Open Course Selamat Belajar
Analisis Transien Rangkaian Orde Ke-dua oleh: Sudaryatno Sudirham
Tujuan mampu menurunkan persamaan rangkaian yang merupakan kedua. rangkaian orde kedua. memahami bahwa tanggapan rangkaian terdiri dari tanggapan paksa dan tanggapan alami yang mungkin berosilasi. mampu melakukan analisis transien pada rangkaian orde kedua.
Persamaan Rangkaian Orde Ke-dua Bentuk Umum Persamaan Rangkaian Orde Ke-dua
dengan tegangan sebagai peubah status Bentuk Umum Persamaan Rangkaian Orde Ke-dua Bentuk Umum Persamaan Rangkaian Orde Ke-dua y = tanggapan rangkaian yang dapat berupa tegangan ataupun arus fungsi pemaksa atau fungsi penggerak. tetapan a dan b ditentukan oleh nilai-nilai elemen yang membentuk rangkaian Persamaan diferensial orde ke-dua muncul karena rangkaian mengandung kapasitor dan induktor dengan tegangan sebagai peubah status dengan arus sebagai peubah status sedangkan peubah dalam persamaan rangkaian harus salah satu di ataranya, tegangan atau arus
Bentuk Umum Persamaan Rangkaian Orde Ke-dua Tanggapan Alami Tanggapan alami adalah solusi persamaan rangkaian di mana x(t) bernilai nol: Dugaan solusi y berbentuk fungsi eksponensial ya = Kest dengan nilai K dan s yang masih harus ditentukan. Kalau solusi ini dimasukkan ke persamaan, akan diperoleh Bagian ini yang harus bernilai nol yang memberikan persamaan karakteristik
Bentuk Umum Persamaan Rangkaian Orde Ke-dua Persamaan karakteristik yang berbentuk persamaan kwadrat itu mempunyai dua akar yaitu Dengan adanya dua akar tersebut maka kita mempunyai dua solusi homogen, yaitu dan tanggapan alami yang kita cari akan berbentuk Seperti halnya pada rangkaian orde pertama, tetapan-tetapan ini diperoleh melalui penerapan kondisi awal pada tanggapan lengkap
Tanggapan paksa adalah solusi persamaan rangkaian di mana x(t) 0: Bentuk Umum Persamaan Rangkaian Orde Ke-dua Tanggapan Paksa Tanggapan paksa adalah solusi persamaan rangkaian di mana x(t) 0: Bentuk tanggapan paksa ditentukan oleh bentuk x(t) sebagaimana telah diulas pada rangkaian orde pertama, yaitu
Bentuk Umum Persamaan Rangkaian Orde Ke-dua Tanggapan Lengkap Tanggapan lengkap adalah jumlah tanggapan alami dan tanggapan paksa Tetapan ini diperoleh melalui penerapan kondisi awal Jika rangkaian mengandung C dan L, dua elemen ini akan cenderung mempertahankan statusnya. Jadi ada dua kondisi awal yang harus dipenuhi yaitu dan
Bentuk Umum Persamaan Rangkaian Orde Ke-dua Kondisi Awal Secara umum, kondisi awal adalah: Nilai sesaat sebelum dan sesudah penutupan/pembukaan saklar harus sama, dan laju perubahan nilainya harus kontinyu y t y t Pada rangkaian orde kedua dy/dt(0+) harus kontinyu sebab ada d2y/dt2 dalam persamaan rangkaian yang hanya terdefinisi jika dy/dt(0+) kontinyu Pada rangkaian orde pertama dy/dt(0+) tidak perlu kontinyu
Bentuk Umum Persamaan Rangkaian Orde Ke-dua Tiga Kemungkinan Bentuk Tanggapan Persamaan karakteristik dapat mempunyai tiga kemungkinan nilai akar, yaitu: a). Dua akar riil berbeda, s1 s2, jika {b2 4ac } > 0; b). Dua akar sama, s1 = s2 = s , jika {b24ac } = 0; c). Dua akar kompleks konjugat s1,s2 = j jika {b24ac } < 0. Tiga kemungkinan akar ini akan memberikan tiga kemungkinan bentuk tanggapan
Persamaan karakteristik dengan dua akar riil berbeda, s1 s2, {b2 4ac } > 0
Dua Akar Riil Berbeda, Tanggapan Alami Contoh-1 + v iC 0,25 F 15 V 8,5 k i 1 H S 1 2 Saklar S telah lama berada pada posisi 1. Pada t = 0 saklar dipindahkan ke posisi 2. Carilah perubahan tegangan kapasitor. Pada t = 0- : Persamaan Rangkaian pada t > 0 : Karena i = -iC = -C dv/dt, maka:
Dua Akar Riil Berbeda, Tanggapan Alami Persamaan karakteristik: Dugaan tanggapan lengkap: Tak ada fungsi pemaksa Kondisi awal: dan Karena persamaan rangkaian menggunakan v sebagai peubah maka kondisi awal arus iL(0+) harus diubah menjadi dalam tegangan v
Ini adalah pelepasan muatan kapasitor pada rangkaian R-L-C seri Dua Akar Riil Berbeda, Tanggapan Alami Kondisi awal: Dugaan tanggapan lengkap: Tanggapan lengkap menjadi: Ini adalah pelepasan muatan kapasitor pada rangkaian R-L-C seri
Dua Akar Riil Berbeda, Tanggapan Alami v [V] Perhatikan bahwa pada t = 0+ tegangan kapasitor adalah 15 V Pada waktu kapasitor mulai melepaskan muatannya, ada perlawanan dari induktor yang menyebabkan penurunan tegangan pada saat-saat awal agak landai
Dua Akar Riil Berbeda, Tanggapan Alami Contoh-2 + v iC 0,25 F 19 V 8,5 k i 1 H S Saklar S telah lama tertutup. Pada t = 0 saklar dibuka. Tentukan perubahan tegangan kapasitor dan arus induktor. Sebelum saklar dibuka arus hanya melalui induktor. Dioda tidak konduksi. Persamaan Rangkaian pada t > 0 :
Dua Akar Riil Berbeda, Tanggapan Alami Tak ada fungsi pemaksa Kondisi awal: dan Karena persamaan rangkaian menggunakan v sebagai peubah maka kondisi awal iL(0+) harus diubah menjadi dalam v
Dua Akar Riil Berbeda, Tanggapan Alami Kondisi awal: Ini adalah pengisian kapasitor oleh arus induktor pada rangkaian R-L-C seri
Dua Akar Riil Berbeda, Tanggapan Alami v [V] -1 -0. 5 0. 5 1 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 Perhatikan bahwa pada awalnya tegangan kapasitor naik karena menerima pelepasan energi dari induktor Kenaikan tegangan kapasitor mencapai puncak kemudian menurun karena ia melepaskan muatan yang pada awalnya diterima.
