Pelatihan Coaching Skill Angk. I

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TINGKATAN KEMAMPUAN Revisi oleh ANDERSON dkk, 2001
Advertisements

dari Teaching ke Learning
FORMAT BORANG YANG DIGUNAKAN UNTUK LATIHAN BAGI PESERTA DALAM TOT KBK DIKTI 2006.
Rambu-Rambu Pengisian FORMAT KURIKULUM Berbasis Kompetensi
PAU-PPAI-UT Model-model PEMBELAJARAN PAU-PPAI-UT.
Metode Pembelajaran (Konvensional)
Perubahan Paradigma dalam Pembelajaran
Apa yang dimaksud dengan pembelajaran diperguruan tinggi?
FORMAT BORANG YANG DIGUNAKAN UNTUK LATIHAN BAGI PESERTA DALAM TOT KBK DIKTI 2006.
KEMAMPUAN YANG DIPEROLEH MAHASISWA
KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
PEMBELAJARAN KBK.
FORMAT PENYUSUNAN KERANGKA KURIKULUM PERGURUAN TINGGI.
PENGEMBANGAN RPS DAN SAP
Tim Kerja KBK dan UP Direktorat Akademik DIKTI 2006.
FORMAT RENCANA PEMBELAJARAN Prodi Ilmu Komunikasi Fisip Unhas
KBK.
SEMINAR SAP DAN GBPP PHP-PTS INSTITUT MANAJEMEN KOPERASI INDONESIA
Pelatihan Coaching Skill Angk. I
“Mewujudkan Universitas Kutai Kartanegara Yang Unggul dalam Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian pada Masyarakat untuk Menghasilkan Lulusan yang Bertaqwa.
KEMAMPUAN YANG DIPEROLEH MAHASISWA
copyright dit.akademik.ditjen.dikti
PMB-2006 REGULER SORE FTUH MANAJEMEN DIRI DALAM BELAJAR
Proses Pembelajaran berorientasi Pengembangan Soft Skills
URAIAN RINGKAS CIRI BEBERAPA CARA BELAJAR YANG DILAKUKAN MAHASISWA
PAU-PPAI-UT 1 PEMBELAJARAN. PAU-PPAI-UT 2 Prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar Pedoman bagi pengajar.
( STUDENT CENTERED LEARNING )
copyright: dit.akademik.ditjen dikti
( STUDENT CENTERED LEARNING )
TOR EFLEKSI R.
Rencana Pembelajaran Semester (RPS)
Racangan/program PEMBELAJARAN
Racangan/program PEMBELAJARAN
by Rahmad Salahuddin, M.Pd.I
STUDENT CENTERED LEARNING (SCL)
MATERI 4 MODEL - MODEL PEMBELAJARAN SCL.
FORMAT PENYUSUNAN KERANGKA KURIKULUM PERGURUAN TINGGI
Taksonomi Tujuan Instruksional
PEMBELAJARAN INOVATIF
( STUDENT CENTERED LEARNING )
EMPAT PILAR PENDIDIKAN
STUDENT CENTERED LEARNING
MATERI 1 URAIAN SINGKAT KBK DAN PEMBELAJARAN SCL.
copyright: dit.akademik.ditjen dikti
KBK KBK MATERI 1 LATAR BELAKANG PERUBAHAN KEARAH KBK.
copyright: dit.akademik.ditjen dikti
( STUDENT CENTERED LEARNING )
KBK KBK.
copyright dit.akademik.ditjen.dikti
Model Pembelajaran Inovasi
SEMINAR MANAJEMEN PEMASARAN
Pembuatan LKS Kontekstual
MATERI 4 MODEL - MODEL PEMBELAJARAN SCL.
copyright: dit.akademik.ditjen dikti
PEMBELAJARAN INOVATIF
Model problem based learning
MATERI 4 MODEL - MODEL PEMBELAJARAN SCL.
Apa yang dimaksud dengan pembelajaran diperguruan tinggi?
PADA PELATIHAN PENDAMPINGAN KURIKULUM 2013 SMK
MATERI 4 MODEL - MODEL PEMBELAJARAN SCL.
MODEL PEMBELAJARAN MASA KINI
EMPAT PILAR PENDIDIKAN
MODEL - MODEL PEMBELAJARAN SCL.
Kemampuan PS (Scientific vision) Need Assessment (Market signal)
REVITALISASI GBPP/SAP
Disampaikan : Setia Wirawan
PEMBELAJARAN INOVATIF
Apa yang dimaksud dengan pembelajaran diperguruan tinggi?
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN STUDENT CENTERED LEARNING (SCL)
PAU-PPAI-UT 1 PEMBELAJARAN INOVATIF. PAU-PPAI-UT 2 Tujuan Instruksional Umum Menjelaskan model-model pembelajaran inovatif Tujuan Instruksional Khusus.
Transcript presentasi:

Pelatihan Coaching Skill Angk. I Merancang Rencana Pembelajaran Machmud SYAM

PENGERTIAN KURIKULUM SK MENDIKNAS NO 232/U/2000. KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI : Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi.

DOKUMEN ( CURRICULUM PLAN ) KEGIATAN NYATA ( ACTUAL CURRICULUM ) KURIKULUM DOKUMEN ( CURRICULUM PLAN ) KEGIATAN NYATA ( ACTUAL CURRICULUM ) SERANGKAIAN MATA KULIAH SILABUS PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN ( GBPP - SAP ) PROSES EVALUASI ( ASSESSMENT ) PENCIPTAAN PROSES PEMBELAJARAN SUASANA PEMBELAJARAN

Masyarakat yang berkarya Ekstraksi parameter Model Pembelajaran Kurikulum Masyarakat yang berkarya Proses Pembelajaran Menjadi

lembaga pendidikan tertentu Sistem Pembelajaran OUTPUT PROSES INPUT lulusan lembaga pendidikan tertentu mahasiswa kurikulum dosen sarana/prasarana materi/bahan pembelajaran bimbingan praktikum belajar mandiri belajar kelompok

Content-based approach Orientasi Kurikulum Lama Structure of subject matter Content-based approach Content transmission

Competency-based approach Orientasi Kurikulum Baru (KBK) Active learning Integration Students/ professional needs Competency-based approach Contextual

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PROSES DAN HASIL BELAJAR RENCANA PEMBELAJARAN PERENCANAAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN (PLAN) (DO) (ACT) KURIKULUM PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN Dosen PROSES DAN HASIL BELAJAR Action Research RENC.PEMB. sumber belajar Mhs CARA DAN MODEL PEMBELAJARAN SCL EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN (CHECK)

Perubahan Paradigma dalam Pembelajaran KURIKULUM Sebagai DOKUMEN

Proses Perancangan Pembelajaran (Content Based Approach) Identifikasi kebutuhan pembelajaran dan penulisan Tujuan MK (TIU) Melakukan Analisis Instruksional Mengidentifi-kasi perilaku awal & karakteristik awal mahasiswa Menulis Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Menulis Tes Acuan Patokan Menyusun Strategi Pembelajaran Mengembang-kan Bahan Pembelajaran Mende-sain GBPP /SAP & melaksanakan evaluasi formatif Sistem Pembelajaran

