Pemeriksaan Manajemen Bab 3 KERTAS KERJA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT
Kelompok 1 : Dewi Arum Citrawati (0913215038) Alfi Nurul Hidayati (0813015009) Endah Setyaningsih (0813015019)
Kertas Kerja Audit - Pengertian - Manfaat - Persyaratan - Bentuk dan isi - Pengorganisasian
KERTAS KERJA AUDIT Kertas kerja audit (KKA) merupakan catatan yang dibuat dan data-data yang dikumpulkan auditor secara sistematis pada saat melaksanakan tugas audit. Untuk memberikan gambaran yang lengkap terhadap proses audit, KKA harus mencerminkan langkah – langkah kerja audit yang ditempuh, pengujian-pengujian yang dilakukan, informasi yang diperoleh dan kesimpulan hasil audit.
Manfaat Kertas Kerja Audit Merupakan dasar penyusunan laporan hasil audit Merupakan alat bagi atasan untuk mereview dan mengawasi pekerjaan para pelaksana audit Merupakan alat pembuktian dari hasil laporan bukti audit Penyajian data untuk keperluan referensi Merupakan salah satu pedoman untuk tugas audit berikutnya
Penyusunan KKA oleh auditor harus memenuhi syarat-syarat sbb : Lengkap Bebas dari kesalahan Didasarkan atas fakta dan argumentasi yang rasional Sistematis, bersih, mudah dipahami, dan diatur dengan rapi Memuat hal-hal penting yang relevan dengan audit Mempunyai tujuan yang jelas Sedapat mungkin hindari pekerjaan menyalin ulang Dalam setiap kertas kerja harus mencantumkan kesimpulan hasil audit dan komentar atau catatan reviewer
Bentuk dan isi kertas kerja audit Bentuk KKA pada audit manajemen adalah sbb : 1. Pada sampul KKA ditulis “Kertas Kerja Audit” kemudian mengikuti : Nama objek audit : tulis nama perusahaan atau unit yang diaudit Program/aktivitas yang diaudit : tulis program/aktivitas yang diaudit Periode audit :tulis periode program/aktivits yang diaudit
Bentuk dan isi kertas kerja audit 2. Halaman pertama KKA adalah daftar isi dari KKA tsb 3. Halaman berikutnya secara berurutan adalah : Daftar symbol audit (tick mark) disertai penjelasannya Tembusan surat tugas Program kertas kerja Kelompok-kelompok kertas kerja
Isi dan pengelompokan kertas kerja disusun sbb : Kelompok 1 - AUDIT PENDAHULUAN, meliputi : Subkelompok 1 : program kerja audit pendahuluan Subkelompok 2 : hasil audit pendahuluan, meliputi : Informasi umum tentang program/aktivitas yang diaudit Penelaahan berbagai peraturan dan kewajiban yang berkaitan dengan program/aktivitas yang diaudit Ikhtisar hasil temuan audit pendahuluan
Isi dan pengelompokan kertas kerja disusun sbb : Kelompok 2 - REVIEW DAN PENGUJIAN PENGENDALIAN MANAJEMEN, meliputi : Subkelompok 1 : program kerja audit atas review dan pengujian pengendalian manajemen termasuk internal control questionnaire (ICQ) yang digunakan. Subkelompok 2 : hasil audit atas review dan pengujian pengendalian manajemen, meliputi : Penelaahan terhadap bebagai peraturan dan kebijakan yang berlaku pada objek audit Ikhtisar hasil temuan audit atas review dan pengujian pengendalian manajemen
Isi dan pengelompokan kertas kerja disusun sbb : Kelompok 3 – AUDIT LANJUTAN, meliputi : Subkelompok 1 : program kerja audit lanjutan Subkelompok 2 : hasil audit lanjutan, terdiri atas : Pengembangan temuan Daftar temuan dan rekomendasi Kelompok 4 – LAPORAN HASIL AUDIT, meliputi : Konsep laporan hasil audit dan tembusan laporan hasil audit
Pengorganisasian Kertas Kerja Audit Pengorganisasian KKA harus selalu berkaitan dengan tujuan audit utama (Primary Audyt objective) atau sub-subtujuan audit yang ditetapkan auditor. Pengelompokan KKA harus didasarkan pada sasaran utama atau sub-subtujuan audit yang telah ditetapkan. Jadi, setiap KKA akan menyajikan temuan kelompok criteria, penyebab, dan akibat, baik dalam bentuk temuan yang bersifat rinci maupun kesimpulan untuk masing-masing elemen tujuan audit tersebut.
Program Kerja Audit ~ Pengertian ~ Manfaat ~ Tahapan audit ~ Hal pokok yang terkandung dlm PKA ~ Ketentuan yang harus diperhatikan dalam penyusunan PKA
PROGRAM KERJA AUDIT Program kerja audit merupakan rencana dan langkah kerja yang harus dilakukan selama audit, yang didasarkan atas tujuan dan sasaran yang ditetapkan serta informasi yang ada tentang program/aktivitas yang diaudit.
