PERINDUSTRIAN MEDIA PEMBELAJARAN VERRY A.J.M. SILALAHI,S.Sos. SMAK 7 PENABUR JAKARTA
PENGERTIAN INDUSTRI Menurut UU No.5 Th.1984 : Indusri diartikan sebagai kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi dan atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi penggunaannya termasuk rancang bangun dan perekayasaan industri Kata Industri diambil dari bahasa Latin Industria yang artinya buruh atau penggunaan tenaga kerja secara terus menerus
Makanan dan minuman Kerajinan logam, mas, perak, tembaga Kerajinan bukan logam, anyaman, kulit, tembakau 1.Kelompok Aneka Industri dan Kerajinan K L A S I F N D U T R Logam Dasar - besi/baja termasuk pipa, kawat baja dan Mesin Kendaraan, Mesin Industri Elektronika - Radio, Televisi dan berbagai jenis peralatan elektronika 2.Kelompok Industri Logam dan Elektronika 3. Kelompok Industri Kimia - Pupuk, Ban, Gelas, Garam dan Gas 4. Kelompok Industri Sandang dan Tekstil Serat sintetis (Rayon) Pemintalan dan Pertenunan Perajutan Pakaian Jadi
Pengelompokkan Industri dapat dilakukan juga berdasarkan : 1. Luas atau Keragaman Kegiatan dan Pengorganisasiannya. a. Industri Besar ( Big Industry ) b. Industri Kecil ( Small Scale Industry ) Industri Rumah Tangga (Home Industry) Industri Kerajinan (Handycraft Industry) 2. Ukuran Bahan Mentah, Sifat Produksi dan Penggunaan Mesin- mesin. a. Industri Berat (Heavy Industry) Industri kendaraan bermotor, kapal, kereta api b. Industri Ringan (Light Industry) Industri tekstil, industri kertas
3. Berdasarkan Bahan baku yang digunakan a. Industri Ekstraktif Industri Reproduktif Industri Manufaktur b. Industri Non Ekstraktif c. Industri Fasilitatif 4. Berdasarkan Bahan Baku dan Sifat Produksinya. a. Industri Primer b. Industri Sekunder 5. Berdasarkan Daya Serap (Kemampuan Tampung) tenaga kerja dan permodalan. a. Industri Padat Karya Industri Rumah Tangga Industri Kerajinan Tangan b. Industri Padat Modal
6. Berdasarkan Jumlah Modal, Tenaga kerja dan Teknologinya. a. Industri Kecil b. Industri Menengah c. Industri Besar 7. Berdasarkan Proses Produksinya. a. Industri Hulu b. Industri Hilir 8. Berdasarkan Sumber Modalnya. a. Industri Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) b. Industri Penanaman Modal Asing (PMA) c. Industri Patungan (Joint Venture)
9. Berdasarkan Subyek Pengelolanya. a. Industri Rakyat b. Industri Negara 10. Berdasarkan Ukuran ( Besar Kecilnya ) Produksi,Jumlah Tenaga kerja dan Modal yang tersedia. a. Industri Kecil b. Industri Sedang c. Industri Besar
Pengelompokkan Industri dapat dilakukan juga berdasarkan : 1. Luas atau Keragaman Kegiatan dan Pengorganisasiannya. Industri ini dibedakan atas : Industri Besar (Big Industry) Industri ini berskala besar dengan kegiatan dan pengorganisasian yang kompleks, menggunakan mesin-mesin moderen dengan jumlah buruh yang besar dan menempati areal tanah yang luas
Industri Kecil (Small Scale Industry) Industri ini berukuran kecil, baik dilihat dari modal, kegiatan, produksi, pengorgani sasian, maupun jumlah tenaga kerja dan teknologinya. Termasuk jenis industri ini adalah jenis : - Industri Rumah Tangga (Home Industry) - Industri Kerajinan (Handycraft Industry)
2. Berdasarkan Ukuran Bahan Mentah, Sifat Produksi dan Penggunaan Mesin-mesin. Kegiatan industri ini dibedakan : Industri Berat (Heavy Industries) Industri ini dalam kegiatannya menggunakan mesin-mesin berat, mengolah bahan mentah dalam jumlah sangat banyak dan umumnya memproduksi barang-barang tahan lama dan berat. Industri ini biasanya memproduksi kendaraan bermotor, kapal dan kereta api
Industri Ringan (Light Industries) Industri ini menggunakan mesin ringan dan membutuhkan bahan mentah yang lebih sedikit. Yang termasuk industri ini : - Industri Tekstil - Industri Kertas
3. Berdasarkan Bahan baku yang digunakan, kegiatan industri ini dapat dibedakan sbb: Industri Ekstraktif Merupakan industri yang bahan bakunya diperoleh langsung dari alam, seperti dari hasil pertanian, perikanan dan kehutanan Industri ini dibedakan atas : - Industri Reproduktif Yaitu industri yang bahan bakunya berasal dari alam tetapi dalam pemanfaatannya harus ada usaha tertentu atau selalu terdapat pergantian baru dalam produk - Industri Manufaktur Merupakan industri yang mengolah bahan baku yang hasilnya digunakan untuk keperluan sehari-hari atau digunakan industri lain, misalnya : Industri Kayu lapis, Benang Tenun dan Kain
