PEMBELAJARAN BERMAIN Fathan Nurcahyo, M. Or.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BAHAN STRATEGI PEMBELAJARAN AUD
Advertisements

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR
Oleh: Dra. Tri Sakti GURU BK SMP N 1 YOGYAKARTA
TEORI BERMAIN Fathan Nurcahyo, M. Or.
Excellence with morality. UNIVERSITAS AIRLANGGA Badan Hukum Milik Negara.
SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Pendidikan Anak Usia PRA SEKOLAH
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
AKTIVITAS BERMAIN DALAM PENJAS
PESERTA DIDIK DAN KEBUTUHANNYA
KEPRAMUKAAN MERUPAKAN
KINI AKU SUDAH REMAJA.
HAKEKAT PENDIDIKAN JASMANI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
PENILAIAN RANAH AFEKTIF
Komponen-Komponen Pendidikan
HAKEKAT MANUSIA Pandangan tentang hakikat manusia adalah bagian dari filsafat antropologi manusia yang merupakan karya Tuhan yang paling sempurna/istimewa.
KASIH SAYANG DAN KETERIKATAN
MAHASISWA PGSD SEMESTER 1 FIK UNY
MASA ANAK SEKOLAH Materi Pertemuan 2. Masa anak sekolah (6 – 12 tahun) Keterampilan yang diperlukan pada masa anak sekolah (Hurlock dalam Munandar, 1999):
MASALAH PADA ANAK-ANAK DAN PENYELESAIANNYA
Perkembangan Fisik dan Kognitif dalam Masa Dewasa Tengah
PERKEMBANGAN EMOSI-SOSIAL
Home Home Kelompok 3 Fitri Suci Maharsih Nurkhasanah Yoana Natalia E
PENILAIAN KOMPETENSI SIKAP
Designed by: JOKO MURSITHO
Designed by: JOKO MURSITHO
PENGEMBANGAN INSTRUMEN
Konsep Dasar PKM & Penyelenggaraannya
GURU Guru : pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta.
MENGEMBANGKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI
Dapat mengetahui dan menyebutkan kode kehormatan pramuka penggalang
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
LAYANAN PENDIDIKAN BAGI SISWA SD
Tugas dan Peranan Guru Dalam Pembelajaran
PRINSIP–PRINSIP Perkembangan
PEMAHAMAN KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
MENGEMBANGKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI
MASA ANAK SEKOLAH Materi Pertemuan 2.
SOPAN Hormat akan atau kepada ketertiban menurut adab yang baik, merupakan bagian dari perilaku diri yang terekspresi dari kualitas moral, nurani dan juga.
Designed by: JOKO MURSITHO
ASPEK PSIKOLOGIK PADA ANAK DENGAN KELAINAN ENDOKRIN
SEKOLAH SEBAGAI SISTEM SOSIAL DAN SUB KULTUR
PENGERTIAN DAN HAKIKAT IPS DALAM PROGRAM PENDIDIKAN
Karateristik dan Perbedaan Individu
Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar
Perkembangan Peserta Didik (Pertemuan 2)
SISTEM PEMBINAAN PROFESIONAL
Assalamu’alaikum.
Prinsip PHB Mendidik Proses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk memotivasi, mengembangkan, dan membina anak agar tumbuh dan berkembang secara.
Tahapan Hubungan Terapeutik Perawat – Klien
Matakuliah Perkembangan peserta Didik KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN MORAL DAN KEAGAMAAN REMAJA SERTA IMPLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN Oleh LA ODE MUHAMAD.
HAKIKAT BELAJAR & PEMBELAJARAN
LANDASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN
LANDASAN PSIKOLOGIS PENGEMBANGAN KURIKULUM DOSEN : Dr. HASMI M.Pd
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA SEKOLAH DAN REMAJA
PERKEMBANGAN ANAK USIA 4 -6 TAHUN
STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI PADA AKTIVITAS SISWA (PBAS)
KELOMPOK : VIII Ananda Pratiwi M : Raisyah Ikhwana : Rizka Aulia : Sri Warda Ningsih : Subhanri :
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MANFAAT DAN TUJUAN PERMAINAN EDUKATIF
Orientasi Psikologis Pembelajaran Di Sekolah dan prasekolah
Perkembangan anak Usia SD
OLAHRAGA PADA ANAK DISUSUN OLEH : KELOMPOK 2 ROY HAHOLONGAN FIRDIAN NUHARI ANWAR FAUZI NUR SYAMSUDIN
Designed by: JOKO MURSITHO METODE KEPRAMUKAAN CECEP RUDI H. S.Pd.
BAB II PRINSIP PENDIDIKAN ORANG DEWASA
AHMAD RAMADHAN P KEPRIBADIAN PEMIMPIN. kepemimpinan tidak dapat dilepaskan dari masalah hubungan antar pribadi. Pemimpin dengan sifat-sifat.
Sexual Behaviour Bayi dan Anak. Perkembangan seksualitas bukan hanya perilaku pemuasan seks semata, tapi juga mencakup pembentukan nilai, sikap, perasaan,
SMART PARENTING KKN Universitas Muhammadiyah Purwokerto 2016.
Transcript presentasi:

PEMBELAJARAN BERMAIN Fathan Nurcahyo, M. Or

BERMAIN DALAM PENDIDIKAN Bahwa permainan mempunyai makna pendidikan (Bigo, Kohnstan, & Polland) : Permainan merupakan salah satu dari banyak wahana untuk membawa anak kepada hidup bersama atau bermasyarakat. Anak akan memahami dan menghargai dirinya atau temannya. Anak yang bermain, akan tumbuh rasa kebersamaan yang sangat baik bagi pemebentukan rasa sosialnya. Dalam permainan, anak akan mempunyai suasana, yang tidak hanya mengungkapkan fantasinya saja, tetapi juga akan mengungkapkan semua sifat aslinya, dan pengungkapan itu dilakukan secara patuh dan spontan. Anak laki-laki dan perempuan yang berumur sama akan berbuat yang berbeda terhadap permainan yang sama.

Dalam permainan, anak mengungkapkan macam-macam emosinya, dan sesuai dengan yang diperolehnya saat itu, jenis emosi itu diungkapkannya serta tidak mengarah pada prestasi. Dalam bermain anak akan dibawa kepada kesenangan, kegembiraan, dan kebahagian dalam dunia kehidupan anak. Semua situasi ini mempunyai makna dalam wahana pendidikan. Permainan akan mendasari kerjasama, taat kepada peraturan permainan, pembinaan watak jujur dalam bermain, dan semuanya ini akan membentuk sifat “fair play” (jujur, sifat kesatria, atau baik) dalam bermain. Bahaya dalam bermain dapat saja timbul, dan keadaan ini akan banyak gunanya dalam hidup yang sesungguhnya. Anak akan belajar mengatasi bahaya.

Masalah permainan dalam perluasannya merupakan gejala kebudayaan, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa permainan itu mempunyai makna pendidikan praktis (Huizinga). Permainan sebagai alat untuk mempelajari fungsi. Rasa senang akan terdapat dalam segala macam jenis permainan, akan merupakan dorongan yang kuat untuk mempelajari sesuatu. (Montessori) Permainan yang telah lama dikenal oleh anak-anak, orang tua, Laki-laki maupun perempuan, mampu menggerakkan untuk berlatih, bergembira, dan refleks. (Bucher)

Untuk membawa anak kepada cita-cita pendidikan, maka perlu adanya usaha peningkatan keadaan jasmani, sosial, mental, dan moral anak yang optimal. Agar memperoleh peningkatan tersebut, anak dapat dibantu dengan permainan, karena anak dapat menampilkan dan memperbaiki keterampilan jasmani, rasa sosial, percaya diri, peningkatan moral dan spiritual lewat “fair play” dan “spormanship” atau bermain jujur, sopan, dan berjiwa olahragawan sejati. (Cowel & Hozeltn) Dorongan untuk bermain itu pasti ada pada setiap manusia. Akan tetapi lebih-lebih pada manusia muda, sebab itu sudah semestinya bahwa permainan digunakan untuk pendidikan. (Drijakara)

Bila seorang guru permainan menentukan dan menepati tujuan permainan, bahwa anak bermain untuk kesenangannya, para pemain akan bermain dengan senang, maka akan timbullah realitas yang harmonis dengan ditandai adanya ketertiban dan keteraturan, akan timbul banyak situasi pedagogik. (Rob & Leertouwer) Anak yang bermain, kepribadiannya akan berkembang, dan wataknya akan terbentuk juga. (Rijsdorp) Bermain adalah kegiatan yang membantu anak berkembang menjadi manusia. Bermain sebagai bahasa alami seorang anak. Dalam bermain, anak bisa memperlihatkan kemampuannya, minat, dan sikapnya, kedewasaan dan responnya terhadap semua itu. Bermain merupakan bumbu-bumbu vital dalam pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental, maupun sosial anak. (Soemitro)

PENCAPAIAN BERMAIN DALAM PENDIDIKAN (Sukintaka) JASMANI/FISIK PSIKOMOTOR AFEKTIF KOGNITIF GERAK SIKAP PERILAKU Bermain KUALITAS MANUSIA INDONESIA ASPEK PRIBADI ANAK Metode GURU INPUT

ASPEK PRIBADI Aspek Jasmani Aspek Psikis (Kejiwaan) Aspek Rasa Sosial Aspek Religius (keTuhanan&kepercayaan)

NILAI-NILAI BERMAIN TUJUAN PENDIDIKAN

TERIMAKASIH