HANDOUT 8 KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN KELAS
Advertisements

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Harun Imansyah Jurusan Pendidikan Fisika, FPMIPA - UPI
Keterampilan Dasar Mengajar
Suryadi Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UPI 2012.
Menunjukkan sikap pantang menyerah
Kedisiplinan Siswa 60 menit (14.45 – 16.00).
KONFLIK PADA DUNIA KERJA
KETERAMPILAN MENJELASKAN
MANAJEMEN KELAS Diah Latifah NIM:
PENGELOLAAN KELAS (Disarikan dari T. Raka Joni, 1980: 2)
JABATAN PROFESIONAL DAN TANTANGAN GURU DALAM PEMBELAJARAN
Keterampilan Mengelola Kelas
STKIP-PGRI Banjarmasin
PRILAKU & TENIK KERJASAMA DALAM MEMBANGUN PARTISIPASI AKTIF PESERTA
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
Keberhasilan belajar dan mengajar
Delapan Keterampilan Dasar Mengajar Matematika
SKS/JS 2/2 NINIK INDAWATI
KESUKARAN BELAJAR PART III
DARMINAH FKIP-UT PBIS 4500 Materi 6 Teori dan Teknik Pembelajaran Bahasa Inggris yang Efektif DARMINAH FKIP-UT
PENGELOLAAN KELAS KELOMPOK RIANA LUTFITASARI (A )
Pertemuan 5.
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI OLEH GURU
Keterampilan Membelajarkan Kelompok Kecil
KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
Menyampaikan Berita Duka
PERTEMUAN KEEMPAT PERILAKU KOMUNIKASI : ASERTIF DAN MENGATASI MENGATASI HAMBATAN KOMUNIKASI
PENGELOLAAN KELAS Ghina Anzalina
STRATEGI MENGAJAR HANSISWANY KAMARGA.
KEPEMIMPINAN.
KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
Keterampilan Guru dalam Proses Belajar Mengajar
Konsep CBSA.
LANDASAN DAN PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
Pengaruh Kondisi Kelas dan Penciptaan Kondisi Kelas
KONDISI KELAS DAN PENCIPTAAN IKLIM BELAJAR
TEORI BELAJAR HUMANISTIK
Delapan Keterampilan Dasar Mengajar Matematika
Keterampilan Mengelola Kelas
Pengaruh Kondisi Kelas dan Penciptaan Iklim Belajar..
TEORI BELAJAR HUMANISTIK
JABATAN PROFESIONAL DAN TANTANGAN GURU DALAM PEMBELAJARAN
MEMBER : 2. Eni Retno K. (A ) 3. Frenstina R. (A )
MANAJEMEN KELAS/ PENGELOLAAN KELAS
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
Keterampilan Dasar Mengajar
MANAJEMEN SEKOLAH DAN KELAS
PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN KELAS BY : SAMSU, S.PdI
KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
LANDASAN DAN PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
PENGELOLAAN KELAS : (Disarikan dari T. Raka Joni, 1980: 2)
Keterampilan Dasar Mengajar
PENGELOLAAN KELAS Meylia Elizabeth.
Pengasuhan Anak Usia Sekolah Dasar PERTEMUAN 8
MASALAH-MASALAH DALAM KELAS DAN PEMECAHANNYA
“UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI MENGAJAR MENUJU GURU PROFESIONAL”
JENIS LAYANAN DAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Kepuasan Kerja, dan Stress
MANAJEMEN KELAS.
Pengaruh Kondisi Kelas dan Penciptaan Kondisi Kelas 1.Mirza Afratilano Qodariyah(A ) 2.Eri Nugroho(A ) 3.Diah Puji Rahmawati(A )
KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
PENGELOLAAN KELAS : (Disarikan dari T. Raka Joni, 1980: 2)
PERTEMUAN 6 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
PENGELOLAAN KELAS : (Disarikan dari T. Raka Joni, 1980: 2)
BAB III PROSES BELAJAR MENGAJAR ORANG DEWASA
H. M. JUPRI RIYADI Kepala Dinas Pendidikan. Keterampilan dasar mengajar yaitu keterampilan yang bersifat mendasar atau umum yang harus dikuasai oleh setiap.
MANAJEMEN KELAS. Pengertian Manajemen Kelas Kata manajemen berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata manus yang berarti tangan dan agree berarti melakukan.
Transcript presentasi:

HANDOUT 8 KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS

PENGERTIAN Keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses pembelajaran.

