Oleh: Sablina Raufina

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERATURAN KEPALA BKN NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENATAAN PNS
Advertisements

Pengaruh Perilaku Pembelian Hedonic dan Ultilitarian terhadap Store loyalty di Matahari Department Store Surabaya Hj. Musriha FE Ubhara Surabaya Abstrak.
Penelitian Mencari sesuatu Sistematik Teratur dan tertib Metodologi Penelitian.
PENDAHULUAN Keluarga merupakan wadah pendidikan yang sangat besar pengaruhnya dalam perkembangan kemandirian anak, oleh karena itu pendidikan anak tidak.
Metode Penelitian Kuantitatif
PROSES PENELITIAN, MASALAH, VARIABEL DAN PARADIGMA PENELITIAN
Hubungan Keterbukaan Diri dengan Kesepian Pada Mahasiswa yang Tinggal di Tempat Kost Sitta Yuhana Universitas Gunadarma 2010.
PEGAWAI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PADA BADAN PENGARUH MOTIVASI KERJA PEGAWAI DAN PENGEMBANGAN for further detail, please visit
VALIDITAS, RELIABILITAS dan STANDARDISASI
Latar Belakang Masalah
salah satunya adalah kecerdasan emosional dari karyawan itu sendiri.
SAMI, Hubungan Tingkat Sosial Ekonomi ORang Tua Dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Tata Boga Siswa Kelas VII SMPN 1 Jepon Blora Tahun Ajaran.
QOTRIN NIDA RAHMATA SARI UNIVERSITAS GUNADARMA
Nidia Winola PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Remaja = individu, membutuhkan orang lain Terbantu menemukan jati diri (Mar’at, 2008). Caranya….???
Bab 1 Pendahuluan Media komunikasi Internet Facebook komunikasi dan informasi. Penelitian Autenrieth 12 – 24 80% paling aktif antara.
BAB I PPENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
PENGARUH DIKLAT DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA INSPEKTORAT JENDERAL DEPARTEMEN AGAMA OLEH SITI NURLAILI HAMIDAH.
Fakultas Psikologi Dewinta Hani Ristanti for further detail, please visit
Hubungan antara kohesifitas peer group terhadap prestasi belajar pada mahasiswa fakultas psikologi tingkat satu di universitas gunadarma OLEH : NURHASANAH.
PENDAHULUAN Perawat merupakan salah satu profesi yang sampai saat ini masih sangat dibutuhkan. Pekerjaan perawat sangat berat Kondisi di lingkungan.
HUBUNGAN ANTARA KOMPENSASI DENGAN SEMANGAT KERJA PADA PERAWAT
PERBEDAAN PERSEPSI PERILAKU KONSUMTIF TERHADAP CHATIING DILIHAT DARI JENIS KELAMIN MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA OLEH : AINI YUWANISA.
OLEH : ARUM PUSPITA SARI NPM :
Perbedaan Konformitas Pada Mahasiswa Berdasarkan Tingkat Absensi
Guru yang memiliki EQ seperti apa?
Menyenangkan  akses facebook
RELIABILITAS & VALIDITAS
Nama : Ana Meilina NPM : Jurusan : Manajemen
HUBUNGAN PERFEKSIONISME DENGAN KECENDERUNGAN DEPRESI PADA REMAJA
PENGOLAHAN DATA.
Oleh : Marcia Martha NPM :
OLEH : SARAH DEVINA NPM :
Kebahagiaan Anak SD Daniel Hendrik
Kesejahteraan Psikologi pada Karyawan Bank Swasta di Kota Tegal
METODE PENELITIAN KUANTITATIF
A S R I A N I STB. B1B PROGRAM STUDI MANAJEMEN
Disusun Oleh: Muhammad Ibrahim Ali,ST
Validitas & Reliabilitas Instrumen
PROSES PENELITIAN, MASALAH, VARIABEL DAN PARADIGMA PENELITIAN
Assalamu Alaikum Wr. Wb..
METODE PENELITIAN.
BAB VI DEFINISI VARIABEL.
oleh: NINIEK WAKHYU INDRIASIH Q
PENGANTAR STATISTIKA LANJUTAN
VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN
Minggu 10 By: Natalia Konradus
PROSES PENELITIAN, MASALAH, VARIABEL DAN PARADIGMA PENELITIAN
由NordriDesign提供
PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN CITRA INSTITUSI TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS TELKOM Asep Supriatna – Fakultas.
PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN
Hubungan Efikasi Diri dan Pengambilan Keputusan dengan Kinerja
PENELITIAN KUANTITATIF
Fakultas Psikologi UGM
VALIDITAS & RELIABLITAS KUESIONER; DISTRIBUSI DATA
Hubungan Komunikasi Interpersonal Orang Tua dengan Self Efficacy Pada Remaja BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masa remaja disebut juga dengan period.
RELIABILITAS & VALIDITAS
PENYUSUNAN DAN PENGEMBANGAN ALAT UKUR
PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
STATISTIKA (untuk ILMU-ILMU SOSIAL)
Pembelajaran Masa lalu
PROSES PENELITIAN, MASALAH, VARIABEL DAN PARADIGMA PENELITIAN
Komparasi Pembelajaran Konsep Transportasi Hewan Dengan Pendekatan Investigasi Kelompok Berbasis Komputer dan Lembar Kegiatan Siswa Terhadap Nilai Ulangan.
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KUANTUM TERHADAP KUALITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 BAJENG OLEH NURFITRIANI
PENELITIAN KUANTITATIF Oleh, Fitria Hidayati Universitas WR Supratman
VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN (SPSS)
PERBEDAAN PERSEPSI PERILAKU KONSUMTIF TERHADAP CHATIING DILIHAT DARI JENIS KELAMIN MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA OLEH : AINI YUWANISA.
PENGUJIAN HIPOTESIS MENGUMPULKAN DATA
NURAENI BP HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI MENJADI BIDAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN STIKES BINA BANGSA MAJENE OLEH.
JUDUL PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI RUMAH (Studi Kasus pada Perumahan Grand Muslim PT. Salva Inti Properti).
BAHAN KULIAH METODE PENELITIAN KOMUNIKASI (KUANTITATIF)
Transcript presentasi:

