Siswa Sekolah Ikut Meneliti Perilaku Sumber Sinar-X Misterius Apa artinya belajar? Apakah sekedar untuk berhasil lulus ujian ataukah bisa menghasilkan.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Seberapa Masifkah Bintang Bisa Jadi Lubang Hitam?
Advertisements

Cuaca Ekstrem di Depan Mata
Alam Semesta (1) Alam semesta ini terdiri dari semua materi termasuk tenaga dan radiasi serta hal yang telah diketahui dan baru dalam tahap percaya bahwa.
Ledakan Bintang Akan Mengarah ke Bumi
Gravitasi Lubang Hitam
AS3200 Lab. Astronomi Dasar II Prodi Astronomi 2007/2008 B. Dermawan
Proses Pengolahan Data (Fotometri) Astronomi
Judhistira Aria Utama, M.Si. Jur. Pendidikan Fisika FPMIPA UPI
III. PROSES TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA DAN PENGHUNINYA
Judhistira Aria Utama, M.Si. Jur. Pendidikan Fisika FPMIPA UPI
Magnitudo Bintang Kala malam yang cerah datang, coba Anda keluar rumah ke halaman terbuka,dan perhatikan kerlap-kerlip bintang nun jauh di langit gelap.
Disusun oleh: Irma Susanti( ) 1P51
. . . Loading Loading PASANG SURUT SUTANTO AWANG MOHAMAD NURDIN.
Dr. Suhardja D. Wiramihardja
BINTANG DAN DINAMIKANYA
Karakteristik Umum Matahari
Judhistira Aria Utama, M.Si. Jur. Pendidikan Fisika FPMIPA UPI
Struktur dan Dinamika Galaksi Bima Sakti
FOTOMETRI OBJEK LANGIT
TEROPONG Teropong atau teleskop adalah alat optik yang digunakan untuk melihat benda-benda yang sangat jauh agar tampak lebih dekat dan lebih jelas. Ada.
Bintang Bab 2 Ide Dasar: Matahari dan bintang-bintang menggunakan reaksi fusi nuklir untuk mengubah materi menjadi energi. Bintang padam ketika bahan bakar.
PENDUGAAN SELANG (INTERVAL) NILAI TENGAH
GALAKSI dan TATA SURYA Materi kelas X. Galaksi dan Tata Surya galaksi Tata Surya KD: Mendeskripsikan tata surya dan jagad raya. Tujuan : Melalui proses.
RADIASI MATAHARI DAN ANGGARAN PANAS
PENJELASAN SINGKAT MENGENAI PEMANASAN GLOBAL
Astrofisika I Oleh Djoni N. Dawanas Prodi Astronomi
Hubble Meniadakan Teori Alternatif Energi Gelap
Cahaya sebagai Gelombang Prinsip Huygens
JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK
Bahwa Alam Semesta Sudah Tua
LEO, Sang Singa Raja Langit
Pengamatan dan analisis astrometri benda antariksa buatan
ATMOSPHERE (Atmosfir)
Pemetaan Materi Gelap & Pembentukan Gugus Galaksi
Pulsar Ganda Membuktikan Kebenaran Teori Gravitasi Einstein
Cerita di Balik Pergolakan Awan Molekul Kelahiran Bintang
Matahari Julurkan Lidah Api Terkuat
IPA TERPADU KLAS VIII BAB 13 TATA SURYA.
Ledakan Bintang Yang Mengubah Teori Supernova
Bintang Katai Putih Terpanas!
Lubang Hitam Yang Bergerak Berlawanan Arah
Ledakan Kosmik, Kandidat Obyek Terjauh di Alam Semesta
Fotometri Bintang Oleh Departemen Astronomi FMIPA – ITB 2004
Sonnensystem alias Sistem tata surya
Bagaimana Lubang Hitam Terbentuk?
Supernova, Cara Bintang Mengakhiri Hidupnya
Gravitasi Newton.
BUMI DAN TATA SURYA KELOMPOK 1 Anggi Juliansa ( )
Bintang Katai Putih Karbon Berpulsasi Berhasil Ditemukan
Kosmologi Ide Dasar : Alam semesta dimulai sejak dentuman besar milyaran tahun yang lalu dan terus mengembang sejak saat itu.
Mengungkap Rahasia Hanny’s Voorwerp
Bintang Ganda.
KECEPATAN CAHAYA KECEPATAN GELOMBANG ELEKTROMAGHNETIK
MENGENAL ALAM SEMESTA BASIC NATURAL SCIENCE.
KECEPATAN CAHAYA KECEPATAN GELOMBANG ELEKTROMAGHNETIK
Reaksi Nuklir dalam Matahari
KECEPATAN CAHAYA KECEPATAN GELOMBANG ELEKTROMAGHNETIK
ASTROFISIKA.
Keteraturan Gerak Planet dalam Tata Surya
BLACK HOLE (LUBANG HITAM)
KECEPATAN CAHAYA KECEPATAN GELOMBANG ELEKTROMAGHNETIK
Galaksi Jauh dari Alam Semesta Dini
Quasar Ganda Hasil Penggabungan Galaksi
Perilaku Materi Gelap Di Sekitar Lubang Hitam Supermasif
TATA SURYA BAHAN AJAR SD KELAS VI Susunan matahari sebagai pusat beserta 10 planet yang mengelilinginya =
Tabrakan Bintang Ganda Masif
Herschel Mengungkap Bayi Bintang di Bima Sakti ( Dan Bukan Bayi Matahari di Tata Surya) Beberapa hari terakhir ini, langitselatan mendapat beberapa pertanyaan.
