Teori Labeling Para penganut Teori Labeling memandang para kriminal bukan sebagai orang yang bersifat jahat yang terlibat dalam perbuatan-perbuatan yang.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Tanya Jawab tentang Kegiatan pengembangan profesi guru
Advertisements

ASSALAMMUALAIKUM WR.WB
Perilaku Menyimpang (SOS 311)
Tanggung Jawab Mahasiswa Dalam Mencegah Perilaku Korupsi di Indonesia
SUTHERLAND.
Perilaku Menyimpang (SOS 311) Semester genap 2011/2012
PSIKOLOGI dalam PERADILAN DIBUAT DAN DIPRESENTASIKAN DALAM PENDIDIKAN & PELATIHAN CALON HAKIM, TA 2005, Kampus Pengayoman Gandul.
ETIKA KESEHATAN MASYARAKAT DAN PERMASALAHANNYA
MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL
TEORI PERILAKU MENYIMPANG KONTEMPORER (Teori Labeling & Konflik)
TEORI PERILAKU MENYIMPANG KONTEMPORER: TEORI ANOMI
Kuliah Kebijakan Publik Kamis 22 Mei 2008
Teori Penyimpangan budaya/cultural
PENYIMPANGAN SOSIAL.
Mikro Subyektif.
MIKRO OBJEKTIF.
PERILAKU MENYIMPANG SEBAGAI KAJIAN MULTI DISIPLIN
Perspektif Struktural Fungsional
PERILAKU MENYIMPANG SUTINAH DEPARTEMEN SOSIOLOGI
KONFORMITAS, PENYIMPANGAN dan KONTROL SOSIAL
PENYIMPANGAN PERILAKU YANG MEMBAHAYAKAN ORANG LAIN
Pendekatan/Perspektif dalam Sosiologi
BAB 12 KEBUDAYAAN & MASYARAKAT
PTIK1 TEORI-TEORI KONTROL Kuliah 7. PTIK2 Pemahaman sosiologis: “…all social processes which militate for conformity…as conformity is seen normal or natural…”
Social Control.
HUKUM PERBANKAN INDONESIA
PERILAKU MENYIMPANG DAN MASALAH SOSIAL
KONFORMITAS dan PERILAKU MENYIMPANG
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Teori – Teori Sosial Pip, Jones (2009).
Pembimbing Dr. Ir. Syaad Patmanthara, M.Pd
CULTURAL DEVIANCE THEORIES (TEORI-TEORI PENYIMPANGAN BUDAYA)
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen
Komunikasi Antarpribadi (2)
TEORI LABELING (teori pemberian cap/label)
Sebab-sebab Kenakalan Remaja
PENYIMPANGAN SOSIAL PERTEMUAN 07
Etika Dan Regulasi Maria Christina.
ETIKA BISNIS.
PENGENDALIAN SOSIAL.
P E NO L O G I FAKULTAS HUKUM UNIKOM.
BAB II KEBEBASAN & TANGGUNGJAWAB
HUKUM PERLINDUNGAN ANAK
KAIDAH-KAIDAH/PETUNJUK HIDUP
ETIKA PROFESI.
SOCIAL CONTROL Heru Susetyo.
SISTEM PERADILAN PIDANA DAN PEREMPUAN
Matakuliah : L0094-Ilmu Sosial Untuk Psikologi
BUDAYA DAN ETIKA Perubahan lingkungan semakin turbulen, sistem dan subsitem organisasi menjadi makin terbuka dan tingkat persaingan semakin ketat dan.
PERILAKU MENYIMPANG DAN MASALAH SOSIAL
KENAKALAN REMAJA.
SMP Kelas 3 Semester 1 BAB V
MASHAB HUKUM YANG BERPENGARUH TERHADAP SOSIOLOGI HUKUM
Lembaga Kemasyarakatan
Kelompok 12 Danu Saputra Desti Pratiwi Riska Agustiyarini.
Sejarah Perkembangan Pemikiran Sebagai Dasar Teori Kriminologi
Konformitas Dan Penyimpangan Sosial
Teori HAM Helmy Boemiya.
KELOMPOK 1 LATIFUL ABSOR NADYA N. ALIFAH
PERSPEKTIF KRIMINOLOGI DALAM MENGKAJI PEMERKOSAAN TERHADAP LAKI-LAKI
MATA KULIAH TINDAK PIDANA KHUSUS
KEADILAN DALAM BISNIS Berbagai paham dan teori mengenai keadilan :
Teori – Teori Sosial Pip, Jones (2009).
Kuliah 2.
PERKEMBANGAN MORAL REMAJA
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen
NORMA SOSIAL. PENGERTIAN NORMA SOSIAL Norma merupakan perwujudan atau aplikasi dari nilai- nilai yang dianut oleh suatu masyarakat Contoh : Dalam rumah.
ETIKA & NORMA Baham 02 a.
DI SUSUN OLEH : 1.ADI SAPUTERA NUGRAHA 2. MAHDA 3. MUHAMMAD AGUSMAULANA BAHAR R E T N P S A E KRIMINALOGI S E TEORI KONTROL SOSIAL.
KONSELING INDIVIDU.
Transcript presentasi:

Teori Labeling Para penganut Teori Labeling memandang para kriminal bukan sebagai orang yang bersifat jahat yang terlibat dalam perbuatan-perbuatan yang bersifat salah, tetapi mereka adalah individu-individu yang sebelumnya pernah berstatus jahat sebagai pemberian sistem peradilan pidana maupun masyarakat secara luas. Dipandang dari perspektif ini, perbuatan kriminal tidak sendirinya signifikan, justru reaksi sosial atasnya lah yang signifikan copyrights eva a zulfa-2008

