PERAN PELAJAR DALAM MENDUKUNG PROGRAM P4GN Oleh: Gatot Sugiharto,S.H.,M.H.
PELAJAR = REMAJA PELAJAR/REMAJA Generasi terdidik harapan masa depan bangsa; PELAJAR/REMAJA Miniatur bangsa Indonesia 20-30 mendatang; PELAJAR/REMAJA Bertanggungjawab atas masa depan dirinya dan Negaranya; PELAJAR/REMAJA Adalah Sesuatu Banget (By. Syahrini)
MANUSIA MAKHLUK BEBAS Bebas memilih apa yang diinginkannya. Bebas memilih gaya hidup dan bebas bergaul Tapi kebebasan yang dimaksud harus kebebasan yang bertanggungjawab.
Bebas bertanggungjawab ? Menyadari kodrat manusia sebagai kholifah/pemimpin. Menyadari manusia sebagai mahkluk yang berakal dan sempurna. Mampu memilih dan memilah mana yang baik dan yang buruk.
REMAJA dan Kerawanan Pergaulan
Pergaulan berkaitan dengan gaya hidup Arus globalisasi. Pertukaran budaya, bahasa, dsb. Tata pergaulan yang lintas negara Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat. Membawa dampak yang sangat luas. Perkawinan budaya, gaya hidup dan tata pergaulan juga berubah.
Pergaulan dan gaya hidup Pelajar Dipengaruhi oleh proses perkembangan psikologis dimasa remajanya. Ada periodisasi perkembangan remaja yang menentukan kematangan Pelajar sehingga mampu memilih pergaulan yang baik bagi dirinya. Perkembangan psikologis ini membutuhkan peran orang tua/sahabat yang bisa diajak sharing tentang problematika remaja.
Periodisasi pubertas remaja
Masa pra-pubertas (12-13 Tahun) Masa ini disebut juga masa pueral, yaitu masa peralihan dari kanak-kanak ke remaja. Pada anak perempuan, masa ini lebih singkat dibandingkan dengan anak laki-laki. Pada masa ini, terjadi perubahan yang besar pada remaja, yaitu meningkatnya hormon seksualitas dan mulai berkembangnya organ-organ seksual serta organ-organ reproduksi remaja.
Next: Di samping itu, perkembangan intelektualitas yang sangat pesat jga terjadi pada fase ini. Akibatnya, remaja-remaja ini cenderung bersikap suka mengkritik (karena merasa tahu segalanya), yang sering diwujudkan dalam bentuk pembangkangan ataupun pembantahan terhadap orang tua, mulai menyukai orang dewasa yang dianggapnya baik, serta menjadikannya sebagai "hero" atau pujaannya. Perilaku ini akan diikuti dengan meniru segala yang dilakukan oleh pujaannya, seperti model rambut, gaya bicara, sampai dengan kebiasaan hidup pujaan tersebut.
Masa pubertas (14-16 tahun) Masa ini disebut juga masa remaja awal, dimana perkembangan fisik mereka begitu menonjol. Remaja sangat cemas akan perkembangan fisiknya, sekaligus bangga bahwa hal itu menunjukkan bahwa ia memang bukan anak-anak lagi. Pada masa ini, emosi remaja menjadi sangat labil akibat dari perkembangan hormon-hormon seksualnya yang begitu pesat.
Next; Keinginan seksual juga mulai kuat muncul pada masa ini. Pada remaja wanita ditandai dengan datangnya menstruasi yang pertama, sedangkan pada remaja pria ditandai dengan datangnya mimpi basah yang pertama. Remaja akan merasa bingung dan malu akan hal ini, sehingga orang tua harus mendampinginya serta memberikan pengertian yang baik dan benar tentang seksualitas. Jika hal ini gagal ditangani dengan baik, perkembangan psikis mereka khususnya dalam hal pengenalan diri/gender dan seksualitasnya akan terganggu. Kasus-kasus gay dan lesbi banyak diawali dengan gagalnya perkembangan remaja pada tahap ini.
Masa akhir pubertas (17-18 Tahun) Pada masa ini, remaja yang mampu melewati masa sebelumnya dengan baik, akan dapat menerima kodratnya, baik sebagai laki-laki maupun perempuan. Mereka juga bangga karena tubuh mereka dianggap menentukan harga diri mereka. Masa ini berlangsung sangat singkat. Pada remaja putri, masa ini berlangsung lebih singkat daripada remaja pria, sehingga proses kedewasaan remaja putri lebih cepat dicapai dibandingkan remaja pria. Umumnya kematangan fisik dan seksualitas mereka sudah tercapai sepenuhnya. Namun kematangan psikologis belum tercapai sepenuhnya.