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Tujuan Instruksional Khusus Mata Kuliah : Kode/Bobot : Deskripsi Singkat : Tujuan Instruksional Umum : No. Tujuan Instruksional Khusus Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Estimasi Waktu Sumber Kepustakaan 1 2 3 4 5 6 . . . n TIK1=A+PLK1+C+D TIK2=A+PLK2+C+D . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . TIKn=A+PLKn+C+D

Contoh Formulir Satuan Acara Pengajaran (SAP) Mata Kuliah : Kode Mata Kuliah : SKS : Waktu Pertemuan : jam/menit Pertemuan ke : Tujuan 1. TIU : 2. TIK : Pokok Bahasan : C. Sub Pokok Bahasan: Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pengajaran Pendahuluan Penyajian Penutup E. Evaluasi : D. Referensi :

Rencana Tes Objektif NO. POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN JENJANG KEMAMPUAN DAN TINGKAT KESUKARAN JUMLAH BUTIR SOAL % C1 C2 C3 C4, 5, 6 M U D A H S E N G K R JUMLAH BUTIR SOAL PROSENTASE 100

Rencana Tes Uraian NO. POKOK BAHASAN & SUB POKOK BAHASAN JUMLAH SOAL PROSES BERPIKIR MAKSIMAL JUMLAH BUTIR SOAL % C2 C3 C4 C5 C6 JUMLAH BUTIR SOAL PROSENTASE 100

Proses Perancangan Pembelajaran (Competency Based Approach) Identifikasi kebutuhan pembelajaran dan menulis Kompetensi MK Melakukan Need Assesment Mengidentifi-kasi kompetensi awal yang telah dimiliki mahasiswa Menulis Sasaran dan skenario Pembelajaran Menyiapkan Instumen penilaian Memilih Bentuk Pembelajaran Menyusun Rencana Pembelajaran Melaksa- nakan PBM, Memoni- tor dan menilai prestasi Sistem Pembelajaran

CONTOH (versi 1) (lembar1 ) FORMAT RENCANA PEMBELAJARAN MATA KULIAH : ……………………………………………………… SEMESTER : ………………………………… sks : …………… KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN DICAPAI OLEH PESERTA …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………

JENIS KEGIATAN PEMBELAJARAN CONTOH (VERSI 1)(lembar 2) FORMAT RENCANA PEMBELAJARAN MINGGU KE JENIS KEGIATAN PEMBELAJARAN TOPIK BAHASAN BENTUK TUGAS BOBOT NILAI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

KATAGORI PROSES KOGNITIF CONTOH (VERSI 1)(lembar 3) FORMAT RENCANA PEMBELAJARAN NO POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN KATAGORI PROSES KOGNITIF 1 2 3 4 5 6 Tingkat kedalaman proses kognitif (revisi katagori Bloom, Anderson,et.al;2001) : 1. Remember 2. Understand 3. Apply 4. Analyze 5. Evaluate 6. Create

BENTUK TUGAS (versi 1) (lembar 4) MATA KULIAH : …………………………………………………………. SEMESTER : ………………………………… sks : ………………. TUJUAN TUGAS : ............................................................................ URAIAN TUGAS : a. Obyek garapan : ……………………………………………………… b. Yang harus dikerjakan dan batasan-batasan : …………………… c. Metodologi/ cara pengerjaan, acuan yang digunakan : ................ d. Kriteria luaran tugas yang dihasilkan/ dikerjakan : ………………. KRITERIA PENILAIAN : a. ……………………….. b. ………………………. c. ………………………..

CONTOH (versi 2) (lembar 1) FORMAT RENCANA PEMBELAJARAN MATA KULIAH : ……………………………………………………… SEMESTER : ………………………………… sks : …………… Sararan KOMPETENSI Profil Lulusan yang akan DICAPAI OLEH PESERTA melalui MK ini : …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………

CONTOH (VERSI 2) (lembar 2) FORMAT RENCANA PEMBELAJARAN (1) MINGGU KE (2) MATERI PEMBELA JARAN (3) BENTUK PEMBELA JARAN (4) KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN (KOMPETENSI) (5) KRITERIA PENILAIAN (INDIKATOR) (6) BOBOT NILAI (%)

BENTUK TUGAS (versi 2) (lembar 3) MATA KULIAH : …………………………………………………………. SEMESTER : ………………………………… sks : ………………. TUJUAN TUGAS : ............................................................................ URAIAN TUGAS : a. Obyek garapan : ……………………………………………………… b. Yang harus dikerjakan dan batasan-batasan : …………………… c. Metodologi/ cara pengerjaan, acuan yang digunakan : ................ d. Kriteria luaran tugas yang dihasilkan/ dikerjakan : ………………. KRITERIA PENILAIAN : a. ……………………….. b. ………………………. c. ………………………..

CARA MENGISI RENCANA PEMBELAJARAN (Versi 2) ) NOMOR KOLOM Menunjukan kapan suatu kegiatan dilaksanakan, yakni mulai minggu ke 1 sampai ke 16 (satu semester ). Bisa diisi pokok bahasan, atau sub pokok bahasan ,atau topik bahasan. Bentuk pembelajaran bisa berupa : kuliah, diskusi, presentasi tugas, seminar, simulasi, responsi, praktikum, latihan, kuliah lapangan, praktek bengkel, survai lapangan ,bermain peran, dlsb. Rumusan kompetensi diusahakan berupa rumusan kemampuan akhir dibidang kognitif, psikomotorik, dan afektif .( lengkap dan utuh )* Kriteria penilaian berisi : indikator yang akan dapat menunjukan pencapaian kompetensi yang dicanangkan, atau unsur kemampuan yang dinilai (bisa kualitatif – ketepatan analisis, kerapian sajian, bisa juga yang kuantitatif – banyaknya kutipan acuan / unsur yang dibahas) Bobot nilai disesuaikan dengan waktu yang digunakan untuk membahas atau mengejakan tugas, atau tingkat pentingnya bahasan, atau kompetensi yang utama/ pendukung/ lainnya.

