SELAMAT DATANG MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG Jl. Wolter Monginsidi 182 Bandar Lampung Phone (0721) 487175 - 489127 3 line.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Akuntansi dibedakan menjadi 2 definisi :
Advertisements

Strategi Nasional Literasi Keuangan
NERACA SALDO DAN JURNAL PENYESUAIAN
Akuntansi keuangan lanjutan 1
JURNAL.
PELATIHAN PENYUSUNAN RBA UNTUK RSUD BLUD
KEGIATAN BANK UMUM.
SIKLUS AKUNTANSI.
PELAKSANAAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN DALAM MENGHADAPI AKHIR TAHUN 2012
LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERSEROAN
DASAR-DASAR PROSEDUR PEMBUKUAN
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH
SIMPANAN DARI BANK LAIN
RUANG LINGKUP LEMBAGA KEUANGAN BANK
AKUNTANSI DAN PELAPORAN DALAM MENGHADAPI AKHIR TAHUN 2013
PEMERIKSAAN KAS dan SETARA KAS
Ekonomi untuk SMA/MA kelas X
LAPORAN KEUANGAN.
Bank Indonesia.
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
BANK INDONESIA PERTEMUAN 3.
Akuntansi keuangan lanjutan 1
PEMERIKSAAN KAS dan SETARA KAS
AKUNTANSI KAS DAN SETARA KAS
MANAJEMEN SUMBER DANA BANK
Bank Komersial Desi Harsanti Pinuji Free Powerpoint Templates.
STRATEGI PENGEMBANGAN & PERTUMBUHAN BANK SYARIAH
Akuntansi GIRO pada BANK INDONESIA.
Akuntansi KAS.
AKUNTANSI PENDAPATAN Powerpoint Templates.
BAB III KAS DAN INVESTASI JANGKA PENDEK
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN
PENDAHULUAN.
PENERAPAN PERHITUNGAN MATEMATIS PADA NERACA BANK
Sahabat Keluarga Indonesia
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN
AKUNTANSI INVESTASI JANGKA PENDEK & JANGKA PANJANG DAN EKUITAS
5 Bab Bank, Lembaga Keuangan Bukan Bank, dan Otoritas Jasa Keuangan.
AKUNTANSI PERUSHAAN JASA
AKUNTANSI SUMBER DANA TABUNGAN
SUMBER DAN ALOKASI DANA PERBANKAN
AKTIVITAS BANK PERTEMUAN KE-8 PTA 2015/2016.
PEMERIKSAAN KAS dan SETARA KAS
MANAJEMEN PERBANKAN By : Angga Hapsila, SE.MM.
Ekonomi untuk SMA/MA kelas X
Jurnal, Buku Besar, dan Daftar Saldo
LAPORAN KEUANGAN Pertemuan ke 3
AKUNTANSI KAS Kas Kecil (Petty Cash).
Bank, Lembaga Keuangan Bukan Bank, dan Otoritas Jasa Keuangan
Konsepsi akuntansi.
Pembuatan Jurnal.
Investasi Sementara dan Investasi Jangka Panjang
Pengendalian Internal dan Kas
audit Saldo Kas dan bank
Diajukan oleh Kelompok 7
AKUNTANSI PAJAK ATAS ASET LANCAR (Current Asset)
Dewi mirawati Isca causy cw Fauzan Dianda
Kompetisi dalam Jasa Keuangan
Disusun oleh: herry syafrial, s.pD., M.A.
BAB VIII SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA OLEH: NOVI CAHYANTI.
MANAJEMEN AKTIVA PASIVA
Oleh: Dwi Sahrul Maghfiroh 19 Maret 2017 /
Penyusunan Neraca awal dan Jurnal Transaksi
BAB 14 AKUNTANSI KAS, PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA, KLIRING DAN PAJAK AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH: Teori dan Praktik Kontemporer Yaya R., Martawiredja.
REKENING / PERKIRAAN.
ANALISA KINERJA PERBANKAN.
MATERI 1 FIRMA (PARTNERSHIP)
BIDANG PERBENDAHARAAN DAN AKUNTANSI
LAPORAN KEUANGAN MEMPROSES LAPORAN KEUANGAN.
Transcript presentasi:

SELAMAT DATANG MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG Jl. Wolter Monginsidi 182 Bandar Lampung Phone (0721) 487175 - 489127 3 line (Hunting) Email : bpdl@banklampung.co.id

SEJARAH BANK LAMPUNG PENDIRIAN/PEMBENTUKAN Bank Lampung berdiri berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor : 10A/1964 Tanggal 1 Agustus 1964 dan memperoleh Pengesahan dari Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor : DES 57/7/31-150 Tanggal 26 Juli 1965 dan memperoleh persetujuan izin usaha dari Menteri Bank Sentral Republik Indonesia Nomor : Kep.66/UBS/1965 Tanggal 13 Agustus 1965 dan Bank Lampung mulai beroperasional pada Tanggal 31 Januari 1966. KEPEMILIKAN Bank Lampung dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Lampung bersama – sama dengan Pemerintah Kabupaten dan Kota Se-Provinsi Lampung.

VISI MISI Corporate Statement “MENJADI BANK TERKEMUKA DAN TERPERCAYA” MISI Memenuhi kebutuhan Masyarakat akan jasa Perbankan. Tersedianya Sumber Daya Manusia yang berkualitas dengan memiliki kompetensi tinggi. Memiliki Struktur Permodalan yang kuat. Pengembangan Infrastruktur informasi teknologi. Meningkatkan kualitas pelayanan dan Corporate Image di masyarakat. Melakukan kerjasama strategis antar Bank dan lembaga lainnya. Corporate Statement “BANKNYA MASYARAKAT LAMPUNG”

LANJUTAN ..... TUJUAN Tujuan didirikannya Bank Lampung adalah untuk mengelola Keuangan Daerah dan membantu mendorong Pertumbuhan Perekonomian Daerah. BENTUK BADAN HUKUM Pada awal berdirinya Bank Lampung berbentuk Perusahaan Daerah (PD) dan sejak Tahun 1999 berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor : 2 Tahun 1999 Tanggal 31 Maret 1999 Bank Lampung berubah Status Bentuk Badan Hukumnya dari Perusahaan Daerah (PD) Menjadi Perseroan Terbatas (PT) yang memperoleh pengesahan dari Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Nomor : 584.27-344 Tanggal 20 April 1999.

MANAGEMENT Komisaris Utama Purwantari Budiman Direktur Utama                 Mangkoe Sasmito Direktur Kepatuhan        Yuzar Herrysontama Direktur Operasional     Mustopa Endi Saputra Hasibuan Direktur Bisnis                  M. Syachroni

II. Kegiatan Usaha dan Produk Bank Lampung Call Name Keterangan Tabungan SIMPEDA Simpanan Pembangunan Daerah Produk Bersama BPD se-Indonesia SIGERMAS Simpanan Generasi Masa Depan Sejahtera Produk Bank Lampung Tabunganku Produk Perbankan Nasional Deposito Berjangka SIMANJA Simpanan Aman Berjangka SIMANIS Simpanan Aman Dinamis Sertifikat Deposito Giro SABURAI Sang Bumi Rua Jurai Giro Kasda BISNIS Pendukung Usaha Anda Giro Swasta SUKSES Pendukung Sukses Tugas Anda Giro Dinas

II. LANJUTAN ...... Nama Deskripsi Peruntukan PANTAS Pinjaman Anda Aman Terbatas Kredit Pegawai Negeri TENTRAM Tempat Perlindungan dan Rasa Aman Kredit Perumahan (KPR) PIKUL Pinjaman Kelompok Usaha Kecil Kredit Aneka guna, Kredit Multi Guna KUR Kredit Usaha Rakyat PUNDI Pinjaman Usaha Mandiri Kredit KPKM-PNM, KKP PUGAR Pinjaman Untuk Golongan Kontraktor Kredit Konstruksi PILAR Pinjaman Investasi & Modal Kerja KI & KMK lainnya PINTAS Pinjaman Investasi Terbatas Kredit Perorangan PEPADUN Peduli Pembangunan Daerah Lampung Kredit Pemerintah Daerah