Oleh: Sablina Raufina

Latar Belakang Berhasil atau tidaknya tugas-tugas pemerintah ditentukan oleh para pegawainya, dengan kata lain bila seorang pegawai tidak mempunyai motivasi kerja yang tinggi maka akan berdampak negatif dengan hasil kerjanya. Dalam hal ini kepribadian seorang pegawai juga menpunyai peran sangat penting untuk menentukan arah keberhasilan suatu departemen, karena jika dalam suatu departemen banyak mempekerjakan pegawai yang mempunyai kepribadian dengan tipe A yaitu orang-orang yang mempunyai semangat kerja yang tinggi maka performa kerja departemen itu akan menghasilkan kinerja yang baik. Susanto (dalam Cokroaminoto 2007) menyatakan bahwa tipe kepribadian sangat berpengaruh terhadap motivasi kerja seseorang. Dalam penelitiannya, ia menemukan bahwa tipe kepribadian berperan penting memotivasi seorang pegawai untuk bekerja secara maksimal.

Untuk menguji secara empiris perbedaan motivasi kerja pegawai negeri sipil yang ditinjau dari tipe kepribadiannya

MManfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi dan pengetahuan dalam bidang psikologi khususnya psikologi industri dan organisasi serta bagi penelitian selanjutnya terutama yang berkaitan dengan motivasi kerja dan kepribadian. MManfaat Praktis Penelitian ini juga diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan pengalaman mengenai motovasi kerja pegawai negeri sipil yang ditinjau dari tipe kepribadiannya, serta dapat memberikan informasi-informasi yang lebih tentang motivasi kerja dan tipe kepribadian. Dengan demikian penelitian ini dapat memberikan arahan yang baik bagi para pegawai negeri untuk dapat meningkatkan motivasi kerja berdasarkan tipe kepribadiannya sendiri. Selain itu juga bagi pembaca, dapat mengetahui apakah ada hubungannya antara motivasi kerja dengan tipe kepribadian pada pegawai negeri.

