PUPUK S (SULFUR) Disusun Oleh: Wahyu Ardiyanto H0711108 Warry Dian Santika H0711109 Wendy Wiranata H0711110 Yhana Awang Nila H0711112 Yoga Anung Anindita H0711113
LATAR BELAKANG Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Kebutuhan Hara Tanaman Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Pemupukan Tidak Berimbang
Sub Bab Yang Akan Di Bahas 1.Karakteristik unsure S (Sulfur) dan penyerapan unsur S oleh tanaman. 2. Peranan unsur S (sulfur) bagi tanaman 3. Jenis pupuk yang mengandung unsur S (sulfur) dan cara pembuatan pupuk S (sulfur).
Karakteristik Unsur Hara S (Sulfur) Unsur belerang bersifat hidrofobik , sehingga tidak dapat langsung dimanfaatkan oleh tanaman Sulfur adalah unsur unsur hara makro bagi kehidupan semua, dan banyak digunakan dalam proses biokimia Sumber sulfur yang digunakan sebagai pupuk sulfur, terutama dari sisa-sisa tanaman dan jasad renik
Penyerapan Oleh Tanaman Sulfur diserap tanaman dalam bentuk ion sulfat SO42- Tanah yang ber-pH rendah mengandung ion sulfat yang rendah. Sulfur yang larut dalam air akan segera diserap tanaman, karena unsur ini sangat dibutuhkan tanaman terutama pada tanaman-tanaman muda.
Perananan Unsur Hara S (Sulfur) Bagi Tanaman Pembentukan asam amino dan pertumbuhan tunas serta membantu pembentukan bintil akar tanaman Berperan dalam pertumbuhan anakan pada tanaman Berperan dalam pembentukan klorofil serta meningkatkan ketahanan terhadap jamur Pada beberapa jenis tanaman antara lain berfungsi membentuk senyawa minyak yang menghasilkan aroma dan juga aktifator enzim membentuk papain
Dampak Kekurangan Unsur Sulfur (S) Gejala kekurangan sulfur pada tanaman pada umumnya mirip kekurangan unsur nitrogen. misalnya daun berwarna hijau mudah pucat hingga berwarna kuning, tanaman kurus dan kerdil, perkembangannya lambat.
Proses Pengambilan Sulfur dari Alam Menurut Permono dkk (2009), ada beberapa cara pengambilan sulfur untuk dijadikan pupuk: Proses Frasch Dasar pengambilan sulfur menurut proses ini adalah pencairan sulfur di bawah tanah / laut dengan air panas, lalu memompanya ke atas permukaan bumi.
b. Pengambilan Sulfur Dari Batuan Sulfida / Sulfat S dapat pula diambil dari batuan sulfida atau sulfat, seperti pyrite FeS2 c. Pengambilan Sulfur Alamiah dari deposit gunung berapi (Indonesia) Deposit S di gunung berapi dapat berupa batuan, lumpur sedimen atau lumpur sublimasi. Di gunung Talaga Bodas di dapat dalam bentuk lumpur dengan kadar S (30 – 70 %) dan jumlah deposit 300 juta ton. d. Pengambilan Sulfur Dari Gas Buang Sulfur diperoleh dari flue gas asal pembakaran batu bara atau penyilangan minyak bumi, yang tidak boleh dibuang ke udara karena dapat menimbulkan pencemaran
Jenis-Jenis Pupuk Sulfur 1. Pupuk ZA Merupakan pupuk kimia buatan yang memberi tambahan hara nitrogen dan belerang bagi tanaman. Nama ZA adalah singkatan dari zwavelzure ammoniak, yang berarti amonium sulfat (NH4SO4). Berbentuk butiran kristal mirip garam dapur dan bersifat higroskopis. Pupuk ZA mengandung belerang 24% (dalam bentuk sulfat) dan nitrogen 21% (dalam bentuk amonium).
Pabrik pupuk Zwavelzure Ammonia (ZA) ini menggunakan proses Carbonation dan secara garis besar dibagi menjadi : Carbonation Reaksi & Penyerapan Gas Filtrasi Netralisasi Evaporasi & Kristalisasi Pengeringan & Pendinginan Kristal Penampungan Produk
Proses Pembuatan Pupuk ZA
2. Bubuk Belerang (Elemental Sulfur) Bubuk belerang adalah sumber sulfur yang terbesar (dapat mencapai 90,9%). Penggunaannya tidak boleh melebihi 25 gram/m2
3. Kapur Gysum Berbentuk bubuk dan berwarna putih. Mengandung 39% Ca, 53% S dan sedikit Mg. Gypsum digunakan untuk menetralisir tanah yang terganggu karena kadar garam yang tinggi, misalnya pada tanah di daerah pantai.
4. Paten Kali (Kalium Magnesium Sulfat) Berbentuk butiran berwarna kuning. Mengandung 30% K2O, 12% S, dan 12% MgO. Sifatnya agak sukar larut dalam air
5. Pupuk Phonska Pupuk phonska merupakan pupuk majemuk, yang terdiri atas berbagai zat penambah unsur hara alami. Komposisi pupuk phonska yang mendasar terdiri atas Nitrogen (N) : 15% Fosfat (P2O5) : 15% Kalium (K2O) : 15% Sulfur (S) : 10%
TERIMAKASIH