CONTOH RENCANA PEMBELAJARAN Versi 2 MINGGU KE MATERI PEMBELA JARAN BENTUK PEMBELA JARAN KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN (KOMPETENSI) KRITERIA PENILAIAN BOBOT NILAI 1 - 4 KULIAH 5 - 6 PRESENTASI 20% 7 - 10 SEMINAR 30% 10 - 14 14 - 16 DISKUSI KELOMPOK UJIAN

Kompetensi Akhir Sesi Pembelajaran Indikator Penilaian Bobot Nilai (%) Minggu ke : Materi Pembelajaran Bentuk Pembelajaran Kompetensi Akhir Sesi Pembelajaran Indikator Penilaian Bobot Nilai (%) 1 Informasi Kontrak dan Rencana Pembelajaran. Kuliah + Diskusi Membentuk kelompok kerja dan memilih ketua secara demokratis   2 Klasifikasi dan Aplikasi Persamaan Diferensial Kuliah + Tugas Kajian Pustaka Menemukan paling sedikit 3 contoh aplikasi pada paling sedikit 3 bidang keilmuan Ketepatan pemakaian konsep dgn contoh; kejelasan uraian; kemutakhiran bahan pustaka. 10 3 s.d 6 Model-Model Analitik Penyelesaian Persamaan Diferensial Biasa Kuliah + Kerja Kelompok + Presentasi Menyusun Poster yg memuat langkah-langkah penyelesaian PDB dari satu Model Analitik yg ditugaskan Ketuntasan Gagasan pada Poster dari model yang dipilih; Kretivitas; Kerja sama Tim pada presentasi. 25 7 s.d 10 Model-Model Numerik Penyelesaian Persamaan Diferensial Biasa Kuliah + Kerja Individu + Tutorial Menyusun PORTFOLIO tentang karakteristik Model-Numerik dan menyelesaikan Problem Set pada Buku Kerja Kelengkapan isi, kejelasan konsep dan penguasaan Model-Model Numerik; Kemampuan menyelesaikan Problem Set; Kedisiplinan 30 15 s.d 16 Uji Kompetensi & Remedial Studi Kasus + Presentasi Menyusun Draf Langkah-Langkah pemecahan Kasus yang akan digunakan disertai alasan. Kejelasan langkah pemecahan kasus; kejelasan alasan; ketepatan langkah dan alasan; ketelitian; kemampuan analogi. 35*

CONTOH (versi 3) (lembar 1) FORMAT RENCANA PEMBELAJARAN MATA KULIAH : ……………………………………………………… SEMESTER : ………………………………… sks : …………… Sararan KOMPETENSI Profil Lulusan yang akan DICAPAI OLEH PESERTA melalui MK ini : …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………

CONTOH (VERSI 3) (lembar 2) FORMAT RENCANA PEMBELAJARAN 1 2 3 4 5 6 7 WAKTU MINGGU ENTRY SKILL TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN ISI BENTUK KEGIATAN PEMBELAJARAN KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN (KOMPETENSI) KRITERIA PENILAIAN BOBOT NILAI (%)  

BENTUK TUGAS (versi 3) (lembar 3) MATA KULIAH : …………………………………………………………. SEMESTER : ………………………………… sks : ………………. TUJUAN TUGAS : ............................................................................ URAIAN TUGAS : a. Obyek garapan : ……………………………………………………… b. Yang harus dikerjakan dan batasan-batasan : …………………… c. Metodologi/ cara pengerjaan, acuan yang digunakan : ................ d. Kriteria luaran tugas yang dihasilkan/ dikerjakan : ………………. KRITERIA PENILAIAN : a. ……………………….. b. ………………………. c. ………………………..

CARA MENGISI RENCANA PEMBELAJARAN (Versi 3) ) NOMOR KOLOM Menunjukkan kapan suatu kegiatan dilaksanakan, yakni mulai minggu ke 1 sampai ke 16 (satu semester ). Menunjukkan Entry Skill yang diperlukan untuk melaksanakan PBM Tujuan Kegiatan : Berisi informasi kompetensi yang disasarkan, semacam TIK pada desain lama. Bentuk pembelajaran bisa berupa : kuliah, diskusi, presentasi tugas, seminar, simulasi, responsi, praktikum, latihan, kuliah lapangan, praktek bengkel, survai lapangan ,bermain peran, dlsb. Rumusan kompetensi diusahakan berupa rumusan kemampuan akhir dibidang kognitif, psikomotorik, dan afektif .( lengkap dan utuh ) Kriteria penilaian berisi : indikator yang akan dapat menunjukan pencapaian kompetensi yang dicanangkan, atau unsur kemampuan yang dinilai (bisa kualitatif – ketepatan analisis, kerapian sajian, bisa juga yang kuantitatif – banyaknya kutipan acuan / unsur yang dibahas) Bobot nilai disesuaikan dengan waktu yang digunakan untuk membahas atau mengejakan tugas, atau tingkat pentingnya bahasan, atau kompetensi yang utama/ pendukung/ lainnya. Berisi standar kompetensi profesional yang disyaratkan oleh Lembaga profesi (miasa : IDI, PII, dll) apabila disyaratkan.

CONTOH RENCANA PEMBELAJARAN Mata kuliah : PERANCANGAN ARSITEKTUR II Semester : IV ( 4 sks ) JURUSAN ARSITEKTUR FTSP ITS. CONTOH RENCANA PEMBELAJARAN WAKTU MINGGU ENTRYSKILL TUJUAN KEGIATAN ISI-BENTUK KEGIATAN KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN KRITERIA PENILAIAN BOBOT NILAI 1 MINGGU Sudah mengikuti SPA I ,minimal nilai D Mhs.mendapat gambaran lengkap tentang program SPA II Pembagian Pedoman SPA II, penjelasan,dan tayangan hasil semester lalu. Pemberian tugas Pemahaman yang baik terhadap tujuan,bobot dan bentuk tugas, penilaian dan sasaran setiap tugas. 2 MINGGU Teknik gambar arsitektural, warna,bayangan,tektur,dan rendering. Melatih kepekaan daya apresiasi,dan kemampuan komunikasi visual -arsitektural. Menggambar ulang obyek yang dianggap indah dalam bentuk gambar yang komunikatif arsitektural. Kemampuan gambar arsitektural yang komunikatif dan apresiasif. Tingkat komunikatif gambar ( teknik gambar,ekspresivitas gambar). 10% Teori Estetika visual. Memberi pengalaman estetis unsur ruang dan bentuk bangunan, dan menumbuhkan kreativitas. Membuat ide ruang dan bentuk bangunan tanpa fungsi, yang dianggap indah. Kemampuan menuangkan kreativitas ide bentuk bangunan yang estetis. Tingkat estetis dan kreativitas. Berlajut ke tampilan berikutnya

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN (lanjutan) WAKTU MINGGU ENTRY SKILL TUJUAN KEGIATAN ISI-BENTUK KEGIATAN KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN KRITERIA PENILAIAN BOBOT NILAI 3 MINGGU Teori komposisi / teori menata ruang dan bentuk Melatih kepekaan komposisi ruang dan bentuk,dan menumbuhkan kreativitas Membuat komposisi 4 ruang dalam 2 lantai, tanpa fungsi dan membuat ide bentuk bangunan Kepekaan mengintergrasikan ruang dan bentuk secara kreatif. Integritas ruang dan bentuk, dan kreativitas. 15% Asas mengorganisasi ruang. Melatih logika penataan ruang yang fungsional dan berkarakter. Membuat rancangan rumah peristirahatan 5 ruang,2 lantai, digambar secara arsitektural. Kemampuan mengintergrasikan berbagai ruang fungsional dengan bentuk dan penataan yang jelas. Kejelasan penataan dan intergritas ruang- bentuk- fungsi. 8 MINGGU Kegiatan merancang dan sistim struktur bangunan 2 lantai (kayu- beton) Melatih kemampuan menggubah ruang yang fungsional, yang utuh dengan bentuknya yang berkarakter,dan estetis. Membuat rancangan rumah dengan penghuni khusus,2 lantai, digambar secara arsitektural. Kreativitas dalam menata ruang dan bentuk yang terintegrasi dengan struktur yang benar, kemampuan menkomunikasikan secara visual- arsitektural (gambar denah, tampak, potongan, perspektif, dan maket) Tingkat fungsional ruang Tingkat estetis bentuk. Tingkat integritas ruang dan bentuk. Tingkat komunikatif gambar dan maket. 50% 1 hari UJIAN . Perkembangan kemampuan.