II. LANJUTAN ...... Jasa Perbankan Lain: Pemegang Rekening Kas Daerah Pembayaran Gaji Pegawai Negeri Sipil dan Pensiunan Penyaluran Dana Operasional Sekolah (BOS) Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), BPHTB dan pembayaran pajak lainnya serta pembayaran semua jenis Penerimaan Negara melalui sistem Modul Penerimaan Negara (MPN) Payment Point (Telepon, Biaya Sekolah, PBB dan Samsat) Referensi Bank, Surat Keterangan Dukungan Keuangan Garansi Bank; Bank Persepsi; Sistem Kliring Nasional (SKN) Real Time Gross Settlement (RTGS); Inkaso Layanan Kas 24 jam melalui ATM Bank Lampung yang tergabung dalam jaringan ATM Bersama

III. NERACA KEUANGAN BANK LAMPUNG ( Rp. Jutaan)

IV. LABA RUGI BANK LAMPUNG (Rp. Jutaan)

RASIO KEUANGAN BANK LAMPUNG

VI. POSISI MODAL SETOR PER 31 Desember 2013

4 Fokus Strategi Konsolidasi untuk Menghadapi Berbagai Permasalahan Meningkatkan Profesionalisme , Kompetensi SDM serta melakukan Kaderisasi melalui training dan penerapan corporate values, performance` culture, sales & risk culture `` Memperbaiki image perusahaan, membangun service excellent dan meningkatkan penerapan GCG untuk memperkuat kapabilitas organisasi Melanjutkan pengembangan bisnis dengan perluasan jaringan cabang / mikro (Branchless Banking) dan Syariah Saat itu, ketika pertama kali kami diberi kepercayaan oleh Pemegang Saham untuk mengelola Bank Mandiri, kami mengidentifikasi 7 (tujuh) permasalahan utama yang dihadapi Bank Mandiri, yang terutama bersumber dari lemahnya tata kelola perusahaan. Tujuh permasalahan tersebut adalah: Peningkatan Non Performing Loan (NPL) dan risiko kredit yang sangat tinggi Governance, risk management dan sistem pengendalian operasional perusahaan masih belum berjalan sesuai harapan Image negatif karena adanya pemberitaan atas temuan BPK dan indikasi korupsi, sehingga timbul kekhawatiran nasabah dan pegawai. Rendahnya tingkat profitabilitas. Corporate values, performance culture dan accountability belum terbangun dengan baik dalam organisasi. Consumer & Commercial sales model, branch network dan electronic channel belum dioptimalisasikan dengan baik. Peningkatan NPL yang berpotensi menghambat peningkatan pendapatan. Tahun 2005 menjadi titik balik bagi Bank Mandiri yang dihadapkan pada dua pilihan strategis jangka panjang, yaitu: memilih arah untuk “Menjadi Bank di Regional yang disegani oleh kompetitor” atau memilih “hanya menjadi sebuah bank besar di Indonesia”. Bisa saja Bank Mandiri memilih untuk hanya menjadi bank besar di Indonesia, namun hal tersebut tidak menjamin Bank Mandiri akan memiliki kinerja yang baik dan sustain dalam jangka panjang, mengingat persaingan perbankan akan semakin ketat terutama setelah masuknya perbankan asing ke Indonesia. Pada saat itu Bank Mandiri memutuskan untuk menjadi Bank yang unggul di regional atau menjadi Regional Champion walaupun untuk mencapai tujuan tersebut konsekuensi dan tantangan yang dihadapi tidaklah ringan. Meningkatkan efisiensi & operasional melalui modernisasi IT dan perbaikan/penyempurnaan MIS ` 14

