II. PEMELIHARAAN SAPI DARA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Technical support provided by: Highly Pathogenic Avian Influenza Control Programme SOP Kegiatan Pencucian & Disinfeksi Di Pasar Unggas Market chain cleaning.
Advertisements

Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
BODY SCORING = BODY CONDITION SCORING = CONDITION SCORING
MANAJEMEN PEMELIHARAAN SAPI PERAH DARA DARI STADIUM PEDET DILAHIRKAN – DISAPIH – DARA -BERANAK LAJU PERTUMBUHAN.
Pemilihan dan Pemeliharaan Ternak Sapi
Ilmu Produksi Aneka Ternak
Idealkah Berat Badan Si Kecil? Kapankah si kecil dikatakan terlalu gemuk atau terlalu kurus? Minimnya pengetahuan ibu tentang berat badan, justru akan.
Flushing : Peningkatan makanan pada babi betina / dara yang dikawinkan
MANAJEMEN PEMERAHAN SAPI PERAH
PERENCANAAN PRODUKSI TERNAK DOMBA DAN KAMBING
Sarari dan Manajemen Laktasi
Senam Hamil; Langkah bijak mempersiapkan persalinan
Budaya hidup sehat = sehat kesehatan pribadi-kesehatan lingkungan
Perawatan Diri Pada Usia Lanjut Kunjungan PUSAKA 3 Oktober 2012 Dokter Muda FKUI.
TITIK KRITIS MANAJEMEN BUDIDAYA PETERNAKAN SAPI POTONG
ANALISA PEMELIHARAAN Contoh analisa usaha sapi perah dengan 5 ekor induk 1. Biaya bibit 5 ekor x Rp Rp Kandang Rp
USAHA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SAPI PERAH
CUCI TANGAN IKA NOVITA SARI S.S.T Keb..
LANGKAH DALAM MENCUCI TANGAN
PERTUMBUHAN Pertumbuhan merupakan phenomena komplek, dimulai ketika sel telur dibuahi sampai ternak mencapai ukuran dewasa. Perkembangan adalah proses.
BETERNAK DOMBA DAN KAMBING
BAYU WIANTO Kelas E No. Absen 33 NIM
Manajemen Pemeliharaan Sapi Potong
MANAJEMEN TERNAK BABI.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMPOSISI DAN PRODUKSI SUSU
MANAJEMEN TERNAK PERAH
Disampaikan Pada …………………………….2014
Produktivitas ditinjau dari aspek pertumbuhan dan perkembangan jaringan Sasaran : produksi daging atau edible portion per unit atau per ekor maksimal Tujuan.
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
PEMBIBITAN SAPI POTONG
PENYULUHAN TENTAN TATA CARA MENGETAHUI DAN MENGOBATI MASTITIS SUBKLINIS PADA SAPI PERAH DI DESA PANDESARI, KECAMATAN PUJON, KABUPATEN MALANG TIM PENYULUH.
PRINSIP SANITASI, HYGIENE DAN K3
KEBUTUHAN PERKANDANGAN
Manajemen pemeliharaan pada pedet
MANAJEMEN PEMULIAAN TERNAK
MENEJEMEN PEMELIHARAAN SAPI PERAH LAKTASI
PROSES LAKTASI DAN MENYUSUI
SUCI FITRIA III B.
SATUAN TERNAK DAN KOEFISIEN TEKNIS.
Tata Laksakna Pengawinan
Manajemen Pemeliharaan Sapi Dara
Budidaya Ternak Sapi Pedaging
DANA MANDASARI ZELIKA DEWI NIM : KELAS:E
MANAMENT PEMELIHARAAN SAPI PERAH
TITIK KENDALI KRITIS DAN ANALISIS BAHAYA
Manajemen Sapi Perah Ideal
Manajemen Pemeliharaan Sapi Perah Bunting
KEBERSIHAN PERORANGAN
PENGARUH CEKAMAN PANAS
PENGARUH CEKAMAN PANAS
PIJAT BAYI.
Teknologi pengolahan susu dan telur
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DENGAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI (MASTITIS)
POTENSI PRODUKSI dan KEMAMPUAN ADAPTASI LINGKUNGAN PADA SAPI DAN KERBAU Surotul Khikma Chindya Rista sari Devi Navalia
BUKU KIA Kesehatan Ibu dan Anak.
Oleh :.
PEMELIHARAAN TERNAK SAPI
LAKTASI.
Asuhan Bayi baru lahir normal
Perawatan bayi baru lahir
MATERI KELAS IV SEMESTER I Created by Elya Qomariah, S. Pd.
Devi Baniarti Eka Novitasari Eva Laili Rahmawati Nini Ariani
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN
KONSEP DASAR BUDIDAYA TERNAK KELINCI
ZUL DJALALI WAL IKRAM : DINA PRATIWI : KHAERUN NAS : EDI SUNUSI : RAHMATANG :
ASKEB III PROSES LAKTASI DAN MENYUSUI Lanjutan....
HIGIENE SUSU “Proses Pembentukan Susu, Komposisi Susu Sapi dan Ternak Lainnya, serta Pemerahan Susu yang Baik dan Benar “ KELOMPOK 2 MUHAMMAD DICKY ZULMI
Good Dairy Farming Practices
1 MEMAHAMI KANDANG TERNAK Kompetensi Keahlian : Agribisnis Ternak Ruminansia.
Transcript presentasi:

II. PEMELIHARAAN SAPI DARA induk dikemudian hari. berpengaruh sangat besar terhadap kemampuan memproduksi air susu pada masa dewasa Target pertambahan bobot ideal sekitar 600-700 gr/hari Target bobot kawin dan umur ideal untuk dikawinkan yang pertama yaitu sekitar bobot badan 250-300 kg yang diaper pada umur 14-18 bulan Tingkat pertumbuhan jaringan ambing sangat dipengaruhi oleh status nutrisi sapi perah dara Pertumbuhan ambingnya dapat dibedakan dalam 3 fase : 1.Sapi FH dari lahir sampai umur 3 bulan atau mencapai bobot 90 kg, ambing tumbuh pada tingkat yang hampir sama dengan tingkat pertumbuhan tubuh pada umumnya. 2.Antara umur 3 sampai 9-10 bulan atau bobot badan 90-220 kg 3. pertumbuhan ambing terlihat alometrik :3 kali lipat dari pada pertumbuhan tubuh. Pertumbuhan yang cepat ini mulai sebelum sapi mencapai puber yaitu pada sapi FH pada umur 10-12 bulan dengan bobot sekitar 275kg.

PBB antara 600-700 gr/ hari pada umur 3 bulan sampai 9-10 bulan terbaik untuk perkembangan ambing. umur beranak pertama sekitar 24 bulan

GAMBARAN KONDISI SAPI PERAH DARA

HUBUNGAN UMUR DENGAN BOBOT BADAN SAPI PERAH DARA

III.PEMELIHARAAN INDUK Beberapa pekerjaan rutin pada sapi perah induk yang sudah laktasi adalah: pemeliharaan kuku, pembersihan badan, pemerahan, pengawasan kesehatan dan pemberian pakan. Pemeliharaan Kuku Sapi yang dikandangkan secara terus-menerus gerakannya terbatas, apalagi ditunjang dengan lantai kandang yang terlalu basah/ lembab maka akan berakibat jari kuku bagian bawah (sole and heel) menjadi lunak. Sapi yang dipelihara di padang rumput akan memiliki bentuk dan kualitas kuku yang lebih baik

Kerugian akibat kuku yang sakit diantaranya menurunnya produksi atau kualitas susu bahkan terhentinya produksi susu, fertilitas menurun, berat badan merosot dan bahkan harus diafkir. sebaiknya dilakukan pemotongan kuku dengan rutin dan teratur setiap enam bulan sekali. Peralatan yang bisa digunakan: pahat kayu, palu dari kayu, pahat ukuran 4 inchi, sepasang pisau kuku, kikir, sikat dan batu asah .

Pengaruh Bentuk Kuku Terhadap Posisi Berdiri Sapi

Bentuk Kuku yang Baik dan Jelek

2.Pemeliharaan Badan Sapi Pemeliharaan badan yaitu menjaga kebersihan badan sapi dengan memandikan secara rutin, menjaga bulu dan kulit agar tetap halus dengan cara menggosok dan mengerok memperlancar evaporasi, terlebih di daerah tropis. Dengan semakin lancarnya evaporasi, pembuangan panas badan dan akan memperlancar peredaran darah yang berperan mensuplai bahan-bahan penyusun susu.

Pemerahan Secara Manual (Hand Milking) Syarat Pemerah : suatu rangsangan untuk menimbulkan terjadinya serangkaian proses untuk sintesis dan sekresi air susu secara normal dan keluar dari ambing. Pemerahan Secara Manual (Hand Milking) Syarat Pemerah : sehat dan kuat. Tidak menderita penyakit menular (TBC, Kudis, dan lain-lain). Memiliki rasa sayang pada sapi. Memiliki sifat menjaga kebersihan baik diri dan lingkungan. Jujur dan disiplin dalam melaksanakan pemerahan Cakap dan terampil dalam melakukan pemerahan.