BENTUK RANC. PEMBLJR PARADIGMA LAMA PARADIGMA BARU GBPP SAP ASESMEN/ Dibuat untuk kepentingan /berorientasi pada apa yang harus dikerjakan dosen untuk mencapai kompetensi MK (TIU), dan umumnya disusun berdasarkan logika keilmuan. Dibuat berorientasi pada kegiatan apa saja yang akan dilakukan mahasiswa dalam satu semester, agar mencapai kompetensi yang diharapkan. SAP Satuan Acara Pekuliahan (SAP), lebih banyak berisi deskripsi kegiatan dosen untuk mencapai TIK tertentu. Sebaiknya diganti TUGAS, apa yang dikerjakan dan akan dihasilkan oleh mahasiswa. ASESMEN/ PENILAIAN Lebih banyak dalam bentuk tes/ ujian tulis (hasil). Umumnya tidak ada Remedial Lebih banyak pada unjuk kerja Mahasiswa, dan penilaian/ pengamatan pada proses dan hasil. Ada Remedial. ?

Evaluasi Hasil Belajar Perubahan Paradigma dalam Pembelajaran Dokumen Rencana Evaluasi Hasil Belajar

PENGUKURAN DAN PENILAIAN BELAJAR ( content based approach ) KULIAH PENILAIAN MAHASISWA BELAJAR LULUS TES / UJIAN HASIL BELAJAR TIDAKLULUS

PENGUKURAN DAN PENILAIAN BELAJAR (competency based approach ) KULIAH DAN TUTORIAL KOMPETEN MAHASISWA BELAJAR ? TUGAS PRESENTASI SEMINAR MEMBUAT MODEL

URAIAN RINGKAS CIRI BEBERAPA CARA BELAJAR YANG DILAKUKAN MAHASISWA No CARA BELAJAR YANG DILAKUKAN MAHASISWA YANG DILAKUKAN DOSEN 1 Small Group Discussion membentuk kelompok (5-10) memilih bahan diskusi mepresentasikan paper dan mendiskusikan di kelas Membuat rancangan bahan diskusi dan aturan diskusi. Menjadi moderator dan sekaligus mengulas pada setiap akhir sesion diskusi mahasiswa. 2 Simulasi mempelajari dan menjalankan suatu peran yang ditugaskan kepadanya. atau mempraktekan/mencoba berbagai model (komputer) yang telah disiapkan. Merancang situasi/kegiatan yang mirip dengan yang sesungguhnya, bisa berupa bermain peran, model komputer, atau berbagai latihan simulasi. Membahas kinerja mahasiswa. 3 Discovery Learning mencari, mengupulkan, dan menyusun informasi yang ada untuk mendeskripsikan suatu pengetahuan. Menyediakan data, atau petunjuk (metode) untuk menelusuri suatu pengetahuan yang harus dipelajari oleh mahasiswa. Memeriksa dan memberi ulasan terhadap hasil belajar mandiri mahasiswa.

URAIAN RINGKAS CIRI BEBERAPA CARA BELAJAR YANG DILAKUKAN MAHASISWA No CARA BELAJAR YANG DILAKUKAN MAHASISWA YANG DILAKUKAN DOSEN 4 Self-Directed Learning merencanakan kegiatan belajar, melaksanakan, dan menilai pengalaman belajarnya sendiri. Sebagai fasilitator. 5 Cooperative Learning Membahas dan menyimpulkan masalah/ tugas yang diberikan dosen secara berkelompok. Merancang dan dimonitor proses belajar dan hasil belajar kelompok mahasiswa. Menyiapkan suatu masalah/ kasus atau bentuk tugas untuk diselesaikan oleh mahasiswa secara berkelompok. 6 Collaborative Learning Bekerja sama dengan anggota kelompoknya dalam mengerjakan tugas Membuat rancangan proses dan bentuk penilaian berdasarkan konsensus kelompoknya sendiri. Merancang tugas yang bersifat open ended. Sebagai fasilitator dan motivator.

YANG DILAKUKAN MAHASISWA No CARA BELAJAR YANG DILAKUKAN MAHASISWA YANG DILAKUKAN DOSEN 7 Contextual Instruction Membahas konsep (teori) kaitannya dengan situasi nyata Melakukan studi lapang/ terjun di dunia nyata untuk mempelajari kesesuaian teori. Menjelaskan bahan kajian yang bersifat teori dan mengkaitkannya dengan situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari, atau kerja profesional, atau manajerial, atau entrepreneurial. Menyusun tugas untuk studi mahasiswa terjun ke lapangan 8 Project Based Learning Mengerjakan tugas (berupa proyek) yang telah dirancang secara sistematis. Menunjukan kinerja dan mempertanggung jawabkan hasil kerjanya di forum. Merancang suatu tugas (proyek) yang sistematik agar mahasiswa belajar pengetahuan dan ketrampilan melalui proses pencarian/ penggalian (inquiry), yang terstruktur dan kompleks. Merumuskan dan melakukan proses pembimbingan dan asesmen. 9 Problem Based Learning Belajar dengan menggali/ mencari informasi (inquiry) serta memanfaatkan informasi tersebut untuk memecahkan masalah faktual/ yang dirancang oleh dosen . Merancang tugas untuk mencapai kompetensi tertentu Membuat petunjuk(metode) untuk mahasiswa dalam mencari pemecahan masalah yang dipilih oleh mahasiswa sendiri atau yang ditetapkan.

10 Model Pembelajaran Pilihan Pencapaian konsep 2. Latihan penelitian 3. Sinektiks 4. Pertemuan kelas 5. Investigasi kelompok 6. Penelitian Jurisprudensial 7. Latihan Laboratoris 8. Penelitian sosial Kontrol diri 10. Simulasi

MODEL LANGKAH POKOK 1. PENCAPAIAN KONSEP Penyajian data Pengetesan ketercapaian konsep Analisis strategi berpikir Penyajian data 2. LATIHAN PENELITIAN Menghadap-kan masalah Mencari & mengkaji data Eksperimenta-si & mengkaji data Penarikan kesimpulan dan rekomendasi

MODEL LANGKAH POKOK 3. SINEKTIKS 4. PERTEMUAN KELAS Deskripsi kondisi saat ini Proses analogi langsung Proses analogi personal Analisis konflik Analogi langsung lanjut Kajian tugas 4. PERTEMUAN KELAS Menciptakan suasana yang baik Menyajikan masalah Membuat keputusan nilai personal Menetapkan tindak lanjut Mengidentifikasi pilihan tindakan Memberi komentar