Industri Non Ekstraktif Adalah industri yang bahan bakunya berasal dari industri lain. Industri Fasilitatif Yaitu industri yang menjual jasa untuk keperluan orang lain, seperti perbankan, perdagangan, transportasi dan pariwisata
4. Berdasarkan Bahan Baku dan Sifat Produksinya. Kegiatan industri ini dibedakan sbb: Industri Primer Adalah industri yang mengolah bahan mentah hasil produksi sektor primer seperti pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan, termasuk pula pertambangan. Industri Sekunder Industri ini mengolah lebih lanjut hasil industri primer. Bahan bakunya adalah barang jadi atau atau setengah jadi yang diproduksi industri lain, contoh : Industri mobil dan industri perakitannya, Industri tekstil dan industri pakaian jadi
5. Berdasarkan Daya Serap (Kemampuan Tampung) tenaga kerja dan permodalan. Kegiatan industri ini dibedakan sbb: Industri Padat Karya Adalah jenis industri yang banyak memerlukan dan menggunakan tenaga kerja manusia. Yang termasuk industri ini adalah : - Industri Rumah tangga - Industri Kerajinan tangan - Industri-industri yang menggunakan teknologi madya
Industri Padat Modal Adalah industri yang menggunakan modal yang besar dan mesin-mesin moderen. Yang termasuk industri ini adalah seluruh industri moderen yang menggunakan teknologi tinggi
6. Berdasarkan Jumlah Modal, Tenaga kerja dan Teknologinya. Industri dapat dikelompokkan sbb: Industri Kecil Adalah industri yang menggunakan modal kecil, dengan jumlah tenaga kerja kurang dari 20 orang dan menggunakan teknologi yang masih sederhana. Industri Menengah Adalah industri yang menggunakan modal tidak tidak terlalu besar, jumlah tenaga kerja antara 20 – 99 orang dan menggunakan mesin-mesin sederhana
Industri Besar Adalah industri yang menggunakan modal cukup besar, jumlah tenaga kerja di atas 100 orang dan menggunakan mesin-mesin moderen
7. Berdasarkan Proses Produksinya. Kegiatan industri ini dibedakan menjadi : Industri Hulu Yaitu industri yang mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi. Contoh : Industri kayu lapis dan alumunium Industri Hilir Yaitu industri yang mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi yang dapat langsung dipakai konsumen. Contoh : Industri Furnitur dan Industri Pakaian jadi
8. Berdasarkan Sumber Modalnya. Kegiatan industri dapat dibedakan sbb : Industri Penanaman Modal Dalam Negeri ( Pemerintah atau Pengusaha nasional ) Industri Penanaman Modal Asing Industri Patungan ( Joint Venture ) Yaitu modal kerjasama asing dan pemerintah atau pengusaha nasional
9. Berdasarkan Subyek Pengelolanya. Kegiatan industri ini dapat dibedakan sbb : Industri Rakyat Merupakan industri yang dikelola oleh rakyat. Contoh : Industri keramik, batu bata, genting atau batako Industri Negara. Merupakan industri yang dikelola oleh negara melalui perusahaan yang dikenal dengan BUMN. Contoh : Industri perminyakan, industri pupuk, industri kertas dan industri besi baja
10. Berdarkan Ukuran ( Besar Kecilnya ) Produksi, Jumlah Tenaga kerja dan Modal yang tersedia. Industri ini dapat dibedakan menjadi : Industri Rumah Tangga Merupakan kegiatan usaha yang dilakukan oleh keluarga dengan jumlah tenaga sedikit (sekitar 4 – 5 orang) dengan modal relatif terbatas dan teknologi yang sangat sederhana Contoh : Industri tenun, anyaman, batik tulis, makanan, ukiran dan souvenir
Industri Kecil Merupakan kegiatan usaha yang dilakukan oleh keluarga dengan jumlah tenaga sedikit (sekitar 5-19 orang Contoh : Industri gerabah, industri pembuatan alat-alat rumah tangga (pandai besi), dll. Industri Sedang Adalah industri dengan modal lebih besar dan tenaga kerja yang digunakan antara 20 – 99 orang dengan sistem pembagian kerja yang lebih jelas, teknologi yang digunakan sudah cukup moderen.
