Noting and Reflecting Feelings Fungsi Utama: Membuat feeling yang implisit menjadi eksplisit dan jelas >Krn yang mendasari kata-kata dan perilaku klien adalah feelings dan emotions Fungsi Sekunder ‘Mengeluarkan’ dunia emosional klien Membantu klien sort out perasaan yang ‘mixed’ atau ambivalent terhadap orang lain dan kejadian-kejadian ‘Mendaratkan’ konselor dan klien pada pengalaman dasar. Krn ada kecenderungan untuk ‘lari’ dari perasaan2 yang dalam
Apa perbedaan paraphrase dengan reflection of feeling? Paraphrase > mem-feedback isi dari apa yang klien katakan Reflection of feeling > mem-feedback perasaan klien Tambahkan pada paraphrase unsur perasaan (kata-kata yang menunjukkan pengalaman emosional klien) Yang direfleksikan: Perasaan Eksplisit Diungkapkan, dikatakan oleh klien “Saya bingung” “Malu” Perasaan Implisit Tidak dikatakan tetapi tampak melalui observasi Perasaan dasar terhadap orang tua, keluarga, dan kawan karib adalah: LOVE dan CARING Pada saat yang sama, setelah kontak intim selama bertahun-tahun muncul pula perasaan negatif terhadap orang yang sama Perasaan negatif bisa berlebihan dan menutupi perasaan positif Perasaan negatif bisa juga dikubur TUGAS KONSELOR: membantu klien menemukan dan sort out perasaan yang ‘mixed’ terhadap orang-orang dekat.
Keputusan-keputusan yang dibuat sering didasari oleh pengalaman emosional > penting untuk membantu klien mengidentifikasi perasaanny Noting Feeling Jika klien mengatakan “Saya sedih” dan didukung oleh perilaku non verbal yang sesuai, mengidentifikasi emosi gampang Kebanyakan klien menunjukkan pesan yang subtle, pesan yang tidak sesuai (discrepan), atau seringkali tidak yakin bagaimana perasaannya terhadap orang lain atau thd suatu situasi Karena itu, konselor perlu identifikasi dan memberi label pada perasaan yang implisit Bagaimana caranya? Bertanya dengan pertanyaan terbuka “Bagaimana perasaan anda terhadap hal tersebut?” “Bisa kamu kemukakan emosi-emosi yang ada dibenak kamu tentang orang tua kamu?” Bertanya dengan pertanyaan tertutup “Apakah kejadian tersebut menyakitkan kamu?” “Apakah hal itu yang membuat kamu marah?” Menyimpulkan atau bahkan menebak perasaan klien melalui observasi nonverbal atau verbal (seperti melalui diskrepansi) Klien sering punya mixed feeling sehingga penting untuk menyimpulkan perasaan yang implisit karena sering tidak disadari oleh klien
Teknik Reflection of Feeling Sentence stem yang sedapat mungkin menggunakan cara klien dalam menerima informasi (auditory, visual, kinestetic) Kedengaranya seperti kamu merasa…. Tampaknya kamu merasa…. Tambahkan label perasaan atau kata yang menunjukkan emosi pada stem Tampaknya kamu merasa bahagia…. Rasanya seperti kamu merasa sangat terpukul… Sally, kamu menunjukkan perasaan sedih dan juga gembira (mixed feelings) Tambahkan konteks atau ringkasan isi Tampaknya kamu merasa bahagia ketika/karena/berkaitan dengan …(ringkasan isi) Pertanyaan tertutup untuk mengecek apakah refleksi kita akurat, apalagi jika perasaannya implisit Kamu tampaknya marah hari ini karena…Apakah benar yang saya lihat?