SOSIOLOGI PEDESAAN (KPM 230) Koordinator Matakuliah Sosiologi Pedesaan Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor Website: http://skpm.fema.ipb.ac.id/
Ketimpangan Struktural Ekonomi dan Politik Yang Dihadapi Desa
Ketimpangan Struktural Ekonomi Dan Politik Yang Dihadapi Desa Redfield Tentang Hubungan Desa dengan “Luar Desa”: Ekonomi, Politik (Kekuasaan) dan Kebudayaan Ketidakseimbangan Transformasi Ekonomi Desa Dengan Transformasi Politik Akibat Ketimpangan : Perusakan Sumberdaya Alam dan Ancaman Bencana di Pedesaan Kapitalisasi Terhadap Pelapisan Sosial Di Desa dan Ancaman Ketimpangan Yang berkelanjutan
Konstruksi Tentang Masyarakat BASIS SUPRASTRUKTUR: Sistem Nilai, Pranata Sosial, dan Kebudayaan Kebudayaan (Koentjoningtat, Redfill), Irasional-Rasional (Comte), Kel. Kekerabatan/Etnik (Polanyi, Tonnies, Durkheim) RELASI: Masyarakat Imaginer KEWILAYAHAN: Masyarakat Menetap Konstruksi Masy. BASIS INFRASTRUKTUR: Ekonomi, Teknologi, Demografi, Ekologi Masy. Berkelas (Marx), Tradisional-Modern (Spancer), Masy. Profesi (Sipil, Meliter, Private)
Hubungan Desa-Kota Budaya Agung Penguasa Pemodal Budaya Kecil Upeti Pemasok Bahan Mentah Budaya Kecil
Ketidakseimbangan Transformasi Ekonomi Desa Dengan Transformasi Politik Era 1970-1995 masyarakat dan desa pernah menikmati penerangan listrik, pengembangan prasarana pelayanan kesehatan dan pendidikan dasar. Pencapaian itu melalui penerapan pendekatan pembangunan sentraliasi dengan mengejar pertumbuhan ekonomi yang prosesnya mengandalkan hutang luar negeri dan eksploitasi sumberdaya alam. Menghadapi persoalan struktur agraria akibat penguasaan lahan dan sumberdaya alam lebih menguntungkan golongan menengah dan “atas” di desa, bahkan pengusaha dan pemodal dari perkotaan
Korporasi Antarabangsa Buruh tani tak berlahan Buruh tani dengan akses atas lahan Petani buruh Petani Agribisnis Fokus utama: menjaga pola nafkah (ketahanan pangan), ketahanan kolektif melalui hubungan mutualisme, kewajiban sosial tinggi. Pertanian Subsisten (including own subsistence) + Pertanian Industri dan Eksport Penerimaan Upah Pertanian Industri dan Eksport + Pangan Subsisten Luxury food crops in urban fringe Pertanian Industri dan Eksport; Luxury foods Buruh Upahan Produksi pangan subsisten with surplus extracted as rents and taxes variable amounts sold in local markets apparent surplus used to secure livelihood in moral economy. + INDUSTRI PEDESAAN Bekerja demi upah (di lingkungan buruh tani, industri pedesaan, local services, artisanry) + SISTEM EKONOMI KOTA BESAR-MENENGAH Employment Commodity relations Migrasi Penerimaan LAND FRONTIER Sektor Subsisten Sektor Pemusatan Modal
PETA LOKASI DAERAH TERTINGGAL DI INDONESIA KETERANGAN DAERAH MAJU DAERAH TERTINGGAL
Sumatera (58 kabupaten) Bali 1 NAD 16 Indonesia Timur (123 kabupaten) Sumatera Barat 9 Papua 19 Bengkulu 8 Nusa Tenggara Timur 15 Sumatera Selatan 6 Sulawesi Selatan 13 Sumatera Utara Sulawesi Tengah Lampung 5 Kalimantan Barat Kep. Bangka Belitung 3 Sulawesi Tenggara Jambi 2 Papua Barat 7 Riau Nusa Tenggara Barat Kepulauan Riau Maluku Jawa dan Bali (18 kabupaten) Kalimantan Tengah Jawa Timur Maluku Utara Jawa Tengah Sulawesi Barat Jawa Barat Kalimantan Timur D I Yogyakarta Gorontalo 4 Banten Sulawesi Utara
45,2% desa terkategori sebagai desa tertinggal 65,9% penduduk desa terkateogri miskin
Kapitalisasi Terhadap Pelapisan Sosial Di Desa dan Ancaman Ketimpangan Yang berkelanjutan
Angka Kemiskinan Nasional 1990-2007
Ketimpangan Kemakmuran Antar Golongan DANA PIHAK KETIGA (DPK)
TERIMAKASIH Koordinator Matakuliah Sosiologi Pedesaan (KPM-230) Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia - Institut Pertanian Bogor http://skpm.fema.ipb.ac.id