Effort Evaluation (Patton) Mendokumentasikan kuantitas & kualitas aktivitas yg dilakukan. Penilaian thd input tanpa memperhatikan output. Ditujukan utk menjwb pertanyaan : Apa yg anda lakukan ? Seberapa baik anda melakukannya ?
Process Evaluation (Patton) Terfokus pd dinamika internal & pelaksanaan program dlm upaya utk memahami kekuatan2 & kelemahan2nya. Penekanannya pd bagaimana produk atau outcome dihasilkan. Krnitu analisanya ttg proses menghasilkan produk.
Process Evaluation mencari penjelasan ttg keberhasilan, kegagalan & perubahan dlm program. Process Evaluation berusaha memahami & mendokumentasikan kenyataan sehari2 dari pelaksanaan program.
Process evaluation Tdk hanya melihat aktivitas formal & outcome yg diantisipasi, ttp jg mempelajari pola2 informal & konsekuensi2 yg tdk diantisipasi dlm konteks pelaksanaan program & perkembangan program.
Krn itu diperlukan kepekaan thd perubahan2 dlm program, baik yg bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Process Evaluation jg mencakup persepsi orang ttg program, baik dari dalam maupun luar program.
Outcome Evaluation (Patton) Utk mengukur apakah program telah menimbulkan perubahan pd sasaran program. Merupakan accountability-driven evaluation. Umumnya menggunakan indikator angka2 & statistik utk melihat pencapaian; utk memberikan bukti yg konkrit kpd stakeholder.
Individualized Outcomes (Patton) Individualization artinya menyesuaikan program pelayanan dg kebutuhan klien individual. Fleksibilitas, adaptabilitas & individualisasi merupakan hal yg penting bg efektivitas program2 HSO.
Asumsi dari program2 yg sangat individualized : outcome akan sgt berbeda utk klien yg berbeda. Dlm kondisi dmkn, staf program berhak utk tdk membuat kriteria standard bagi semua klien. Semakin individual kriterianya, semakin diperlukan case studies yg lebih kualitatif.
Implementation Evaluation (Patton) Utk mengetahui sejauhmana program dilaksanakan. Patton menyarankan jika kita hrs memilih antara implementation & outcome evaluation krn keterbatasan sumberdaya, dlm banyak hal, implementation evaluation lebih besar manfaatnya.
Bila outcome dievaluasi tanpa mengetahui implementasinya, hasilnya kurang memberikan petunjuk bg decision maker, krn ia tdk memiliki informasi ttg apa yg menghasilkan outcome tsb.
Implementation Evaluation menginformasikan kpd decision maker ttg apa yg terjadi di dlm program, bgmn program dikembangkan & mengapa program menyimpang dari rencana semula. Karena itu metode kualitatif cocok utk menggambarkan implementasi program.
Input Evaluation (Pietrzak) Utk mengidentifikasi komponen2 input & menilai seberapa baiknya komponen2 tsb mencerminkan tujuan program, standar praktek terbaik & kriteria evaluasi lainnya.
Process Evaluation (Pietrzak) Terfokus pd aktivitas2 program yg melibatkan interaksi langsung antara klien & staf, & merupakan pusat dari pencapaian sasaran program.
Outcome Evaluation (Pietrzak) Menilai efek (pengaruh) dari program thd klien. Outcome Evaluation ada utk tingkat kelompok & individu.