Satryo Soemantri Brodjonegoro Pemikiran Pengembangan IPTEKS ke Depan dan Antisipasinya Dalam Pendidikan IPTEKS Indonesia.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
STRATEGI POKOK Kebijakan Fiskal Kebijakan Perbankan/Keuangan
Advertisements

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA MEI 2011
STRATEGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA DALAM PENGEMBANGAN BUDAYA ILMIAH
Strategi pemerataan prinsip keadilan sosial di Indonesia
Sekolah Pascasarjana Prof. Dr. Dasim Budimansyah, M.Si.
Satryo Soemantri Brodjonegoro Direktur Jendral Pendidikan Tinggi
IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)
MAPEL : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
HIBAH PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Disampaikan pada 17 Maret 2011 DPPM UII FAJRIYANTO.
STRATEGI OPERASI STIE PUTRA BANGSA.
Oleh: Prof. Ir. Urip Santoso, S.IKom., M.Sc., Ph.D
SAP 3 EVALUASI PROYEK DESAIN STUDI KELAYAKAN DAN MEMPEROLEH GAGASAN
PENGABDIAN kepada MASYARAKAT
Pemberdayaan di Indonesia
Retno Endah Andayani, S. Pd
Globalisasi Dalam Era Globalisasi, bisnis dan ekonomi ikut terpengaruh. Batasan antar negara menjadi semakin kabur pada saat teknologi komunikasi semakin.
PENGERTIAN WIRAUSAHA DAN KEWIRAUSAHAAN
Balai Informasi Masyarakat 1 BALAI INFORMASI MASYARAKAT (BIM) Disajikan untuk Presentasi Progress Project BIM 13 Agustus 2001 MASYARAKAT TELEMATIKA INDONESIA.
utk membangun bangsa Oleh Nonot Harsono - EEPIS
BAB IX DASAR-DASAR PEMBENTUKAN INKUBATOR BISNIS
Peranan Usaha Mikro, Usaha Kecil Dan Menengah (UMKM)
MANFAAT INVESTASI DAN KENDALA DALAM INVESTASI
BAB 3 PENILAIAN EKSTERNAL
DUKUNGAN DPR DALAM PEMBENTUKAN LEMBAGA PEMBIAYAAN INDUSTRI
Skala dan Kelompok Perusahaan
PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
DAMPAK PEMBANGUNAN PARIWISATA
SAMBUTAN SEKRETARIS DAERAH KOTA SURAKARTA
Pembangunan Ekonomi Daerah
PEREKONOMIAN INDONESIA
IMPLEMENTASI DAN PENGAWASAN STRATEGIK
PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS UNGGAS
PEMBANGUNAN PEREKONOMIAN DIY
LESSON 10.
Globalisasi Tiga Faktor Utama Dalam Globalisasi
PERDAGANGAN DAN HUBUNGAN EKONOMI INTERNASIONAL DALAM ERA GLOBALISASI
Implementasi Pemahaman Globalisasi Ekonomi dalam Pembangunan Wilayah: STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING DI ERA MASYARAT EKONOMI ASEAN (MEA) Oleh : Dr. Kurniyati.
Otonomi Daerah Pengantar
ASPEK LINGKUNGAN.
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGEMBANGAN KOPERASI DAN UMKM
PEMILU DAN KELEMBAGAAN EKONOMI
Gerakan Kemandirian Nasional
Supply chain management Manajemen Rantai Pasokan
Teknologi dan Pembangunan
TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL : KEUNGGULAN KOMPETITIF
PEREKONOMIAN TERBUKA PERDAGANGAN INTERNASIONAL PEMBAYARAN
STRATEGI OPERASI UNTUK BARANG DAN JASA
BALAI INFORMASI MASYARAKAT (BIM)
KETAHANAN EKONOMI DAYA SAING DAERAH DAN PASAR BEBAS
Sosialisasi IPTEK bagi Kewirausahaan
International Trade Condition Kondisi Perdagangan International
Konsep Kewirausahaan.
Industri pangan berbasis hasil UNGGAS
PEMBANGUNAN PETERNAKAN
INFLASI Disusun Oleh : Devi Yulianingsih (A )
BAB 13 Evolusi Strategi Perusahaan
Pusat Kebijakan dan Pembiayaan Manajemen Asuransi Kesehatan
PELUANG PROFESI AHLI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
Kebijakan Pengadaan Barang & Jasa Pemerintah
Direktorat Kelautan dan Perikanan
PEMBANGUNAN PETERNAKAN
RIP UNAIR
Manajemen dan Bisnis Organisasi Bisnis.
Hibah Pengabdian kepada Masyarakat
Pengertian dan Pentingnya Strategi Meet #1. Apa itu Strategi?
The Gateway to entire Business
Kelompok 1 : Bisnis dan Lingkungan Pengetahuan Bisnis.
Globalisasi Ekonomi dan Demokrasi Ekonomi
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Inovasi Teknologi Tepat Guna untuk Pembangunan Ekonomi Pedesaan Menuju Desa Mandiri Era Industri 4.0 Dr.Ir. Joko Siswanto, MPA. IPU. KK Manajemen Industri.
Transcript presentasi:

Satryo Soemantri Brodjonegoro Pemikiran Pengembangan IPTEKS ke Depan dan Antisipasinya Dalam Pendidikan IPTEKS Indonesia.

