KULTUR FITOPLANKTON WORO HASTUTI SATYANTINI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN
Advertisements

BAB II MEDIA DAN STERILISASI
Metode Titrimetri / Volumetri
Technical support provided by: Highly Pathogenic Avian Influenza Control Programme SOP Penggunaan dan Perawatan Alat Semprot Bertekanan Tinggi Market chain.
PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN METODE KIMIAWI DAN FILTRASI
LARUTAN.
Alat alat yang digunakan : 1. Blender 2. Panci 3. Timbangan 4. Kompor 5. Gelas ukur 6. Pengaduk 7. Cetakan 8. Baskom 9. Kain saring 10. Tali Karet.
DINAS PERTANIAN PROV JATIM
Logam berat ? Berbahaya ? Solusi ?
TEKNIK ISOLASI Ir. Woro Hastuti Satyantini, M. Si
KULTUR Chaetoceros sp SECARA MASSAL DI UNIT PEMBENIHAN UDANG BALAI BUDIDAYA AIR PAYAU SITUBONDO TAUFIK HERMAWAN P Dosen Pembimbing : Dr. Ir.
Stoikiometri Larutan + Koloid
STOIKIOMETRI.
SOP Penggunaan dan Perawatan Alat Semprot Bertekanan Tinggi
TEKNOLOGI DAN INFORMASI KESEHATAN STERILISATOR
DEPARTMENT OF ENVIRONMENTAL ENGINEERING INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG TEKNIK PENGUKURAN EMISI CO2 DI PERMUKIMAN by : Dr.Puji Lestari Departemen TL-ITB.
SANITASI BAHAN BAKU DAN BAHAN PEMBANTU
JUSTIFIKASI STUDI PENYUSUNAN RKL-RPL
BAB 5 KONSEP LARUTAN 1. KOMPOSISI LARUTAN 2. SIFAT-SIFAT ZAT TERLARUT
Klik ENERGI LISTRIK Tujuan : Menentukan faktor – faktor yang mempengaruhi besar energi listrik Alat dan bahan : Power Suplay Amperemeter Voltmeter.
Peralatan dan Teknik Analisis Laboratorium
Sistem Osmosis Tujuan : - Mempelajari proses osmosis yang terjadi pada sel. - Mempelajari pengaruh osmosis terhadap perubahan bentuk sel. Pendahuluan Osmosis.
Prof. DR. IR. M ZULMAN HARJA UTAMA
SEDIAAN STERIL TETES MATA DAN COLLYRIUM
PRAKTIKUM KIMIA DASAR MEMBUAT LARUTAN BAKU.
PENCELUPAN DENGAN ZAT WARNA NAPHTOL
PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI
PEMERIKSAAN ANGKA KUMAN
Teknologi Pengolahan Hortikultur Nata de Banana Skin
Biodesel dari Minyak Jelantah
MODUL XII MIKROBIOLOGI TANAH
Pembuatan Preparat Utuh (whole mounts) Embrio Ayam
PEMBUATAN KOMPOS YANG DIPERKAYA
Aplikasi kultur jaringan
Pengenalan Bahan Pembuatan Media Bakteriologis Teknik Sterilisasi
Praktikum Mikrobiologi Lingkungan
BIOREAKTOR.
ANALISA Na BENZOAT PRINSIP: Sampel dijenuhi dgn lar NaCl, shg asam benzoat dlm sampel diubah menjadi NaBenzoat yg larut dgn Penambahan NaOH. NaBenzoat.
Pengendalian pertumbuhan mikroba
Praktikum Mikrobiologi Pangan 3 Andini Hanif S.Si, M.Si MIKROBIOLOGI AIR PEMERIKSAAN AIR.
MODUL- 2 Lajutan………..
PEMBIBITAN JAMUR Kuliah ke - 3.
LARUTAN DAN KONSENTRASI
KULTUR PAKAN ALAMI (Nannochloropsis Oculata)
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Oleh : M. Fahrur Romadhoni
HIDROPONIK.
PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI
PRAKTIKUM “Pembuatan Media dan Sterilisasi”
PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI
Isolasi dan identifikasi Mikroorganisme
Praktikum FTS Steril Kelompok J PEMBUATAN SEDIAAN AMPUL (SEDIAAN VOLUME KECIL DOSIS TUNGGAL) AMPUL FENITOIN.
Pembuatan Media dan Sterilisasi
Pembuatan media dan sterilisasi
Mikrobiologi laut Materi 2: Isolasi dan Purifikasi Bakteri Simbion pada Organisme Laut Kelompok 21 Much Bagus Kurniawan Jaka Harry M
Penentuan Reducing Sugar Metode Luff Schoorl Dengan hidrolisa
Argento-Gravimetri.
Praktikum mikrobiologi
MIKROALGAE SEBAGAI BAHAN BAKU BIODIESEL
Resume Praktikum 1 bioindustri
Dhine Oktalia Mikkyu Gisen Monika Devita M. Komaruddin
JUKNIS UNIT PEMBENIHAN IKAN MULTI SPESIES
ZAT ORGANIK/ANGKA PERMANGANAT
STERILISASI peralatan media proses kerja DEFINISI
Kesetimbangan Kimia Kelompok 6 Alif Tiara Fiska
Perencanaan dan Strategi Pengolahan Air Minum dan Air Bersih
PENGAMBILAN SAMPEL MINUMAN UNTUK PARAMETER MIKROBIOLOGI, PENGIRIMAN, PEMERIKSAAN DAN INTERPRETASI HASIL PEMERIKSAAN SAKRIANI.
Kultur Semi Massal OLEH: A. ERIS ERIYANSAH, S.Pd.
B IOLOGYCAL O XYGEN D EMAND (BOD) Oleh : Elsa Hanifa Rangga Intan.
Penegenalan Alat – Alat Laboratorium Kimia By : Wirna Eliza.
Transcript presentasi:

KULTUR FITOPLANKTON WORO HASTUTI SATYANTINI PRODI S-1 BUDIDAYA PERAIRAN FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Kegiatan kultur fitoplankton:. 1. Kultur skala laboratorium. 2 Kegiatan kultur fitoplankton: 1. Kultur skala laboratorium 2. Kultur skala semi massal 3. Kultur skala massal 1. Kultur skala laboratorium - kultur fitoplanklton dalam laboratorium - kultur murni/isolasi - penyediaan bibit - kultur volume beberapa ml hingga 3 liter

2. Kultur semi massal. - kultur fitoplankton pada kondisi semi outdoor 2. Kultur semi massal - kultur fitoplankton pada kondisi semi outdoor - pengembangan stok fitoplankton dari laboratorium 3. Kultur massal - kultur fitoplankton kondisi outdoor - kultur dengan volume mulai 1 hingga 20 m3 bahkan lebih

Sarana dan Prasarana Kultur skala laboratorium : - bangunan laboratorium (r. peralatan, r. isolasi, r. cuci dan penyimpanan, r. kultur) - air laut dan air tawar jernih dan bersih - peralatan gelas (beacker glass, cawan petri, erlenmeyer, pipet volumetri, pasteur pipet, tabung reaksi) - peralatan lain (mikroskop, refraktometer, autoclave, refrigerator, haemocytometer, pemanas bunsen, plankton net, selang aerasi, hi blower, jarum ose, oven, lampu TL 10-40 watt, filter air laut, filter udara)

Kultur skala semi massal :. - bangunan permanen semi outdoor Kultur skala semi massal : - bangunan permanen semi outdoor - akuarium, fibreglass dengan volume 80 L – 1m3 - sarana air laut dan tawar - atap bangunan tembus cahaya Kultur skala massal : - bak fibreglass, bak beton berbentuk empat persegi panjang lengkap dengan saluran pembuangan/panen (vol. 1 – 20 m3 atau lebih) - sarana air laut dan tawar - selang aerasi

Sistem Air Laut. Serangkaian instalasi air laut yang terdiri Sistem Air Laut Serangkaian instalasi air laut yang terdiri atas pompa, filter, bak penampungan air/tandon dan pipa pengadaan serta distribusi air laut Air laut jernih, bersih dan steril mutlak dibutuhkan dalam kultur fitoplankton. Sterilisasi air laut skala laboratorium : cara perebusan, UV, ozonasi, selanjutnya difilter mll saringan 50 µm, 10 µm, 5µm, 2µm. Sterilisasi kultur semi massal dan massal : menggunakan bahan kimia kaporit atau chlorin.

Sistem aerasi adalah rangkaian proses pengambilan dan pemasukan udara ke dalam media pemeliharaan Fungsi aerasi : - suplai O2/CO2 - pengaduk air media pemeliharaan - pemerataan cahaya - pemerataan pupuk Tenaga Listrik - sumber tenaga untuk menjalankan peralatan dan sistem penunjang lainnya

Kultur skala laboratorium Kultur skala laboratorium dilakukan dalam dua media : - media agar - media cair Kultur media agar bertujuan : 1. penyimpanan fitoplankton murni 2. kemudahan transportasi bibit murni Kultur media cair bertujuan : 1. pemindahan kultur fitoplankton dari media agar 2. penyediaan bibit untuk kegiatan kultur skala semi massal Kultur media cair dilakukan mulai dari beberapa ml pada tabung reaksi hingga volume 3-5 liter

Nutrien yang digunakan untuk kultur skala laboratorium : medium Conwy (Walne’s medium), Guillard dan Rhyter modifikasi F, Liao dan Huang Medium Conwy (Walne’s medium): untuk kultur fitoplankto Chlorophycea atau fitoplankton berwarna hijau atau hijau biru lainnya Medium Guillard atau Liao & Huang: untuk kultur fitoplankton berwarna kecoklatan Medium (pupuk) dibuat dalam bentuk cair memudahkan dalam penggunaan sesuai kebutuhan yang digunakan karena kultur fitoplankton skala laboratorium volumenya kecil dan jumlah botol yang dikultur cukup banyak