MODEL LANGKAH POKOK 5. INVESTIGASI KELOMPOK Situasi per-masalahan Eksplorasi Perumusan tugas belajar Kegiatan belajar Analisis kemajuan Pengulangan 6. PENELITIAN JURISPRUDENSIAL Orientasi kasus Identifikasi masalah Penetapan posisi Contoh dan argumentasi Penyajian posisi Pengetesan asumsi

Perumusan generalisasi MODEL LANGKAH POKOK 7. LATIHAN LABORATORIS Rasa tergantung Dorongan mandiri Pemecahan masalah Rasa terlibat Rasa peduli Validasi 8. PENELITIAN SOSIAL Orientasi Perumusan hipotesis Penjelasan istilah Eksplorasi Pembuktian Perumusan generalisasi

MODEL LANGKAH POKOK 9. KONTROL DIRI 10. SIMULASI Perkenalan prinsip perilaku Pembangunan landasan berpijak Program kontrol diri Perbaikan program kontrol diri 10. SIMULASI Orientasi Latihan peran Proses simulasi Pemantapan

MENGAPA ADA PERUBAHAN KONSEP KURIKULUM

LATAR BELAKANG PERUBAHAN KEBIJAKAN Persaingan Perubahan Orientasi Lembaga Pendidikan Perubahan Persyaratan kerja MASALAH INTERNAL PERG.TINGGI DI INDONESIA Penataan Lembaga Penataan Arah dan Tujuan pendidikan Penataan Program Studi. MASALAH EKSTERNAL (TATANAN GLOBAL) KURIKULUM NASIONAL 1994 ( no. 056/ U/ 1994 ) KURIKULUM INTI & INSTITUSIONAL ( no. 232/ U/ 2000.) Tahun 1994 yang digarap adalah ilmunya, sementara sekarang yang digarap adalah orangnya. KONTEKS ILMU/ IPTEKS MKU MKDK MKK KONTEKS KEBUDAYAAN FENOMENA ANTHROPOS FENOMENA TEKNE FENOMENA OIKOS FENOMENA ETNOS DISARIKAN DARI :: DIKTI, Dokumen Penjelasan, 2000 perubahan Kep. Men. DIK BUD No. 056/U/1994,, 2000

fenomena anthrophos dicakup dalam pengembangan manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, berkepribadian mantap, dan mandiri serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. fenomena tekne dicakup dalam penguasaan ilmu dan ketrampilan untuk mencapai derajat keahlian berkarya. fenomena oikos dicakup dalam kemampuan untuk memahami kaidah kehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya. fenomena etnos, dicakup dalam pembentukan sikap dan perilaku yang diperlukan seseorang dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan keahlian yang dikuasai. Inilah yang akhirnya diturunkan menjadi 5 elemen kurikulum

PERUBAHAN KOMPETENSI LULUSAN KONDISI GLOBAL : PERSAINGAN PERSYARATAN KERJA PERUBAHAN ORIENTASI PERUBAHAN KOMPETENSI LULUSAN PERUBAHAN KURIKULUM PERUBAHAN PERUBAHAN PARADIGMA PENGETAHUAN, BELAJAR DAN MENGAJAR PERUBAHAN PEMBELAJARAN

APA KONSEKWENSI DARI PERUBAHAN KONSEP KURIKULUM ?

POKOK MASALAH ADALAH ADANYA PERUBAHAN : MENGUSIK KETENTRAMAN SAAT INI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI KURIKULUM BERBASIS ISI MENGUSIK KETENTRAMAN SAAT INI

ATAU KITA MEMANG TIDAK MAU BERUBAH ( KEMAPANAN >< PERUBAHAN ) TERUSIK KARENA “MUNGKIN “ : KURIKULUM YANG BERJALAN SAAT INI DIANGGAP SUDAH BAIK, APA PERLU DIUBAH. KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI ITU SENDIRI BELUM JELAS TAPI DIRASA AKAN MENGIKAT. ATAU KITA MEMANG TIDAK MAU BERUBAH ( KEMAPANAN >< PERUBAHAN )

SUDAH UENNAAK ……….. UNTUK APA BERUBAH ? BIKIN SUSAH AJA ! MUDAH-MUDAHAN YANG SEPERTI INI TIDAK ADA

KOMPETENSI APA KEBUTUHAN MASA DEPAN ?

ARAH KURIKULUM MASA DEPAN Abad 21 Perubahan ekstensif dan cepat Ketidakpastian yang tinggi Masyarakat yang sangat dinamis Bertanya mengenai kemungkinan masa depan apa yang akan terjadi dan masa depan apa yang diinginkan untuk terjadi

KETERAMPILAN DI MASA DEPAN m Mengandalkan otak m Mampu mencari, memilah, dan mengolah informasi untuk mencapai tujuan tertentu m Mampu menggunakan komputer m Keterampilan yang berhubungan dengan moral, sosial, dan spiritual m Memiliki kecerdasan emosi

KETERAMPILAN DI MASA DEPAN m Mampu berkomunikasi efektif baik lisan maupun tulisan, berpikir jernih m Keterampilan interpersonal dan intrapersonal m Memahami pentingnya lingkungan sehat bagi kehidupan manusia m Memahami dinamika individu & masyarakat m Memiliki kompetensi pribadi yang tepat untuk bidang yang diminati dan ditekuni

1 TINJAUAN PERUBAHAN DARI SISI STRUKTUR KURIKULUM

Basic Engineering (E.P) STRUKTUR KURIKULUM MODEL SERI MODEL PARALEL Humanistic,social science , profesional practice & ethic Humanistic,social science , profesional practice & ethic Engineering Disp Specialization Engineering Design Basic Engineering (E.P) Mathematic & Basic Science Mathematic & Basic Science Basic Engineering (E.P) Engineering Design Engineering Disp. Specialization Pada sisi kanan: yang diintegrasikan adalah model/strategi pembelajarannya. Struktur pembelajarannya mungkin dapat masih berdasarkan seri, namun pendesain harus sadar bahwa di dalam mengembangkan model dan strategi pembelajarannya adalah dengan model paralel. Contoh FT sipil UGM: dalam kelompok ilmu dibuat 1 tugas yang terdiri dari beberapa mata kuliah di dalam satu kelompok ilmu. Dikembangkan model matriks antara kompetensi, mata kuliah dan semester BERDASAR LOGIKA KEILMUAN BERDASAR STRATEGI PEMBELAJARAN

DASARNYA LOGIKA / PETA KEILMUAN C3 P C2 D ? C1 Di dalam organisasi ini dasarnya adalah logika keilmuan, sehingga mata kuliah dasar akan keluar di bawah, yang diatas akan didasari oleh mata kuliah dibawahnya MK A MK B ORGANISASI MATERI

MATERI KEILMUAN DALAM KURIKULUM KONSEP KURIKULUM DARI EEDP TAHUN 2000 BIDANG ENGINEERING (BERBASIS SUBSTANSI) NO MATERI KEILMUAN DALAM KURIKULUM % 1. MATHEMATIC 12,5 % 2. BASIC SCIENCE 3. ENGINEERING PRINCIPLE & INFORMATION TECHNOLOGY 15 % 4. ENGINEERING DESIGN & PROJECT 20 % 5. PROFESSIONAL ENGINEERING & PRACTICE 10 % 6. ENGINEERING DISCIPLINE SPECIALIZATION 7. GENERAL STUDIES Engineering education development Project. Ini adalah satu contoh. Ini menjadi referensi raker tahun 2000. setelah ini kemudian keluar KepMendiknas 232/2000..kelihatan bahwa masih berbasis substansi P3AI ITS

PENYUSUNANYA BERDASARKAN STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KOMPETENSI Diberi contoh dulu seperti ini, baru ditarik ke teorinya.

