Dermatitis Atopik Rina Gustia Bag/ SMF Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Darwis Dosen Jurusan Gizi
Advertisements

Bab 7 Gizi Buruk.
KEDARURATAN SUHU DAN KERACUNAN.
ALAT INDRA KULIT.
Reaksi Alergi Hipersensitivitas Aldo Candra ( )
KELOMPOK 33 : SYANTO REZKY DUWILA
KESEHATAN TENTANG DIARE.
Eksim: Gejala, Penyebab, Pengobatan dan Pencegahan
Dermatitis Atopi Haryson Tondy Winoto, dr.,Msi.Med.,Sp.A IKA UWKS.
13 Masalah Pada Wanita Hamil Wanita hamil kerap mengalami permasalahan yang membuat mereka menderita bahkan hampir putus asa. Berikut ini beberapa beberapa.
LUKA BAKAR.
ASKEP URTICARIA Luky dwiantoro.
Dinas Kesehatan Propinsi Kalimantan Timur
KEBUTUHAN PERSONAL HIGIENE by: Richa Noprianty
Penyakit Asma Akibat Kerja
dr. Yari Castiliani Hapsari, Sp.KK
Mengenal Berbagai Rupa dan Warna Feses Bayi ASI
Campak / measles / morbillie
DUNIA TERLIHAT INDAH JIKA KITA MELIHATNYA DENGAN MATA YANG SEHAT
ASMA BRONKHIALE Suharno, S.Kep.,Ners.,M.Kes.
SUCI FITRIA III B.
DIABETES MELLITUS.
ASKEP KLIEN DENGAN MASTOIDITIS
Erupsi Obat Alergi By : dr Rina Gustia, SpKK.
Dermatitis Atopik Peradangan kulit yang melibatkan perangsangan berlebihan (alergi) Melibatkan limfosit dan sel mast Histamin dari sel mast menyebabkan.
Jenis, Penyebab, Patofisiologi dan gambaran klinis pada ibu MASTITIS
Polip Polip hidung adalah pertumbuhan jaringan pada saluran pernapasan hidung atau pada sinus. Polip adalah jaringan yang lembut, tidak terasa sakit.
PENYAKIT PADA SISTEM EKSRESI
Systemic Lupus Erythematosus (SLE)
Kelompok 4 Ilmu Kesehatan Anak 1. Nabila Berlianzi 2. Nadia Opriana 3. Novita Sari 4. Nurul Amalia 5. Poppy Dinata.
Rajin membersihkan wajah.
VITAMIN YANG LARUT DALAM AIR DAN DALAM LEMAK
POLA HIDUP SEHAT DENGAN MEMPERHATIKAN VITAMIN YANG ADA DALAM TUBUH
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) LANJUTAN Riana Aini, Amd.Keb.
3 1 2.
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DENGAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI (MASTITIS)
Materi Penyakit Kusta Untuk Penyegaran Kader pendopo wonomulyo 04 Sept 2013 mawan sehat.
Apsari tri respati ( ) Siti Fatimah ( )
MUHAMMAD ABDILLAHTULKHAER
MATERI KELAS IV SEMESTER I Created by Elya Qomariah, S. Pd.
Miliaria.
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) LANJUTAN.
Diagnosis dan Penatalaksanaan Terkini Pada Dermatitis Seboroik
by Dr. Sari Handayani Pusadan, Sp.KK, M.Kes
Dermatitis Numularis Peradangan kulit yang bersifat kronis, ditandai dengan lesi berbentuk mata uang (koin) atau agak lonjong, berbatas tegas, dengan efloresensi.
NEURODERMATITIS SIRKUMSKRIPTA
ECXZEMA (Dermatitis Atopik)
Penatalaksanaan Diare Berdasarkan MTBS
ILUSTRASI KASUS Seorang pasien laki-laki datang ke poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP DR. M. Djamil Padang pada tanggal 23 Desember 2014 dengan: Nama :
SMF/BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN FK UNUD/RSUP SANGLAH
PENANGANAN ANAK DENGAN DIARE
ASKEP PASIEN DERMATITIS ALERGI
POLA HIDUP SEHAT DENGAN MEMPERHATIKAN VITAMIN YANG ADA DALAM TUBUH
KELAINAN PADA BAYI DENGAN DIAPER RASH
LEBIH BAIK MENCEGAH DARIPADA MENGOBATI dr. Puspa Rosfadilla, M.Ked (Paru), Sp.P.
 Radang mukosa mulut atau stomatitis adalah radang yang terjadi pada mukosa mulut, biasanya berupa bercak putih kekuningan.  Bercak ini dapat berupa.
Eritroderma et Causa Dermatitis Kontak Iritan Jurnal Oleh Suci Ramadhani S.ked Pembimbing dr. Mainiadi Sp.KK.
PROGRAM PROFESI NERS STIKES MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN 2014.
KEDARURATAN SUHU DAN KERACUNAN.
dr. Sari Handayani Pusadan, Sp.KK, M.Kes
ABSES GIGI.
MONILETRIKS Elsafana Rizky Debita PEMBIMBING dr. H. Hervina, Sp.KK KEPANITERAAN KLINIK SENIOR ILMU PENYAKIT KULIT & KELAMIN FAKULTAS KEDOKTERAN.
PENYAKIT MENULAR SEKSUAL. Apa itu Penyakit Menular Seksual? Penyakit Menular Seksual (PMS) merupakan salah satu jenis Infeksi Saluran Reproduksi (ISR),
TES CUKIT ( SKIN PRICK TEST )
Kehamilan di sertai penyakit rubella dan hepatitis
Apakah Diabetes itu ? Diabetes merupakan keadaan yang timbul karena ketidakmampuan tubuh mengolah karbohidrat/glukosa akibat kurangnya jumlah insulin.
Persentase kelompok 1. Dermatitis atopi Adalah kelainan kulit tersering pada anak terutama bayi. Bayi dan anak yang mengalami dermatitis atopi umumnya.
Transcript presentasi:

Dermatitis Atopik Rina Gustia Bag/ SMF Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin FK UNAND/ RSUP Dr. M. Djamil Padang

Dermatitis atopik (DA) Pendahuluan Dermatitis atopik (DA) Peradangan kulit Gejala utama gatal Hilang timbul Kulit kering Lesi eksematosa Mekanisme terjadinya lesi dikaitkan dengan keadaan atopi

Banyak pada bayi dan anak 50% kasus - dapat menetap Pendahuluan Banyak pada bayi dan anak 50% kasus - hilang ketika remaja - dapat menetap Dimulai pada masa dewasa

Istilah “atopi” (Coca & Cooke, 1923) Keadaan hipersensitivitas Pendahuluan Istilah “atopi” (Coca & Cooke, 1923) Keadaan hipersensitivitas pada membrana mukosa dan kulit terhadap bahan di lingkungan hidup cenderung bersifat familier

Manifestasi penyakit atopi Pendahuluan Manifestasi penyakit atopi Asma bronkial Rinitis alergika Dermatitis atopik Beberapa bentuk alergi makanan Secara imunologik  manifestasi reaksi HS tipe I (IgE)

Gambaran klinis Bervariasi  ringan sampai berat Pendahuluan Gambaran klinis Bervariasi  ringan sampai berat Secara umum pola distribusi lesi serupa Berbeda pada setiap tahapan atau fase ( fase bayi – anak – dewasa )

Patogenesis Multifaktor: interaksi faktor internal & eksternal Gen (multigen, poligen) Hipersensitivitas Kerusakan sawar kulit Faktor eksternal (lingkungan) Alergen Lingkungan dst.

GENETIK Atopi pada orangtua Kromosom terkait (1q21 & 17q25)  masih pradoksal karena psoriasis juga terkait dengan penyakit atopi lainnya Peran kromosom 5q31-33 (gen sitokin Th2)

SAWAR KULIT Mekanisme kompleks  terkait kerusakan sawar kulit TEWL Seramid /- Variasi pH  gangguan lipid kulit Kelainan fungsi sawar kulit TEWL Kulit kering Port d’entree alergen, iritan, bakteri ,virus SAWAR KULIT Mekanisme kompleks  terkait kerusakan sawar kulit Seramid /- Variasi pH kulit  ggn metabolisme lipid kulit Kelainan fungsi sawar kulit  TEWL  kulit kering  port d’ entry alergen,iritan, bakteri dan virus.