Nama medium Conwy F Liao dan Huang Tabel. Komposisi nutrien/medium Conwy, F dan Liao dan Huang No. Bahan Kimia Nama medium Conwy F Liao dan Huang 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Na2EDTA NaH2PO4.2H2O FeCl3.6H2O H3BO3 MnCl2.4H2O NaNO3 Na2SiO3.9H2O Lar. Trace metal Vitamin Aquades sampai KNO3 45 g 20 g 1,5 g 33,6 g 0,36 g 100 g - 1 ml 1000 ml 10 g 2,9 g 3,6 g 5 g/30 ml 3 g 1 g

No. Bahan Kimia Nama medium Conwy F Tabel . Komposisi Trace Metal No. Bahan Kimia Nama medium Conwy F 1. 2. 3. 4. 5. 6. ZnCl2 CuSO4.5H2O ZnSO4.7H2O CoCl2.6H2O (NH4)6.Mo7O24.4H2O Aquades sampai 2,10 g 2,00 g - 0,9 g 100 ml 1,96 g 4,40 g 1,26 g Catatan : - Untuk larutan stok yang terdiri dari beberapa bahan kimia, maka bahan kimia dilarutkan satu per satu sampai larut. Bahan posphat dicampur terakhir untuk menghindari presipitasi. - Nutrien disimpan dalam botol gelap untuk menghindari kerusakan akibat paparan cahaya

Kultur skala semi massal dan massal Kultur semi massal dan massal dibatasi oleh besarnya volume dan jenis pupuk yang digunakan Kultur ftoplankton skala semi massal : - akuarium atau bak fibre glass transparan bervolume 80 liter atau lebih dicuci terlebih dahulu dengan menggunakan busa dan deterjen - akuarium/bak fibre glass dan selang aerasi disterilisasi dengan menggunakan kaporit atau chlorin 100 ppm - bilas dengan air tawar hingga bersih dan sisa-sisa bau kaporit/chlorin hilang - memasukkan air laut dari tandon yang telah disterilisasi dengan kaporit 15-20 ppm dan lakukan pengudaraan agar sisa-sisa chlorin hilang - memasukkan nutrien sesuai dengan jenis fitoplakton yang akan dikultur - memasukkan bibit fitopalnkton dari skala laboratorium sebanyak 10- 20% volume kultur

Tabel. Formula pupuk (nutrient) fitoplankton skala semi massal No. Bahan Kimia Nama Nutrien/Medium Conwy Guillard TMRL BBLsm 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. NaNO3/KNO3 Na2EDTA FeCl3 MnCl2 H3BO3 Na2HPO4 Na2SiO3 Trace metal Vitamin Aquadest Urea ZA 100/116 g 5 g 1,3 g 0,36 g 33,6 g 20 g - 1 ml 1 L 84, 2 g 10 g 2,9 g 50 g 100 g 3,0 g 1 g 5-10 g 0,5 ml 40 g 30 g Catatan : BBLsm = modifikasi Balai Budidaya Laut semi massa Larutan Vitamin Stok : Vitamin B1 0,2 g Vitamin B12 10 ml Biotin 10 ml Aquadest 1 L Penggunaan 1 ml/L

Kultur skala massal. - hampir sama dengan kultur skala semi massal Kultur skala massal - hampir sama dengan kultur skala semi massal - volume kultur lebih besar dari semi massal - air laut disterilisasi langsung pada bak kultur - bak kultur harus jauh terpisah dari bak kultur zooplankton - pupuk menggunkan pupuk kimia teknis atau kombinasi pupuk kimia teknis dan pupuk petanian

Nutrien (pupuk) untuk kultur skala massal : Pupuk untuk kultur Nannchlooropsis oculata (Bojonegara, Serang) KNO3 50 ppm Na2HPO4 4 ppm Na2EDTA 10 ppm FeCl3 5 ppm Pupuk untuk kultur Tetraselmis sp. (BBPBAP, Jepara) Urea 80 ppm TSP 40 ppm ZA 20 ppm FeCl3 1 ppm EDTA 5 ppm Pupuk untuk kultur Chlorella sp. BBPBAP Bojonegara, Serang Urea 30 ppm 10 ppm TSP 20 ppm 30 ppm ZA 40 ppm 100 ppm NPK 10 ppm - Pupuk untuk kultur Chlorella vulgaris (air tawar) Beneck Pupuk komersial MgSO4 100 ppm Urea 800 ppm KH2PO4 200 ppm TSP 15 ppm NaNO3 500 ppm KCl 40 ppm FeCl3 sedikit