Periode peralihan:masa remaja adolesen (19-21 tahun) Pada periode ini umumnya remaja sudah mencapai kematangan yang sempurna, baik segi fisik, emosi, maupun psikisnya. Mereka akan mempelajari berbagai macam hal yang abstrak dan mulai memperjuangkan suatu idealisme yang didapat dari pikiran mereka. Mereka mulai menyadari bahwa mengkritik itu lebih mudah daripada menjalaninya. Sikapnya terhadap kehidupan mulai terlihat jelas, seperti cita-citanya, minatnya, bakatnya, dan sebagainya. Arah kehidupannya serta sifat-sifat yang menonjol akan terlihat jelas pada fase ini.
Apa akibatnya jika proses perkembangan pada masa remaja tidak berjalan dan tidak mendapat arahan dengan baik ?
Akibatnya: Terjadi kelemahan psikologis yang berdampak pada kemampuan untuk menentukan pilihan pergaulan dan pilihan sikap. Termasuk kemampuan memilih pergaulan. Mudah terpengaruh dengan sesuatu yang baru dan cenderung mencobanya Mencoba gaya hidup yang tidak sesuai dengan budaya bangsa. Termasuk mencoba-coba narkoba
Pergaulan PELAJAR dan penyalaghunaan narkoba
Mengapa Pelajar rawan ?
Mengapa … Berada pada masa peralihan remaja menuju dewasa. Rasa ingin tahu yang tinggi Menyukai sesuatu yang dianggap modern.
Gaya hidup hedonis Idealnya: Pelajar mampu memilih gaya hidup yang sesuai dengan profilnya sebagai seorang intelektual. Namun Faktanya: tidak sedikit dari Pelajar yang memiliki gaya hidup hedonis yang mengedepankan kepuasan nafsu (perut) Disebabkan dengan fasilitas yang mendukung; Adanya Kesempatan untuk melakukannya. Narkoba bagi sebagian Pelajar bisa saja dianggap sebagai gaya hidup. Memilih Pergaulan sangat menentukan Pelajar akan terjerat pada penyalahgunaan narkoba atau tidak.
KENAPA SICH TEMAN KITA SAMPAI NYANDU NARKOBA ? Coba – coba ( rasa ingin tahu ) Ikut-ikutan teman sbg solidaritas Hanya utk senang – senang Mengikuti trend ( biar terlihat gaya & modis ) Ingin menunjukkan kehebatan & kesan dewasa Lari dari kebosanan Pengertian yg salah ( dipikir pakai sekali engga’ akan nagih ?! ) Keinginan utk diterima oleh lingkungan Tidak siap mental utk menolak narkoba secara tegas
CARA PEREDARAN NARKOBA DILINGKUNGAN SEKOLAH / PELAJAR Sebelumnya diberi secara cuma-cuma kelamaan meningkat dosisnya kemudian beli donk Dipaksa Promosi dengan dalih sbg obat semangat belajar, membuat pede, dll
LANGKAH - LANGKAH PENCEGAHAN Pendekatan antar pribadi Perkuat iman & taat ibadah Diskusi terarah/ terbuka dg ortu Punya kegiatan positif utk isi waktu luang Hindari teman pengguna Cari lingkungan yg baik utk sekolah Pendidikan sebaya Penyuluhan Acara khusus Kunjungan silaturahmi Melakukan rujukan
BAGAIMANA PERAN PELAJAR DALAM MENDUKUNG P4GN (Program Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba) DISKUSIKAN !!
Bentuk Kader Anti Narkoba (ex: SMA 4 Foranza, SMA 8 Spanza, SMK Depok GIANT Dll) Jaga lingkungan Sekolah/PT Bebas Narkoba Awasi tempat rawan dilingkungan sekolah Susun penyebaran informasi ttg bahaya narkoba Kampanye aktif dlm ciptakan kondisi anti narkoba Informasikan Kpd Guru Informasikan kpd Polisi
SELAMAT BERDISKUSI
GATOT SUGIHARTO Gats.antinarkoba@gmail.com