Prinsip dasar pengembangan ipteks Mempunyai nilai tambah; Berbasis potensi lokal; Mampu memberdayakan masyarakat; Meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara riil; Mampu meminimalkan disparitas antar wilayah; Mampu meminimalkan kesenjangan ekonomi di masyarakat.

Arah pengembangan ipteks Tidak mengulangi apa yang sudah dicapai oleh negara lain; Tidak mencoba untuk mempelajari dan mengimplementasikan ipteks yang sudah ‘out of date’; Sedapat mungkin melakukan ‘lompatan jauh ke depan’ agar daya saing Indonesia diperhitungkan di dunia; Sedapat mungkin menghasilkan ‘competitive advantage’ tidak sekedar ‘comparative advantage’; Idealnya kita mengarah kepada ‘knowledge based’ ipteks (brainware) dan kita diuntungkan oleh natural resources yang kaya sehingga kita menjadi pemain unggulan dunia (kombinasi antara brainware dengan natural resources).

Strategi pengembangan ipteks Yang paling utama adalah adanya manusia unggulan yang mampu menghasilkan daya saing; Penyiapan manusia melalui pendidikan (dengan berbagai metoda), untuk menciptakan manusia unggulan; Spirit untuk mandiri dan bersaing harus dibudayakan di manusia Indonesia agar kedaulatan NKRI utuh; Pendidikan di Indonesia harus direformasi sehingga mampu memberdayakan manusia Indonesia; Insentif untuk berkompetisi perlu diberikan kepada masyarakat termasuk industri sehingga budaya industri (industrious culture) terbentuk.

Peran U-I-G Kemajuan ipteks di negara maju dipacu oleh kokohnya U-I-G partnership/collaboration; Pemerintah (G) harus memberikan insentif bagi kampus (U) dan industri (I) untuk mengadakan kolaborasi yang efektif; Kepakaran ada di kampus sedangkan pengembangan ada di industri, tanpa peran pemerintah maka U dan I akan berjalan sendiri sendiri; Pemerintah harus mau mengubah dirinya tidak lagi sebagai penguasa dan pengatur akan tetapi sebagai pemberdaya/fasilitator/mediator agar U dan I dapat berkolaborasi efektif mencapai kemajuan ipteks.

Prasyarat kemajuan ipteks Indonesia harus punya industri dasar yang kuat sehingga tidak tergantung kepada negara lain; Pendidikan sains terutama matematik (terkait dengan daya nalar) harus dilakukan sejak pendidikan dasar, tentu dengan memperhatikan metoda yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak; Industri harus diberi insentif untuk melakukan R&D supaya ada nilai tambahnya (biaya R&D harus diawali oleh pemerintah atau mereka diberi keringanan/pembebasan pajak); Lembaga riset dan kampus harus diberi insentif untuk mengembangkan ipteks (dengan dana dan otonomi pengelolaan); Pemerintah menangani kegiatan ipteks yang cost-center sedangkan pihak swasta menangani kegiatan ipteks yang profit-center, tidak perlu ada kompetisi pemerintah dengan swasta, tapi justru harus saling mengisi.

Bidang yang perlu dikembangkan Sebenarnya kita punya kekayaan yang luar biasa yaitu kebhinekaan, kita bisa mengembangkan berbagai macam bidang unggulan apalagi Indonesia sangat luas; Tiap daerah punya potensi dan peluang yang sama baiknya, biarkan mereka mengembangkan dirinya untuk mencapai kemandirian pangan dan energi serta produktif melakukan ekspor barang jadi (kalau bisa impor dihentikan); Tiap daerah punya potensi nilai tambah yang sama tingginya oleh karena itu berikanlah mereka kesempatan meraih itu dengan bantuan pemerintah melalui pendidikan yang menciptakan manusia unggulan; Di Indonesia tidak harus seragam kebijakannya akan tetapi justru harus unik untuk tiap daerah sehingga tiap daerah mampu mencapai kemajuan maksimum sesuai kemampuannya.