AEROALERGEN (ALERGEN HIRUP) Serbuk Sari Debu rumah tungau debu rumah (TDR) bulu binatang peliharaan, serpihan kulit manusia, biji-bijian (biji kapas dan biji kopi), minyak jarak, serat tumbuh-tumbuhan, algae Dermatophagoides pteronyssinus dan D. Farinae karpet, debu rumah, perabot rumah tangga, pakaian

Serat pakaian (bahan wol), karpet, bed cover, dan perabot rumah tangga BAHAN IRITAN Iritan Lemah Iritan fisik sabun, alkali, detergen Serat pakaian (bahan wol), karpet, bed cover, dan perabot rumah tangga bahan antiseptik, parfum dan bahan pelarut  dapat menyebabkan DA

Alergen makanan pada DA ALERGEN SUSU Susu sapi mengandung: Air, lemak, laktosa, protein Protein: casein, lactoglobulin, protease pepton, protein darah  albumin, serta Ig  merupakan alergen susu Reaksi hipersensitivtas >> disebabkan protein Kebanyakan anak alergi terhadap beberapa protein susu

ALERGEN TELUR DA anak alergi makanan  2/3 alergi telur Telur  albumin Putih telur 61 % Kuning telur 27-32% Alergen utama: ovalbumin, ovomukoid, conalbumin Alergi telur  usia 7 bulan s/d 9 tahun (44% pasien alergi terhadap telur akan sembuh)

KACANG TANAH Alergen kacang tanah terdapat pada ekstrak semua bagian tumbuhan (kacang mentah yang mempunyai sifat tahan panas, maupun kacang yang dipanggang). Protein kacang terdiri atas albumin (yang larut dalam air) & globulin (yang tidak larut dalam air)  mengandung fraksi arachin & conarchin Alergi terhadap kacang tanah  seumur hidup

MAKANAN LAIN Kedelai dan gandum Buah, sayur, dan cereal  berlangsung dalam waktu singkat Kebanyakan pasien hanya mengalami intoleransi/ reaksi iritasi dari pada alergi sesungguhnya

Manifestasi klinis FASE BAYI (0-2 TAHUN) Dimulai 6 bulan pertama kehidupan (usia 3 bulan) Sifat: akut, subakut, rekurens Lokasi: pipi bilateral simetris, bagian ekstensor tungkai bawah dan lengan Lesi: plak eritematosa, papulovesikuler, erosi, krusta Polimorfik cenderung eksudatif ± infeksi sekunder

Papul & plak eritematosa, papulovesikuler, skuama putih kasar, krusta Papul & plak eritematosa, papulovesikuler, skuama putih kasar, krusta. polimorfik cenderung eksudatif

FASE ANAK (2-12 TAHUN) Distribusi lesi  berubah Predileksi  fleksural simetris, antekubital & popliteal, lateral dan anterior leher Pada ekstremitas lesi di bagian ekstensor serta pergelangan tangan dan kaki Sifat : subakut  menjadi kronik. Lesi: plak hiperpigmentasi, likenifikasi, akibat garukan tampak erosi dan ekskoriasi linear

Remaja: sekitar puting susu. FASE DEWASA (>12 TAHUN) Mirip fase anak Simetris Fossa kubiti dan poplitea, lateral leher, tengkuk, badan bagian atas dan dorsum pedis. Remaja: sekitar puting susu. Lesi (akibat garukan kronik): plak hiperpigmentasi, skuama dengan mikrovesikulasi, erosi dan ekskoriasi serta likenifikasi.

Beberapa kelainan terkait DA Kulit kering ↓ kemampuan mengikat air sel keratinosit atopik & TEWL ↑ Kulit kering & bersisik (hampir seluruh tubuh). Palmar hiperlinearity of palms or soles Garis tangan/ kaki lebih banyak, dalam, dan nyata Telapak tangan cenderung kering, menebal dan mudah terbelah.

Dennie-Morgan infraorbital fold Lipatan kulit (satu/ dua lipatan) di bawah kedua kelopak mata bawah, simetris Facial pallor Ujung tangan & muka bagian sentral terutama hidung, mulut, dan telinga  pucat ketika udara dingin Pitiriasis alba Pajanan matahri dan gangguan pigmentasi di daerah yang terkena Bercak hipopigmentasi,ukuran bervariasi, berbatas tegas, disertai sisik halus

Dermografisme putih Setelah kulit digores akan muncul garis merah setelah 10 detik digantikan dengan suatu garis putih tanpa disertai urtika Tanda Herthoge Penipisan/ hilangnya bagian lateral alis mata.