Revitalisasi visi dan misi menuju BPD Regional Champion dgn 3 Tema Strategis Menjadi bank Terkemuka dan Terpercaya Memenuhi kebutuhan masyarakat akan jasa perbankan, Tersedianya sumber daya manusia yang berkualitas dengan memiliki kompetensi tinggi ,Memiliki struktur permodalan yang kuat, Pengembangan insfrastruktur informasi teknologi Meningkatkan kualitas pelayanan dan corporate image ,Melakukan kerjasama strategis antar bank dan lembaga lainnya Strategic Aspiration: BPD Regional Champion Menyediakan pelayanan spesifik untuk segmen yang diprioritaskan dan peningkatan modal Memperkuat manajemen risiko dan operasional Membangun organisasi dan budaya berbasis kinerja Review dan meningkatkan implementasi corporate culture berbasis kinerja Review organisasi dan bisnis model Mendorong penerapan sales culture Menyesuaikan program training SDM dengan kebutuhan strategis yang diarahkan pada spesialisasi Review sistem rekruitmen pegawai , career path, leader ship dan talent untuk kaderisasi Membangun service excellent. Meningkatkan pemahaman dan implementasi GCG. Menindaklanjuti hasil temuan BI, BPKP /BPK dan hasil RUPS. Review dan penguatan pelaksanaan manajemen resiko Penguatan fungsi internal control Implementasi model bisnis sesuai hasil review Desain jaringan distribusi retail yang optimal (included Branchless Banking) Meningkatkan market share DPK dan Aktiva Produktif Membangun pelayanan untuk lower affluent retail. Penambahan Modal Dengan mengambil keputusan untuk menjadi Bank Regional yang disegani oleh kompetitor, maka Bank Mandiri juga melakukan revitalisasi visi yaitu “Menjadi Bank yang terpercaya dan terpilih serta menguasai pangsa pasar pendapatan (market share revenue) sebesar 20%-30% di segmen bisnis terpilih yang menguntungkan di Indonesia, sehingga menempati posisi sebagai dominant multi specialist bank, dan menjadi bank yang dikenal secara luas sebagai perusahaan publik terkemuka (blue chip) di Asia Tenggara (Regional Champion Bank). Untuk mencapai visi yang dicanangkan ini Bank Mandiri mengambil 4 (empat) langkah strategis yaitu : (1)membangun organisasi dan budaya berbasis kinerja, (2) menyediakan pelayanan spesifik untuk segmen yang diprioritaskan, (3) menata ulang program aliansi dan (4) memperkuat manajemen resiko dan operasional. “ Zero Fraud ” “Pertumbuhan Bisnis” “Budaya dan Professionalisme” 15

Perbaikan & peletakan fondasi dasar Konsolidasi & menciptakan momentum Transformasi Tahap I dilakukan dalam 3 (tiga) fase road map transformasi BPD Lampung menuju BPD Regional Champion Perbaikan & peletakan fondasi dasar Konsolidasi & menciptakan momentum Penyempurnaan & pertumbuhan 2014 2015/2016 2017/2018 Implementasi budaya perusahaan berbasis kinerja Penguatan implementasi GCG Peningkatan engagement level pegawai (carreer path & reward), training Tindaklanjut hasil temuan /pemeriksaan BI, BPK/BPKP dan hasil RUPS Implementasi Service Excelent . Perluasan jaringan distribusi retail dalam rangka pengembangan dana masyarakat dan pembiayaan sektor produktif ( tahap pertama fokus disegmen mikro). Peningkatan mobilisasi dana masyarakat dalam upaya mengurangi portofolio dana pemda dan meningkatkan ratio low cost deposit Pengembangan Unit Syariah yang optimal. Peningkatan program aliansi yang mendukung Program PEMDA ( fokus kepada pembiayaan proyek-proyek PEMDA dan pembiayaan langsung kepada pemerintah Daerah) Peningkatan pelayanan dan daya saing kredit konsumer Alokasi program CSR yang memberikan impact positif secara langsung terhadap corporate image bekerja sama dengan PEMDA, Perguruan Tinggi, Pengusaha/Wiraswasta Perkuatan/peningkatan kemampuan IT dan MIS Pertumbuhan bisnis & profitabilitas di atas pertumbuhan pasar/Market Share Peningkatan ROE Peningkatan Modal . Perkuatan/peningkatan kemampuan IT dan MIS Peningkatan market share di setiap target segmen (segmen yang dituju) Bapak/Ibu dan Hadirin sekalian, Untuk semakin menajamkan langkah strategis Bank Mandiri dalam mencapai visi menjadi regional champion bank, prrgram Transformasi Tahap 1 kami lakukan dalam 3 (tiga) fase yaitu back on track, outperform the market, shaping the end game. Didalam ketiga fase tersebut, Bank Mandiri menyusun key indicators agar setiap inisiatif strategis yang dikerjakan dapat diukur keberhasilannya : Back on track memiliki arti perbaikan dan peletakan fondasi dasar dengan key indicators penurunan NPL net dibawah 5% dan peningkatan PPAP Coverage. Outperform the market berarti konsolidasi dan menciptakan momentum dengan beberapa key indicators yaitu pertumbuhan bisnis dan profitabilitas diatas pertumbuhan pasar, ROE yang kompetitif dan PBV yang optimal. Dan yang terakhir adalah shaping the end game yang memiliki makna penyempurnaan dan pertumbuhan dengan key indicators dominasi market share revenue di semua segmen dan market capitalization USD 10Bn. 16

