Studi Pemisahan Maltosa dan Pati dengan menggunakan Membran Campuran CA-PMMA Oleh: Gaos Mulyawan (105 05 050) Dosen Pembimbing: Dr. Suryo Gandasasmita.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KARBOHIDRAT.
Advertisements

FOTOSINTESIS MATERI VIDEO LATIHAN SOAL.
KARBOHIDRAT.
Ervin Dwi Marsha ( ) Pembimbing : Dr. Suryo Gandasasmita
Metode Titrimetri / Volumetri
MAKROMOLEKUL Kompetensi Dasar :
KARBOHIDRAT.
Untung Triadhi Dr. Suryo Gandasasmita 27/05/2010Seminar Sarjana Juli 2009/2010.
Seminar Tugas Akhir Pemisahan Pati dan Maltosa Menggunakan Membran Komposit Selulosa Asetat-Kitosan Samsiar Pembimbing: Dr. Suryo Gandasasmita.
Yayuk Surmai Lestari Pembimbing :Dr. I Made Arcana
Makanan rendah kalori menjadi alternatif utama makanan sehat karena kalori yang berlebihan memicu berbagai penyakit Sirup pati dan maltosa merupakan bahan.
Guiliano Fernando Pembimbing Prof. Dr. Buchari
PENGASAPAN METODE PENGASAPAN TRADISIONAL
Oleh : Adia Putra Wirman Pembimbing : Dr. Sadijah Achmad, DEA
Pemisahan Pati dan Maltosa menggunakan membran poli(metilmetakrilat) – Silica Fume Irma Jelita ( ) Dosen Pembimbing : Dr. Suryo Gandasasmita.
TUGAS DASAR-DASAR PEMISAHAN ANALITIK
Kelompok 5 Desta Saputri ( ) Diah Nur’aini ( ) Dita Apriani ( )
Dosen Pembimbing: Dr. Suryo Gandasasmita Susilo Japip ( )
Dedy Firmansyah Dr. Suryo Gandasasmita
KARAKTERISTIK GULA.
Oleh : Astried Sunaryani Pembimbing : Dr Indra Noviandri
Disusun Oleh Henny Firdaus( ) Dosen Pembimbing Dr. I Made Arcana
“OPTIMASI PROSES PRODUKSI DAN KARAKTERISASI MALTODEKSTRINDERAJAT POLIMERISASI MODERAT (DP 3-9) DARI PATI GANDUM” Disusun oleh : Kelompok : 5 Aprilia Dian.
Septantrina Puspitasari
Oleh: Cynthia Ayu Rahmawati ( ) Pembimbing:
Penentuan Kadar Protein Menggunakan Spektrofotometri
Pati dan Gula Fadlianto Botutihe.
PENGENALAN SPEKTROFOTOMETER
COLORIMETRI SPECTROFOTOMETER UV-VIS
KULIAH MPP Dra Ita Ulfin,MSi
Klasifikasi Karbohidrat
KARBOHIDRAT PENGANTAR KLASIFIKASI ASUPAN KARBOHIDRAT
DASAR TEORI dan Petunjuk praktek Kuliah lapang I (2014) VCO dan Nektar buah Astuti Setyowati.
Spektrofotometer.
Seminar Hasil Penelitian
PROSES OPTIMASI SUHU DAN KONSENTRASI SODIUM BISULFAT BERBASIS (NA)HSO4 PADA PEMBUATAN SODIUM LIKNOSULFAT BERBAHAN TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT Oleh.
PROSES OPTIMASI SUHU DAN KONSENTRASI SODIUM BISULFAT BERBASIS (NA)HSO4 PADA PEMBUATAN SODIUM LIKNOSULFAT BERBAHAN TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT Anggota Kelompok.
Rumus umum [CH2O] n Contoh : C6H12O6
Kimia Analit Ke-7 KROMATOGRAFI Oleh Prof. Dr. Ir
TEKNIK PENGECORAN LOGAM KELAS XII/ SEMESTER 5 DAN 6 KOMPETENSI DASAR 1
Kimia Dasar 1 Pendahuluan, Materi, Teori atom dan Struktur atom
TEKNIK PENGECORAN LOGAM KELAS XII/ SEMESTER 5 DAN 6 KOMPETENSI DASAR 1
1. Klasifikasi Karbohidrat
ANALISIS INSTRUMEN SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS,IR
INSTRUMEN KIMIA FARMASI
SPEKTROFOTOMETER UV-VIS KELOMPOK 6
PENGERTIAN BIOKIMIA & LOGIKA MOLEKUL MAKHLUK HIDUP
Pemeriksaan karbohidrat
Spektrofotometer UV-VIS
Kimia Dasar 1 Pendahuluan, Materi, Teori atom dan Struktur atom
BIOMOLEKUL.
Dasar-Dasar Spektroskopi Teori Ikatan
KIMIA INDUTRI “ INDUSTRI PLASTIK” Dosen Pembimbing : Drs. Mahdian,M.Pd
Z.V.P. Murthy , Mrigash Kumar Shah
LAPORAN PRAKTIKUM ADSORPSI ISOTHERMAL DARI LARUTAN
Kimia Dasar 1 Pendahuluan, Materi, Teori atom dan Struktur atom
SEMINAR KIMIA PENGUJI I: Agung Nugroho Catur Saputro, S.Pd, M.Sc PENGUJI II: Drs.H.Haryono, M.Pd PEMANFAATAN ZEOLIT ALAM TERMODIFIKASI SURFAKTAN HDTMA-Br.
KARBOHIDRAT.
ENZYME AMYLASE
BIOMOLEKUL.
SITI HARYANTI IRMA FISIKA ENERGI. Sel Surya Campuran Logam Organik Komposait.
KARBOHIDRAT XII MIPA 3 SMA NEGERI 2 LUMAJANG. A N G G O T A K E L O M P O K.
“OPTIMASI PROSES PRODUKSI DAN KARAKTERISASI MALTODEKSTRINDERAJAT POLIMERISASI MODERAT (DP 3-9) DARI PATI GANDUM” Disusun oleh : Kelompok : 5 Aprilia Dian.
BIOMOLEKUL.
WORKSHOP DAN SEMINAR NASIONAL JABATAN FUNGSIONAL
Analisis Anion PRODI DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK.
PROSES OPTIMASI SUHU DAN KONSENTRASI SODIUM BISULFAT BERBASIS (NA)HSO4 PADA PEMBUATAN SODIUM LIKNOSULFAT BERBAHAN TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT Oleh.
Fisikokimia 1. Dosen Dr. rer, nat Sophi Damayanti Fauzan Zein S.Si, M.Si.
RORI THERESIA KA S.Si., M.Si KARBOHIDRAT. RUMUS : (CH 2 O) n ALDOSA (ALDEHIDA) DAN KETOSA (KETON)  SIFAT : TIDAK BERWARNA KRISTAL PADAT LARUT DALAM AIR.
Transcript presentasi:

Studi Pemisahan Maltosa dan Pati dengan menggunakan Membran Campuran CA-PMMA Oleh: Gaos Mulyawan (105 05 050) Dosen Pembimbing: Dr. Suryo Gandasasmita

1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan 1.3 Ruang Lingkup Penelitian

1.1 Latar Belakang (1)

1.1 Latar Belakang (2)

1.2 Tujuan (1) Membuat membran poliblen PMMA-CA dengan menentukan komposisi yang menunjukkan kinerja optimal pada pemisahan pati dan maltosa. Menentukan fluks (permeabilitas) membran terhadap air, pati dan maltosa. Menentukan rejeksi (permselektivitas) membran terhadap pati dan maltosa.

1.3 Ruang Lingkup Penelitian (1) Ruang lingkup hanya dibatasi pada: Pembuatan membran dengan komposisi optimal Uji permeabilitas Uji permselektivitas

2. Tinjauan Pustaka 2.1 Membran 2.2 Pati 2.3 Maltosa Karakterisasi : 2.4 Permeabilitas 2.5 Permselekstivitas 2.6 Sudut Kontak 2.7 SEM 2.8 IR

2.1 Membran (1) Membran adalah sebuah penghalang selektif antara dua fasa. Membran polyblend merupakan membran yang terbentuk oleh dua polimer atau lebih. misal : PMMA dan CA

2.1 Membran (2) PMMA Poli(metilmetakrilat) Sifat: jernih dan amorf Dapat dicampur dengan material lain, baik organik maupun anorganik.

2.1 Membran (3) CA Sellulosa asetat Sifat : termoplastik, transparan, dan mengkilap. Dapat dicampur dengan bahan organik dan anorganik

2.2 Pati Pati adalah polimer yang seluruhnya terdiri dari unit D-glukosa (polimer glukosa). Tersusun dari molekul D-glukopiranosa berikatan α(14) dalam struktur rantai lurus (spiral) Bereaksi dengan I2 menghasilkan kompleks berwarna biru

2.3 Maltosa Maltosa adalah suatu disakarida yang terbentuk dari dua molekul glukosa (dimer glukosa). Mempunyai ikatan yang sama yaitu antara atom karbon 1 dan 4. Maltosa merupakan salah satu gula pereduksi sehingga akan bereaksi dengan pereaksi DNS menghasilkan warna oranye.

