FERMENTASI BAHAN PANGAN HEWANI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
LEMAK DAN MINYAK.
Advertisements

“PROSES PEMBUATAN BEEFBURGER”
Teknik Pengawetan Makanan Berkualitas Tinggi
RADIASI DAN AKTIVITAS MIKROBIA
BAHAN PENGAWET DAN AKTIVITAS MIKROBIA
BAB II SUHU DAN AKTIVITAS MIKROBIA
FERMENTASI KACANG-KACANGAN
BAB 6 PRINSIP FERMENTASI Andian Ari Anggraeni, M.Sc
FERMENTASI UMBI-UMBIAN & SAYURAN
BAB 10 FERMENTASI MINUMAN Andian Ari Anggraeni, M.Sc
Pengolahan Konsentrat Protein Ikan di Indonesia
BAB I PRINSIP MIKROBIOLOGI PANGAN Andian Ari Anggraeni, M
HIDROLISIS IKAN Proses pemecahan komponen gizi dalam tubuh ikan (protein dan lipid) menjadi senyawa yang lebih sederhana (dipeptida dan atau asam amino.
MEKANISME KETAHANAN MIKROORGANISME TERHADAP PROSES PENGOLAHAN
PENANGANAN BAHAN BAKU.
Identifikasi Sederhana Makanan Beresiko Tidak Aman
MIKROBIA PATOGEN PADA MAKANAN
PENGASAPAN METODE PENGASAPAN TRADISIONAL
MIKROBIOLOGI PENGOLAHAN 2013
PENGASAPAN DAGING AYAM
TRANSFER PANAS PADA PEMASAKAN (modul 4)
Kekuatan Super di Balik Sayuran Tauge
Disusun Oleh : Dedi SantosoH Arnela Dwi AH Ika puspitasariH Kartika SatriaviH Nungky PristisiaH
PENGENDALIAN PROSES UNTUK MENGATASI BAHAYA
OLAHAN SETENGAH JADI Daging, Unggas dan Ikan
PENGOLAHAN DENGAN SUHU TINGGI (PROSES TERMAL)
PENGOLAHAN DENGAN GARAM, ASAM, GULA DAN BAHAN KIMIA
DENDENG.
PERUBAHAN SIFAT PADA DAGING
Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri
DASAR TEKNOLOGI HASIL TERNAK
Teknologi Pembuatan Sosis Ayam
Pengolahan dan pengawetan susu
TEKNOLOGI PENGOLAHAN PIKEL
ILMU DAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN DAGING
(Pengaturan kandungan air dalam bahan pangan)
PENGOLAHAN IKAN DENGAN CARA FERMENTASI
limbah udang menjadi beberapa produk
TEKNOLOGI PEMBUATAN BAKSO
Sejarah kimia pangan di mulai pada tahun 1700an, ketika para ahli kimia terlibat dalam penemuan senyawa kimia penting dalam bahan pangan termasuk Carl.
RESTRUCTURE MEAT  .
Kimia mineral pangan.
PENGENDALIAN PROSES UNTUK MENGATASI BAHAYA
PENGAWETAN DAGING DENGAN METODE PENGERINGAN
Teknologi Hasil Peternakan (Daging)
JENIS SOSIS.
SANITASI BAHAN BAKU Sakunda Anggarini Sanitasi Industri Pangan 2015.
Bahan Pangan Setengah Lembab
PENGOLAHAN DENGAN FERMENTASI
Teknologi Pengawetan Daging
ANALISIS BAHAN PENGAWET ALAMI PADA MINUMAN
PENGAWETAN PANGAN AMANKAN PANGAN dan BEBASKAN PRODUK dari
MEKANISME KETAHANAN MIKROBA TERHADAP PROSES
PENGAWETAN PANGAN AMANKAN PANGAN dan BEBASKAN PRODUK dari
PENGOLAHAN DENGAN PENGERINGAN
Teknologi Pembuatan Sosis Ayam
DASAR TEKNOLOGI HASIL TERNAK
BAHAYA JUNK FOOD OLEH: NAMA: NADYA NIM :
TEKNOLOGI LEMAK DAN MINYAK
Sejarah kimia pangan di mulai pada tahun 1700an, ketika para ahli kimia terlibat dalam penemuan senyawa kimia penting dalam bahan pangan termasuk Carl.
TRANSFER PANAS PADA PEMASAKAN (modul 4)
Daging yang baik Manusia butuh makan Makanan yang bergizi lengkap
LEMAK DAN MINYAK.
PENGOLAHAN HASIL TERNAK UNGGAS. QUOTES OF THE DAY Jika sebuah telur dipecahkan oleh kekuatan dari luar, maka kehidupan di dalam telur akan berakhir. Tapi.
PENGEMASAN AKTIF (active packaging)
KELOMPOK 13 FITRIYATUR ROSYIDA C.N ( ) NUR WAQI`AH ( ) WAFIATUS SOLEHA ( ) ZINATUL MAHBUBAH ( )
“METABOLISME MIKROBA PADA TAUCO” BIOKIMIA PANGAN LANJUT MAYSARA HIDAYATIQ1A NURLINQ1A MAYSARA HIDAYATIQ1A NURLINQ1A JURUSAN ILMU.
“PROSES FERMENTASI MIKROBA: KIMCHI SAWI PUTIH” OLEH: TPG 2017B: 1.GUSTI MADE TRISNAWATI (Q1A ) 2.SITI AINUL MAULIDAH (Q1A ) JURUSAN ILMU DAN.
2. Selama Pengawetan. Your Logo or Name Here About Us Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Maecenas porttitor congue massa a.Penggunaan.
TEKNOLOGI FERMENTASI “ PROSES FERMENTASI MIKROBA: TERASI” Oleh: TPG 2017B: 1.RATNA JUITASARI (Q1A ) 2.RENI SAFITRI (Q1A ) JURUSAN ILMU DAN.
Transcript presentasi:

FERMENTASI BAHAN PANGAN HEWANI BAB 12 FERMENTASI BAHAN PANGAN HEWANI Andian Ari Anggraeni, M.Sc Email: andian_ari@uny.ac.id

Dulu, hewan yang sembelih harus langsung dikonsumsi untuk mencegah pembusukan. Ketika proses pendinginan sudah diketahui, daging bisa disimpan pada suhu rendah selama beberapa hari. Teknik pengawetan daging yang pertama diketahui adalah pengeringan. Kemudian dikuti dengan pengasinan dan pengasapan. Fermentasi daging telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu. Produk ini berasal dari Eropa Selatan. Pengolahan sosis ini pada awalnya dikembangkan oleh negara empat musim, yang bertujuan untuk mengawetkan, sehingga mereka tidak kekurangan daging selama musim dingin. Saat ini, di Spanyol terdapat 50 jenis sosis, dan di Jerman terdapat lebih dari 350 jenis sosis. Variasi sosis ini terjadi karena perbedaan jenis daging (sapi, babi, domba, kambing, dll), kandungan lemak, bentuk, cara pembuatan.

Kandungan Daging Daging kaya akan zat gizi sehingga merupakan media pertumbuhan yang baik bagi mikrobia. Daging sapi mengandung : - Protein 20% Lemak 2-3% Sedikit karbohidrat dan zat anorganik Air 75%, sehingga aw > 0,99 pH 6,8 - 7 Teknik fermentasi daging baru ditemukan pada tahun 1950-an. Mikroorganisme yang berperan pada fermentasi daging adalah bakteri asam laktat (BAL) seperti Lactobacillus sp. dan Pediococcus sp, seperti Lactobacillus sakei, Pediococcus pentosaceus, Lactobacillus curvatus, Lactobacillus plantarum dan Lactobacillus pentosus.

SOSIS Sosis adalah salah satu produk olahan daging yang sekarang mulai populer di masyarakat. Istilah sosis sendiri berasal dari bahasa Latin yaitu salsus yang berarti asin, merujuk pada artian potongan atau hancuran daging yang diawetkan dengan penggaraman. Dari teknologi produksinya, sosis dibuat dari daging yang digiling (dihaluskan), diberi bumbu lalu dimasukan ke dalam selonsong (casing) berbentuk bulat panjang simetris yang kemudian diolah lebih lanjut. Sosis berdasarkan proses pengolahannya: 1) Sosis mentah (fresh sausage) : diolah tanpa pemanasan, contohnya polish sausage. 2) Sosis yang dimasak dan diasap, contohnya frankfuter, bologna, knackwurst 3) Sosis yang dimasak tanpa diasap, contohnya beef salami, liver sausage 4) Sosis kering, semikering (atau sosis fermentasi), misalnya summer sausage, cervelat, dry salami, pepperoni 5) Produk sejenis sosis yang dimasak, contohnya meat loaves

Bahan Baku Daging Kandungan lemak pada daging akan memberi kontribusi pada flavor produk. Lemak sapi banyak mengandung asam lemak tak jenuh dibanding dengan lemak babi. Oleh karena itu, sosis sapi lebih mudah teroksidasi dan menghasilkan bau tengik. Gula Meskipun daging mengandung glikogen, namun kandungan glikogen ini akan berkurang setelah binatang disembelih. Oleh karena itu, ke dalam daging mentah harus ditambahkan gula sebagai sumber karbohidrat. Garam Konsentrasi garam yang dibutuhkan adalah 2,4 - 3%. Garam berfungsi untuk : meng-ekstraksi dan melarutkan komponen protein membentuk flavor Seleksi mikrobia

Mikrobia Mikrobia umumnya dalam bentuk beku atau terliopilisasi. Mikrobia beku lebih umum digunakan di USA. Curing agent Curing agent adalah senyawa nitrit atau nitrat, baik berupa garam natrium atau kalium. Dulu, garam nitrat lebih sering digunakan. Namun, mulai tahuan 1970, garam nitrit lebih sering digunakan. Penambahan nitrit maksimal 156 ppm untuk sosis kering. Fungsi penambahan curing agent adalah untuk seleksi mikrobia dan organoleptik. Bumbu Contoh: merica, paprika, garam, mustard, dll.

Proses Pembuatan Sosis Daging dipilih (daging berlemak dan tanpa lemak), ditimbang, dipotong, dihaluskan kemudian dicampur dengan bahan lain. Campuran ini kemudian dicetak sesuai bentuk yang diinginkan. Potongan daging diletakkan pada ruang yang sesuai untuk fermentasi. Pada suhu 21 – 24 C, fermentasi terjadi selama 2-3 hari. Pada suhu 29 – 32 C, fermentasi terjadi selama 12 – 16 jam. Proses post-fermentasi untuk membentuk flavor dan tekstur. Di USA, ada tahap post-fermentation yang berupa pemanasan. Sementara di Eropa tidak ada tahap post-fermentation. Pemanasan berfungsi untuk membunuh mikrobia, menghentikan proses fermentasi, membunuh mikrobia patogen.

Penyimpanan Suhu dingin ( untuk mencegah oksidasi lemak) Mengurangi kontak dengan oksigen (pembungkus vakum)