LUARAN PERGURUAN TINGGI 2 TINJAUAN PERUBAHAN DARI ORIENTASI KURIKULUM DAN LUARAN PERGURUAN TINGGI

ADA PERUBAHAN ORIENTASI KURIKULUM KURNAS 1994 BERBASIS PADA KEBUDAYAAN KBK 2000 BERBASIS PADA ISI KEILMUAN Ada konsorsium yang lebih mementingkan pada bidang ilmu (1994), sementara itu pada UNESCO yang lebih ditekankan adalah budayanya. ADANYA KONSORSIUM SAINS,TEKNOLOGI , SENI KONSEP UNESCO ( 4 PILAR PENDIDIKAN ) learning to know learning to do learning to be learning to live together

PERUBAHAN LUARAN PERGURUAN TINGGI KEMAMPUAN MINIMAL PENGUASAAN PENGETAHUAN, KETRAMPILAN DAN SIKAP SESUAI SASARAN KURIKULUM PROGRAM STUDINYA KURNAS 1994 KBK 2000 KOMPETENSI SESEORANG UNTUK DAPAT MELAKUKAN TINDAKAN CERDAS, PENUH TANGGUNG JAWAB SEBAGAI SYARAT UNTUK DIANGGAP MAMPU OLEH MASYARAKAT DALAM MELAKSANAKAN TUGAS-TUGAS DI BIDANG PEKERJAAN TERTENTU Beda LUARAN antara kurnas 94 dan KBK 2000: dulu lulus sesuai kurikulum, namun sekarang lulus harus diakui oleh masyarakat PENILAIAN OLEH PERGURUAN TINGGI SENDIRI PENILAIAN DILAKUKAN OLEH MASYARAKAT PEMANGKU KEPENTINGAN

Kebutuhan Lulusan Stakeholders Lulusan Perguruan tinggi diharapkan mempunyai kompetensi ( 5 elemen kompetensi ) yang sesuai kebutuhan stakeholders , berupa : Kebutuhan kemasyarakatan (societal needs) Kebutuhan dunia kerja (industrial needs) Kebutuhan profesional (professional needs) Kebutuhan generasi masa depan (aspek scientific vision) Yang dipentingkan di dalam slide ini adalah KEBUTUHAN STAKEHOLDER….ini merupakan kunci jawaban bagi jurusan2 yang belum jelas

3 TINJAUAN KBK MENURUT SK MENDIKNAS DAN PERUBAHANNYA

KURIKULUM INSTITUSIONAL SK. MENDIKNAS RI NO. 232/U/2000, TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI DAN PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA KELOMPOK MATA KULIAH KURIKULUM INTI KURIKULUM INSTITUSIONAL 1. Kelompok Pengembangan Kepribadian ( MPK ) 40% - 80% 2. Kelompok Keilmuan dan Ketrampilan ( MKK ) 3. Kelompok Keahlian Berkarya ( MKB ) 4. Kelompok Perilaku Berkarya ( MPB ) 5. Kelompok Berkehidupan Bermasyarakat ( MBB ) PT sering membuat pengelompokan mata kuliah. Inti sudah ditetapkan oleh menteri. Dari 232/2000 masih belum ada otonomi…di dalam SK 232/2000 tentang pedoman pendidikan tinggi…eksplisit di tuliskan bahwa INTI : Pancasila dan Kewarganegaraan , Agama, Bahasa Indonesia. INST : Bahasa Inggris, ISD, IBD, IAD, Filsafat Ilmu, Olah Raga dsb. KURIKULUM INTI ( Kompetensi Utama ) ditetapkan oleh Menteri.

PENGELOMPOKAN MATA KULIAH DASAR PEMIKIRAN PENGELOMPOKAN MATA KULIAH PADA SK MENDIKNAS NO 232/U/2000. ADALAH : KONSEP EMPAT PILAR PENDIDIKAN DARI UNESCO. PERSYARATAN KERJA YANG DITUNTUT OLEH DUNIA KERJA GLOBAL. USAHA PENYEPADANAN DALAM KONTEKS NASIONAL.

EMPAT PILAR PENDIDIKAN Dasar Pertama : Kurikulum yang disarankan oleh The International Bureau of Education UNESCO ( The International Comission on Education for the 21 st Century ) EMPAT PILAR PENDIDIKAN Learning to know Learning to do Learning to be Learning to live together Life long learning

DESKRIPSI PERSYARATAN KERJA Dasar kedua : DESKRIPSI PERSYARATAN KERJA PENGUASAAN PENGETAHUAN & KETRAMPILAN : Analisis dan sintesis. Menguasai IT/computting. Managed ambiguity. Communication. 2 nd language. ATTITUDE : Kepemimpinan. Teamworking. Can work crossculturally. PENGENALAN SIFAT PEKERJAAN TERKAIT : Terlatih dalam etika kerja. Memahami makna globalisasi. Fleksibel terhadap pilihan pekerjaan.

Dasar ketiga : Usaha penyepadanan PERSYARATAN KERJA IBE UNESCO KURIKULUM INTI & INSTITUSIONAL Penguasaan pengetahuan dan ketrampilan : analisis dan sintesis menguasai IT/computting managed ambiguity communication 2 nd language learning to know Matakuliah Keilmuan dan Ketrampilan ( MKKK ) learning to do Matakuliah Keahlian Berkarya ( MKKB ) Attitude : kepemimpinan teamworking can work crossculturally learning to be Mata kuliah Perilaku Berkarya ( MKPB ) Pengenalan sifat pekerjaan terkait : Terlatih dalam etika kerja Memahami makna globalisasi Fleksibel thd pilihan pekerjaan learning to live together Mata kuliah berkehidupan bersama ( MKBB ) MK Pengemb. Kepribadian ( MKPK )

PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM MENURUT : SK MENDIKNAS NO 232/U/2000. YANG MENIMBULKAN BANYAK TAFSIR TERUTAMA TENTANG PENGELOMPOKAN MATA KULIAH