Manfaat dari penyusunan program kerja audit, antara lain : Merupakan suatu rencana yang sistematis tentang setiap tahap kegiatan yang bisa dikomunikasikan kepada tim audit Merupakan landasan yang sistematis dalam memberikan tugas kepada para auditor dan supervisornya Sebagai dasar untuk membandingkan pelaksanaan kegiatan dengan rencana yang telah disetujui dan standar serta persyaratan yang telah ditetapkan Dapat membantu para auditor yang belum berpengalaman dan membiasakan mereka dengan ruang lingkup, tujuan serta langkah-langkah kegiatan audit Dapat membantu auditor untuk mengenali sifat pekerjaan yang telah dikerjakan sebelumnya Dapat mengurangi kegiatan pengawasan langsung oleh supervisor
Tahapan audit Audit pendahuluan Mencakup pengumpulan informasi umum tentang objek yang diaudit, cara pelaksanaan proseur dan sistem operasional yang diterapkan dalam perusahaan tersebut. Dalam tahap ini, auditor harus melakukan pengujian pendahuluan atas informasi yang diperoleh untuk mengidentifikasi aktivitas yang memerlukan perbaikan disebut juga possible audit objective, hasil identifikasi dianalisis untuk menentukan informasi yang dapat berkembang menjadi tujuan auit sementara (tentative auit objective). Dari bukti-bukti sasaran sementara ini, auitor menetapkan langkah-langkah kerja spesifik yang diperlukan untuk tahap audit berikutnya. Audit pengujian dan review atas pengendalian manajemen Memuat langkah-langkah audit yang bertujuan untuk menemukan bagian-bagian yang mengandung kelemahan pada sistem pengendalaian manajemen yang diterapkan oleh objek audit. langkah-langkah kerja pada tahap audit ini harus mengarahkan auditor tidak hanya memperoleh informasi tentang keandalan sistem pengendalian manajemen tetapi juga memperoleh bukti-bukti yang diperlukan untuk merumuskan secara tepat tujuan audit sementara menjai tujuan audit yang sesungguhnya (definitive audit objective) Audit lanjutan Memuat langkah-langkah rinci untuk mendapat bukti yang cukup, material dan relevan alam mendukung temuan-temuan yang menjai dasar rekomendasi (perbaikan), tahap ini harus memberikan panuan kepada auditor dalam pengembangan temuan yang dilakukannya
Setiap program kerja audit, biasanya mengandung 4 hal pokok yaitu : Informasi pendahuluan , yang memuat : - Informasi latar belakang program/ aktivitas yang diaudit yang berguna bagi para auditor dalam memahami dan melaksanakan program kerja auditnya, yang disajikan seringkas mungkin . - Komentar berbagai pihak yang berkompeten berkaitan dengan tujuan audit, termasik komentar auditor sendiri Pernyataan tujuan audit , menyajikan tentang : Tujuan yang ingin dicapai berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi dan perbaikan yang diharapkan dapat tercapai Cara pendekatan audit yang dipilih Pola pelaporan yang dikehendaki Instruksi khusus
Langkah-langkah kerja, memuat tentang pengarahan-pengarahan khusus pelaksanaan tugas audit sesuai dengan tahapan auditnya: 1. Audit pendahuluan, meliputi: a. pembicaraan pendahuluan dengan objek yang diaudit b. pengumpulan informasi umum, penelaahan peraturan, evaluasi prosedur kerja dan sisitem operasional c. tes pendahuluan atas informasi yang diperoleh guna menidentifikasi tujuan audit sementara d. pembuatan ikhtisar hasil audit pendahuluan 2. Review dan pengujian pengendalian manajemen, meliputi: a. Pengujian pengendalian manajemen b. Pembuatan ikhtisar hasil temuan pengujian pengendalian manajemen 3. Audit lanjutan a. Pengembangan temuan hasil pengujian pengendalian manajemen b. penyajian hasil audit lanjutan (daftar temuan) c. Pembahasan temuan dengan penanggung jawab audit d. Pembahasan hasil audit lanjutan dengan objek audit e. Penyusunan rekomendasi
Ketentuan yang harus diperhatikan dalam penyusunan PKA Tujuan audit harus dinyatakan secara jelas dan harus dapat dicapai atas dasar pekerjaan yang direncanakan dalam program kerja audit Program kerja audit harus disusun sesuai dengan penugasan yang bersangkutan Setiap langkah kerja harus berbentuk instruksi-instruksi mengenai pekerjaan yang harus dilakukan Setiap langkah kerja harus merinci pekerjaan yang harus dilakukan disertai alasan-alasannya Program kerja audit harus menggambarkan urutan prioritas langkah-langkah kerja yang harus dilaksanakan Program kerja audit harus fleksibel dan setiap perubahan yang dilakukan harus dengan persetujuan atasan auditor Program kerja audit hendaknya hanya berisi informasi yang perlu untuk melaksanakan audit dan evaluasi secara tepat Program kerja audit tidak boleh memuat perintah untuk memperoleh informasi yang telah ada dalam permanent file Program kerja audit harus menyertakan taksiran-taksiran waktu yang diperlukan sesuai dengan rencana kerja audit untuk melaksanakan kegiatan yang bersangkutan Program kerja audit disiapkan oleh ketua tim audit dan harus dibahas bersama-sama dengan pengawas dan seluruh anggota tim audit