BAB 12 LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN JASA.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Laporan keuangan perusahaan jasa
Advertisements

Akuntansi dibedakan menjadi 2 definisi :
Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa
BY: DWI RETNO ANDRIANI, SP, MP
BAB 4 AKUN DAN MANFAATNYA.
AKUNTANSI Oleh: DINA MAULINA, S.Kom
Penyunting : Umy Kurniaty
Nur Ahlina Febriyati, S.Kom
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA
Kertas Kerja ( Worksheet )
Pemahaman Laporan Keuangan dan Bagian - Bagiannya
LAPORAN KEUANGAN & PENCATATAN TRANSAKSI
PERTEMUAN 5 LAPORAN KEUANGAN DAN TAHAP AKHIR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN JASA PEMBAHASAN MODUL PRAKTEK DASAR AKUNTANSI PERTEMUAN 4.
Tentang Jurnal Penutup
Tahap Pengikhtisaran Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
Materi 6 IKHTISAR SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG.
PERUSAHAAN JASA DAN DAGANG
LAPORAN KEUANGAN.
PERTEMUAN KE-6 AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA (LAPORAN KEUANGAN DAN TAHAP AKHIR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN) PEMBAHASAN MODUL PRAKTEK DASAR AKUNTANSI PERTEMUAN.
LAPORAN KEUANGAN.
TEKNIK ANALISIS KEUANGAN
Siklus Akuntansi Tahap Penyusunan Laporan Keuangan (3)
Laporan Keuangan.
Akuntansi dan Pelaporannya
Metode-Metode Ikhtisar Pendekatan Harga Pokok
Bab 4 Penyelesaian Siklus Akuntansi
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 2
BAB 4 ARUS INFORMASI AKUNTANSI
Hasbiana dalimunthe se.mak
AKUNTANSI PERUSHAAN JASA
Dasar-dasar Prosedur Akuntansi
Pertemuan 3 AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR
PERKIRAAN (ACCOUNT).
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1
TEKNIK ANALISIS KEUANGAN
Penyesuaian Pembukuan
PERSAMAAN AKUNTANSI.
LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN JASA
Koperasi simpan pinjam
NERACA LAJUR BY : SUTEGO, SE..
SIKLUS AKUNTANSI BAGIAN 2: PROSES PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
6 Bab Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang.
BAB 8 PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DAN NERACA LAJUR
PERTEMUAN-4 STRUKTUR DASAR AKUNTANSI SIKLUS AKUNTANSI
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA
Penyelesaian Siklus Akhir
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
BAB 11 TAHAP PEMBUATAN LAPORAN KEUANGAN DAN PENUTUPAN SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA.
Penutupan, Daftar Saldo Setelah Penutupan, dan penyesuaian kembali
Jurnal Penutup dan Neraca Saldo Setelah Penutupan
PERUSAHAAN DAGANG XII SMA PENYUSUNAN KERTAS KERJA PERUSAHAAN DAGANG
BAB 4. Menyelesaikan Siklus Akuntansi
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
PERSAMAAN AKUNTANSI.
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Neraca Lajur.
Analisis Arus Kas 10th Lecture.
05 Laporan Arus Kas Konsolidasi AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 2 EKONOMI
Oleh: Dwi Sahrul Maghfiroh 19 Maret 2017 /
BAB II MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG
AJP, Kertas Kerja, Laporan Keuangan Neraca
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA
NERACA LAJUR.
Cash Flow – PSAK 2.
BAB 8 PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DAN NERACA LAJUR
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1
NERACA LAJUR BY : SUTEGO, SE..
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
Hajar Cherry Puspalillah, S.AB.,M.AB
LAPORAN KEUANGAN MEMPROSES LAPORAN KEUANGAN.
Transcript presentasi:

BAB 12 LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN JASA

Membuat Kertas Kerja (Worksheet) Tujuan penyusunan kertas kerja : Memudahkan penyusunan laporan keuangan. Menggolongkan dan meringkas informasi-informasu dari neraca saldo dan data-data penyesuaian sehingga menjadi persiapan sebelum disusun laporan keuangan yang formal. Memudahkan dalam menemukan kesalahan yang mungkin dilakukan ketika membuat jurnal penyesuaian. Prosedur penyusunan kertas kerja : Masukkan saldo-saldo akun buku besar ke dalam kolom-kolom neraca saldo. Memasukkan penyesuaian ke dalam kolom-kolom penyesuaian. Mengisi kolom-kolom neraca saldo setelah disesuaikan. Memindahkan jumlah-jumlah di dalam kolom neraca saldo setelah disesuaikan ke dalam kolom-kolom L/R (yang merupakan akun nominal) dan kolom-kolom neraca (yang merupakan akun riil)

Bentuk dan Cara Menyelesaikan Kertas Kerja No Nama Akun N.Saldo AJP NSD L/R Neraca Akun D K   Aktiva Rp. X Rp.V Rp.X Hutang V Ekuitas X Prive Pendapatan Beban Akumulasi Penyusutan Akun Setelah Disesuaikan Saldo Laba