PERUBAHAN DAN PENJELASKAN PADA SK MENDIKNAS NO 045/U/2002 TERDAPAT PERUBAHAN DAN PENJELASKAN

TENTANG KURIKULUM INTI PENDIDIKAN TINGGI KURIKULUM INSTITUSIONAL SK. MENDIKNAS RI NO. 045/U/2002. TENTANG KURIKULUM INTI PENDIDIKAN TINGGI ELEMEN KOMPETENSI KURIKULUM INTI KURIKULUM INSTITUSIONAL Kompetensi Utama Kompetensi Pendukung Kompetensi Lainnya 1. Landasan kepribadian. 40% - 80 % 20% - 40% 0% - 30% 2. Penguasaan ilmu dan ketrampilan. 3. Kemampuan berkarya. 4. Sikap dan perilaku dalam berkarya. 5. Pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat. Kompetensi Utama ditetapkan oleh kalangan Perguruan Tinggi, masyarakat profesi dan pengguna lulusan. Kompetensi Pendukung dan Kompetensi lainnya ditetapkan oleh Institusi penyelenggara program studi

KOMPETENSI UTAMA : Kemampuan minimal untuk menampilkan unjuk kerja yang memuaskan sesuai dengan penciri program studi. KOMPETENSI PENDUKUNG : Kemampuan yang gayut dan dapat mendukung kompetensi utama serta merupakan ciri khas PT yang bersangkutan. KOMPETENSI LAIN : Kemampuan yang ditambahkan yang dapat membantu meningkatkan kualitas hidup, dan ditetapkan berdasarkan keadaan serta kebutuhan lingkungan PT.

KELOMPOK MATA KULIAH ( pada SK Mendikbud no 232/U/2000) BUKAN SASARAN DARI PENYUSUNAN KURIKULUM TETAPI YANG MENJADI SASARAN PENYUSUNAN KBK ADALAH TERCAPAINYA KELIMA ELEMEN KOMPETENSI ( pada SK Mendiknas no 045/U/2002)

PEDOMAN YANG LELUASA DAN BEBAS BERKREASI PUTIH BERSIH… SILAHKAN DIISI DENGAN AMALAN BAIK PEDOMAN YANG LELUASA DAN BEBAS BERKREASI

4 TINJAUAN TENTANG KOMPETENSI

PENGERTIAN KOMPETENSI KOGNITIF AFEKTIF PSIKOMOTOR kompetensi

Lulusan Sarjana (S1) bidang Teknik diharapkan mempunyai kompetensi berikut : (terjemahan dari ABET – EEDP)

Kompetensi Sarjana (S1) UNIVERSITAS HASANUDDIN SK REKTOR No. 1067/J04/P/2003 pasal 3 ayat 2 Menguasai dasar-dasar ilmiah dan keterampilan dalam bidang keahlian tertentu sehingga mampu menemukan, memahami, menjelaskan dan merumuskan cara penyelesaian masalah yang ada di dalam kawasan keahliannya; Mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya sesuai dengan bidang keahliannya dalam kegiatan produktif dan pelayanan kepada masyarakat dengan sikap dan perilaku yang sesuai dengan tata kehidupan bersama; Mampu bersikap dan berperilaku dalam membawakan diri berkarya di bidang keahliannya maupun dalam kehidupan bersama di masyarakat. Mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan / atau seni yang merupakan keahliannya.

MACAM KEMAMPUAN YANG DIBUTUHKAN KURIKULUM BERDASARKAN KOMPETENSI BIDANG KERJA TAHAPAN REKAYASA KAWASAN BIDANG KERJA MACAM KEMAMPUAN YANG DIBUTUHKAN MACAM MATA KULIAH DI’IDE’KAN DIRANCANG DIBANGUN DIGUNAKAN DIALAMI DINIKMATI DIAPRESIASI DIRAWAT DIKEMBANGKAN DIRENOVASI DIBONGKAR A B C PENGETAHUAN KETRAMPILAN SIKAP apa yang diperlukan Contoh strategi untuk menyusun kurikulum. Kolom kawasan bidang kerja: kompetensi yang dibutuhkan. Kalau bidang kerjanya A, maka dicari tahapan kompetensinya, baru disusun Mata kuliahnya. Kemudian digunakan di dalam matriks kompetensi

KOMPETENSI GENERIK LULUSAN ( S1 ) USULAN KOMPETENSI DASAR NO DEMENSI KOMPETENSI GENERIK LULUSAN ( S1 ) 1 Bidang ilmu Penguasaan prinsip dasar keilmuannya dan kemampuan penerapan serta pengembangannya, dengan menggunakan perangkat yang handal dan teknologi informasi. 2 Komunikasi Kemampuan mengkomunikasikan pemikirannya dengan baik, dan kemampuan keterlibatan dalam bidangnya secara pribadi maupun kelompok / masyarakat yang lebih luas. 3 Sikap Kemampuan untuk belajar sepanjang hayat, punya kepekaan dan pemahaman masalah sosial,budaya, dan global. apresiatif pada etika dan punya tanggung jawab profesi. 4 Cara berfikir Kemampuan berkonsep, kreatif, inovatif, dan metodik, punya wawasan luas. Contoh dari ABET (contoh usulan kompetensi dasar)

CIRI-CIRI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI Menyatakan kompetensi secara jelas dari proses pembelajaran bidang studinya ; Proses pembelajaran memberi bekal kepada tercapainya kompetensi dan berfokus pada mahasiswa; Lebih mengutamakan kesatuan penguasaan ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif ,secara utuh; Proses penilaian hasil belajar lebih ditekankan pada kemampuan untuk mendemonstrasikan kognitif, psikomotorik dan afektif (evaluasi proses & hasil ).

KURIKULUM BARU YANG SELALU BERUBAH YANG SULIT BERUBAH JUMLAH MATA KULIAH BESARNYA SKS MATA KULIAH ISI MATERI MATA KULIAH SUSUNAN MATA KULIAH NAMA DAN KODE MATA KULIAH RUMUSAN TUJUAN PENDIDIKAN SARANA PEMBELAJARAN BENTUK PEMBELAJARAN ( BENTUK DAN MACAM TUGAS ) ( CARA MENILAI / ASSESSMENT ) PARADIGMA PENDIDIKAN ( MENGAJAR / MENDIDIK ) ( TEACHING / LEARNING ) ( AKADEMIK / PROFESIONAL ) ( KEMAPANAN / PERUBAHAN )    

PENGEMBANGAN KURIKULUM 5 KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM MATA KULIAH

BELAJAR ADALAH MENERIMA PENGETAHUAN ( PASIF - RESEPTIF ) PERUBAHAN PARADIGMA DALAM PEMBELAJARAN 1. PENGETAHUAN 2. BELAJAR PENGETAHUAN DIPANDANG SEBAGAI SESUATU YANG SUDAH JADI , YANG TINGGAL DIPINDAHKAN ( DITRANSFER ) DARI DOSEN KE MAHASISWA. BELAJAR ADALAH MENERIMA PENGETAHUAN ( PASIF - RESEPTIF ) BELAJAR ADALAH MENCARI DAN MENGKONSTRUKSI (MEMBENTUK) PENGETAHUAN AKTIF DAN SPESIFIK CARANYA PENGETAHUAN ADALAH HASIL KONSTRUKSI ( BENTUKAN ) ATAU HASIL TRANSFORMASI SESEORANG YANG BELAJAR.

