BAB X Pe e ca M D 1 2  Ac r  S a 1 2 

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
12 DISTRIBUSI TEGANGAN DALAM TANAH 1. Pengertian Dasar
Advertisements

Tiang Tiang listrik adalah salah satu komponen utama dari konstruksi distribusi saluran udara yang menyangga hantaran listrik beserta perlengkapannya dan.
Nur Ahmad Husin. Pengantar Tujuan Pembelajaran Menyampaikan beberapa hal berkaitan dengan prinsip perencanaan yang diatur didalam SNI. Memberikan pemahaman.
Baut Mutu Tinggi (HTB).
Perencanaan Struktur Baja
Struktur Baja II Jembatan Komposit
Cara Perencanaan Langsung (Direct Design Method)
SISTEM PEMBERIAN PRATEGANG
STRUKTUR BETON PRATEGANG DAN PRACETAK
PRECAST CONCRETE sampai unit jadi. DEFINISI :
MODUL 11 γ (6) γ (6) = 5 γ (5) = 5 ! γ (6) 2.!.γ (2,5) γ (6) = Jawab :
Pertemuan Ke-2 Perencanaan Batang Tarik
Materi • Distribusi Gaya • Metode Markus • Sistim Pelat Satu Arah
Penulangan Pelat Nur Ahmad Husin.
SNI Apabila penjepitan tidak sempurna dari struktur atas gedung pada struktur bawah diperhitungkan, maka struktur atas gedung tersebut harus.
SNI struktur gedung. A Pasal ini dimaksudkan untuk mencegah benturan antara 2 gedung yang berdekatan. Dari pengalaman dengan berbagai peristiwa.
Tegangan – Regangan dan Kekuatan Struktur
SNI Bila diinginkan, dari diagram atau kurva gaya geser tingkat nominal akibat pengaruh Gempa Rencana sepanjang tinggi struktur gedung yang.
II. ANALISIS DAN DISAIN SISTEM PELAT LANTAI
PERENCANAAN STRUKTUR ATAS
ASSESMENT COURSE EARTQUAKE ENGINEERING
TINJAUAN BANGUNAN TINGGI DALAM PERATURAN BANGUNAN GEDUNG INDONESIA
Pertemuan Ke-11 Perencanaan Dimensi Batang
Bab – V SAMBUNGAN.
PERENCANAAN ELEMEN KOMBINASI
Koefisien Geser Friksi
KONSTRUKSI BANGUNAN KARAKTER BANGUNAN.
PENULANGAN GESER TEKNIK SIPIL UNSOED 2010 Pertemuan X 1.
KONSTRUKSI TANGGA Oleh : Ignatius Haryanto.
PENDAHULUAN Struktur Beton SI-3112.
Gaya Geser Pada Penampang Beton Prategang Pertemuan 12
Matakuliah : S Perancangan Struktur Beton Lanjut
Matakuliah : S0094/Teori dan Pelaksanaan Struktur Baja
Analisis Kehilangan Gaya Prategang Kehilangan Sesaat Pertemuan 08
Pertemuan 21 Tegangan Geser, Lentur dan Normal
Pertemuan #3 Material Beton Prategang
SISTEM PEMBERIAN PRATEGANG BY : RETNO ANGGRAINI, ST. MT.
KONSTRUKSI BAJA I NIRWANA PUSPASARI,MT..
LENTUR PADA BALOK PERSEGI (Tulangan Tunggal)
Matakuliah : R0132/Teknologi Bahan Tahun : 2006
Lentur Pada Balok Persegi
PERTEMUAN 2 PLAT DAN RANGKA BETON.
TORSI MURNI Pertemuan 19-20
KONSTRUKSI BAJA I NIRWANA PUSPASARI,MT..
Kapasitas Maksimum Kolom Pendek
MELAKSANAKAN PEKERJAAN PEMBESIAN
. Lebar efektif b bf b.
Pengantar Nur Ahmad Husin.
MEMBUAT GAMBAR PELAKSANAAN KONSTRUKSI
STRUKTUR BETON BERTULANG 1
Metode Elastis Nur Ahmad Husin.
Metode Kekuatan Batas/Ultimit
STRUKTUR KAYU PENDAHULUAN.
Matakuliah : R0132 – Teknologi Bahan Tahun : 2006
Pertemuan 17 Tegangan Lentur dengan Gaya Normal yang bekerja Sentris
Desain Penampang Beton Bertulang
STRUKTUR BETON DI DALAM GESER DAN TORSI PERTEMUAN 08
Pertemuan 12 Konstruksi komposit
Pertemuan 16 Tegangan pada Balok (Tegangan Lentur Murni)
Pertemuan 20 Tegangan Geser
Kapasitas Maksimum Kolom Pendek
Diagram Interaksi P – M Kolom
Universitas Brawi kaka. PENAMPANG BETON BERTULANGAN RANGKAP.
Pelat Pelat dipakai : untuk mendapatkan permukaan datar.
Prategang Pada Struktur Statis Tak Tentu Pertemuan 13
Tiang Tiang listrik adalah salah satu komponen utama dari konstruksi distribusi saluran udara yang menyangga hantaran listrik beserta perlengkapannya dan.
II. ANALISIS DAN DISAIN SISTEM PELAT LANTAI
PLAT DAN RANGKA BETON.
JEMBATAN BETON BERTULANG DI SUSUN OLEH : DANIEL SITOMPUL DEDEN SUDJADNIKA UNIVERSITAS LANGLANGBUANA BANDUNG 2012.
Dapat Menghitung Penulangan Geser Pada Balok IKHSAN PANGALITAN SIREGAR, ST. MT.
Transcript presentasi:

BAB X Pe e ca M D 1 2  Ac r  S a 1 2  PERENCANAAN PENAMPANG BALOK PRATEGANG KOMPOSIT Dalam suatu konstruksi komposit, beton prategang pracetak (baik dengan sistem pratarik maupun pasca tarik) digunakan bersama-sama dengan beton yang dicor di tempat. Beton pracetak dan beton yang dicor di tempat bekerja bersama-sama dan membentuk penampang komposit, seperti terllihat pada Gambar X.1. Umumnya untuk beton yang dicor di tempat, dapat digunakan beton dengan kekuatan f’c yang lebih rendah dari beton pracetak. Gambar X.1 Penampang Balok Prategang Komposit Di dalam pelaksanakan dikenal 2 metoda : 1. Konstruksi dengan perancah / penyangga Tegangan normal akibat berat pelat beton dan beban hidup dihitung berdasarkan penampang komposit. Sebelum pelat beton mengeras : Pe e ca M D Pe e cb M D Serat atas : f a Serat bawah : f b 1 2  Ac r  S a Ac r  S b X-1 http://www.mercubuana.ac.id 1 2 

Keterangan Gambar X.2. a. Balok komposit b. Distribusi tegangan beton untuk balok tanpa perancah c. Distribusi tegangan beton untuk balok dengan perancah d. Tegangan akibat beban hidup (LL) untuk kasus tanpa perancah atau Tegangan akibat LL dan SDL untuk kasus dengan perancah e. Tegangan akibat beban layan untuk semua pembebanan yang ada Sedangkan, untuk perhitungan transfer gaya horisontal pada penampang komposit dapat dilakukan berdasarkan pada SNI 03-2847-2002 Pasal 19, dimana pada struktur komposit, transfer gaya geser horizontal secara penuh harus dapat dijamin pada bidang kontak antara elemen-elemen yang dihubungkan (dalam hal ini antara girder prategang dan pelat beton di bidang kontaknya), seperti terlihat pada Gambar X.3. Gambar X.3. Transfer Gaya Horizontal pada Penampang Komposit Perencanaan penampang terhadap geser horizontal harus didasarkan pada kondisi : Vu Vnh dimana : Vu adalah gaya geser terfaktor pada penampang yang ditinjau Vnh adalah kuat geser horizontal nominal sebagaimana yang ditentukan pada SNI 03-2847-2002 Pasal 19.5 seperti yang terlihat pada tabel X.1 X-3 http://www.mercubuana.ac.id

bw + L/12 (diplih yang terkecil) L/4 (diplih yang terkecil) Note : Sumber Slab on one side Slab on two side ACI bw + 6hf (bw + S)/2 = be bw + 16hf S bw + L/12 (diplih yang terkecil) L/4 (diplih yang terkecil) Contoh soal X.1. X-5 http://www.mercubuana.ac.id