KELOMPOK 4 Bayu Chandra Kumara Hasan Turabi
CHAPTER 3 : POST POSITIVST PERSPECTIVES ON THEORY DEVELOPMENT
► PENDAHULUAN ► Pengertian positivistik (epistemologis) : realitas objektif sebagai suatu realitas diluar diri peneliti..(pptx bu muria) ► Pengertian positivistik (ontologis) : Sesuatu yang disepakati bersama sehingga menjadi universal (kebenaran tunggal).. (pptx bu muria) ► Para ahli yang telah mendedikasikan diri mereka untuk mempelajari perilaku manusia dan sosial telah menemukan bahwa ilmu alam mempengaruhi ilmu-ilmu social ► Teori evolusi, misalnya telah digunakan sebagai panduan dalam psikologi dan penelitian kelompok perilaku.
► FILOSOFIS ROOTS POSITIVISME ► Istilah positivisme banyak digunakan saat ini sebagai istilah ejekan di bidang penelitian sosial. Namun, positivisme telah di beri label sebagai istilah yang lemah yang dapat dengan mudah dipertanyakan oleh mereka yang lebih memilih alternatif filsafat ilmu. Phillips (1992) berpendapat bahwa positivisme telah hilang dari istilah yang memiliki fungsi yang berguna, dan bahwa ilmuwan sosial yang telah menggunakan istilah ini bingung mengenai definisi istilah tersebut ► Pertama, kita akan membedakan antara dua "merek" positivisme-klasik dan logis positivisme.
► Klasik Positivisme ► Posisi positivis klasik dikembangkan oleh Auguste Comte (1970), seorang filsuf Perancis yang berpendapat bahwa cabang pengetahuan harus melewati tiga tahap intelektual, "negara teologis atau fiktif, negara metafisik atau abstrak dan negara ilmiah atau positif. Perkembangan ini menyatakan bahwa penjelasan teologis dan metafisik kurang dapat diterima dibandingkan yang didasarkan pada bukti ilmiah dan bahwa, sebagai akibatnya, bidang-bidang seperti fisika berada pada tingkat yang lebih tinggi dibandingkan bidang yang tidak membawakan dengan cita-cita ilmiah
► Positivisme logis: Lingkaran Wina ► Gerakan positivis logis yang diwujudkan oleh Lingkaran Wina, sekelompok ulama yang bertemu selama tahun 1920-an dan 1930 dekat Wina, Austria. Yang termasuk kelompok ini Moritz Schlick, Rudolf Carnaap, Otto Neurath, Herbert Feigl, Friederich Waismann, Kurt Gödel dan Victor Kraft Positivis logis dimulai dengan membuat perbedaan penting antara ilmu pengetahuan dan metafisika melalui prinsip pemastian makna. Prinsip ini menyatakan bahwa "sebuah pernyataan yang dianggap benar-benar bermakna jika dan hanya jika itu baik analitik atau empiris diverifikasi“ ► Phillips (1992) menyatakan bahwa "Jika tidak dapat dilihat atau diukur, tidak berarti untuk dibicarakan.
► The Demise of Positivisme ► Karena Istilah filsafat ilmu dan positivisme yang identik, Pada tahun 1960-an, positivisme menjadi pandangan hampir mati dan istilah filsafat ilmu menjadi lebih populer. ► Setelah dua bahasa, teoritis dan pengamatan telah dibedakan, sulit untuk menjaga mereka terpisah. Beberapa filsuf berpendapat bahwa pengamatan paling ilmiah saat ini dilakukan melalui instrumen. Akibatnya, tidak akan ada bahasa pengamatan murni dan langsung. ► Akhirnya, gerakan positivis logis dipandang lebih terpisah dari kerja ilmu pengetahuan