Keratosis pilaris Pada tubuh, bokong, sisi ekstensor lengan dan tungkai Papul berkelompok, hiperkeratosis folikuler, keras, berbentuk kerucut Akibat kelainan keratinisasi folikel rambut  

Keilitis Kulit kering pada bibir atas & bawah bibir, sudut bibir Akibat kebiasaan membasahi bibir dengan ludah, pajanan cairan iritan (makanan & minuman) terus menerus  Nipple eczema Puting susu  papul eritem dan vesikel, eksudatif, simetris  meluas ke daerah payudara dan sekitarnya

Gangguan psikologi Akibat rasa gatal (ganguan tidur, stres berlanjut)  memicu perubahan perilaku mudah tersinggung & agresif

Katarak dan keratokonus Kecenderungan timbul katarak pada usia lebih muda Elongasi permukaaan kornea (keratokonus) menyertai katarak Seringnya mengusap mata secara berulang/ akibat perubahan degeneratif pada kornea mata

Infeksi Karena perubahan imunitas seluler. Klinis  kerentanan mengalami infeksi sekunder (bakteri, virus, jamur, parasit)

Diagnosis Kriteria diagnostik  Hanifin dan Rajka Berdasarkan anamnesis, riwayat keluarga, dan pemeriksaan fisik Laboratorium tidak mempunyai nilai yang kuat Kriteria diagnostik  Hanifin dan Rajka Tiga dari empat kriteria mayor; dan Tiga dari sejumlah kriteria minor

Diagnosis Klinis DA: papul, vesikel, plak skuama, erosi dan ekskoriasi Keluhan gatal juga serta tiroid  penting anamnesis & pemeriksaan kulit teliti  Bedakan dengan penyakit lainnya: Dermatitis seboroik Psoriasis Neurodermatitis Skabies Dermatitis kontak

Penatalaksanaan Tujuan: Mengurangi tanda dan gejala penyakit Mencegah Mengurangi kekambuhan sehingga dapat mengatasi penyakit dalam jangka waktu lama Mengubah perjalanan penyakit

Penatalaksanaan Pengobatan: Disesuaikan keadaan penyakit Terapi ajuvan dasar (proteksi kulit) Obat antiinflamasi Identifikasi & menghindari faktor pencetus Umumnya bersifat simtomatik (hidrasi kulit dan mengurangi gatal)

Pengobatan dini yang efektif (untuk mencegah penyakit bertambah parah) Terapi indivualistik  menemukan kombinasi pengobtan yang ideal untuk pasien tersebut (spektrum klinis DA bervariasi & tidak ada regimen yang ideal)

Edukasi Penjelasan penyebab DA = multifaktorial Hilangkan rasa takut berlebihan karena pemakaian obat Hindari alergen Edukasi cara perawatan kulit yang benar (cegah bertambah rusaknya sawar kulit & memperbaiki sawar kulit) Cari faktor pencetus  hindari/ hilangkan

Mandi teratur dua kali sehari HIDRASI KULIT Mandi teratur dua kali sehari Membersihkan kotoran, keringat, skuama (medium untuk bakteri) Suhu air tidak terlalu panas selama 10-15 menit (dapat ditambahkan minyak) Sabun/ pembersih kulit mengandung pelembab Hindari sabun antiseptik/anti bakteri (kecuali infeksi sekunder)

Pelembab yang adekuat secara teratur HIDRASI KULIT Pelembab yang adekuat secara teratur Mengatasi kekeringan kulit. Mempertahankan kelembaban kulit dan mengurangi gatal, dioleskan segera setelah mandi minimal dua kali sehari. Pilihlah pelembab yang murah, aman dan efektif (lanoin 10 %, petrolaum dan urea 10%).

KORTIKOSTEROID (KS) TOPIKAL Pengobatan standar untuk mengatasi inflamasi Efektif, mudah digunakan, ditoleransi, hasilnya lebih baik, lebih cepat Terdapat berbagai potensi & vehikulum Faktor perlu dipertimbangkan: vehikulum, potensi, usia pasien, letak lesi, derajat dan luas lesi, cara pemakaian. Potensi  Pilih yang paling ringan yang efektif untuk keadaan lesi kulit berdasarkan lokasi dan beratnya lesi serta usia pasien. Potensi kuat jangka lama  efek samping lokal/ sistemik.

INHIBITOR KALSINEURIN TOPIKAL Anti-inflamasi nonsteroid topikal Dua macam: Takrolimus 0,03%/ 0,1% Pimekrolimus 0,1% Kedua obat tersebut dioleskan dua kali sehari

Ditujukan langsung kepada penyebabnya ANTIPRURITUS Ditujukan langsung kepada penyebabnya Efektivitas antihistamin  kontroversial Antihistamin: Sedatif menjelang tidur (hidroksizin & CTM) Nonsedatif pada pagi hari (loratadin & setirizin)

Terima Kasih