Pelepasan energi induktor Dua Akar Riil Berbeda, Tanggapan Alami v [V] v Pelepasan energi induktor v [V] -1 -0. 5 0. 5 1 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 Untuk kedua peristiwa ini yang di-plot terhadap waktu adalah tegangan kapasitor Seandainya tidak ada induktor, penurunan tegangan kapasitor akan terjadi dengan konstanta waktu atau 1/ = 470,6. Tetapi karena ada induktor, konstanta waktu menjadi lebih kecil sehingga 1/ = 500. Inilah yang terlihat pada suku pertama v. Suku ke-dua v adalah pengaruh induktor, yang jika tidak ada kapasitor nilai 1/ = R/L = 8500. Karena ada kapasitor nilai ini menjadi 8000 pada suku ke-dua v.
Persamaan Karakteristik Memiliki Dua Akar Riil Sama Besar s1 = s2, {b2 4ac } = 0
Dua Akar Riil Sama Besar Dua akar yang sama besar dapat kita tuliskan sebagai Tanggapan lengkap akan berbentuk Tanggapan paksa Tanggapan alami Kondisi awal pertama Kondisi awal kedua
Dua Akar Riil Sama Besar Tanggapan lengkap menjadi ditentukan oleh kondisi awal ditentukan oleh kondisi awal dan s s sendiri ditentukan oleh nilai elemen-elemen yang membentuk rangkaian dan tidak ada kaitannya dengan kondisi awal
Dua Akar Riil Sama Besar, Tanggapan Alami Contoh-3. + v iC 0,25 F 15 V 4 k i 1 H S 1 2 Sakalar telah lama di posisi 1. Pada t = 0 di pindah ke posisi 2. Tentukan perubahan tegangan kapasitor. (Diganti dengan 4 k dari contoh sebelumnya) Sebelum saklar dipindahkan: Persamaan rangkaian untuk t > 0: Karena i = iC = C dv/dt Persamaan karakteristik:
Dua Akar Riil Sama Besar, Tanggapan Alami Tak ada fungsi pemaksa
Dua Akar Riil Sama Besar, Tanggapan Alami -15 -10 -5 5 10 15 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 0.006
Dua akar kompleks konjugat {b2 4ac } < 0
Dua Akar Kompleks Konjugat Akar-Akar Kompleks Konjugat Tanggapan lengkap akan berbentuk Kondisi awal pertama: Kondisi awal kedua:
Dua Akar Kompleks Konjugat, Tanggapan Alami Contoh-4. (Diganti dengan 1 k dari contoh sebelumnya) Saklar S sudah lama pada posisi 1. Pada t = 0 dipindah ke poisisi 2. Carilah perubahan tegangan kapasitor. + v iC 0,25 F 15 V 1 k i 1 H S 1 2 Pada t = 0+ : Persamaan rangkaian untuk t > 0: Karena i = iC = C dv/dt Persamaan karakteristik:
Dua Akar Kompleks Konjugat, Tanggapan Alami Tanggapan lengkap akan berbentuk:
Dua Akar Kompleks Konjugat, Tanggapan Alami v [V] t
Perbandingan tanggapan rangkaian: Dua Akar Kompleks Konjugat, Tanggapan Alami Perbandingan tanggapan rangkaian: Dua akar riil berbeda: sangat teredam, Dua akar riil sama besar : teredam kritis, Dua akar kompleks konjugat : kurang teredam,
Tanggapan Rangkaian Terhadap Sinyal Sinus Contoh Tanggapan Rangkaian Dengan Masukan Sinyal Sinus + 5 1H i vs v vs = 26cos3t u(t) V Rangkaian mendapat masukan sinyal sinus yang muncul pada t = 0. Tentukan perubahan tegangan dan arus kapasitor, apabila kondisi awal adalah i(0) = 2 A dan v(0) = 6 V Pada t = 0+ : i(0+) = 2 A dan v(0+) = 6 V Persamaan rangkaian untuk t > 0 :
masih harus ditentukan melalui penerapan kondisi awal Tanggapan Rangkaian Terhadap Sinyal Sinus Persamaan rangkaian masih harus ditentukan melalui penerapan kondisi awal
Tanggapan Rangkaian Terhadap Sinyal Sinus Amplitudo tegangan menurun Amplitudo arus meningkat v [V] i [A] t [s] v i vs
Analisis Transien Rangkaian Orde Ke-Dua Courseware Analisis Transien Rangkaian Orde Ke-Dua Sekian Terimakasih Sudaryatno Sudirham