Benih Yang Tumbuh Lukito Edi Nugroho Magister Teknologi Informasi Universitas Gadjah Mada.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Lukito Edi Nugroho Teknik Elektro UGM
Advertisements

Lukito Edi Nugroho Program S2 Magister Teknologi Informasi
E-LEARNING E-LEARNING KELOMPOK III HEDI SUSANTO HERY WAHYUDI HUSMADIA
Strategi Pemasyarakatan Model Open Source Lukito Edi Nugroho
Linux dalam Kehidupan Mahasiswa Lukito Edi Nugroho Magister Teknologi Informasi Universitas Gadjah Mada.
Enterprise Computing: Integrasi Sistem-Sistem Informasi
e-Education: Model Pendidikan Masa Depan di Indonesia
Teknologi Informasi dalam PBL untuk Bidang Keteknikan
Apa yang dimaksud dengan pembelajaran diperguruan tinggi?
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
Mata Kuliah Seminar I Smt VI Prodi Tari
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING )
SOSIALISASI e-LEARNING DI PERGURUAN TINGGI
Pemimpin Kreator Masa Depan: Dari Bulaksumur Untuk Indonesia Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada 2007.
PUSKESMAS SEBAGAI PUSAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Model Pembelajaran Kolaboratif
Harapan dan Dampak dari Usaha Koperasi
PERENCANAAN.
E-Learning by : AIRA 2009.
BUDAYA AKADEMIK dan tri darma perguruan tinggi
DOSEN DAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI (TEORI DAN PRAKTEK)
Matakuliah : J0072 – Ekonomi Koperasi Tahun : 2006 Versi : R1
POKOK PEMBAHASAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
Model problem based learning
C.1.3b PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) DALAM KURIKULUM 2013 Pendidikan dan Latihan Profesi Guru Rayon 110 Universitas Pendidikan.
Memasyarakatkan Hasil Riset untuk Memacu Pembangunan
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING )
PERANAN-PERANAN PEKERJA SOSIAL MASYARAKAT
Dr. RATNAWATI SUSANTO., MM.,M.Pd
PERANAN STRATEGIS SDM DAN HUMAN RESOURCES SCORECARD
Pendidikan Administrasi Perkantoran 15 B
disajikan oleh : Machmud SYAM
E-government Pertemuan I
1.
TEORI BELAJAR HUMANISTIK
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
BUDAYA AKADEMIK dan tri darma perguruan tinggi
MODEL KEMATANGAN INOVASI LEVEL 4 STANDAR INOVASI
Model problem based learning
Apa yang dimaksud dengan pembelajaran diperguruan tinggi?
PROGRAM DOKTOR Bab II. Analisis Situasi.
PEMBERDAYAAN KELUARGA
PERANAN STRATEGIS SDM DAN HUMAN RESOURCES SCORECARD
LITERASI MEDIA&ANTISIPASI TERHADAP MASALAH SOSIAL
FILOSOFI PEMBELAJARAN
SELF-DIRECTED LEARNING
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
1  Pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses pengembangan potensi dan kemampuan sehingga tumbuh kapasitas untuk memecahkan masalah- masalah yang mereka.
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
Oleh : Sri Kumalaningsih
PERANAN STRATEGIS SDM DAN HUMAN RESOURCES SCORECARD
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
Asisten Praktikum Tujuan Dibentuk Inkubator Bisnis Mengembangkan usaha baru dan usaha kecil yang potensial menjadi usaha mandiri, sehingga mampu.
disajikan oleh : Machmud SYAM
Model Pembelajaran Kolaboratif
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
Pendekatan direktif & non direktif
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
Apa yang dimaksud dengan pembelajaran diperguruan tinggi?
Bappeda DIY disampaikan dalam Seminar Nasional LP3M UMY
Transcript presentasi:

Benih Yang Tumbuh Lukito Edi Nugroho Magister Teknologi Informasi Universitas Gadjah Mada

Tentang Presentasi Ini... Problem pendidikan TI di Indonesia Kontribusi Linux Konsep “benih yang tumbuh” (growing seeds) Strategi implementasi Kesimpulan

Problem Pendidikan TI di Indonesia Berbagai macam keterbatasan Dana Fasilitas dan Sarana Sumber daya manusia Percampuran tradisi dan paradigma di masyarakat Agraris – industrial – informasi Kegamangan dalam bersikap dan bertingkah laku dalam hal-hal yang berhubungan dengan penerapan TI