Pati dan Maltosa Ukuran pati > ukuran maltosa Pati Maltosa

2.4 Permeabilitas Permeabilitas merupakan suatu angka yang menunjukkan besarnya jumlah suatu zat tertentu untuk dapat melewati lapisan penghalang yang selektif dlam waktu tertentu. Besarnya permeabilitas dinyatakan sebagai fluks, dan secara matematis adalah sebagai berikut

2.5 Permselektivitas Permselektivitas yaitu angka yang menunjukkan kemampuan suatu zat tertentu melewati membran berdasarkan bentuk dan ukuran zat tersebut. Besarnya permselektivitas dapat ditunjukkan dengan nilai rejeksi sebagai berikut : Cp = konsentrasi permeat Cu = konsentrasi umpan

2.6 Sudut Kontak Sudut kontak (θ) merupakan ukuran kebasahan suatu permukaan ideal. Semakin besar sudut kontak suatu permukaan semakin hidrofob/ nonpolar permukaan tersebut

2.7 IR IR (Infra Red) merupakan metode spektrofotometri yang didasarkan pada penyerapan cahaya pada panjang gelombang inframerah. Dengan IR dapat dianalisis gugus fungsi dan ikatan kimia yang terbentuk.

2.8 SEM SEM merupakan metode mikroskop menggunakan elektron yang berinteraksi dengan atom-atom pada sampel dan menghasilkan informasi topografi permukaan sampel dan komposisinya. SEM mengidentifikasi permukaan membran, adanya pori atau tidak.

3. ISI 3.1 Metoda Penelitian 3.2 Hasil dan Pembahasan

3.1 Metoda Penelitian Botol plastik - Botol semprot Kaca cetak - Kuvet Alat : Botol plastik - Botol semprot Kaca cetak - Kuvet Magnetic bar - Spatula Selotip - Tissue Hot plate - Pompa Neraca analitis - Pengaduk magnet SEM Jeol JSM 6360 LA Set alat uji permeabilitas dan permselektivitas membran Spektrofotometri UV/Vis Spectronic 20 Genesys

3.1 Metoda Penelitian Bahan : Air demineralisasi (ADM) Sellulosa asetat(CA) Larutan natrium azida Padatan asam dinitrosalisilat(DNS) Padatan I2 Padatan KI Sigma Aldrich Padatan maltosa Padatan soluble starch (pati) Pelarut dimetil asetamida(DMAc) Pelarut dimetil formamida(DMF) Poli(metilmetakrilat) (PMMA)

Tahapan Prosedur Penelitian

3.2 Hasil dan Pembahasan (1) Komposisi membran yang optimal = PMMA 35% + DMF 65% dan CA 15% + DMAc 85%, perbandingan 1:1. Dikoagulasikan dalam air bebas mineral (ADM) 80C (cooling / C) Melewati proses annealing dalam ADM suhu 800C (A)

3.2 Hasil dan Pembahasan (2) Permeabilitas fluks air (L/jam.m2) sampel (L/jam.m2) membran AC 158,18 93,9 membran C 860,58 435,35

3.2 Hasil dan Pembahasan (3) Permselektivitas Membran rejeksi maltosa (%) rejeksi pati (%) Dengan Annealing 1,57 42,61 Tanpa Annealing 0,38 12,28

3.2 Hasil dan Pembahasan (4) Sudut kontak (θ) Dengan proses cooling (C) θ C = 500 Dengan proses cooling + annealing (AC) θ AC = 610 Sudut kontak lebih besar maka lebih hidrofobik dan meningkatkan sifat rejeksi membran

3.2 Hasil dan Pembahasan (5) SEM permukaan atas perbesaran 2000x a. Dengan annealing b. Tanpa annealing

3.2 Hasil dan Pembahasan (6) SEM penampang melintang perbesaran 400x a. Dengan annealing b. Tanpa annealing

3.2 Hasil dan Pembahasan (7) SEM permukaan bawah perbesaran 2000x a. Dengan annealing b. Tanpa annealing

3.2 Hasil dan Pembahasan (8) IR

3. Penutup 3.1 Kesimpulan 3.2 Saran

3.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan yaitu: Komposisi optimal didapat yaitu PMMA 35% + DMF 65% dan CA 15% + DMAc 85%, perbandingan 1:1. serta dengan melewati tahapan annealing. Permeabilitas fluks air = 158,18 L/jam.m2 fluks sampel gula = 93,9 L/jam.m2 Permselektivitas %rejeksi Maltosa = 1,57 % %rejeksi pati = 42,61 %

3.2 Saran Masih perlu dilakukan penentuan komposisi untuk optimasi antara fluks dan rejeksi membran. Membran perlu dikompositkan untuk dapat meningkatkan rejeksi membran.

TERIMA KASIH