 Motivasi Kerja Berdasarkan dari beberapa pengertian dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi kerja merupakan segala bentuk keinginan atau dorongan yang mendorong seseorang khususnya pegawai untuk melakukan suatu pekerjaan untuk mencapai tujuan tertentu.  Pegawai Negeri Sipil (PNS) Dalam Undang-undang tentang Pokok-pokok Kepegawaian No.8 tahun 1974, pegawai negeri adalah meraka yang telah memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas negara lainnya yang ditetapkan berdasarkan suatu peraturan perundang-undangan dan digaji menurut perundang-undangan yang berlaku.

KKepribadian Berdasarkan beberapa pengertian kepribadian dapat diambil kesimpulan bahwa kepribadian adalah perwujudan integritas dan ciri-ciri dari seorang pegawai seperti cara berfikir, mengingat dan berbicara yang membedakannya dari pegawai lain. KKepribadian Tipe A dan B ◦T◦Tipe A : Konsep kepribadian tipe A, atau yang lebih dikenal dengan perilaku tipe A pertama kali diperkenalkan oleh Friedman dan Rosenman pada tahun Orang yang memiliki pola prilaku tipe A adalah orang yang dikejar waktu, tidak sabaran, merasa khawatir dengan statusnya, sangat kompetitif dan agresif, umumnya kasar dan tidak dapat releks (dalam Rice, 1999). ◦ T◦ Tipe B : Berlainan dengan pegawai yang berkepribadian tipe A, pegawai dengan kepribadian tipe B, karakteristiknya ditandai dengan adanya sikap yang rileks dan tenang tanpa adanya perasaan bersalah jika tidak melakukan sesuatu. Selain itu mereka dalam bergaul dengan orang lain jarang bersikap tidak sabar dan menaruh perasaan curiga.

 Didalam penelitian yang dilakukan oleh Anggraini (2005) menyebutkan terdapat perbedaan yang mencolok antara individu tipe A dan tipe B, perbedaan tersebut dikarenakan karena adanya perbedaan karakteristik keduanya. Dimana karakteristik individu tipe A lebih kuat dibandingkan dengan karakteristik individu tipe B yang terbawa kedalam motivasi bekerja individu tersebut.  Pegawai dengan kepribadian tipe A sangat terlibat pada apa yang mereka kerjakan, sangat bertanggung jawab akan tugas-tugas mereka sehingga seringkali aspek kehidupan lainnya cenderung diabaikan. Pegawai dengan tipe A adalah ambisius, perfeksionis, dan selalu sadar akan waktu.  Sedangkan karakteristik pegawai dengan kepribadian tipe B, ditandai oleh sikap bekerja dengan tenang dan teratur dan juga tidak merasa adanya waktu yang terbatas. Selain itu, mereka juga tidak memiliki perasaan kompetitif dalam pekerjaan untuk mencapai tingkat sosial ekonomi yang tinggi serta tidak ada perasaan cemas akan status mereka

Identifikasi Variabel-variabel Penelitian ◦V◦Variabel bebas: Tipe kepribadian, yang terdiri dari tipe A & B. ◦V◦Variabel terikat: Motivasi kerja Definisi Operasional Motivasi Kerja : Dalam penelitian ini Motivasi kerja diukur dengan menggunakan skala motivasi kerja yang disusun berdasarkan aspek- aspek motivasi kerja menurut David McClelland (dalam Munandar, 2001). Skala yang digunakan adalah skala Likert yang dimodifikasi dengan empat alternatif jawaban. Kepribadian : Dalam penelitian ini kepribadian diukur berdasarkan ciri-ciri kepribadian tipe A dan tipe B menurut Anggraini (2005). Skala yang akan digunakan untuk mengukur kepribadian dalam penelitian ini adalah skala osgood, dimana skor tertinggi yang diperoleh subjek menunjukan kencerungan kepribadian tipe A dan skor terendah menunjukan kecenderungan kepribadian tipe B.