Contoh : Kertas kerja Salon Lia (contoh pada Bab 11) adalah sebagai berikut.  Klik di sini untuk melihat kertas kerja

Menyusun Laporan Keuangan Laporan Laba Rugi (Income Statement) Laporan laba rugi merupakan ikhtisar dari pendapatan (revenue) dan beban-beban (expense) untuk suatu periode waktu atau masa tertentu,misalnya sebulan atau setahun. Selama periode akuntansi, kegiatan perusahaan menghasilkan pendapatan dan mengeluarkan beban. Jika jumlah pendapatan lebih besar daripada jumlah beban maka perusahaan memperoleh laba. Sebaliknya, jka jumlah pendapatan lenih kecil daripada jumlah beban untuk satu periode tertentu maka perusahaan menderita kerugian. Laporan laba rugi berguna untuk : Menetapkan besarnya pajak penghasilan (bagi kantor pajak). Menilai keberhasilan perusahaan dengan menghitung profitablilitas perusahaan. Menilai laba perusahaan dengan membandingkan laporan periode lalu. Menilai efisiensi perusahaan dengan melihat besarnya beban dan kompisisi jenis beban.

Susunan laba rugi dapat dibuat dengan dua cara : Single Step. Semua jenis pendapatan (pendapatan usaha, pendapatan luar usaha, dan pendapatan lain-lain) disusun dan dijumlahkan dalam satu kelompok, kemudian diselisihkan dengan jumlah semua beban. Selisih antara jumlah pendapatan dengan beban merupakan sisa laba atau sisa rugi. Multiple Step. Multiple step ialah penyusunan laporan laba rugi secara bertahap mulai dari kelompok pendapatan dan beban usaha, pendapatan beban di luar usaha, sampai dengan kelompok pendapatan dan beban lain-lain.

Bentuk Laporan Laba Rugi Single Step PT SEDAP LAPORAN LABA RUGI PER 31 DESEMBER 2004 (DALAM RIBUAN RUPIAH) Pendapatan :   Pendapatan Jasa Rp. A Pendapatan Bunga B Total Pendapatan Rp. C Beban-beban : Beban Sewa Rp. D Beban Gaji E Beban Asuransi F Beban Listrik, Air. Dan Telepon G Total Beban (H) Laba Bersih Rp. I Keterangan : C = A + B H = D + E + F + G I = C - H

Bentuk Laporan Laba Rugi Multiple Step PT SEDAP LAPORAN LABA RUGI PER 31 DESEMBER 2004 (DALAM RIBUAN RUPIAH) Pendapatan Jasa   Rp. A Beban-beban : Rp. B Beban Gaji C Beban Listrik, Air, dan Telepon D Total Beban (E) Laba Usaha Rp. F Pendapatan di Luar Usaha : Pendapatan Bunga Rp. G Beban-beban di Luar Usaha : Beban Bunga (H) Laba di Luar Usaha I Laba Bersih Rp. J Keterangan : E = B + C + D F = A - E J = F + I

Laporan Perubahan Modal (Statement of Owner’s Equity) Laporan perubahan modal merupakan ikhtisar dari perubahan-perubahan dalam ekuitas atau modal yang terjadi selama periode waktu atau masa tertentu. Laporan ini hanya disusun untuk usaha perseorangan, dan memiliki kaitan dengan neraca dan laporan laba rugi. Perkembangan perusahaan dan hak kepemilikan (modal) selama satu periode dapat dilihat melalui laporan perubahan modal. Laporan perubahan modal menyajikan hal-hal mengenai : Jumlah modal awal. Penambahan modal, (invetasi) selama satu periode. Sisa laba atau rugi. Pengambilan uang (prive) untuk kepentingan pribadi.

Bentuk Laporan Perubahan Modal SALON LIA LAPORAN PERUBAHAN MODAL UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 20XX (DALAM RIBUAN RUPIAH) Modal, 1 Januari 20XX Rp. A Laba Bersih Rp. B Prive -C Penambahan (Pengurangan) Modal -D Modal, 31 Desember 20XX Rp. E

Neraca (Balance Sheet) Neraca merupakan suatu daftar berkaitan dengan posisi keuangan (aktiva, kewajiban, dan modal) pada tanggal tertentu, biasanya penutupan hari terakhir dari satu bulan atau tahun tertentu. Neraca adalah daftar harga dari hutang dan modal perusahaan pada suatu saat tertentu. Harta disusun berdasarkan likuiditas atau dengan kata lain berdasarkan kecepatan atau kelancaran harta menjadi uang dalam kegiatan perusahaan. Kewajiban atau hutang disusun berdasarkan jangka waktu pembayarab. Modal disusun berdasarkan tingkat kekekalan atau lama akun tersebut bertahan dalam perusahaan.