Fase persiapan secara urut terdiri dari: Kegiatan Pemerahan : a. Fase Persiapan Fase persiapan secara urut terdiri dari: Pembersihan lingkungan kandang: Pengeluaran kotoran, rumput yang tercecer dan pembersihan lantai. Mempersiapkan peralatan seperti: ember pemerah, penampung susu, bangku pemerah, kursi pemerah (JW:dingklik).,tempolong berisi vaselin atau minyak goring untuk pelican, kain lap pembersih. Mempersiapkan sapi yang diperah. Setelah pemerah mempersiapkan semua peralatan tersebut dan membawanya mendekati sapi yang akan diperah menurut kebiasaan dari sebelah kiri atau sebelah kanan. Pengikatan ekor. Ekor sebaiknya diikat pada kaki belakang di atas tumit untuk menghindarkan dari kotoran yang dikibas-kibaskan. Pembersian ambing dan putting. Dengan kain lap yang lunak dan air hangat dan putting dicuci dan dilap lagi sampai kering. Pemeriksaan susu dari masing-masing putting. Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui barangkali ada radang ambing dari tiap kwartir. Massage pada ambing. Apabila susu belum terlihat turun (ambing nampak tidak begitu penuh) maka sebaiknya dilakukan massage terlebih dahulu.

Fase Pemerahan : Teknik Pemerahan : 1.Pemerahan dengan Seluruh Tangan (whole hand milking) : cara pemerahan manual yang terbaik. Caranya: tangan memegang putting sedemikian tingginya, sehingga jari kelingking menekan dari jari-jari lainnya berturut-turut dari atas ke bawah. Pemegangan yang betul ujung putting sebelah bawah muncul sedikit keluar pegangan jari kelingking. Dengan pijatan tiga jari berturut-turut pada waktu pangkal putting ditutup erat oleh ibu jari dan telunjuk itu, maka susu di dalam puting akan tertekan keluar melaui spincter

cara Pemerahan Secara a) Whole Hand Milking. b)Ibu Jari diantara Keempat Jari

II.Pemerahan Dengan Mesin Pemerah (Machine Milking) 3.Fase Penyelesaian Setelah pemerahan selesai, pemerahan diulangi lagi sampai susu dalam ambing benar-benar bersih. Caranya: mula-mula ambing di massage lagi dengan dua tangan, perempatan ambing kanan kiri diraba dan dipijat-pijat dari pangkal ambing ke bawah. II.Pemerahan Dengan Mesin Pemerah (Machine Milking) 1.lebih efisien tenaga. waktu singkat. Sedangkan dengan tenaga manusia paling banyak sekali memerah hanya mampu sampai lima ekor. 2.produksi susu lebih banyak. Hal ini mengingat bahwa produksi susu dipacu oleh hormon prolaktin yang mana waktu aktifnya dalam darah sangat singkat, paling lama hanya 7 menit. 3.terhindar dari penularan penyakit mastitis. Bentuk/ konstruksi mesin pemerah susu ada tiga macam yaitu model : a)Bucket b)Milking Pipaline dan c) Recorder Machine.

mesin pemerah susu dan bagian-bagianya

Pengaturan Masa Laktasi dan Masa Kering Sapi Perah masa kering seekor induk sapi perah sekitar dua bulan Tujuan masa kering selain untuk: 1 mempertahankan produksi susu pada periode berikutnya, untuk perbaikan sel-sel sekretoris menyusun ambing. 2.Memberikan persiapan pada induk saat kelahiran agar memiliki stamina yang cukup 3.Mmenjaga pertumbuhan foetus

Teknik Pengeringan : 1.Melakukan Pemerahan Berselang Yaitu hanya melakukan pemerahan sekali sehari pada hari-hari diawal pengeringan sampai produksi susu tinggal sekitar dua liter/hari. Selanjutnya pemerahan dihentikan. 2.Pengeringan Secara Tiba-tiba Cara ini baik dilakukan pada induk sapi sehat (tidak terserang mastitis). Adapun teknisnya adalah induk sapi langsung dihentikan pemerahannya sesuai dengan jadwal yang telah diprogram. Tetapi tiga hari sebelum pemerahan dihentikan, sapi tidak diberi pakan penguat dan pakan hijauan yang diberikan juga dikurangi sampai sepertiga dari jatah biasanya.