Subjek Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kontrol terhadap subjek penelitian yang akan dijadikan sample penelitian. Pengambilan subjek dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah suatu teknik penetapan sample dengan cara memilih sample diantara populasi sesuatu dengan yang dikehendaki peneliti (tujuan atau masalah dalam penelitian), sehingga sample tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang dikenai sebelumnya (Nursalam, 2003). Jumlah sample dalam penelitian ini adalah 100 responden. Teknik Pengumpulan Data Skala Motivasi Kerja : Terdapat tiga aspek motivasi kerja yaitu kebutuhan akan prestasi, kebutuhan akan kekuasaan, dan kebutuhan akan afiliasi menurut David McClelland (dalam Munandar, 2001). Skala tipe kepribadian : Tipe kepribadian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah berdasarkan ciri-ciri kepribadian tipe A dan kepribadian tipe B menurut Anggriani (2005).

Validitas dan Reliabilitas Alat Pengumpul Data  Validitas berasal dari kata validity yang berarti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrument pengukuran dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2005).  Realibilitas berasal dari kata Reliability yaitu sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pengukuran terdapat kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama (Azwar, 2005). Teknik Analisis Data  Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan one way anava sebagai uji perbedaan untuk menganalisa perbedaan Motivasi kerja PNS ditinjau dari tipe kepribadian.

Persiapan Penelitian SSebelum melakukan penelitian, beberapa persiapan dilakukan yaitu mengumpulkan bahan penelitian, pemilihan subjek penelitian, penyusunan alat ukur yang berupa skala kepribadian dan skala motivasi kerja, kemudian skala tersebut diujicobakan sekaligus. Uji Validitas SSkala motivasi :dari 45 item skala motivasi kerja yang disebar terdapat 23 item yang valid dan 22 item yang gugur, memiliki korelasi total item antara 0,361 sampai dengan 0,698. SSkala kepribadian :Sedangkan pada skala kepribadian terdapat 11 item yang valid dan 7 item yang gugur, memiliki korelasi total item antara 0,316 sampai dengan 0,616.

Uji Reliabilitas Skala motivasi Skala kepribadian Uji Asumsi UUji Normalitas : Uji Homogenitas : Levene Statistic df1df2Sig. MOTIVASI Based on Mean Based on Median Based on Median and with adjusted df Based on trimmed mean

 Uji Hipotesis  Berdasarkan perhitungan Mean Empirik (ME) dan Mean Hipotetik (MH) pada skala motivasi kerja pada PNS antara kepribadian tipe A dan tipe B, dapat diketahui skor Mean Empirik (ME) dan Mean Hipotesis (MH), sebagai berikut:

Berikut ini adalah gambar kategori-kategori motivasi kerja pada PNS antara kepribadian tipe A dan tipe B berdasarkan distribusi normal skala motivasi kerja pada PNS antara kepribadian tipe A dan tipe B, diketahui mean empirik skala kecerdasan tipe A sebesar 24,37 dan mean empirik kecerdasan tipe B sebesar 65,61. Berikut gambar kurva distribusi normalnya. - 2SD -1SD MH +1SD +2SD Rendah Sedang Tinggi Kurva Distribusi Normal Skala Motivasi Kerja pada PNS antara Kepribadian tipe A dan tipe B 65,61 24,37

Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis penelitian ini diterima, yang artinya ada perbedaan motivasi kerja pegawai negeri sipil yang signifikan antara kepribadian tipe A dengan kepribadian tipe B Saran Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut: 1.Bagi PNS tipe kepribadian A dan B, 2.Bagi perusahaan, 3.Bagi penelitian berikutnya.