PERBEDAAN DAN HUBUNGAN PENGELOLAAN DAN PENGAJARAN A.PERBEDAAN Pengajaran (instruction) mencakup semua kegiatan yang secara langsung dimaksudkan untuk mencapai tujuan-tujuan khusus pengajaran Pengelolaan kelas: kegiatan-kegiatan yang menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar

B.HUBUNGAN Pengelolaan kelas yang efektif merupakan prasyarat mutlak bagi terjadinya proses pembelajaran yang efektif. Peletak dasar serta penyiapan kondisi bagi terjadinya proses pembelajaran yang efektif (pengaturan orang siswa dan pengaturan fasilitas dalam proses pembelajaran)

MASALAH PENGELOLAAN KELAS A.MASALAH INDIVIDUAL (Rudolf Drekurs dan Peral Cassel) 1.Tingkah laku yang ingin mendapat perhatian orang lain (attention getting behaviors). Misal: membadut (aktif), atau serba lamban. 2.Tingkah laku yang ingin menunjukkan kekuatan (power seeking behaviors). Misal: selalu mendebat, marah, menangis, lupa aturan. 3.Tingkah laku yang bertujuan menyakiti orang lain (revenge seeking behaviors). Misal: mengata-ngatai, memukul. 4.Peragaan ketidakmampuan: Sama sekali menolak untuk mencoba melakukan apapun, karena kegagalan yang terjadi.

B.MASALAH KELOMPOK (Lois V.Johnson dan Mary A. Bany) 1. Kelas kurang kondusif, karena alasan jenis kelamin, suku, status sosial ekonomi. 2.Penyimpangan dari norma tingkah laku yang telah disepakati. Misal sengaja berbicara keras di perpustakaan 3.Kelas mereaksi negatif terhadap salah seorang anggotanya. Misal mengejek siswa yang suaranya sumbang. 4.Membombong anggota kelas yang justru melanggar norma elompok. Misal menyemangati badut kelas.

4.Kelompok cenderung mudah dialihkan perhatiannya dari tugas yang tengah digarap 5.Semangat kerja rendah atau semacam aksi protes pada guru karena menganggap tugas tidak fair. 6.Kelas kurang mampu menyesuaikan diri dengan keadaan baru. Misal gangguan jadwal, guru kelas diganti sementara oleh guru lain.

USAHA PENCEGAHAN MASALAH PENGELOLAAN KELAS A. KONDISI DAN SITUASI PEMBELAJARAN 1. Kondisi Fisik: a. Ruangan: Memungkinkan siswa bergerak leluasa pada saat aktivitas belajar. Hiasan di ruangan mempunyai nilai pendidikan b. Pengaturan tempat duduk Berbaris berjajar, Pengelompokan,Setengah lingkaran, Lingkaran, Individual , Tersedia ruang sifatnya bebas di kelas disamping tempat duduk c. Ventilasi dan pengaturan cahaya d. Pengaturan penyimpanan barang

2.Kondisi Sosio-Emosional a.Tipe kepemimpinan guru 1)Otoriter menghasilkan sikap siswa submissive atau apatis dan agresif. 2)Laizer-Faire menghasilkan sikap siswa aktif jika guru tidak ada. Lebih cocok untuk siswa aktif, penuh kemauan, berinisiatif, dan tidak selalu menunggu pengarahan. 3)Demokratis, lebih membina sikap persahabatan guru dan siswa dengan dasar saling memahami dan saling mempercayai.

