BAB X Pe e ca M D 1 2 Ac r S a 1 2 PERENCANAAN PENAMPANG BALOK PRATEGANG KOMPOSIT Dalam suatu konstruksi komposit, beton prategang pracetak (baik dengan sistem pratarik maupun pasca tarik) digunakan bersama-sama dengan beton yang dicor di tempat. Beton pracetak dan beton yang dicor di tempat bekerja bersama-sama dan membentuk penampang komposit, seperti terllihat pada Gambar X.1. Umumnya untuk beton yang dicor di tempat, dapat digunakan beton dengan kekuatan f’c yang lebih rendah dari beton pracetak. Gambar X.1 Penampang Balok Prategang Komposit Di dalam pelaksanakan dikenal 2 metoda : 1. Konstruksi dengan perancah / penyangga Tegangan normal akibat berat pelat beton dan beban hidup dihitung berdasarkan penampang komposit. Sebelum pelat beton mengeras : Pe e ca M D Pe e cb M D Serat atas : f a Serat bawah : f b 1 2 Ac r S a Ac r S b X-1 http://www.mercubuana.ac.id 1 2
Keterangan Gambar X.2. a. Balok komposit b. Distribusi tegangan beton untuk balok tanpa perancah c. Distribusi tegangan beton untuk balok dengan perancah d. Tegangan akibat beban hidup (LL) untuk kasus tanpa perancah atau Tegangan akibat LL dan SDL untuk kasus dengan perancah e. Tegangan akibat beban layan untuk semua pembebanan yang ada Sedangkan, untuk perhitungan transfer gaya horisontal pada penampang komposit dapat dilakukan berdasarkan pada SNI 03-2847-2002 Pasal 19, dimana pada struktur komposit, transfer gaya geser horizontal secara penuh harus dapat dijamin pada bidang kontak antara elemen-elemen yang dihubungkan (dalam hal ini antara girder prategang dan pelat beton di bidang kontaknya), seperti terlihat pada Gambar X.3. Gambar X.3. Transfer Gaya Horizontal pada Penampang Komposit Perencanaan penampang terhadap geser horizontal harus didasarkan pada kondisi : Vu Vnh dimana : Vu adalah gaya geser terfaktor pada penampang yang ditinjau Vnh adalah kuat geser horizontal nominal sebagaimana yang ditentukan pada SNI 03-2847-2002 Pasal 19.5 seperti yang terlihat pada tabel X.1 X-3 http://www.mercubuana.ac.id
bw + L/12 (diplih yang terkecil) L/4 (diplih yang terkecil) Note : Sumber Slab on one side Slab on two side ACI bw + 6hf (bw + S)/2 = be bw + 16hf S bw + L/12 (diplih yang terkecil) L/4 (diplih yang terkecil) Contoh soal X.1. X-5 http://www.mercubuana.ac.id