Schrag asumsi dasar Teori Labeling sebagai berikut: Tidak ada satu perbuatan yang terjadi dengan sendirinya bersifat kriminal; Rumusan atau batasan tentang kejahatan dan penjahat dipaksakan sesuai dengan kepentingan mereka yang memiliki kekuasaan; Seseorang menjadi penjahat bukan karena ia melanggar undang-undang, melainkan karena ia ditetapkan demikian oleh penguasa; copyrights eva a zulfa-2008

Cont.. Sehubungan dengan kenyataan bahwa setiap orang dapat berbuat baik dan tidak baik, tidak berarti bahwa mereka dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu kelompok kriminal dan kelompok non kriminal; Tindakan penangkapan merupakan awal dari proses labeling; Penangkapan dan pengambilan keputusan dalam sistem peradilan pidana adalah fungsi dari pelaku/penjahat sebagai lawan dari karakteristik pelanggarannya; copyrights eva a zulfa-2008

Cont… Usia, tingkatan sosial-ekonomi, dan ras merupakan karakteristik umum pelaku kejahatan yang menimbulkan perbedaan pengambilan keputusan dalam sistem peradilan pidana; Sistem peradilan pidana dibentuk berdasarkan perspektif kehendak bebas yang memperkenankan penilaian dan penolakan terhadap mereka yang dipandang sebagai penjahat; Labeling merupakan suatu proses yang akan melahirkan identifikasi dengan citra sebagai deviant dan subkultur serta menghasilkan rejection of the rejector. copyrights eva a zulfa-2008

Dua konsep penting Primary deviance ditujukan kepada perbuatan penyimpangan tingkah laku awal Secondary deviance adalah berkaitan dengan reorganisasi psikologis dari pengalaman seseorang sebagai akibat dari penangkapan dan cap sebagai penjahat. Sekali cap atau status ini dilekatkan pada seseorang, maka sangat sulit orang yang bersangkutan untuk selanjutnya melepaskan diri dari cap dimaksud dan kemudian akan mengidentifikasikan dirinya dengan cap yang telah diberikan masyarakat terhadap dirinya. copyrights eva a zulfa-2008

Kritik Teori ini terlalu bersifat deterministik dan menolak pertangggung jawaban individual. Penjahat bukanlah robot yang pasif dari reaksi masyarakat. Masih ada penyimpangan tingkah laku lainnya yang sudah secara intrinsik merupakan kejahatan, seperti memperkosa seorang perempuan, membunuh dan lain-lain, sehingga teori ini tidak berlaku bagi semua jenis kejahatan. Jika penyimpangan tingkah laku hanya merupakan persoalan reaksi masyarakat, maka bagaimana dengan bentuk penyimpangan tingkah laku yang tidak tampak atau tidak terungkap/tertangkap pelakunya. copyrights eva a zulfa-2008

Cont… Teori ini mengabaikan faktor penyebab awal dari munculnya penyimpangan tingkah laku. Teori ini selalu beranggapan bahwa setiap orang melakukan kejahatan dan tampak bahwa argumentasinya adalah, cap dilekatkan secara random. Kenyataan bahwa hanya kejahatan yang serius yang memperoleh reaksi masyarakat atau cap. copyrights eva a zulfa-2008

Teori Kontrol Sosial menyatakan bahwa institusi sistem sosial melatih dan menekan orang-orang yang bersama mereka berhubungan dengan pola kesesuaian. Sekolah melatih penyesuaian dalam masyarakat, rekan-rekan sebaya menekan etos sukses dan perilaku konvensional, dan orang tua berjuang untuk menanamkan kebiasaan mematuhi hukum pada diri anak-anak mereka yang masih muda. copyrights eva a zulfa-2008

Reiss Reiss mengajukan tesis bahwa untuk orang-orang tertentu melemahnya personal dan sosial kontrol secara relatif dapat diperhitungkan sebagai penyebab terbesar deliquens, namun demikian dalam banyak kasus melemahnya personal dan sosial kontrol secara relatif selayaknya diperhitungkan sebagai penyebab deliquens. copyrights eva a zulfa-2008

Travis Hirschi : social bonds theory Hirschi menegaskan bahwa tingkah laku tersebut diakibatkan oleh tidak adanya keterikatan atau kurangnya keterikatan (moral) pelaku terhadap masyarakat. copyrights eva a zulfa-2008

Hirschi kemudian menjelaskan bahwa social bonds meliputi 4 (empat) unsur, yaitu: Attachment, yaitu keterikatan seseorang pada orang lain (orang tua) atau lembaga (sekolah) dapat mencegah atau menghambat yang bersangkutan untuk melakukan kejahatan; Involvement, yaitu bahwa frekuensi kegiatan seseorang akan memperkecil kecenderungan yang bersangkutan untuk terlibat dalam kejahatan; copyrights eva a zulfa-2008

Cont.. Commitment, yaitu bahwa sebagai suatu investasi seseorang dalam masyarakat, antara lain dalam bentuk pendidikan, reputasi yang baik, kemajuan dalam bidang wiraswasta; Belief, yaitu unsur yang mewujudkan pengakuan seseorang akan norma-norma yang baik dan adil dalam masyarakat. Unsur keempat ini menyebabkan seseorang menghargai norma-norma dan aturan-aturan serta merasakan adanya kewajiban moral untuk mentaatinya. copyrights eva a zulfa-2008