BREAK EVEN POINT & ANALISIS SENSITIVITAS Oleh. Sakunda Anggarini, STP., MP., MSc EKOTEK – 10
BEP (Titik Pulang Pokok) Definisi : keadaan suatu usaha ketika tidak memperoleh laba dan tidak menderita rugi (impas) Sebagai alat analisis untuk mengambil kebijakan dalam suatu perusahaan
Fungsi BEP Mengetahui jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami kerugian Mengetahui jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh tingkat keuntungan tertentu Mengetahui seberapa jauh berkurangnya penjualan Mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya, dan volume penjualan terhadap keuntungan
Biaya Tetap Vs Biaya Variabel Dalam hubungannya dengan volume produksi : Biaya Variabel (Variable cost) Karakteristik : biaya berubah total sebanding perubahan tingkat aktivitas Biaya satuan dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan (biaya satuan konstan) Biaya Tetap (fixed cost) Totalitas tidak berubah terhadap perubahan tingkat aktivitas Biaya satuan berbanding terbalik terhadap perubahan volume kegiatan
PERHITUNGAN BEP bx = total biaya variabel Perhitungan BEP bisa dilakukan dalam bentuk unit atau price tergantung kebutuhan Pendekatan Margin Kontribusi Persamaan umum : Y=cx – bx – a dimana, Y = laba c = harga jual per unit x = jumlah produk b = biaya variabel satuan a =biaya tetap total cx = penjualan total bx = total biaya variabel
Dalam BEP (impas), laba = 0 Y = 0 cx – bx –a = 0 (c-b). x = a Maka , X(BEP dalam unit) = a/(c-b) CX(BEP dlm nilai uang) = ac/(c-b) = a/(1 - b/c) Note : c-b margin kontribusi per unit 1 – b/c rasio margin kontribusi
Pendekatan Grafik Dalam pendekatan grafis, BEP digambarkan sebagai titik potong antara garis penjualan dengan garis biaya total (Biaya total = Biaya tetap + Biaya variabel) Total Sales Prices Total Cost BEP Unit
Contoh Soal : Laporan Laba Rugi CV. ABCDE pada 31 Desember 2010
Y = cx – bx – a Diketahui : c = Rp. 5000,- b.x = Rp. 24 juta b = Rp. 24 juta / 8000 unit = Rp. 3000,- a = Rp. 7,5 juta Maka :
BEP
Analisis Sensitivitas Definisi : Analisis yang dibutuhkan untuk mengetahui sejauh mana parameter investasi yang telah ditetapkan boleh mengalami perubahan akibat adanya faktor penyesuaian pada situasi tertentu selama umur investasinya, sehingga memungkinkan munculnya pengaruh yang signifikan pada keputusan yang telah diambil Merupakan analisis kepekaan optimal suatu investasi terhadap perubahan
Analisis Sensitivitas Parameter-parameter yang membutuhkan analisis sensivitas : Investasi Benefit / pendapatan Biaya / Pengeluaran Suku Bunga Analisis sensivitas umumnya mengandung asumsi bahwa hanya 1 parameter yang berubah, sedang yang lain diasumsikan relatif tetap. Jika ingin tahu sensivitas parameter yang lain, aturan berlaku sama.
Perspektif Analisis Sensitivitas Sensivitas terhadap dirinya sendiri sensivitas pada saat kondisi BEP, yaitu saat NPV = 0 atau AE = 0 Sensivitas terhadap alternatif lain Jika terdapat 2 atau lebih alternatif yang harus dipilih mana yang akan dilakukan Kedua alternatif diposisikan pada kondisi BEP, shg: maka NPVn = NPVn+1
Contoh Soal : Diketahui suatu rencana investasi senilai Rp. 400 juta, umur investasi 10 tahun dengan nilai sisa Rp. 100 juta. Benefit tahun pertama Rp. 80 juta selanjutnya naik sebesar Rp. 2 juta per tahun, biaya operasional rata-rata Rp. 25 juta per tahun. Analisiskan sensivitasnya jika suku bunga 10% per tahun !!!
Sensivitas investasi : NPV = 0 0 = PWB-PWC 0 = Ab (P/A, 10%,10) + Gb (P/G, 10%,10)+ S (P/F,10%,10) – I – Ac (P/A, 10%,10) 0 = 80 (P/A, 10%,10) + 2 (P/G, 10%,10)+ 100 (P/F,10%,10) – I – 25 (P/A, 10%,10) 0 = 80 (6,14) + 2 (22,89)+ 100 (0,39) – I – 25 (6,14) 0 = 491,2 + 45,78 + 39 – 153,5 – I 0 = 422,48 – I I = Rp. 422,48 juta Maka, investasi sensitif pada nilai Rp. 422,48 juta. Dalam kisaran Rp. 400 juta – Rp. 422,48 juta, investasi masih layak, lebih dari Rp. 422,48 juta sudah tidak layak
Sensivitas benefit : NPV = 0 0 = PWB-PWC 0 = Ab (P/A, 10%,10) + Gb (P/G, 10%,10)+ S (P/F,10%,10) – I – Ac (P/A, 10%,10) 0 = Ab (P/A, 10%,10) + 2 (P/G, 10%,10)+ 100 (P/F,10%,10) – 400 – 25 (P/A, 10%,10) 0 = Ab (6,14) + 2 (22,89)+ 100 (0,39) –400– 25 (6,14) 0 = 6,14.Ab + 45,78 + 39 - 153,5 – 400 0 = 6,14 Ab – 468.72 Ab = 468,72 / 6,14 = Rp. 76,34 juta Maka, benefit sensitif pada nilai Rp. 76,34 juta. Jika realisasi benefit kurang dr angka tersebut, maka investasi sudah tidak layak dilakukan
Sensivitas Cost : NPV = 0 0 = PWB-PWC 0 = Ab (P/A, 10%,10) + Gb (P/G, 10%,10)+ S (P/F,10%,10) – I – Ac (P/A, 10%,10) 0 = 80 (P/A, 10%,10) + 2 (P/G, 10%,10)+ 100 (P/F,10%,10) – 400 – Ac (P/A, 10%,10) 0 = 80 (6,14) + 2 (22,89)+ 100 (0,39) – I – Ac (6,14) 0 = 491,2 + 45,78 + 39 – 6,14.Ac – 400 0 = 175,98 – 6,14.Ac Ac = 175,98 / 6,14 = Rp. 28,66 juta Maka, cost sensitif pada nilai Rp. 28,66 juta. Dalam kisaran Rp. 25 juta – Rp. 28,66 juta, investasi masih layak, lebih dari Rp. 28,66 juta sudah tidak layak