Terimakasih

PROSEDUR AKUNTANSI KAS BANK Kas adalah uang kartal yang tersedia yang terdiri dari uang kertas dan uang logam yang merupakan alat pembayaran yang sah. Kas merupakan salah satu komponen alat likuid dan tidak menghasilkan pendapatan, sehingga perlu dikendalikan besarannya agar tidak menimbulkan adanya dana menganggur ( Idle fund). Kas merupakan akun neraca yang paling likuid (lancar), dan lazim disajikan pada urutan pertama pada kelompok aset PROSEDUR AKUNTANSI KAS KAS TELLER PADA AWAL HARI Pagi hari Pemegang Kas Besar  memberikan pinjaman uang kas kepada teller sebagai modal awal operasional kegiatan pelayanan kepada nasabah. Pelayanan kepada nasabah dilakukan oleh masing-masing teller sesuai dengan transaksi yang secara otomatis tercatat pada sistem yang ada pada Bank Lampung. Jurnal pengisian kas kecil teller sbb :   Kode Kantor Nomor Rekening Keterangan Nominal Debet xxx  10.100.02.00001 KAS KECIL TELLER  1.000.000.000 Kredit xxx 10.100.01.00001 KAS BESAR 1.000.000.000

KAS TELLER PADA AKHIR HARI Pada akhir hari setelah teller mencetak daftar transaksi penerimaan dan pengeluaran kas sehinggal diperoleh saldo kas teller, maka jumlah masing-masing saldo kas teller disetor kembali ke Pemegang Kas Besar dan selanjutnya disimpan di brankas. Jurnal penyetoran kas teller ke pemegang kas besar, dengan asumsi dari kas yang diberikan kepada teller sebesar Rp.1.000.000.000,- jumlah kas yang terpakai sebesar Rp.750.000.000,- maka saldo kas teller adalah sebesar Rp.250.000.000,-, Jurnal penyetoran kas kecil teller sbb : Saldo kas teller pada akhir hari harus “Nol”, Apabila terjadi kurang setor, maka harus dipertanggung jawabkan oleh teller yang bersangkutan.   Kode Kantor Nomor Rekening Keterangan Nominal Debet Xxx  100.02.xxxxxx  KAS BESAR  250.000.000 Kredit  xxx 100.01.xxxxxx KAS TELLER

