dengan tipe A adalah ambisius, perfeksionis, dan selalu sadar akan waktu. Sedangkan karakteristik pegawai dengan kepribadian tipe B, ditandai oleh sikap bekerja dengan tenang dan teratur dan juga tidak merasa adanya waktu yang terbatas. Selain itu, mereka juga tidak memiliki perasaan kompetitif dalam pekerjaan untuk mencapai tingkat sosial ekonomi yang tinggi serta tidak ada perasaan cemas akan status mereka
Identifikasi Variabel-variabel Penelitian ◦V◦Variabel bebas: Tipe kepribadian, yang terdiri dari tipe A & B. ◦V◦Variabel terikat: Motivasi kerja Definisi Operasional Motivasi Kerja : Dalam penelitian ini Motivasi kerja diukur dengan menggunakan skala motivasi kerja yang disusun berdasarkan aspek- aspek motivasi kerja menurut David McClelland (dalam Munandar, 2001). Skala yang digunakan adalah skala Likert yang dimodifikasi dengan empat alternatif jawaban. Kepribadian : Dalam penelitian ini kepribadian diukur berdasarkan ciri-ciri kepribadian tipe A dan tipe B menurut Anggraini (2005). Skala yang akan digunakan untuk mengukur kepribadian dalam penelitian ini adalah skala osgood, dimana skor tertinggi yang diperoleh subjek menunjukan kencerungan kepribadian tipe A dan skor terendah menunjukan kecenderungan kepribadian tipe B.
Subjek Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kontrol terhadap subjek penelitian yang akan dijadikan sample penelitian. Pengambilan subjek dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah suatu teknik penetapan sample dengan cara memilih sample diantara populasi sesuatu dengan yang dikehendaki peneliti (tujuan atau masalah dalam penelitian), sehingga sample tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang dikenai sebelumnya (Nursalam, 2003). Jumlah sample dalam penelitian ini adalah 100 responden. Teknik Pengumpulan Data Skala Motivasi Kerja : Terdapat tiga aspek motivasi kerja yaitu kebutuhan akan prestasi, kebutuhan akan kekuasaan, dan kebutuhan akan afiliasi menurut David McClelland (dalam Munandar, 2001). Skala tipe kepribadian : Tipe kepribadian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah berdasarkan ciri-ciri kepribadian tipe A dan kepribadian tipe B menurut Anggriani (2005).
Validitas dan Reliabilitas Alat Pengumpul Data Validitas berasal dari kata validity yang berarti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrument pengukuran dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2005). Realibilitas berasal dari kata Reliability yaitu sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pengukuran terdapat kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama (Azwar, 2005). Teknik Analisis Data Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan one way anava sebagai uji perbedaan untuk menganalisa perbedaan Motivasi kerja PNS ditinjau dari tipe kepribadian.
Persiapan Penelitian SSebelum melakukan penelitian, beberapa persiapan dilakukan yaitu mengumpulkan bahan penelitian, pemilihan subjek penelitian, penyusunan alat ukur yang berupa skala kepribadian dan skala motivasi kerja, kemudian skala tersebut diujicobakan sekaligus. Uji Validitas SSkala motivasi :dari 45 item skala motivasi kerja yang disebar terdapat 23 item yang valid dan 22 item yang gugur, memiliki korelasi total item antara 0,361 sampai dengan 0,698. SSkala kepribadian :Sedangkan pada skala kepribadian terdapat 11 item yang valid dan 7 item yang gugur, memiliki korelasi total item antara 0,316 sampai dengan 0,616.
Uji Reliabilitas Skala motivasi Skala kepribadian Uji Asumsi UUji Normalitas : Uji Homogenitas : Levene Statistic df1df2Sig. MOTIVASI Based on Mean Based on Median Based on Median and with adjusted df Based on trimmed mean
Uji Hipotesis Berdasarkan perhitungan Mean Empirik (ME) dan Mean Hipotetik (MH) pada skala motivasi kerja pada PNS antara kepribadian tipe A dan tipe B, dapat diketahui skor Mean Empirik (ME) dan Mean Hipotesis (MH), sebagai berikut:
Berikut ini adalah gambar kategori-kategori motivasi kerja pada PNS antara kepribadian tipe A dan tipe B berdasarkan distribusi normal skala motivasi kerja pada PNS antara kepribadian tipe A dan tipe B, diketahui mean empirik skala kecerdasan tipe A sebesar 24,37 dan mean empirik kecerdasan tipe B sebesar 65,61. Berikut gambar kurva distribusi normalnya. - 2SD -1SD MH +1SD +2SD Rendah Sedang Tinggi Kurva Distribusi Normal Skala Motivasi Kerja pada PNS antara Kepribadian tipe A dan tipe B 65,61 24,37
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis penelitian ini diterima, yang artinya ada perbedaan motivasi kerja pegawai negeri sipil yang signifikan antara kepribadian tipe A dengan kepribadian tipe B Saran Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut: 1.Bagi PNS tipe kepribadian A dan B, 2.Bagi perusahaan, 3.Bagi penelitian berikutnya.