Ledakan Bintang Berhasil Dilihat Secara Langsung
TATA SURYA BAHAN AJAR SD KELAS VI Susunan matahari sebagai pusat beserta 10 planet yang mengelilinginya =
A S T R O N O M I DALAM PENENTUAN BULAN HIJRIAH
Transcript presentasi:

Siswa Sekolah Ikut Meneliti Perilaku Sumber Sinar-X Misterius Apa artinya belajar? Apakah sekedar untuk berhasil lulus ujian ataukah bisa menghasilkan sesuatu? Para siswa di belahan dunia yang berbeda dari kita ternyata memilih untuk mengkontribusikan ilmunya dalam penelitian. Siswa-siswa tersebut berasal dari 5 sekolah yang berbeda, dan mereka berkolaborasi dengan astronom dari Wales dan Belanda menggunakan 8 teleskop secara simultan untuk mempelajari perilaku bintang ganda sinar X. Hasil pekerjaan mereka dipaparkan oleh Fraser Lewis dalam pertemuan Royal Astronomical Society (RAS) National Astronomy Meeting (NAM) di Llandudno, Wales tanggal 18 April Misteri Sistem Bintang Ganda Sinar X IGR J (‘00291’) adalah sistem bintang ganda sinar X yang terdiri dari pulsar (bintang netron yang berputar beberapa ratus kali per detik) dan bintang normal. Dari seluruh sistem yang sudah diamati, sistem pasangan seperti ini hanya ada 12 yang sudah diketahui. Pada bulan September 2008, mengalami peningkatan kecerlangan dengan skala faktor ribuan kali pada panjang gelombang sinar X dan sekitar 100 kali lebih cerlang jika dilihat pada cahaya tampak. Tipe letusan seperti ini tidak biasa untuk tipe sistem bintang ganda sinar X seperti ini, dan pada umumnya skala waktunya adalah beberapa bulan sampai beberapa tahun. Yang menarik, mengalami letusan selama 20 hari dan kemudian meredup pada kondisi normalnya yang redup untuk kemudian mengalami peningkatan kecerlangan dalam waktu 3 hari. Kejadian ini termasuk unik, karena para astronom belum pernah melihat perputaran siklus perubahan kecerlangan sistem yang demikian cepat. Untuk bisa memahami perilaku aneh tersebut dan untuk mengetahui kekuatan apa yang mengendalikan kejadian tersebut, dilakukan pengamatan dengan menggunakan beberapa teleskop. Pengamatan tersebut dilakukan secara simultan dengan menggunakan 8 teleskop pada panjang gelombang yang berbeda agar data yang didapat juga bisa lebih detil. Pengamatan untuk meneliti perilaku bintang ganda sinar X tersebut dipimpin oleh Dr David Russell dari University of Amsterdam menggunakan data yang dikumpulkan dari Faulkes Telescope North, Teleskop Isaac Newton dan Teleskop Keck (panjang gelombang tampak), PAIRITEL (infra merah), Westerbork Synthesis Radio Telescope (radio), Swift GRB (UV and sinar X), dan XMM-Newton dan satelit RXTE (sinar X). Dalam melakukan pengamatan tersbut, para astronom tidak sendiri. Para siswa dari 5 sekolah termasuk di antaranya Sekolah St. Brigid’s, Denbigh dan St Davids College, Cardiff juga ikut melakukan pengamatan dan mengumpulkan data dengan menggunakan Faulkes Telescope North. Perilaku Sistem Bintang Ganda Sinar X Mencari Jawaban.. Dalam sistem bintang ganda sinar-X, materi dari bintang bergerak spiral menuju ke pulsar, membentuk piringan akresi. Gesekan dan gravitasi memanaskan materi sampai temperaturnya mencapai jutaan derajat dan memancarkan sinar X. Perilaku ini mengherankan. Letusan yang terjadi diyakini terjadi akibat pengosongan piringan akresi, yang artinya selang waktu antar letusan akan mengindikasikan waktu yang dibutuhkan untuk mengisi piringan dan ukuran dari piringan itu sendiri. Akan tetapi, pada sistem kompak seperti 00291, tidaklah biasa baginya untuk bisa mengisi kembali piringannya dalam 30 hari. Tentu ada mekanisme lain yang mempengaruhi kejadian tersebut. Untuk memecahkan misteri tersebut, Lewis dan Russel beralih pada grup Naval Research Laboratory di Washington yang dipimpin oleh Dr. Jacob Hartman. Menurut Hartman dan grupnya, letusan tersebut sebenarnya merupakan satu kejadian yang diinterupsi di tengah prose oleh efek baling-baling. Idenya, ketika baling-baling itu “menyala” atau “hidup”, materi yang bergerak spiral ke dalam terlontar dari sistem dan menghentikan letusan. Dan ketika si baling-baling mati lagi, letusan pulih kembali. Namun tetap saja masih ada banyak hal yang belum dipahami. Hasil penelitian ini dipaparkan oleh Fraser Lewis sebagai bagian dari konteks yang lebih luas untuk program pemantauan optik dari 32 sistem bintang ganda sinar-X bermassa rendah dengan menggunakan Teleskop Faulkes 2 meter di Hawaii dan Australia.