DIAGNOSA KELUARGA KESEHATAN KELUARGA I. BLUM GENETIK PRILAKU SEHAT

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEDOMAN PENGOBATAN RASIONAL DAN OBAT GENERIK
Advertisements

TURUNAN/ DIFERENSIAL.
Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 21 Tahun 2011
Bayaran Kapitasi yang Layak Bagi Dokter Primer
PENANGANAN KOMPREHENSIF DAN HOLISTIK TETANUS
R E S E P Prof. Dr. RA. Oetari, SU. Apt..
FARMASETIK DASAR PENDAHULUAN.
SOAL ESSAY KELAS XI IPS.
Soal Sterilisasi Perhatikan resep berikut : R/ Natrium Klorida 640 mg
PENGANTAR ANTI MIKROBA
PENGANTAR FARMASI DRA. HELNI, APT, M.KES.
TURUNAN DIFERENSIAL Pertemuan ke
BAHASA LATIN DALAM PENULISAN RESEP
RESEP (lanjutan) Bahasa Latin, Sinonim, Sediaan Lazim, dan Khasiat Obat Dwi Endarti, SF, M.Sc, Apt. Lab Manajemen Farmasi dan Farmasi Masyarakat Bagian.
Pengobatan dan Pencegahan Gastroenteritis
BAGIAN FARMASI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA
PENGANTAR FARMASI KEDOKTERAN
PRAKTIK KEPERAWATAN.
Pertemuan ke-2 Bentuk formulir: Prinsip umum desain formulir
Pengantar Ilmu Kesehatan Masyarakat
SAINTIFIKASI JAMU.
MANAJEMEN FARMASI I PENGELOLAAN RESEP DI APOTEK
drh. Dian Vidiastuti PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UB
DOSIS OBAT & MACAM DOSIS
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT/ PERJALANAN ALAMIAH PENYAKIT
Konsep Kesehatan Komunitas (Public Health) dan Keperawatan Komunitas
RESEP DAN SALINAN RESEP
RESEP FARMASETIK DASAR.
Andri Dimalouw RSUD DOK II JAYAPURA
ANALISIS DOSIS Hening Pratiwi, M.Sc., Apt.
FARMAKOLOGI UNTUK PERAWAT
Monitoring Efek Samping Obat ( MESO )
HILMA HENDRAYANTI, S.Si., Apt.
DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA
PAFI JABAR 2017 Nova Petrika Maulana Mantik, S.Farm.,Apt
FARMAKOLOGI 3 PERIHAL RESEP DAN SINGKATAN LATIN
Oleh : Lusiani Tjandra, S.Si, Apt, M.Kes.
PERIHAL RESEP R/.
Penyusunan Formularium RS
Sri Yunita Suraida Salat, S.ST.M.Kes.
Konsep Farmakologi dan Patofisiologi
RESEP DAN SALINAN RESEP
Penulisan Resep King Hans K..
PENGANTAR ILMU RESEPTIR & FARMASI
PERSYARATAN ADMINISTRATIF
Obat Herbal, Kriterianya Harus Aman
Bentuk Sediaan Obat (BSO)
Pelayanan Informasi Obat
Pemantauan Terapi Obat (Drug Therapy Monitoring)
Latihan pemahanan resep
BAGIAN FARMAKOLOGI DAN TERAPEUTIKA
MANAJEMEN FARMASI I PENGELOLAAN RESEP DI APOTEK
TEKNIK PENULISAN RESEP Oleh : Surahman, S.farm,.Apt.
RESEP DAN SALINAN RESEP
KEPATUHAN.
MANAJEMEN FARMASI I PENGELOLAAN RESEP DI APOTEK
PENYIMPANAN DAN PEMUSNAHAN RESEP
Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman 2010
Pedoman Penulisan Resep
Dosen : Dr. Dra. Lili Musnelina, M.Si PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS FARMASI INSTITUS SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL JAKARTA 2017 FARMASI SOSIAL “PERILAKU.
PENGGUNAAN OBAT RASIONAL
PENGETAHUAN OBAT HEWAN
FORMULASI SEDIAAN LARUTAN
 Resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dokter hewan kepada apoteker pengelola apotik untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi.
PRESKRIPSI Membaca resep, menganalisis resep dan Pengkajian resep Ari Susiana wulandari, M.Sc., Apt.
FORMULASI DAN TEKNOLOGI SEDIAAN JAMU
Definisi Resep didefinisikan sebagai permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi atau dokter hewan kepada apoteker pengelola apotek (APA) untuk menyediakan.
R E S E P HERYANTI P,S.Si., Apt.. Resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dan dokter hewan, kepada apoteker untuk memberikan obat kepada.
Oleh : Febri Dian Fitriana O1B Compounding and Dispending Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo Kendari.
Transcript presentasi:

DIAGNOSA KELUARGA KESEHATAN KELUARGA I. BLUM GENETIK PRILAKU SEHAT SIKAP GAYA HIDUP SEHAT FISIK MENTAL SOSIAL LINGKUNGAN FISIK Biologis Sosiokultural AKSES PELAYANAN KESEHATAN

II. HOLISTIK KOMPREHENSIF (BIOPSIKOSOSIAL DAN CULTURAL) PSIKOLOGI BUDAYA CULTURAL KOMPREHENSIF PREVENTIV PROMOTIF KURATIF REHABILITATIF

KURATIF PENULISAN RESEP SECARA RASIONAL BERDASARKAN KBK ASUPAN MEDIK ASUPAN NUTRISI KURATIF ASUPAN PERAWATAN ASUPAN MEDIK Medica mentosa SURGERY FARMAKOLOGY NON FARMAKOLOGI PENULISAN RESEP SECARA RASIONAL BERDASARKAN KBK

TENTUKAN RENCANA TERAPI PROSES TERAPI ANAMNESIS DIAGNOSIS TENTUKAN RENCANA TERAPI R/ R/ NON TERAPI BERI OBAT BERI INFO EVALUASI

II. PEMBAGIAN RESEP Dr EDWINA Praktek Umum SIP : No.03 / tahun 2006 Alamat : Jln Ganting II No 16 Padang Telp : 0751890114 Praktek Senin – Jumat Jam 17.00 - 19.00 Padang, 17-5-2006 R/ Paracetamol 100 mg Tab CTM ¼ Tab Bisolvon No I SL q s m f pulv d t d No XV S t d d p I Paraf / T T Pro : Nadia Umur : 2 th Alamat : Jln Proklamasi No 17Padang 1. Prescriptio 2. Supercriptio 3. InsCriptio 4. Subcriptio 5. Signature

ELLY USMAN BAGIAN FARMAKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS PRINSIP PENULISAN RESEP SECARA RASIONAL BERDASARKAN KEDOKTERAN BERBASIS BUKTI (EBM) ELLY USMAN BAGIAN FARMAKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS

I. RESEP Pengertian : Resep adalah Permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi atau dokter hewan kepada apoteker untuk membuatkan obat dalam BSO tertentu dan menyerahkannya pada penderita. Defenisi Resep adalah wujud akhir dari kompentensi , pengetahuan, keahlian dokter dalam menerapkan bidang farmakologi dan terapi yang diperuntukan untuk satu penderita

II. PEMBAGIAN RESEP Dr EDWINA Praktek Umum SIP : No.03 / tahun 2006 Alamat : Jln Ganting II No 16 Padang Telp : 0751890114 Praktek Senin – Jumat Jam 17.00 - 19.00 Padang, 17-5-2006 R/ Paracetamol 100 mg Tab CTM ¼ Tab Bisolvon No I SL q s m f pulv d t d No XV S t d d p I Paraf / T T Pro : Nadia Umur : 2 th Alamat : Jln Proklamasi No 17Padang 1. Prescriptio 2. Supercriptio 3. InsCriptio 4. Subcriptio 5. Signature

III. TIPE RESEP Tipe Magistralis Tipe magistralis adalah komposisi resep yang ditulis sendiri oleh dokter berdasarkan pengalamannya dan tidak ditemukan dalam buku standar yang diperuntukan untuk satu penderita - buku standar resmi (literatur) - Formularium RS - Standard terapi  Puskesmas Tipe Officinalis Tipe officinalis adalah resep yang ditulis berdasarkan formula yang ada yang diperuntukan untuk satu penderita

KAIDAH PENULISAN R/ Tulislah Nama Obat Dengan Jelas Obat yang diberikan untuk pasien oleh dokter yang menulis resep sudah punya pengalaman tentang obat tersebut dan atau berdasarkan KBB Bila dokter sudah mempunyai pengalaman satu preparat paten tertentu tidak perlu beralih ke preparat paten lainnya walaupun dinyatakan isinya sama. Hati-hati memberikan obat secara bersamaan Terapi psikotropik dan narkotika harus dengan indikasi yang jelas. Dispesikasi dengan jelas kekuatan serta jumlah obat yang ditulis dalam resep(satuan mg/gram, ml/l)