b.Sikap Guru Sabar, bersahabat, yakin tingkah laku siswa dapat diperbaiki Jika terpaksa membenci, bencilah tingkah laku siswa bukan membenci siswanya. Terima siswa dengan hangat jika insyaf Ciptakan kondisi yang menyebabkan siswa sadar atas kesalahan dan ingin memperbaiki. c. Suara Guru Tekanan suara bervariasi d.Pembinaan raport

3.Kondisi Organisasional (Routines) Kegiatan rutin yang secara organisasional dilakukan baik tingkat kelas maupun sekolah akan dapat mencegah masalah pengelolaan kelas. Kegiatan rutin diatur secara jelas dan dikomunikaskan kepada semua siswa secara terbuka. a. Pergantian pelajaran b. Guru yang berhalangan hadir c. Masalah antar siswa d. Upacara bendera

PENANGGULANGAN PELANGGARAN DISIPLIN 1. PENGENALAN SISWA Interest-inventory (pertanyaan tentang kesenangan) Sosiogram (hubungan sosio-psikologis dengan teman) Feedback letter (membuat karangan tentang perasaan mereka terhadap sekolah) 2.MELAKUKAN TINDAKAN KOREKTIF SECARA TEPAT DAN SEGERA Lakukan tindakan bukan ceramah “Do not bargain” , lakukan tindakan tidak membuka forum diskusi. Gunakan kontrol kerja, misal membuat ruangan tapal kuda, sehingga siswa bisa terawasi. Nyatakan peraturan dan konsekuensinya 3.MELAKUKAN TINDAKAN PENYEMBUHAN 4. TERTIB KE ARAH SIASAT

PENDEKATAN PENGELOLAAN KELAS A.PENDEKATAN PERUBAHAN TINGKAH LAKU (BEHAVIOR-MODIFICATION) Memberi penguatan positif dan penguatan negatif. Penghapusan (pembatalan pemberian ganjaran yang diharapkan siswa) Time-out (membatalkan kesempatan siswa memperoleh ganjaran)

B.PENDEKATAN PENCIPTAAN IKLIM SOSIO-EMOSIONAL (SOCIO EMOTIONAL CLIMATE) Bersikap tulus di hadapan siswa (Carl Rogers) Kemampuan melakukan komunikasi efektif (Haim C. Ginnot) Tidak bersifat menghukum (Haim C. Ginott) Membina rasa tanggung jawab sosial dan harga diri siswa, dengan melakukan banyak pertemuan kelas yang membicarakan pemecahan masalah kemasyarakatan, masalah pribadi, dan masalah kelompok (William Glasser) Proses suasana dalam kelas yang demokratis, dimana siswa belajar bertanggung jawab, mengambil keputusan dan konsekuensi darikeputusannya, memahami tata aturan masyarakat tanpa bentrok dengan orang lain (Rudolf Dreikurs)

C PENDEKATAN PROSES KELOMPOK Jacob Kounin Withitness behaviors, mengkomunikasikan kepada siswa bahwa guru hadir pada semua kegiatan siswa Operlapping behaviors, menunjukkan kemampuan guru itu hadir dalam dua macam atau lebih kegiatan yang berlangsung bersamaan Group-focus behaviors terutama dalam resitasi di mana guru melibatkan seluruh kelompok dalam kegiatan dan menuntut kelompok bertanggung jawab terhadap tugasnya. Desist behaviors, tindakan menghentikan dengan segera tingkah laku siswa yang mengganggu kelancaran kerja kelompok D.PENDEKATAN EKLEKTIK Mengambil sisi positif dari setiap pendekatan

FAKTOR PENGHAMBAT PENGELOLAAN KELAS MASALAH HAMBATAN Masalah dalam wewenang guru bidang studi Masalah dalam weweang sekolah Masalah di luar wewenang guru dan sekolah FAKTOR PENGHAMBAT: GURU: tipe kepemimpinan, format pembelajaran monoton, kepribadian guru, terbatas pengetahuan, terbatas kesempatan memahami tingkah laku siswa SISWA KELUARGA FASILITAS : Besar kelas, besar ruangan kelas, ketersediaan alat.