Industri Besar Adalah industri yang menggunakan modal sangat besar dan jumlah tenaga kerja yang relatif banyak ( umumnya 100 orang atau lebih ), sistem pembagian kerja dan teknologinya sudah moderen sehingga menghasilkan produk atau barang dalam jumlah besar. Contoh : Industri pupuk, industri perakitan kendaraan, industri semen, industri tekstil atau pakaian jadi, industri makanan dan minuman dan obat-obatan.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN INDUSTRI
1. FAKTOR SUMBER DAYA a. Bahan Mentah b. Sumber Energi c. Ketersediaan Air d. Iklim dan Topografi 2. FAKTOR SOSIAL a. Tenaga Kerja b. Kemampuan Menggunakan Teknologi 3. FAKTOR EKONOMI a. Pasar b. Modal c. Transportasi d. Kebijakan pemerintah
ORIENTASI LOKASI INDUSTRI
INDUSTRI YANG BERORIENTASI PADA BAHAN BAKU ( RAW MATERIAL ORIENTED INDUSTRY ) Adalah industri yang dibangun dekat dengan persediaan bahan baku Faktor-faktor yang menyebabkan industri berorientasi pada bahan baku : Bahan baku yg digunakan mudah rusak Volume bahan baku lebih berat daripada produk yang dihasilkan Pengangkutan bahan baku lebih mahal daripada pengangkutan barang jadi
INDUSTRI YANG BERORIENTASI PADA TENAGA KERJA ( LABOUR ORIENTED INDUSTRY ) Adalah industri yang didirikan di tempat-tempat pemusatan penduduk Faktor-faktor yang menyebabkan industri berorientasi pada tenaga kerja : Banyak membutuhkan tenaga kerja yang murah Banyak membutuhkan tenaga kerja yang terampil dengan kemampuan khusus
INDUSTRI YANG BERORIENTASI PADA PASAR ( MARKET ORIENTED INDUSTRY ) Adalah industri yang didirikan di dekat konsumen atau pembeli Faktor-faktor yang menyebabkan industri berorientasi pada pasar : Produk yang dihasilkan mudah rusak atau tidak tahan lama Bahan baku yang dibutuhkan dapat tahan lama Produk yang dihasilkan memerlukan daerah pasaran yang luas Biaya pengangkutan barang jadi lebih mahal dari pada pengangkutan bahan baku
INDUSTRI YANG BERORIENTASI PADA SUMBER ENERGI ( ENERGY ORIENTED INDUSTRY ) Adalah industri yang didirikan di dekat sumber energi Faktor-faktor yang menyebabkan industri berorientasi pada sumber energi : Banyak membutuhkan energi tertentu
TEORI LOKASI INDUSTRI ALFRED WEBER Dalam bukunya Theory of Location of Industries (1909) Mendasarkan teori lokasi industri pada biaya- biaya pengangkutan yang paling sedikit untuk memperoleh laba yang paling tinggi Weber membedakan antara biaya transportasi bahan mentah ke lokasi industri (assembly cost) dan biaya transportasi pemasaran hasil produksi ke tempat penjualan (marketing cost)
PENEMPATAN LOKASI INDUSTRI MENURUT WEBER KETERANGAN : M : Market (Pasar) R1 – R2 : Asal Bahan Mentah P : Lokasi Industri Gambar di samping menggambarkan bahwa biaya pengangkutan barang jadi ke pasar sebanding dengan biaya pengangkutan bahan baku dari dua lokasi ke pabrik. Oleh karena itu, lokasi pabrik ditempatkan di pusat sehingga jarak transportasi menjadi minimum R2 R1 P M
KETERANGAN : M : Market (Pasar) R1 – R2 : Asal Bahan Mentah P : Lokasi Industri Gambar di samping menggambarkan bahwa biaya pengangkutan bahan baku jauh lebih murah daripada biaya pengangkutan barabg ke pasar. Oleh karena itu, lokasi industri ditempatkan dekat dengan bahan baku ( Raw Material Oriented )
KETERANGAN : M : Market (Pasar) R1 – R2 : Asal Bahan Mentah P : Lokasi Industri