Dosis tiap obat harus diperhitungkan dengan memperhatikan variabilitas individu DOSIS ditulis dengan JUMLAH dan SATUAN yang jelas Ketentuan mengenai obat ditulis dengan jelas Hindari polifarmasi  incompabiliti Hindari pemberian obat dalam jangka waktu yang lama Terangkan dengan jelas pada pasien cara penggunaan obat. Jelaskan pada pasien bahaya minum obat lain disamping obat yang diberikan dokter  incompabiliti Beritahu efek samping obat Lakukan “ RECORDING “ pada status pasien sebaik baiknya. Kertas R/ Dokumentasi  3 th Permintaan obat melalui telp dihindari kecuali Cito, maka 1 x 24 jam harus ditulis dikertas R/ SK Menkes RI No 280/MENKES/SK/V/1981  penulisan pemusnahan

Incompabiliti/Tidak Tercampurkan Obat Farmakologi contoh : Midriasis >< Miosis Farmakokinetik Farmasi 1. Interaksi Kimia 2. Interaksi Fisika

Pemberian Terapi Pada Keadaan Khusus Bumil Buteki Neonatus Manula Penderita - Gangguan ginjal - Gangguan hati Incomeabiliti Dosis BSO

Konsep Terapi Rasional  Mengapa Harus EBM/KBB?? Praktisi Klinik terapi farmakologi  terminasi proses terapi Pusat-pusat PELKES primer Puskesmas Prakek swasta Masalah ??? Apakah terapi farmakologi yang diberikan telah memenuhi “kaidah-kaidah kerasionalan/Medically Approriate” yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah atau hanya dilaksanakan terapi empirik??? 98% terapi farmakologi

EBM/Kedokteran Berbasis Bukti (KBB) Terminologi : Pendekatan medik  bukti-bukti ilmiah terkini Proses sistematik untuk menemukan, menelaah dan memanfaatkan hasil-hasil studi  dasar pengambilan keputusan klinik Keterpaduan antara Bukti ilmiah yang berasal dari studi terpercaya/ best reseach evidence Keahlian klinis/ Clinical Expertice Nilai-nilai yang ada pada masyarakat (Patient Values)

Mengapa Harus EBM/KBB?? Dulu Tonsilektomi  terapi tonsilitis Intervensi farmakologi  pendekatan “abdikasi/induksi” Sekarang Tanpa tonsilektomi menguntungkan “quality of life patient” Khasiat dari efek obat  industri-industri (detailer) umumnya unbalanced komersil

CAIR SOLUTIO SIRUP AEROSOL GUTTAE INJEKSI ½ PADAT SALEP LINIMEN BSO PULVERES PULVIS CAPSULAE TABLET SUPPOSITORIA PADAT

PENULISAN R/ DALAM BSO CAIR OBAT BENTUK SEDIAAN CAIR OBAT MINUM OBAT SUNTIK OBAT TETES OBAT LUAR SIRUP SOLUTIO SUSPENSI SATURASI MIXTURA EMULSI IV IM - H2O - OIL TETES MATA TETES HIDUNG TETES TELINGA SOLUSIO AEROSOL M. AGITANDA SIGNATURA HARUS TEPAT TIDAK UNTUK OBAT DENGAN INDEKS TERAPI SEMPIT KADAR OBAT MENENTUKAN INTENSITAS KERJA OBAT

TIPE – TIPE R Resep Magistralis resep yang ditulis oleh dokter menurut formulasi dokter sendiri untuk satu penderita R/ Paracetamol 200 mg coffein 10 mg S L q s M f pulveres d t d No. X S p r n pulv 1 max 3 sehari Pro : Wiwik (7 th) Paraf R/ Codein 100 mg ! m f pulv d t d No Xv da in cap S t d d cap I Pro : Hadi (10 th)

Resep Officinalis Resep yang ditulis oleh dokter berdasarkan formulasi yang ada dalam buku standar R/ Lotio kumerfelsi S F SUC Pro : Wina (17 th) R/ Unguentum Sulfuris Salicylatuma 20 S apl loc dol Pro : Harry (6 th) R/ Pulveres Acidov II No XII S t d d p I Pro : Tia (10 th)

Terima kasih