Problem Pendidikan TI di Indonesia Beberapa fenomena umum Secara umum, pemahaman mahasiswa/dosen Indonesia tentang TI tertinggal dibandingkan sesamanya dari negara maju Ada sejumlah individu yang menonjol, tetapi tidak cukup kuat untuk menjadi critical mass Lemahnya rasa ingin tahu (curiousity) Rendahnya apresiasi terhadap aktivitas pengembangan dan hak cipta intelektual Munculnya sikap dan perilaku yang tidak pas dalam beraktivitas dengan TI

Linux sebagai strategi

Apa itu Linux ? Linux adalah sistem operasi yang... Bisa didapatkan secara cuma-cuma Open source Mewarisi tradisi Unix Dikembangkan oleh komunitas Didistribusikan bersama dengan ratusan program sistem, utility, dan aplikasi (i.e., distro)

Linux di Dunia Pendidikan Kita Linux sudah dikenal di kalangan mahasiswa Mendengar dan/atau melihat Menggunakan sekali waktu Menggunakan secara penuh Aktif mengembangkan Linux telah banyak digunakan oleh institusi pendidikan Hampir semua merupakan inisiatif mahasiswa

Linux di Dunia Pendidikan Kita Linux belum banyak dikenal di lingkungan eksekutif perguruan tinggi Dukungan institusional masih kurang Pemakaian Linux di institusi pendidikan masih “setengah hati”

Kontribusi Linux Secara formal akademis: alat bantu dalam pelaksanaan perkuliahan Kuliah dan praktikum Sarana dan infrastruktur komputasi Secara non-formal: “membentuk” SDM yang siap bekerja dengan TI Mengasah ketrampilan dan pengetahuan Meningkatkan rasa ingin tahu Menumbuhkan apresiasi Membentuk semangat kolegial

Strategi Implementasi Pendekatan dari bawah (bottom-up) Peran pemerintah secara top-down tidak dapat diharapkan Pendekatan bottom-up lebih dapat dikelola Pendekatan bottom-up relatif lebih mudah diwujudkan oleh partisipasi komunitas

Strategi Implementasi Konsep “benih yang tumbuh” (growing seeds) Bermula dari kelompok-kelompok kecil informal Melakukan aktivitas-aktivitas pembelajaran TI dengan Linux sebagai sarana utamanya Otonomi dalam beraktivitas Berinteraksi dengan kelompok lain dan pihak- pihak eksternal lainnya Tumbuh dan berkembang, membawa pengaruh bagi lingkungannya

Strategi Implementasi Kelompok = KSL dan/atau KPLI KSL/KPLI sudah operasional KSL/KPLI memenuhi kriteria sebagai “benih” KSL/KPLI secara alami dapat berkembang di lingkungan perguruan tinggi

Aktivitas-Aktivitas Kelompok Studi tentang pemanfaatan Linux Pengenalan Linux sebagai sebuah SO Pemanfaatan Linux secara out-of-the-box Finetuning Linux untuk keperluan spesifik Pengembangan sistem berbasis Linux Aspek inovasi dalam pemanfaatan Linux Advokasi dan sosialisasi Pengembangan budaya kerjasama dan saling berbagi (sharing)

Jaringan antar Kelompok

Tujuan yang Diharapkan Berkembang dalam bidang yang diminati Keberlanjutan aktivitas Keanggotaan yang lebih luas Komunikasi dan interaksi yang sehat dan dengan intensitas yang cukup Self-promotion (sebuah kelompok menjadi dikenal di lingkungannya) Menjadi agent of change bagi lingkungannya

Keuntungan Pembelajaran TI dapat dikelola secara lebih mandiri Keluwesan dalam menghadapi kendala-kendala Dapat disesuaikan dengan situasi lokal Mendorong partisipasi komunitas Pembelajaran TI dari sisi pengembangan sikap dan nilai internal Motivasi belajar lebih kuat Pemanfaatan bersama atas sumberdaya Survivability dalam situasi yang terbatas

Kesimpulan Pendidikan TI di Indonesia memerlukan strategi yang sesuai Pendekatan bottom-up adalah sebuah alternatif yang perlu diperhitungkan Konsep “benih yang tumbuh” dapat digunakan dalam implementasi pendekatan bottom-up KSL/KPLI merupakan prototipe “benih” yang dapat dikembangkan lebih lanjut