Neraca dapat disusun ke dalam dua bentuk : Skontro. Bentuk skontro ialah bentuk neraca yang disusun berdampingan antara sisi kiri (aktiva) untuk mencatat harta dan sisi kanan (pasiva) untuk mencatat kewajiban (hutang), dan modal. Jumlah sisi kiri(aktiva) dan jumlah sisi kanan (pasiva) harus seimbang. Stafel. Bentuk stafel ialah bentuk yang disusun secara menurun dari atas ke bawah. Bagian atas untuk mencatat harta dan bagian bawah untuk mencatat hutang ditambah modal. Jumlah harta sama dengan jumlah hutang ditambah modal. Bentuk stafel banyak digunakan untuk neraca komparatif, yakni untuk membandingkan neraca dengan periode yang lalu.

Bentuk Neraca Scontro

Neraca Bentuk Stafel

Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flows) Laporan arus kas merupakan ikhtisar dari penerimaan dan pengeluaran kas untuk periode waktu atau masa tertentu, misalnya sebulan atau setahun. Laporan arus kas diperlukan sebab laporan keuangan seperti neraca, laporan laba rugi, dan laporan perubahan modal belum mampu menjawab berbagai pertanyaan seperti : bagaimana perusahaan mendanai investasi yang dilakukan, mengapa perusahaan mampu membeli aktiva tetap dalam jumlah besar pada saat perusahaan dalam keadaan rugi, berapa besar program ekspansi perusahaan didanai oleh arus kas operasi, dan sebagainya. Laporan arus kas dibuat dengan tujuan untuk memberikan informasi tentang mengapa posisi kas perusahaan berubah selama periode akuntansi, berkaitan dengan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan menggunakan kas dan setara kas. Kas terdiri dari : cash on hand dan cash in bank. Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid.

Pengertian Arus Kas Arus kas (cash flow) adalah arus kas masuk (inflow), arus kas keluar (outflow), dan setara kas. Klasifikasi arus kas terdiri dari : Aktivitas Operasi : Metode langsung Metode tidak langsung 2. Aktivitas Investasi Aktivitas Pendanaan Perusahaan dianjurkan untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan metode langsung. Alasannya, metode langsung tersebut menghasilkan informasi yang berguna dalam mengestimasi arus kas di masa depan, sementara hari ini tidak dapat dihasilkan dengan metode tak langsung.

Bentuk Laporan Arus Kas Metode Langsung

Bentuk Laporan Arus Kas Metode Tak Langsung

Bentuk Laporan Arus Kas Masuk dan Keluar Aktivitas Operasi Kas Masuk Penjualan barang dagang Pendapatan komisi, fee, dll Pendapatan bunga Kas Keluar Pembayaran kepada pemasok Pembayaran gaji karyawan Pembayaran pajak Pembayaran bunga dan beban lain-lain Pos-pos laba rugi Aktivitas Investasi Penjualan aktiva tetap Kas keluar Pembelian aktiva tetap Pos-pos aktiva tidak lancar Aktivitas Pendanaan Penerimaan Modal Penerimaan pinjaman jangka panjang Pembayaran hutang jangka panjang Pos-pos hutang jangka panjang dan modal

Langkah-langkah Penyusunan Laporan Arus Kas Informasi yang diperlukan untuk menyusun laporan arus kas diperoleh dari sumber-sumber sebagai berikut : Neraca komparatif Laporan laba rugi Informasi pendukung Penyusunan empat jenis laporan keuangan tersebut harus mengikutsertakan nama perusahaan, judul laporan, dan tanggal periode tertentu. Informasi yang disajikan dalam laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas adalah untuk suatu periode tertentu atau masa tertentu, sementara informasi yang disajikan dalam neraca adalah posisi akun sampai dengan tanggal pelaporan. Hubungan Antar Laporan Keuangan. ( Klik di sini)

Pada peraga hubungan antar laporan keuangan, menggambarkan empat laporan pokok untuk bentuk usaha perseorangan. Jumlah laba bersih sebesar Rp. 1.525.000 yang terdapat pada laporan laba rugi dipindahkan ke laporan perubahan modal sehingga modal atau ekuitas mengalami penambahan. Saldo akhir Nona Lily sebesar Rp. 8.025.000 kemudian dipindahkan ke dalam neraca sebagai unsur tunggal dari ekuitas modal. Sementara itu, laporan arus kas menyajikan informasi mengenai sebab-sebab perbedaan dalam saldo kas akhir periode dibanding saldo kas awal periode, di mana jumlah saldo kas akhir yang disajikan dalam laporan ini, harus menunjukkan jumlah yang sama besarnya dengan saldo kas pada neraca, yakni sebsar Rp. 2.950.000.

Contoh : Laporan keuangan Salon Lia pada contoh bab sebelumnya adalah sebagai berikut. Laporan Laba Rugi  Klil di sini. Laporan Perubahan Modal  Klik di sini. Neraca  Klik di sini. Laporan Arus Kas  Klik di sini.