TRANSAKSI TUNAI PADA TELLER Setelah menerima uang kas tersebut, maka teller siap melakukan transaksi penerimaan maupun pembayaran melalui kas. a.  Pencatatan Transaksi Setoran Tunai Apabila jenis setorannya adalah tabungan maka teller akan mencatat sesuai dengan produknya yakni menu “TABUNGAN” kemudian memilih submenu “SETORAN TUNAI”. Dengan menu ini teller cukup memasukkan rekening tabungan yang dituju serta jumlah setoran tunainya. Contoh jumlah uangnya adalah Rp 100,000,000 maka secara otomatis komputer akan mencatat transakai penerimaan setoran tunai dengan Jurnal sbb : Debit 10.100.02.00001 Kas teller 100,000,000 Kredit 380.03.04.xxxxx Rek.Tab.Nasabah SigerMas

b. Pencatatan Transaksi Penarikan Tunai Apabila jenis penarikan tunai adalah Tabungan dengan asumsi penarikan sebesar Rp 100,000,- maka teller akan memilih menu tabungan yang dimaksud dengan submenu “Penarikan Tunai” dan mencatat jumlah uang yang diambil nasabah, maka secara otomatis system akan mencatat transaksi pengambilan tunai tersebut sebagai berikut dengan jurnal sbb : Debit 380.03.04.xxxxx Rek.Tab.Nasabah SigerMas 100,000 Kredit 10.100.02.00001 Kas teller

TRANSAKSI TUNAI KAS ANTAR KANTOR Kantor cabang “A” mengambil uang untuk pengisian kas pada kantor cabang “A” di cabang “B” dengan jurnal sebagai berikut : Jurnal pada kantor penerima dana (kantor cabang B) sbb : Jurnal pada kantor penerima dana (Kantor cabang A)   Kode Kantor Nomor Rekening Keterangan Nominal Debet xxx  194.xx.xxxx Rekening dalam penyelesaian Kas (kode cabang “A”) Kredit  xxx  100.xx.xxxx Kas Kantor B   Kode Kantor Nomor Rekening Keterangan Nominal Debet xxx  100.xx.xxxxxx  Kas Kantor A Kredit  xxx  194.xx.xxxxxx Rekening dalam penyelesaian Kas (cabang “A”)

Jurnal pada kantor pusat secara otomatis dilakukan by sistem Pengambilan uang kas melalui Bank Indonesia Contoh : Bank Lampung Kantor Cabang Utama mengambil tunai ke Bank Indonesia sebesar Rp 1.000.000.000,-, maka pencatatanya adalah sebagai berikut : Pada kantor cabang utama KAS BESAR   Kode Kantor Nomor Rekening Keterangan Nominal Debet xxx  24.245.xx.xxxxx Rekening Antar kantor – kantor cabang A Kredit  xxx 24.246.xx.xxxxx Rekening Antar kantor – kantor cabang B   Kode Kantor Nomor Rekening Keterangan Nominal Debet xxx  194.xx.xxxxxx  Rekening dalam penyelesaian Kredit  xxx 101.01.xxxxxx Giro Bank Indonesia   Kode Kantor Nomor Rekening Keterangan Nominal Debet xxx  100.xx.xxxxxx  Kas Kredit  xxx 194.xx.xxxxxx Rekeong dalam penyelesaian   Kode Kantor Nomor Rekening Keterangan Nominal Debet xxx  100.01.xxxxxx  Kas kecil teller Kredit  xxx 100.02.xxxxxx Kas besar

CONTOH TRANSAKSI TUNAI UNTUK KEPERLUAN OPERASIONAL BANK Divisi SDM akan mengadakan pelatihan bagi para karyawan/ti pada tanggal 20 Oktober2000 selama sati minggu. Estimasi biaya untuk acara tersebut diperkirakan sebesar Rp.100.000.000,-. Maka jurnalnya adalah sbb : Pada saat bank mengeluarkan uang untuk kegiatan tersebut maka jurnal sbb: Pada saat pelatihan telah selesai dilaksanakan (asumsi biaya yang terealisir sama dengan yang diestimasi)   Kode Kantor Nomor Rekening Keterangan Nominal Debet xxx 191.02.xxxxxx Uang muka pendidikan Kredit 100.01.xxxxxx Kas/bank   Kode Kantor Nomor Rekening Keterangan Nominal Debet xxx 516.01.xxxxxx Biaya pedidikan Kredit 191.02.xxxxxx Uang muka pendidikan