KEMOTERAPI BAKTERI SULFONAMID METRONIDAZOL NITROFURAN BAHASAN MELIPUTI KLASIFIKASI OBAT MEKANISME KERJA KINETIKA APLIKASI PEMBERIAN INDIKASI
SULFONAMID SULFISOXAZOL SULFAMETOXAZOL SULFADIAZIN SULFASALAZIN SULFADOXIN SULFAMETAZIN SULFASETAMID SODIUM MEKANISME KERJA : KOMPETITIF INHIBITOR DENGAN PABA Aktivitas dihambat : Jaringan darah, nanah dan nekrotik
SULFONAMID TRIMETOPRIM PABA (PARA AMINO BENZOIC ACID) ASAM DEHYDROPTEROIK GLUTAMAT ASAM DEHIDROFOLAT DEHIDROFOLAT REDUKTASE TRIMETOPRIM ASAM TETRAHIDROFOLAT TETRAHIDROFOLAT REDUKTASE PURIN DNA
KINETIK OBAT SULFONAMID KINETIK WAKTU PARUH (JAM) SULFISOXAZOL SULFAMETOXAZOL SULFADIAZIN CEPAT DIABSORBSI DAN EKSKRESI 5 – 16 11 10 SULFASALAZIN ABSORBSI RENDAH DAN AKTIF DI LUMEN GIT * SULFASETAMID SILVER SULFADIAZIN PENGGUNAAN TOPIKAL SULFADOXIN LONG ACTING 100 -230 KOTRIMOKSAZOL (SULFAMETOXAZOL- TRIMETOPRIM) ABSORBSI PO, PE BAIK DISTRIBUSI LUAS BROAD SPEKTRUM 15
INDIKASI TERAPI SULFONAMID : SISTEMIK AKUT DAN INFEKSI LOKAL DIANTARANYA : AKTINOBASILOSIS, MASTITIS, KOKSIDIOSIS, KOLIBASILOSIS, RESPIRATORY INFECTION, METRITIS INDIKASI TERAPI POTENSIASI SULFONAMID CO – TRIMAZIN : SULFADIAZIN – TRIMETOPRIM CO – TRIMOXAZOL : SULFAMETOXAZOL – TRIMETOPRIM 20 / 80 Mg 100 /400 Mg CORINEBAKTERIUM, HAEMOPHILUS, SALMONELLOSIS, KOLIBASILOSIS, PROTEUS, SHIGELLOSIS, PASTEURELLOSIS, KAMPILOBAKTER. Sulfadimetoksin diberikan dosis 200 mg/ml dalam garam fisiologis nebulisasi pneumonia dan airsacculitis, 25 -30 mg/kg bb untuk koksidiosis Sulfaklorpiridazin 0,25 – 0,5 tsp/liter air minum selama 5 – 10 hari untuk kolibasilosis dan infeksi intestinal lainnya.
NITROIMIDAZOL METRONIDAZOL Giardiasis TINIDAZOL Trikomonasis NIMORAZOL Amubaiasis FLUNIDAZOL Histomoniasis RONIDAZOL DIMETRIDAZOL (Bakteri Anaerob) IPROMIDAZOL METRONIDAZOL AKTIVITAS : OBLIGAT ANAEROB BAKTERI TIDAK AKTIF : OBLOGAT AEROB, MIKROAEROFILIK BAKTERI
DAYA ANTI BAKTERI : BAKTERISIDAL Aktivitas Tambahan : Bakteriodes fragilis Fusobakterium spp. Klostridium spp. Tidak aktif pada : Gram positip Cocci MEKANISME KERJA : STRUKTUR HELIK LEPAS RANTAI DNA RUSAK HILANG FUNGSI DNA KINETIK : > KELARUTAN LEMAK TINGGI > PEAK LEVEL SERUM 1 – 2 JAM > DISTRIBUSI KE JARINGAN LUAS, BBB. > KADAR TERAPI PADA ABSES DAN EMPYEMA > SEDIKIT TERIKAT PROTEIN PLASMA > EKSKRESI GINJAL DAN EMPEDU
INDIKASI KLINIS : ABSES ABDOMINAL, PERITONITIS, EMPYEMA, PERIODONTITIS EFEK SAMPING : NEUROTOKSIK DOSIS : GIARDIASIS DAN AMUBIASIS 25 Mg/Kg BB PO 5 – 7 HARI PADA UNGGAS : APLIKASI LEWAT AIR MINUM DOSIS 200 – 400 ppm
NITROFURAN NITROFURANTOIN, NITROFURAZON, FURAZOLIDON AKTIVITAS : GRAM NEGATIP DAN POSITIP Salmonella, Giardia, Trichomonas, Amuba dan Koksidia DAYA ANTIBAKTERI : BAKTERIOSTAT BAKTERIOSID MEKANISME KERJA : HAMBATAN METABOLISME KARBOHIDRAT MELALUI SISTEM ENZIM HAMBATAN INISIASI TRANSLASI DNA
NITROFURANTOIN KINETIK : AKTIVITAS LEBIH PADA SUASANA ASAM Ph 5.5 RESISTENSI SILANG KELARUTAN DALAM AIR RENDAH , UMUMNYA PERORAL, TOPIKAL ABSORBSI INTESTINAL TIDAK SEPENUHNYA , CEPAT DIEKSKRESI NITROFURANTOIN INFEKSI TRAKTUS URINARIUS : E. COLI, STAFILOKOKUS AUREUS, STREPTOKOKUS PYOGENES, AEROBAKTER AEROGENES OBAT TERKONSENTRASI URINE ASAM KONSISTENSI OBAT JENUH, TIDAK PRESIPITASI ANTIBAKTERIAL MAKSIMAL
NITROFURAZON INDIKASI UTAMA : MASTITIS DAN METRITIS PERLUKAAN ADANYA DARAH, PUSTULA DAN AIR SUSU AKTIVITAS RENDAH APLIKASI : FEED ADDITIVE 0,05 % KONTROL INF. INTESTINAL DAN KOKSIDIA DOSIS PO 5 mg/kg BB/HARI SELAMA 3 HARI 9 mg/kg BB/HARI SELAMA 6 HARI
FURAZOLIDON AKTIVITAS : LEBIH LUAS, KLOSTRIDIUM, SALMONELLA, STREPTOKOKUS SHIGELLA, STAFILOKOKUS, E. COLI, EIMERIA, HISTOMONAS APLIKASI : PERORAL DAN TOPIKAL HISTOMONIASIS : PROFILAKSIS 0,011 % (50 mg/lb BB) KURATIF 0,0165% (75 mg/lb BB) DALAM PAKAN SELAMA 2 – 3 MINGGU