PERUBAHAN PARADIGMA DALAM PEMBELAJARAN ( lanjutan ) 3. MENGAJAR MEMBELAJARKAN Berpartisipasi dengan mahasiswa dalam membentuk pengetahuan Menyampaikan pengetahuan (bisa Klasikal) Menjalankan berbagai strategi yang membantu mahasiswa untuk dapat belajar. Menjalankan sebuah instruksi yang telah dirancang

MAHASISWA PASIF RESEPTIF SERING DINAMAKAN PENGAJARAN Transfer pengetahuan ? MAHASISWA PASIF RESEPTIF SERING DINAMAKAN PENGAJARAN

BELAJAR ADALAH BERUBAH (DARI GEMUK KE KURUS) DAN ADA NILAI TAMBAH BLACK BOX BELAJAR ADALAH BERUBAH (DARI GEMUK KE KURUS) DAN ADA NILAI TAMBAH

MENJADI GREY BOX Mencari dan mengkonstruksi pengetahuan lewat berbagai strategi AKTIF SPESIFIK SERING DINAMAKAN PEMBELAJARAN

METHOD OF INQUIRY & DISCOVERY PERUBAHAN BUKAN LAGI BAGAIMANA DOSEN MENGAJAR DENGAN BAIK ( TEACHER CENTER ), TAPI……. TEACHING TRANSFER OF KNOWLEDGE LEARNING METHOD OF INQUIRY & DISCOVERY BAGAIMANA MAHASISWA BISA BELAJAR DENGAN BAIK DAN BERKELANJUTAN ( STUDENT CENTERED LEARNING )

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISTEM PEMBELAJARAN KBK PERENCANAAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN (PLAN) (DO) (ACT) KURIKULUM PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN Dosen PROSES DAN HASIL BELAJAR Action Research RENC.PEMB. sumber belajar Mhs METODE DAN MODEL PEMBELAJARAN SCL EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN (CHECK)

MOTIVATOR MEDIATOR & FASILITATOR PERUBAHAN PERAN DOSEN MOTIVATOR MEDIATOR & FASILITATOR PENGAJAR

TUGAS DOSEN KBK : MEMFASILITASI : Buku, modul ajar, hand-out, journal, hasil penelitian,dan waktu. MEMOTIVASI : Dengan memberi perhatian pada mahasiswa. Memberi materi yang relevan dengan tingkat kemampuan mahasiswa dan dengan situasi yang kontektual. Memberi semangat dan kepercayaan pada mahasiswa bahwa ia dapat mencapai kompetensi yang diharapkan. Memberi kepuasan pada mahasiswa terhadap pembelajaran yang kita jalankan. MEMBERI TUTORIAL : Menunjukkan jalan / cara / metode yang dapat membantu mahasiswa menelusuri dan menemukan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan materi pembelajaran. MEMBERI UMPAN BALIK : Memonitor dan mengkoreksi jalan pikiran / hasil kinerjanya agar mencapai sasaran yang optimum sesuai kemampuannya.

MEMILIH METODE PEMBELAJARAN PROGRAM OUTCOMES MACAM METODE KOMPETENSI KULIAH SEMINAR / DISKUSI / PRESENTASI PRAKTIKUM / STUDI LAPANGAN CAL BELAJAR MANDIRI 1. 2. 3. 4. 5. CAL: …………………………….?????

SEMINAR / DISKUSI / PRESENTASI PRAKTIKUM / STUDI LAPANGAN CONTOH PROGRAM OUTCOMES METODE PEMBELAJARAN KOMPETENSI KULIAH SEMINAR / DISKUSI / PRESENTASI PRAKTIKUM / STUDI LAPANGAN CAL BELAJAR MANDIRI 1. Mempunyai landasan kuat untuk mengembangkan profesinya. 2. Mempunyai sejumlah kemampuan generik untuk kerja. 3. Mempunyai kemampuan menggali informasi baru. 4. …………………….. 5. ……………………..

Terdapat beragam model pembelajaran dengan pendekatan SCL, di antaranya : Small Group Discussion Role-Play & Simulation Case Study Discovery Learning (DL) Self-Directed Learning (SDL) Cooperative Learning (CL) Collaborative Learning (CbL) Contextual Instruction (CI) Project Based Learning (PjBL) Problem Based Learning and Inquiry (PBL)

Looking at an exhibition Participating in a discussion Verbal reciving Visual reciving Partici- pating Doing PASSIVE ACTIVE 10% Reading 20% Hearing words 30% Looking at picture Watching video Watching a demonstration Seeing it done on location Giving a talk Doing a Dramatic Presentation Simullating the Real Experience 50% Looking at an exhibition 70% Participating in a discussion Untuk menunjukkan bahwa dengan metode kuliah, pemahaman mahasiswa akan kurang dicapai 90% Doing the Real Thing TINGKAT MEMORISASI TINGKAT KETERLIBATAN MODEL PEMBELAJARAN

PERUBAHAN KURIKULUM BUKAN HANYA PERUBAHAN PEMIKIRAN TETAPI YANG LEBIH PENTING ADALAH ADANYA PERUBAHAN PERILAKU DALAM PEMBELAJARAN

BELAJAR PADA HAKEKATNYA ADALAH BERUBAH Dari belum mengerti menjadi mengerti Dari sedikit bisa menjadi sangat mahir Dari kurang beradab menjadi lebih beradab Dari kurang berminat menjadi sangat antusias Dari kurang bisa bergaul menjadi sangat komunikatif Dari kurang bisa mengajar menjadi pengajar yang baik Dari mengajar menjadi pembelajaran dengan pendekatan SCL

( ROGER C. SCHANK ,” Engines for learning”) UNTUK MEMPELAJARI SESUATU PRAKTEKANLAH ( ROGER C. SCHANK ,” Engines for learning”) BELAJAR MENGHITUNG ….. MENGHITUNGLAH BELAJAR BERENANG ……... BERENANGLAH BELAJAR BAHASA …………. BERBICARALAH BELAJAR MENYANYI ….….... BERNYANYILAH BELAJAR MENGAJAR ……… MENGAJARLAH BELAJAR BERUBAH ………………………….?

MENINGKATKAN KUALITAS LULUSAN PT LEWAT PENERAPAN KBK Pemahaman bersama evaluasi TUTORIAL Perencanaan uji coba

KUNYAHKANLAH BUAHMU SENDIRI Seorang murid mengeluh kepada Gurunya : ”Bapak menuturkan banyak cerita, tetapi tidak pernah menerangkan maknanya kepada kami “ Jawab sang Guru : “ Bagaimana pendapatmu ,Nak ; andaikata seseorang menawarkan buah kepadamu, namun mengunyahkannya dahulu bagimu ?” Tak seorangpun dapat menemukan pengertian yang paling tepat bagi dirimu sendiri. Sang Guru pun tidak mampu.

PERBAIKAN TERUS MENERUS ORGANISASI SEHAT MANAJEMEN KEPEMIMPINAN INPUT (KBK) (SCL) PROSES LULUSAN KOMPETEN OUTPUT Efisien Produktif RELEVAN JAMINAN KUALITAS OUTPUT JAMINAN KUALITAS INPUT JAMINAN KUALITAS PROSES PERBAIKAN TERUS MENERUS